Kebijakan Pengendalian Dokumen Dan Rekaman
Kebijakan Pengendalian Dokumen Dan Rekaman
A. TUJUAN PROSES
Kebijakan ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pengendalian dokumen dan
rekaman agar terkendalinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen
yang ada di UPTD Puskesmas plandaan sesuai dengan Perundangan dan Peraturan yang
berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas dan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008.
B. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
1. Wakil Manajemen Mutu
2. Pengendali Dokumen
3. Penanggung Jawab Program/Unit Kerja
C. URAIAN UMUM.
1. DOKUMEN PUSKESMAS adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di UPTD
Puskesmas plandaan yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, meliputi :
a. Dokumen Internal
1) Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2) Manual Mutu (MM).
3) Panduan Kerja (PK)
4) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
5) Standar Operasional Prosedur (SOP).
6) Instruksi Kerja Formula Pengukuran Sasaran Mutu (IKF)
b. Dokumen Eksternal
1) Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang berasal dari
supra sistem.
2) Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
2. MANUAL MUTU
a. Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu Puskesmas Bontang Utara II
b. Format Manual Mutu UPTD Puskesmas plandaan ditentukan sebagai berikut :
1) MM 00 Pendahuluan.
2) MM 01 Profil.
3) MM 02 Struktur Organisasi.
4) MM 03 Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
5) MM 04 Proses Bisnis
6) MM 05 Tanggungjawab Manajemen.
7) MM 06 Manajemen Sumber Daya.
8) MM 07 Realisasi Pelayanan.
9) MM 08 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
3. DOKUMEN INDUK :
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas plandaan
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki Cap Terkendali atau Tidak Terkendali maupun Obsolete.
4. DOKUMEN TERKENDALI :
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel TERKENDALI.
5. DOKUMEN TIDAK TERKENDALI :
a. Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar
Puskesmas Bontang Utara II.
b. Digunakan untuk keperluan insidentil.
c. Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel TIDAK TERKENDALI
e. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil Manajemen Mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
6. DOKUMEN OBSOLETE/KADALUARSA/TIDAK BERLAKU :
a. Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi.
b. Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam lembar
distribusi/penarikan dokumen.
d. Dokumen induk diberi stempel OBSOLETE dan dokumen sisanya dimusnahkan.
7. KETENTUAN NUMERISASI DOKUMEN adalah sebagai berikut :
a. Surat Keputusan/Kebijakan : [XX]/SK/PUSBUII/[MM]/[YYYY]
2. KEBIJAKAN
2.1. Pengendalian dokumen dan rekaman di UPTD Puskesmas plandaan dilakukan secara terpusat
dibawah kendali Tim Manajemen Mutu.
2.2. Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, PK, KAK, SOP, IKF) tercatat dalam Daftar Dokumen
Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
2.3. Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal dan dikelompokkan
berdasarkan program/unit kerja.
2.4. Seluruh Formulir/Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan dikelompokkan berdasarkan
program/unit kerja
2.5. Dokumen Master disimpan oleh Tim Manajemen Mutu.
2.6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku dengan tujuan untuk :
a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk menyetujui ulang dokumen.
c. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian.
d. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali dan distribusinya dikendalikan.
f. Mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disengaja dan menerakan identifikasi sesuai
dengan dokumen tersebut apabila disimpan untuk maksud tertentu.
g. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen ditunjukkan.
2.7. Review terhadap dokumen internal berupa Surat Keputusan, Manual, Panduan Kerja, Kerangka
Acuan Kegiatan, Standar Prosedur Operasional dan Instruksi Kerja Formula dilakukan secara
berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses pelayanan.
2.8. Dokumen yang setelah direview dan dinyatakan tidak dipergunakan kembali masuk ke dalam
kategori dokumen obsolete/kadaluarsa.
2.9. Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung Jawab Program/Kegiatan
dan Tim Manajemen Mutu dan tercantum dalam daftar rekaman dan kode formulir.
2.10. Setiap kegiatan harus didokumentasikan dalam bentuk catatan kegiatan /rekaman.
2.11. Pemusnahan dokumen obsolete/kadaluwarsa diusulkan oleh PJ Program/Unit Kerja dan
dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan Wakil Manajemen Mutu dan Kepala
Puskesmas.
2.12. Pemusnahan dokumen obsolete/kadaluwarsa dicatat dalam Berita Acara Pemusnahan Dokumen.
3. PENUTUP
Demikian kebijakan pengendalian dokumen dan rekaman ini dibuat untuk dapat dijadikan sebagai
acuan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.