Anda di halaman 1dari 8

HARIAN KOMPAS KOMPAS TV NEW

KOMPAS.COM KOMPASIANA.COM NEW


KOMPASKARIER.COM GRAMEDIA.COM OTOMANIA.COM JUARA.NET
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK

Search REGISTER | LOGIN

Home / News / Internasional

Pengalaman Achmad Tauk Lulus Beasiswa


ke Australia
Kompas.com - 29/09/2014, 11:10 WIB

Perjalanan Achmad Tauk dari Purbalingga ke Wollongong lebih panjang dari banyak mahasiswa lain. (ABC)

KOMPAS.COM - Sekolah ke luar negeri dengan beasiswa biasanya


banyak ditalikan dengan mereka yang berprestasi baik di sekolah.
Namun tidak demikian dengan Achmad Tauk yang sekarang
menempuh pendidikan S2 di Universitas Wollongong, Australia.
Kegagalan menjadi motivasi baginya untuk bisa berhasil.

Saya gagal memasukkan bola lebih dari 9000 kali dalam karir saya.
Kalah hampir 300 pertandingan, dalam 26 pertandingan saya dipercayai
untuk mencetak gol untuk memenangkan pertandingan namun gagal.
Saya gagal berulangkali. Dan itulah mengapa saya berhasil. (Michael
Jordan)

Karena merasa sering gagal dan gagal lagi, sejak lama saya menyukai
kata-kata mutiara yang menghubung-hubungkan kesuksesan dan
kegagalan seperti di atas. Percaya atau tidak, rasanya seperti
menemukan harta karun apabila menemukan kata-kata bijak seperti
itu, Hmm, masih ada harapan , begitu kurang lebih dalam benak TERPOPULER
saya.

1
PBB Jatuhkan "Sanksi Paling
Keras Sepanjang Satu
1
Meski tidak sehebat kisah tokoh-tokoh
NEW besar yang ada di buku-buku
NEW Generasi" untuk Korut
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK
Dibaca 21.009 kali
motivasi, saya ingin bercerita tentang kisah kegagalan saya yang
kemudian ternyata menjadi keberhasilan. Blessing in disguise, katanya.
2
Terbongkar, Penculikan
Alhamdulillah, sejak awal 2013 saya dapat kuliah S2 gratis di Australia Perempuan Model Inggris
untuk Dilelang Online
karena memperoleh beasiswa SPIRIT (Scholarship Program for Dibaca 5.516 kali
Strengthening the Reforming Institution) yang didanai oleh World Bank.

3
3 Berita Terpopuler, Vagina
Pada umumnya orang menduga yang hebat-hebat mengenai penerima Tertembak, hingga Bahasa
Jawa di Dubai
beasiswa: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, aktif berorganisasi
Dibaca 3.955 kali
dan segudang prestasi lainnya. Lalu, apakah saya demikian?

4
Militer Filipina Ungkap Data
Dari SD sampai SMP prestasi sekolah saya biasa-biasa saja. Karena Jumlah Teroris yang Mati di
cenderung pemalu, saya juga tidak aktif berorganisasi, OSIS tidak, Marawi
Dibaca 3.299 kali
Pramuka pun nggak. Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP yang pas-pasan
kemudian membuat saya kena getahnya. Meski nilai saya cuma kurang
5
2 Pesawat Boeing Tabrakan di
nol koma, tahun 1987 saya gagal diterima di SMA Negeri 1 Purbalingga Landas Pacu Bandara Toronto

yang waktu itu merupakan satu-satunya SMA negeri di kota kelahiran Dibaca 2.962 kali
saya. Pahit rasanya.

Merasa ditolak dan terpaksa berpisah dengan seorang sahabat yang


sejak TK sampai dengan SMP selalu bersama. Saya pun kemudian
harus mencari sekolah pengganti. Melihat tetangga saya yang sekolah
di SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) membawa buku teks tebal
berjudul Pengantar Bisnis, saya menjadi tertarik. Wow, keren..!, pikir
saya. Tanpa pikir panjang lagi, saya langsung mendaftar ke sekolah
kejuruan tersebut.

Perjalanan saya di SMEA Negeri Purbalingga, yang diawali kekecewaan


dan pesona buku tebal, penuh dengan gelombang, naik dan turun.
Meski di semester pertama kelas satu saya masuk peringkat lima
besar dan hampir tidak pernah absen, di semester selanjutnya ranking
NOW TRENDING
saya terus merosot dan absensi saya terus menanjak.

Rupanya saya belum bisa menerima kegagalan. Saya mungkin terlalu


bangga dengan sekolah sebelumnya, SMP Negeri 1 Purbalingga,
sekolah favorit yang sebagian besar lulusannya masuk SMA Negeri 1
Purbalingga.

Saya merasa minder tidak diterima di sekolah umum dan terpaksa


melanjutkan di sekolah kejuruan sehingga saya pun tidak semangat Bertemu Prabowo, PKS Klaim
Gerindra Sepakat Usung
untuk bersekolah. Datang ke sekolah di detik-detik terakhir menjelang Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu
pintu gerbang ditutup pun kemudian menjadi kebiasaan. Terlambat
masuk sekolah, lalu membelokkan sepeda untuk sekedar nongkrong
sendiri menjadi losof di terminal bus juga jadi langganan.

Saat kelas dua semester satu, peringkat saya jatuh ke posisi 29 dan
total absensi meroket menjadi lebih dari 20 hari.

Karena kebiasaan bolos terus berlanjut, akhirnya ibu saya mendapat


surat panggilan untuk bersama saya menghadap guru BP (Bimbingan
Penyuluhan) di sekolah. Di depan ibu saya, guru BP mengancam, Fik, Kasus Jessica dan Bukti
kalau kamu bolos lagi, kamu tidak naik kelas!, tegasnya sambil Lengkap Kasus Novel

menyodorkan surat peringatan. Rupanya ancaman beliau kali ini salah


alamat. Saya bukanlah murid yang takut apabila diancam tidak naik
kelas. Dikira takut tidak naik kelas?! dalam hati saya menantang.
Puncaknya pada saat ujian kenaikan
NEW kelas dua, saya melaksanakan
NEW
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK
tantangan itu. Bukan guru yang membuat saya tidak naik, tapi saya
sendiri yang memutuskan untuk tidak naik kelas. Begitu sikap saya.
Saya pun minta ijin ke ibu, Bu, saya tidak akan ikut ujian. Percuma saya
naik kelas, tapi nilainya asal-asalan. Saya janji nanti tidak mengulangi
lagi, nanti saya akan lebih rajin. Ibu percaya dengan janji saya dan
beliau mengijinkan. Saya harakiri (bunuh diri) tidak naik ke kelas tiga.
Gelombang Panas Lucifer
Menyerang, Suhu Eropa Capai
Hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan adalah saatnya 44 Derajat Celcius
pembagian kelas. Semua tampak bersuka cita, kecuali saya. Dengan
sungkan saya mendekati teman-teman lama eks-kelas dua. Baru
mengobrol sebentar, saya ditinggal sendirian karena mereka
berhamburan mencari ruang kelas mereka yang baru di kelas tiga.

Saya lalu mencoba berkenalan dengan beberapa adik kelas satu yang
naik ke kelas dua dan kembali saya ditinggal karena mereka pun
mencari ruang kelas mereka yang baru. Dengan malas, saya pun
mengikuti dari belakang. Di daftar murid kelas dua manapun nama
Raksasa E-commerce China
saya tidak ditemukan. Untuk sementara, pagi itu saya pun menjadi JD.com Akuisisi Tokopedia?
gelandangan, tidak punya ruang kelas. Setelah lapor ke ruang tata
usaha, barulah saya ditunjuk untuk kembali ke ruang kelas dua yang
lama dengan teman-teman yang baru, para mantan adik kelas.

Di kelas lama rasa baru, saya bertekad memenuhi janji saya kepada
ibu. Saya lebih rajin, tidak bolos, dan selalu mengerjakan PR. Terkait
mengerjakan PR ada sebuah peristiwa yang tidak dapat saya lupakan
(tetapi sudah lama saya maafkan). Suatu hari ada PR akuntansi yang
jatuh tempo. Meski ada segelintir teman yang mencontek pekerjaan
Cara Ahok Menghabiskan
teman yang lain sebelum kelas dimulai, saya tidak tergoda untuk
Waktu dalam Tahanan...
melakukannya, saya yakin dengan pekerjaan saya sendiri.

Namun ketika PR dikoreksi, pak guru menghampiri meja saya dan


beliau menemukan kalau saya melakukan kesalahan, suatu rekening
yang seharusnya di-kredit namun salah saya debit. Saya pikir kesalahan
tersebut sepele, namun reaksinya sungguh di luar dugaan. Dengan
nada merendahkan dan jengkel ia berujar, Bodoh kamu, mau
mengulang lagi?" sambil tangannya menggoreskan kapur ke pipi saya.
Saya hanya diam, tapi di dalam hati saya mendidih. Saya tidak terima
Fahri Hamzah Kembali
dihina serendah itu, suatu saat harus saya buktikan.
Wacanakan Pembubaran KPK
karena Tangani Dana Desa
Singkat cerita tentang kelas dua jilid dua, janji saya kepada ibu
terpenuhi. Akhirnya, saya berhasil naik ke kelas tiga dengan nilai baik,
saya masuk peringkat sepuluh besar.

Suatu hari ketika di kelas tiga, kami anak-anak jurusan akuntansi


mendapat kunjungan serombongan mahasiswa yang memberikan
pengarahan ke setiap kelas. Mereka tampak gagah. Dengan jaket
almamater berwarna biru donker beremblem kuning di dada kanan,
samar-samar terbaca tulisan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Ya, hari itu kami mendapat mentoring mengenai STAN/Program Enam Bulan Jadi Presiden,
Trump Ciptakan 1 Juta
Diploma III Keuangan oleh perkumpulan mahasiswa Purbalingga yang Lapangan Kerja
saat itu tengah kuliah di sana.

Informasi mengenai kesempatan kuliah di STAN sungguh menarik


sekaligus menantang. Bagaimana tidak?! Sudah kuliah gratis, saat
tingkat dua mendapat uang saku, apabila lulus langsung menjadi
pegawai negeri lagi - bisa di Departemen
NEW Keuangan, BPK (Badan NEW
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK
Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan) atau instansi keuangan lainnya.

Mengingat bapak saya yang sering sakit-sakitan hanya seorang


pensiunan dan saya sekolah di kejuruan, sebelumnya saya tidak terlalu
berharap akan kuliah setelah lulus SMEA. Akan tetapi, mendengar
informasi yang mencerahkan tersebut saya jadi memiliki harapan, Gula Memang Memberi
Makan Sel Kanker, tetapi...
Hmm, kesempatan emas! pikir saya. Tapi yang menjadi masalah,
persyaratannya juga tidak mudah. Di samping syarat nilai minimal yang
cukup tinggi untuk bisa mendaftar, peserta ujian masuk kemudian juga
harus bersaing dengan puluhan ribu pelajar dari seluruh Indonesia
untuk memperebutkan hanya beberapa ratus kursi.

Bahkan setelah kuliah pun tidak dijamin aman, karena apabila tidak
memenuhi Indeks Prestasi (IP) minimal 2,65 maka langsung
dikeluarkan. Saya tertantang. Inilah saatnya untuk membayar
kekalahan, Aku harus mendaftar!, tekad saya.

Hari-hari setelah pengumuman tentang peluang kuliah gratis di STAN


membuat saya lebih semangat untuk belajar. Saya bertekad harus lulus
SMEA dengan nilai maksimal agar bisa mendaftar dan tentu saja
SOCIALBUZZ
supaya berhasil dalam ujian masuk STAN. TerhangatKOMPAS

Hal pertama yang saya lakukan adalah memberitahu bapak dan ibu
tentang niat saya tersebut dan mohon doa mereka agar saya diberikan
kemudahan. Kemudian, persiapan perang pun digelar. Buku-buku, alat
tulis, dan radio tape sebagai teman belajar semua saya siapkan di meja
kecil di sudut kamar. Rupa-rupa gambar dan tulisan penyemangat
belajar juga saya tempelkan di dinding tepat menghadap meja belajar.
Si bodoh akuntansi akhirnya mendapat beasiswa kuliah di STAN.
Setelah itu barulah saya sadar, melanjutkan sekolah di SMEA adalah
pilihan yang terbaik buat saya.
20m 2 Kompas.com

Barangkali anda menduga paragraf happy ending di atas akan berlanjut


dengan keberhasilan demi keberhasilan yang klimaksnya
mengantarkan saya mendapat beasiswa S2 di Australia.

Cerita sebenarnya tidak demikian. Saya lulus Diploma III STAN dengan
nilai yang tidak terlalu memuaskan. IPK saya hanya 2,868 sehingga
menempatkan saya di urutan 313 dari sekitar 450 wisudawan STAN di
tahun 1994. Setelah lulus dari Diploma III STAN dan berdinas selama
dua tahun di Direktorat Jenderal Pajak, saya berhasil lolos ujian seleksi
masuk Program Diploma IV STAN (setara S1).

Saya kemudian kembali melakukan kesalahan. Saya melanggar motto


saya sendiri Tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanya orang yang
malas belajar. Saya lupa, itu adalah hukum besi, berlaku kapanpun.
Saya malas belajar, maka saya pun menjadi bodoh. Indeks Prestasi
saya saat di tingkat akhir Diploma IV di bawah persyaratan minimal
sehingga terima atau tidak, saya pun dikeluarkan. Ya Anda tidak salah
baca, saya di-DO (drop out) dari Program Diploma IV STAN. Lalu,
bagaimana akhirnya saya bisa memperoleh beasiswa S2 Luar Negeri
dengan riwayat pendidikan amburadul seperti ini?!
Saya menyadari tidak bisa mengubah
NEW masa lalu saya tetapi mungkinNEW
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK
dapat mengubah masa depan saya. Oleh karena itu, saya hanya fokus
kepada hal-hal yang bisa saya ubah. Saya tidak bisa mengubah
kenyataan bahwa saya pernah tidak naik kelas sewaktu SMEA dan
dikeluarkan dari Diploma IV STAN, tapi saya bisa kuliah S1 lagi di
manapun, perguruan tinggi negeri maupun swasta. Saya tidak bisa
mengubah nilai ijasah dan IPK saya di masa lalu, tetapi saya bisa
memperbaiki nilai TOEFL, IELTS atau TPA saya untuk berlomba meraih
beasiswa.

Saya tidak bisa mengubah fakta di masa lalu tidak pernah aktif
berorganisasi, tetapi saya bisa belajar untuk berani berbicara di depan
pertemuan atau mulai berperan kecil di kegiatan apapun

Hasilnya, meskipun butuh waktu yang panjang, mimpi saya menjadi


kenyataan. Benar awalnya hanyalah mimpi untuk mendapat beasiswa
S2 luar negeri, mengingat ketidaklayakan riwayat pendidikan saya
sebelumnya.

Angan-angan itu tumbuh setelah saya mendapat inspirasi dari para


dosen Diploma IV STAN alumni S2/S3 Luar Negeri sewaktu saya masih
berumur 25 tahun sekitar pertengahan tahun 1997. Meskipun
kemudian saya drop out, mimpi tersebut tak pernah padam. Tidak ada
kata terlambat.

Karena sudah berkeluarga sehingga ada beberapa hal lain yang lebih
saya prioritaskan, saya baru kembali kuliah S1 tahun 2004 dan lulus
tahun 2006 saat saya berumur 34 tahun. Karena kendala persyaratan
administratif, gelar S1 harus tercantum dalam Surat Keputusan (SK)
kepangkatan terakhir, saya baru berkesempatan mendaftar seleksi
beasiswa S2 melalui kantor pada saat berumur 37 tahun.

Setelah usaha pertama mendaftar beasiswa Australian Development


Scholarship (ADS) gagal di tingat wawancara, akhirnya di kesempatan
kedua sekaligus terakhir saya berhasil mendapat beasiswa S2 Luar
Negeri SPIRIT World Bank pada saat saya berusia 39 tahun 9 bulan.
Batas umur maksimal mendaftar beasiswa S2 waktu itu adalah 40
tahun.

Saat ini saya sudah berumur 42 tahun dan terdaftar sebagai


mahasiswa tahun kedua Faculty of Business, University of Wollongong
(UoW) mengambil jurusan Master of Commerce Master of Strategic
Human Resource Management (Double Degree).

Memandang berpuluh-puluh burung kakaktua terbang bebas di langit


biru Australia dan hinggap di halaman kampus UoW di Northelds
Avenue, saya seakan tak percaya kalau akhirnya saya benar-benar
berada di sana. Satu mimpi kini telah menjadi kenyataan.

Editor : Egidius Patnistik


Sumber : ABC Australia Plus,
NEW NEW
NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK

REKOMENDASI UNTUK ANDA Powered by

INTERNASIONAL INTERNASIONAL INTERNASIONAL INTERNASIONAL

Pejabat Vatikan
Kembali ke Australia
untuk Regulasi PM Turnbull Hilang 3 Bulan, Kucing Saat "Pokemon Go"
Hambat Laju Pedol Kembali dari Digunakan untuk
Pelajaran

INTERNASIONAL INTERNASIONAL INTERNASIONAL INTERNASIONAL

Kapal Laut Pengintai


China Sedang
Diamati Hampir 3.000 WNI Lima Negara Ajukan Pesan Benci China
"Overstay" di Australia Tuntutan atas Picu Kemarahan di
Penembakan

KOMENTAR

Ada 1 komentar untuk artikel ini

Tulis komentar...

Kompas.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Maria Natalia Panjaitan Selasa, 14 Maret 2017 | 02:03

halo, kompas,sebaiknya cerita menginspirasi begini lebih baik diletakkan di kolom edukasi ya.. :)

(0) (0) Tanggapi Laporkan

TERKINI LAINNYA

Tanah Ombak Terbitkan Asa Anak-anak di


Kampung Kriminal dan Narkoba (1)
REGIONAL 07/08/2017, 10:40 WIB

Dedi Mulyadi Jamin Biaya Kehidupan Istri Pria


yang Dibakar di Bekasi
REGIONAL 07/08/2017, 10:33 WIB

Sriwijaya FC Kena Denda karena Bendera


Palestina, Suporter Kumpulkan Receh
REGIONAL 07/08/2017, 10:10 WIB
Pelarangan Sepeda
NEWS EKONOMI BOLA Motor
TEKNO SAINS sampaiOTOMOTIF
NEW
ENTERTAINMENT Bundaran NEW
LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK

Senayan Segera Diuji Coba


MEGAPOLITAN 07/08/2017, 10:08 WIB

Mengaku Kasie Intel Kejari Jakbar, Guru


Honorer Peras Kepala Sekolah
MEGAPOLITAN 07/08/2017, 10:00 WIB

Cerita Martinus Geluti Bisnis Kayu Gaharu, dari


Mitos hingga "Feeling"
REGIONAL 07/08/2017, 09:56 WIB

Pukul Kepala Guru Pakai Kayu, Siswa SMP


Dikeluarkan dari Sekolah
REGIONAL 07/08/2017, 09:51 WIB

Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Deddy Mizwar


Masuk "Radar" PKB
NASIONAL 07/08/2017, 09:51 WIB

Halte Puri Beta Belum Bisa Dipakai Saat Uji


Coba Transjakarta Koridor 13
MEGAPOLITAN 07/08/2017, 09:47 WIB

Polisi Serahkan Perkara Komika Acho ke Kejari


Jakpus
MEGAPOLITAN 07/08/2017, 09:36 WIB

Hari Ini, PKS Laporkan Politikus Nasdem ke


Mabes Polri
REGIONAL 07/08/2017, 09:29 WIB

"Underpass" di Stasiun Sudimara dan Pondok


Ranji Mulai Dioperasikan
MEGAPOLITAN 07/08/2017, 09:19 WIB

Bertemu Prabowo, PKS Klaim Gerindra Sepakat


Usung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu
REGIONAL 07/08/2017, 09:12 WIB

Yuk, Melawan Korupsi melalui "Festival Lagu


Suara Anti-korupsi"
NASIONAL 07/08/2017, 09:02 WIB
Mengintip
NEWS EKONOMI Gajah-gajah
BOLA TEKNO SAINS Mandi
NEW
di Way
ENTERTAINMENT Kambas
OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI
NEW
TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK

REGIONAL 07/08/2017, 09:01 WIB

LOAD MORE

News Sains Entertainment Kolom Indeks Berita


Nasional Edukasi Otomotif Images Indeks Headline
Regional Olahraga Travel TV Indeks Topik Pilihan
Megapolitan Ekonomi Health VIK Indeks Terpopuler
Internasional Bola Lifestyle
Surat Pembaca Tekno Properti

Kabar Palmerah - About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Siber - Career - Contact Us
Copyright 2008 - 2017 PT. Kompas Cyber Media ( Kompas Gramedia Digital Group). All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai