TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inovasi
Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan pasar dan
pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004) menganggap inovasi sebagai upaya dari
memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri. Dengan kata lain inovasi
adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan secara terus-menerus serta
menghasilkan R&D (Research and Development), produksi serta pendekatan pemasaran dan
akhirnya mengarah kepada komersialisasi inovasi tersebut. Dengan kata lain inovasi adalah
proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang dulu, dengan cara produksi atau
dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi termasuk generasi evaluasi, konsep baru
dan implementasi. Dimana penggunaan metode baru dan berbeda serta teknologi untuk
meningkatkan kualitas biaya atau lebih rendah, untuk memenuhi atau melampaui target
perusahaan.
Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi tidak hanya terbatas pada
benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-
gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Jadi,
secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku,
nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan
atau diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang
yang bersangkutan.
Karakteristik Inovasi
Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung pada
karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi yang mempengaruhi cepat lambat
1. Keunggulan relatif (relative advantage) Keunggulan relatif yaitu sejauh mana inovasi
inovasi dapat di ukur berdasarkan nilai ekonominya, atau dari faktor status sosial,
kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin
pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau
norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan
menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah
digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau
suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Jadi agar dapat dengan
5. Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang dimaksud dengan dapat diamati ialah
mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah
diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya bila sukar diamati
Everett M. Rogers (2003) Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan
cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai,karena harus bisa membawa hasil yang lebih
baik, jadi selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara pandang dan perubahan
sosial. Inovasi dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: (1).Peningkatan kualitas
hidup manusia melalui penemuan-penemuan baru yang membantu dalam proses pemenuhan
kemampuan mendistribusikan kreativitas kedalam wadah penciptaan sesuatu hal yang baru.
Everett M. Rogers (2003), Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa faktor pendukung
seperti : (1). Adanya keinginan untuk merubah diri, dari tidak bisa menjadi bisa dan dari tidak
tahu menjadi tahu. (2).Adanya kebebasan untuk berekspresi. (3).Adanya pembimbing yang
berwawasan luas dan kreaktif (4). Tersedianya sarana dan prasarana. (5). Kondisi lingkungan
Retail banking atau Bank Retail adalah bank yang memfokuskan diri untuk memberikan
pelayanan terutama kepada nasabah individu dan sektor usaha kecil dan menengah. Retail
Customer Market
Segmen nasabah dari bank retail adalah nasabah individual dan entitas bisnis kecil
dan menengah. Ada beberapa literatur menyebutkan fokus bank retail lebih ke entitas bisnis
atau industri kecil dan nasabah individu. Small businesses yang dilayani oleh bank retail
adalah penjualan tahunan yang mencapai USD 1 juta hingga USD 20 juta. Sedangkan bisnis
skala menengahnya adalah volume penjualannya antara USD 100 juta sampai USD 20 juta.
Di Indonesia, retail sering dikaitkan dengan Industri mikro, kecil, dan menengah
berdasarkan kriteria aset dan omzet yang terdapat dalam Undang-undang nomor 20 tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai beriktu:
No URAIAN Kriteria
ASSET OMZET
Selain berdasar Undang-undang tersebut, dari sudut pandang perkembangannya, Usaha Kecil
Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha Kecil dan Menengah
yaitu28:
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal.
Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi
ekspor
- Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki
jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).
Sedangkan Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan kriteria UMKM sebagai berikut:
Value Proposition
Produk-produk yang ditawarkan oleh bank retail adalah mass-market banking (produk
massal) yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan seperti personal banking
services seperti tabungan, deposito, kredit konsumen seperti KPR, KKB, multiguna, kartu
kredit dll. Mass-market menjadikan biaya produksi lebih murah sehingga biaya yang
bisa dilakukan oleh bank retail. Bebarapa bank retail menyediakan juga layanan invetasi
seperti wealth management, brokerage accounts, private banking and retirement planning.
Beberapa services tambahan ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga melalui outsource yang
Channel
Sarana-sarana yang banyak dilakukan oleh bank retail untuk menjangkau nasabah nya adalah
Automatic teller machines (ATMs), Virtual retail banking yang dikenal dengan sebutan online
banking, cabang/branches (masih menjadi channel kunci bank retail) dan telephone call
centers
Customer Relationship
Karena segmen utama bank retail adalah nasabah perorangan dan entitas bisnis kecil dan
menengah, channel yang biasa digunakan adalah Business to Customer (B2C). Program
hadiah juga merupakan channel yang populer digunakan oleh bank retail.
Revenue Streams
Sumber pendapatan utama dan paling besar dari bank retail adalah margin suku bunga karena
Key Resources
Sumber daya utama bagi bank retail adalah SDM terutama SDM yang memiliki mobilitas
tinggi untuk menjangkau entitas bisnis kecil dan menengah yang umumnya ada di daerah-
daerah yang jauh dari perkotaan. Variasi dan inovasi produk juga merupakan kekuatan yang
penting bagi bank retail karena kebutuhan nasabah individual umumya lebih banyak dan
lebih detail daripada nasabah korporasi misalnya. Selain kedua hal tersebut, teknologi
informasi juga memegang peranan penting sebagai sumber daya dan kekuatan utama bank
retail. Ukuran bank retail yang kecil (memilik cabang kurang dari 100) dan menengah
(jumlah cabang 101-500) menuntut bank retail untuk menguatkan online banking yang
membutuhkan teknologi yang modern dan aman. Hal ini penting sebagai pembeda dalam
Key Activity
Aktivitas bank retail adalah melakukan fungsi bank secara tradisional yakni menghimpun dan
menyalurkan dana dari dan untuk nasabah individual, entitas bisnis kecil dan menengah.
Untuk nasabah individual, bank retail menyediakan pembiayaan untuk konsumsi yang
sifatnya individual misal kartu kredit, KPR, KKB, tabungan pendidikan dll. Untuk bisnis
kecil dan menengah, bank retail menyediakan fasilitas seperti pengembangan dan
Key Partner
Partner kerja utama bank retail adalah perusahaan merchant (supermarket dan mall-mall
besar) terkait penggunaan kartu kredit oleh nasabah individual. Perusahaan IT dan
Cost Structure
Biaya terbesar di bank retail seperti hal nya bank-bank dan entitas bisnis yang lain adalah