Anda di halaman 1dari 5

LANGKAH-LANGKAH PENDIRIAN

BANK SAMPAH
Persoalan Sampah adalah persoalan yang paling global saat ini. Dimanapun manusia hidup setiap
harinya manusia selalu membuang sampah. Sampah adalah benda atau barang sisa yang sudah
tidak diperlukan lagi dan harus dibuang. Sampah yang dibuang sembarangan dan menumpuk
tidak dipungkiri akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru bagi lingkungan, seperti
pencemaran tanah, udara dan air. Juga dapat menimbulkan banjir karena saluran air yang tertutup
serta pemukiman yang terlihat kumuh dan permasalahan-permasalan sejenis lainnya.

Penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara maupun Tempat Pembuangan


Sampah Akhir tidaklah menjadi sebuah solusi yang baik karena setiap hari volume sampah
tersebut terus bertambah. Lahan penampungan dirasa semakin kurang. Dampak buruk di sekitar
lokasi penampungan setiap hari juga makin bertambah. Diperlukan sebuah upaya kongrit untuk
meminimalisir banyaknya sampah di masyarakat.

Pengelolaan sampah harus didukung semua elemen masyarakat mulai dari tingkat terendah
sampai tingkat teratas. Kepedulian ibu rumah tangga menjadi sebuah parameter keberhasilan
penanganan sampah. Tentu saja itu harus didukung dan dibantu oleh anggota keluarganya dan
juga oleh lingkungan sekitar serta pemerintah. Salah satu cara paling efektif untuk pengelolaan
sampah adalah dengan pemilahan sampah langsung dari sumbernya. Sampah-sampah yang akan
dibuang ditempatkan dalam wadah khusus sesuia dengan jenisnya. Yakni sampah basah, sampah
kering dan sampah B3 (bahan berbahaya beracun).

Sampah rumah tangga yang menumpuk


Pada pembahasan kali ini tidak akan mengurai satu-satu namun hanya berfokus pada pengelolaan
sampah kering. Sampah kering jika dipilah menurut jenisnya dapat menghasilkan pendapatan
ekstra bagi para ibu-ibu yakni dengan cara diolah/dibuat kerajinan terus dijual atau kalau tidak
bisa membuatkerajinan sampah tersebut dapat dijual langsung di Bank Sampah yang dapat
dikelola sendiri oleh suatu komunitas masyarakat dalam satu wilayah.

Bank Sampah adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menabung sampah. Sampah tersebut
dikumpulkan jadi satu dan di kelompokkan berdasarkan jenisnya. Sampah-sampah yang
terkumpul tersebut kemudian dijual kepada pengepul sehingga sampah bisa ditukar dengan nilai
tukar rupiah tertentu.

Adanya bank sampah di sebuah lingkungan tertentu dewasa ini dirasa sangat menguntungkan
berbagai pihak utamanya untuk masyarakat lingkungan tersebut. Namun dalam proses pendirian
dan perintisannya masih banyak yang bingung dan tidak tahu. Untuk pendirian sebuah bank
sampah sebenarnya sangat mudah asalkan ada niat dan keinginan yang kuat dari semua pihak
yang berkaitan.

Mengenai manfaat adanya bank sampah dan pemahaman awal tentang jenis-jenis sampah yang
dapat ditabung/disetorkan ke bank sampah dapat dicari sendiri. Disini hanya akan dijelaskan
langkah-langkah awal dalam pendirian sebuah Bank Sampah.

Langkah-langkah dalam dalam pendirian Bank Sampah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Membentuk pengurus

Bank Sampah pada dasarnya adalah sebuah organisasi atau perkumpulan yang mempunyai
tujuan pengelolaan sampah. Sebagai sebuah organisasi yang melibatkan orang banyak Langkah
awal dalam pendirian sebuah bank sampah adalah membentuk pengurus dari Bank Sampah.

Beberapa orang yang mempunyai visi dan misi lingkungan dan loyal terhadap
daerah/wilayahnya dapat berkumpul dan menentukan susunan pengurus dari bank sampah yang
akan dibuat. Jika Bank Sampah yang didirikan hanya untuk lingkungan RT tertentu, pengurusnya
diambil dari wilayah tersebut. Jika didirikan di lingkungan sebuah sekolah maka pengurusnya
diambil dari warga sekolah tersebut. Jika didirikan untuk umum pengurusnya bisa siapa saja
yang berdedikasi tinggi.
Secara umum, pengurus dapat terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, kordinator-kordinator
dan anggota. Para pengurus inilah yang nantinya menjalankan pengoperasian Bank Sampah dan
mengatur segala sesuatunya.

2. Nama Bank Sampah

Pemberian nama bank sampah teramatlah penting, karena nama tersebut menjadi sebuah
identitas yang membedakan satu bank sampah dengan bank sampah lainnya juga agar lebih
memudahkan dalam pengadministrasian.

Agar lebih menarik dan unik, ada baiknya nama Bank Sampah menggunakan tema-tema
lingkungan. Biasanya nama Bank Sampah menggunakan nama bunga sebagai sebuah identitas
seperti Bank Sampah Melati, Bank sampah Mawar, Bank Sampah Kenanga, Bank Sampah Nusa
Dua dan lain sebagainya. Namun tidak tertutup kemungkinan mengunakan nama-nama yang lain
sesuai kesepakatan bersama.

3. Tempat

Setelah pengurus dibentuk dan nama telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah penentuan
tempat. Tempat yang dimaksud disini adalah kantor/tempat untuk mengurusi pengadministrasian
bank sampah dan juga tempat penimbangan sampah yang akan ditabung serta tempat
penimbunan sementara.

Pada ruang lingkup yang kecil sebuah bank sampah dapat mengambil tempat dirumah salah satu
pengurus yang mempunyai lahan kosong agak luas atau menempati sebuah rumah kosong.
Lahan/rumah kosong ini tentunya digunakan untuk tempat penimbangan sampah dan juga
penimbunan sampah yang telah ditabung. Tidak perlu permanen dan besar yang penting bisa
menampung sampah sementara waktu.
Jika tidak ada lahan kosong, penimbangan sampah dapat dilakukan di pinggir jalan tapi dengan
catatan sampah yang telah ditimbang tersebut dikumpulkan dan langsung di salurkan ke
pengepul di hari yang sama tanpa perlu ditimbun agar tidak mengganggu orang-orang sekitar

4. Bekerja sama dengan pengepul/pembeli sampah (rosok)

Pengurus yang telah terbentuk dapat menghubungi para pengepul sampah yang ada di sekitar
wilayahnya dan menukar sampah tersebut dengan sejumlah uang. Jika ada banyak pengepul para
pengurus dapat melakukan negoisasi harga untuk mendapatkan harga tertinggi terhadap jenis-
jenis sampah yang nantinya akan dijual.

Pengurus bank sampah juga dapat bekerjasama dengan perusahaan pengelola kertas, besi dan
plastic di sekitar wilayahnya (jika ada) untuk pengelolaan yang lebih baik.

5. Alat-alat Operasional

Alat-alat Operasional utama dari adanya Bank Sampah adalah timbangan untuk menimbang
sampah dan juga karung-karung besar untuk menyimpan sampah menurut jenisnya.

Karung-karung tersebut diberi label masing-masing. Misalnya label besi untuk menyimpan
sampah-sampah yang terbuat dari besi. Label plastic untuk menyimpan sampah dari plastic, label
kertas untuk menyimpan sampah dari kertas dan lain sebagainya.

6. Administrasi

Seperti bank konvensional pada umumnya, pengelolaan bank sampah juga memerlukan
administrasi atau pembukuan dalam pengelolaannya. Pembukuan yang harus ada dan
administrasi paling utama adalah buku tabungan, buku induk nasabah, buku rekap penimbangan,
buku kas, buku tamu dan lain sebagainya.

Buku tabungan memuat nama dan nomer rekening dari nasabah bank sampah. Didalamnya
tertera sejumlah nilai rupiah dari sampah yang sudah mereka setorkan /tabungkan. Nilai rupiah
tersebut jika diinginkan dapat diambil dalam periode tertentu atau minimal sudah mencapai
nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan.

7. Menentukan Jadwal Kegiatan

Bank Sampah adalah sebuah gerakan sosial yang tidak mementingkan laba jadi tidak perlu buka
setiap hari seperti bank-bank pada umumnya. Pengurus dapat menentukan jadwal penyetoran dan
penimbangan sampah. Bisa seminggu sekali, 2 minggu sekali atau sebulan sekali. Ini perlu
didiskusikan bersama dengan mengacu pada kelonggaran waktu dari pengurus. Waktunya juga
tidak perlu seharian cukup ditentukan waktunya dari jam berapa sampai jam berapa. Jika ada
yang menyetor di luar jadwal tidak akan diterima. Hal itu agar tidak terlalu memberatkan
pengurus dalam mengelola.
Setelah sampah terkumpul, pengurus dapat segera menghubungi pengepul agar tidak terlalu lama
menimbun sampah.

8. Sosialisasi

Setelah langkah-langkah diatas sudah dijalankan, langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan


keberadaan bank sampah tersebut pada masyarakat sekitar agar mereka tahu dan bisa
berpartisipasi aktif dalam Bank Sampah yang telah didirikan. Sosialisasi di lingkungan RT atau
pemukiman dapat dilakukan lewat ketua RT dan pertemuan-pertemuan warga. Disini perlu
ditularkan virus-virus cinta lingkungan agar lingkungan bersih dan bebas dari sampah.

Dengan adanya bank sampah, pengelolaan sampah bisa menjadi lebih baik dan menguntungkan
banyak pihak. Untuk cara pengoperasional Bank Sampah dan pengembangannya, Insyaallah
akan dibahas dalam artikel lainnya.

Jika anda punya pertanyaan, solusi atau tambahan lain terkait pendirian Bank sampah bisa
ditambahkan ke komentar. Anda juga dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat bagi
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai