Konsep STBM
Konsep STBM
Inisiatif masyarakat,
Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat dan
pelaksanaan secara kolektif adalah kunci utama,
Solidaritas masyarakat (laki perempuan, kaya miskin)
sangat terlihat dalam pendekatan ini,
Semua dibuat oleh masyarakat, tidak ada ikut campur
pihak luar, dan biasanya akan muncul natural leader.
Dasar dari CLTS adalah tiga pilar
utama PRA, yaitu:
Attitude and Behaviour Change
(perubahan perilaku dan kebiasaan)
Sharing (berbagi)
Method (metode)
Peran STBM dalam Pencegahan
Stunting
Peningkatan Higiene Sanitasi dan Perbaikan Gizi
Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa 35,6%
anak Indonesia stunted. Sebagai akibatnya,
produktivitas individu menurun dan masyarakat
harus hidup dengan penghasilan yang rendah.
Stunting atau penurunan tingkat pertumbuhan
pada manusia utamanya disebabkan oleh
kekurangan gizi (Prov. Sultra Urutan ke 17 angka
Stunting)
peningkatan cakupan sanitasi dan perilaku
hygiene sebesar 99% dapat membantu
menurunkan insiden diare sebesar 30% dan
menurunkan prevalensi stunting sebesar 2,4%.
Masalah Malnutrisi Kronis (Stunting) Masih Sering Luput
dari Perhatian
70
among underfive children(%)
10 20 30 40 50 60
Nutrition status
Stunting
Wasting
Underweight
0
25 20
India
Wasting prevalence (%)
15
Myanmar
Philippines Lao PDR
5
Thailand Vietnam
China
0
0 20 40 60
Stunting prevalence (%)
Source: WDI & Riskesdas 2013
Note: The data represent the latest year for which data is available.
The horizontal and vertical lines represent median rates of acute (5.4%)
and chronic (28.4%) malnutrition (respectively).
Sel otak
normal
Banyak
cabang
Sel otak
terganggu
- sedikit
cabang
-cabang
tak normal
Source: Cordero E et al, 1985 (Adapted from Figure 2 & Figure 4), Bentez-Bribiesca et al. 1999 (Adapted from
Keterkaitan Gizi dengan Daya Saing Indonesia dan
Kesempatan Kerja
Berat
Tinggi
Source: Victora, de Onis, Hallal, Blssner, Shrimpton. Pediatrics (15 Feb 2010)
Hubungan Stunting dan Higiene dan Sanitasi
Higiene dan Sanitasi Sering Dikaitkan
dengan Masalah Kurang Gizi
Penelitian menunjukan bahwa tingkat open defecation yang tinggi
diasosiasikan dengan tingkat gizi buruk (termasuk stunting) dan tingkat
kemiskinan yang tinggi
17 dari 20 negara dengan tingkat open defecators tertinggi memiliki
tingkat stunting 35% atau lebih (UNICEF 2012, WHO dan UNICEF 2013),
Di Bangladesh, tingkat stunting balita yang tinggal di rumah tangga
dengan kualitas air, fasilitas cuci tangan dan toilet yang baik jauh lebih
rendah dibandingkan balita yang tinggal dengan kondisi sanitasi yang
buruk
Di Sudan, balita yang tinggal di rumah fasilitas air bersih dan sanitasi
memiliki resiko terendah untuk mengalami stunting.
Penelitian menunjukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat
menurunkan tingkat pneumonia dan diare
Di Indonesia14% balita mengalami diare dan 5% mengalami ISPA dalam
2 minggu sebelum pelaksanaan survey SDKI 2012.
Penelitian Menunjukan
Anak tanpa akses Buruknya
ke jamban lebih mudah kena diare. Higiene
Environmental Enteropathy (EE)
EE
100
Access to Improved Sanitation (%)
20 40 0 60 80
0 20 40 60 80
Children under-five Stunted (%)
Source: Riskesdas 2013
Kebijakan Nasional untuk Perbaikan Gizi
Framework Perbaikan Gizi
Program Spesifik
Ibu Hamil, perlindungan terhadap:
Anemi dan KEK
Kurang Iodium
Malaria
Anak 0-23 bulan
ASI Eksklusif
Makanan Pendamping ASI
Program Sensitif
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
Ketahanan Pangan dan Gizi
Keluarga Berencana
Jaminan Kesehatan Nasional
Fortifikasi Pangan
Pendidikan Gizi Masyarakat
Program Remaja Perempuan
Pengentasan Kemiskinan
UPAYA YANG DILAKUKAN
Sinergi STBM dengan Program Kabupaten/Kota Sehat
Sinergi kegiatan STBM dalam Desa Siaga
Sinergi STBM & PPSP (memasukkan strategi STBM dalam strategi sanitasi
Kabupaten/Kota)
Sinergi STBM dengan PAMSIMAS di 220 kabupaten , 32 propinsi
Sinergi STBM dengan SANIMAS (membuat sanitasi komunal di lokasi
perkotaan)
Memasukkan materi STBM dalam bahan ajar di Poltekkes jurusan Kesling
Membuat link data STBM dengan PUSDATIN Kemenkes, NAWASIS (PPSP),
PAMSIMAS
Akreditasi kurikulum dan modul pelatihan STBM (Fasilitator, Wirausaha
Sanitasi dan Pelatihan Bagi Dosen)
Menjajagi peluang akses pendanaan dengan pihak swasta (CSR) untuk
meningkatkan akses sanitasi masyarakat melalui pendekatan STBM
(seperti: pemberian mikrokredit bagi wirausaha sanitasi, septictank
komunal dll.)
Terima Kasih