Dari kecil dia sudah terbiasa ditinggal oleh ibunya ke luar kota, semenjak adanya
pertengkaran di rumahnya itu, dia memang berasal dari keluarga yang tidak
mampu dia adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara, namun kedua orang tuanya
sangat ingin melihat anaknya sukses yah walaupun untuk biaya sekolahnya sang
kakak harus berhenti sekolah dan hanya sampai kelas 2 SMA, sang kakak bekerja
keluar namun apalah daya ibu bapak nya yang tak mampu membiayai sekolah sang
kakak, dia hanya bisa menangis melihat sang kakak pergi ke kota meninggalkan
Saat dia duduk di bangku SMP kelas 2 dia berusaha belajar keras untuk bisa
memberikan kado terindah untuk keluarganya yaitu berupa prestasi , dia ingin
bagaimana buat makan besok, uang bangunan sekolah ku, semua itu membuat
mereka pusing, ayah yola hanyalah seorang petani yang selalu di remehkan oleh
Dengan kerja kerasnya itu ahirnya yola bisa meraih mimpinya itu, dia bisa
menjadi juara dan mendapat beasiswa unuk melanjutkan sekolah, yola memang
anak yang cukup panadai dia selalu blajar untuk bisa mendapatkan prestasi yang
bagus di sekolah. Hal yang paling terindah bagi yola hanyalah bisa menjadi juara
menjadi nomor 1 sehingga ia tak pernah mempunyai pacar, bukan dia tak mau
punya pacar namun keluarganya melarang untuk dekat dengan lelaki sehinga dia
kampung. Yola sangat menyayangi kakaknya itu dia bertekad untuk bisa
terkira saat yola juga bisa menjadi juara di SMA. Keluarganya sangat bangga
harap bisa menjadi seorang penulis yang bisa menuangkan semua derita hatinya.
tak usah kuliah nak, bapak mu ini tak punya uang untuk membiayaimu kuliah
tapi pak, yola ingin menjadi orang. kalau yola kuliah itu bisa mengangkat derajat
keluarga kita, takan ada lagi orang yang berani menghina kelurga kita karena tak
punya apa-apa
iyah, tapi bagaimana dengan biayanya, bapak dan ibu mu ini tak punya uang,
untuk makan saja mungkin cukup, orang kakak mu juga gak kuliah sekolahnya aja
bapak, justru ka dini yang mendorong yola untuk kuliah kakak yang nanti akan
ya pokok nya yola ingin membahagiakan bapak, ibu dan semuanya ya sudah,
terserah kamu ndo tapi bapak gak bisa kasih apa-apa, bapak dan ibu hanya bisa
mendoakan kamu disana, dan bapak pesen jangan pacaran kalau pacaran
mendingan keluar saja kuliahnya soalnya nanti bisa mengganggu kuliah kamu
laki-laki yang mau menjadi pacarnya, bukan karena dia tak cantik tetapi karena
kepribadianya yang tertutup sekali dengan pria. Banyak sekali yang menyukainya
namun mereka minder untuk mendekatinya, dia seorang perempuan yang yang
memiliki wibawa.
Jauh di lubuk hatinya ternyata dia memndam perasaan kepada seorang pria,
namun tak mungkin baginya untuk bisa memilikinya bibirnya tak mungkin berucap.
Puisi yang menyayat hati yang selalu dia buat kala hatinya gundah. Sahabat-
sahabatnya pun tak pernah tahu siapa pria yang dimaksud yola itu dia tak pernah
dari sebelum lulus kuliah sudah banyak karyanya yang di terbitkan. Novel dan
SENDIRI,, itu sudah biasa baginya tak mengapa tak pernah merasakn indahnya
jatuh cinta asal dia bisa meraih prestasi yang dia inginkan itulah Yang selalu
tertanam di benaknya.
Kini kehidupan keluarganya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya hasil dari
karya-karya nya, kini tak ada lagi yang menghina kelurganya, bahkan saudara-
saudara dari keluarga bapak nya itu kini malah berbalik mereka kini tak punya
apa-apa sama seperti keadaan keluarganya dulu bahkan jauh lebih buruk.
Pagi itu sekitar pukul 07.00 ibunya mengetuk pintu kamar anaknya itu, namun tak
ada jawaban sang ibu pun membuka kamar yola dan melihat anaknya itu masih ada
rambut anaknya.
yola,, ayo bangun sudah siang, ibu sudah bikin sarapan ayo kita makan bareng
Namun sang ibu merasa aneh karena anaknya itu tak juga bangun.
dokter.
Sekeluarga sangat panik karena tak biasanya yola pingsan, dokter pun
mengatakan kondisi yola yang sudah tak bernayawa lagi di akibatkan liver nya
Bapak, ibu, dan adiknya mereka sangat terkejut mendengar keterangan dari sang
dokter. Ibunya langsung menghampiri anaknya yang sudah tiada yang kini
terbaring di tempat tidur sambil menagis. Sang bapak pun tak kuasa menahan
kesedihan itu dia menagis di ahadapan putrinya yang sudah tiada, begitu pula
dengan sang adik yang menangis sambil menelepon kak dini yang sedang berada di
kota bahwa kakak keduanya telah meniggal dunia. Kak dini langsung pulang dengan
sungguh tak menyangka akan penyakit yola itu karena dia tak pernah mengeluh
sakit apapun.
Setelah selesai pemakaman, kak dini memandangi kamar adiknya dengan deraian
air mata, dia menghampiri komputer yang masih menyala dikomputer itu tertulis
sebuah puisi yang merupakan pesan terakhir dari adiknya saat sebelum yola
meninngal. Ternyata adiknya itu sudah tahu bahwa hidupnya tak lama lagi namun
http://cerpenliayuliana.blogspot.com/