Anda di halaman 1dari 15

IKHSAN SYAPUTRA

61112104
ASMA

Global Initiative for Asthma (GINA), circa 2014

Asma penyakit heterogenik dengan inflamasi kronis saluran

napas (bronkus).
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), circa 2011

Asma Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang

melibatkan banyak sel dan elemennya.


PPOK

GOLD, circa 2014 PPOK gangguan paru karena terbatasnya

aliran udara yang persisten pada saluran udara (bronkus) dan

jaringan paru akibat paparan partikel atau gas beracun.


PDPI, circa 2011 PPOK penyakit paru kronik

karena hambatan aliran udara di saluran napas

yang bersifat progresif nonreversibel atau

reversibel parsial.
Asthma-COPD Overlap Syndrome (ACOS)

GINA & GOLD, circa 2014 ACOS gangguan


obstruktif pernapasan dengan karakteristik klinis
asma dan ppok
Peningkatan frekuensi diagnosa overlap dengan
bertambahnya umur, dengan prevalensi diperkirakan
<10% <50 tahun dan >50% 80 tahun
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Zeki et al mengemukakan bahwa ACOS terbagi atas 2


fenotip klinik, yaitu

1. asma dengan obstruksi parsial jalan nafas yang reversibel


dengan atau tanpa emfisema

2. produksi kapasitas difus karbon monoksida (Dlco)


Sedangkan Louie et al,
Mengemukakan kriteria mayor :
1.Riwayat atopik(alergi) dengan total IgE
2.Usia >40 tahun,
3.riwayat merokok >10 tahun,
4.hasil FEV1 post bronkodilator <80% dan FVC <70%.

Lalu kriteria minor :


-peningkatan FEV1 >12% atau >200ml post terapi bronkodilator dengan
albuterol.
GINA 2014, ACOS didiagnosis dengan cara :

Riwayat penyakit obstruksi jalan nafas kronik, spirometri

Riwayat pajanan pajanan asap rokok, dan pencetus lainnya

Sinusitis, wheezing dan ronkhi

foto thoraks

Asma kontrol tes atau PPOK assesment test.

Menggunakan algoritma 5 langkah GINA

Mengevaluasi kepastian diagnosis asma atau PPOK atau menyarankan


ACOS sebagai diagnosis
Tujuan untuk mengontrol gejala dan mencegah eksarsebasi
dan mengurangi morbiditas dan mortalitas

Sindrom ini sering muncul pada populasi dengan usia tua,


mungkin probabilitas tinggi terhadap adverse reaction pada
terapi kortikosteroid inhalasi maupun sistemik
Martinez et al,

- terapi denggan kombinasi kortikosteroid inhalasi(ICS)

- long acting agonis (LABA)

- long acting anticholinergic agent(LAMA)

- Penghentian merokok, suplementasi oksigen, rehabilitasi

paru dan vaksin bertujuan untuk intervensi.


Untuk obstruksi dinamik atau hiperinflasi,

bronkodilator mungkin sangat berguna. Penggunaan

LAMA dosis tunggal atau dengan kombinasi LABA

mungkin tepat dalam penanganan sindrom overlap


Pada pasien dengan bronkospasme dideskripsikan

dan didemonstrasikan penggunaan bronkodilator dan

ICS. Terapi tambahan seperti reseptor leukotriene

antagonis, 5-lipoxygenase inhhibitor, methylxanthines


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai