Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara international dalam


Millenium Development Goal (MDGs). Salah satu tujuan MDGs adalah menurunkan 2/3
angka kematian anak di bawah usia lima tahun dari tahun 1990 sampai 2015. Indikator yang
digunakan terkait hal tersebut adalah angka kematian balita, angka kematian bayi dan
cakupan pencapaian imunisasi campak pada anak di bawah satu tahun (United Nation
Development Programme UNDP, 2008). (Waluyanti, 2009)

Program pengembangan imunisasi merupakan salah satu kegiatan yang mendapat


prioritas dalam kesehatan nasional. Program ini bertujuan untuk melindungi bayi dan balita
dari PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) seperti TBC, difteri, pertusis,
tetanus, dan campak. Menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 12 juta
anak beruwia kurang dari 5 tahun yang meninggal setiap tahun di dunia, sekitar 2 juta
disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Nuraini VA, 2013)

Upaya mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak salah satunya dengan
pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu strategi yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan derajat kesehatan nasional dengan mencegah enam penyakit mematikan, yaitu
tuberculosis, dipteri, pertusis, campak, tetanus, dan polio. WHO mencanangkan program
Expanded Program in Immunization (EPI) dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan
imunisasi pada anak-anak di seluruh dunia sejak tahun 1974 (Basuki et all, 2016)

Salah satu indikator Mellenium Develompent Goals (MDGs) adalah mengurangi


kematian anak dengan target menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun(balita)
sebesar dua per tiga jumlahnya selamaperiode tahun 1990 sampai dengan tahun2015 artinya
menurunkan dari 97 per 1000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1000 kelahiranhidup.Diikuti
dengan indikator kesehatan dalam SDGs 2015 yang merupakan goals ketiga yaitu jaminan
kesehatan dan promosi kesehatan bagi semua umur. Salah satu indikator Mellenium
Develompent Goals (MDGs) adalah mengurangi kematian anak dengan target menurunkan
angka kematian anak di bawah lima tahun (balita) sebesar dua per tiga jumlahnya selama
periode tahun 1990 sampai dengan tahun 2015 artinya menurunkan dari 97 per 1000
kelahiran hidup menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup.Diikuti dengan indikator kesehatan
dalam SDGs 2015 yang merupakan goals ketiga yaitu jaminan kesehatan dan promosi
kesehatan bagi semua umur.(Triana V, 2015)

Beberapa alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu karena alasan
informasi, motivasi dan situasi. Alasan informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang
kebutuhan, kelengkapan dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi
salah yang beredar di masyarakat tentang imunisasi. Akan tetapi yang paling berpengaruh
adalah karena anak sakit, ketidaktahuan ibu akan pentingnya imunisasi, ketidaktahuan waktu
yang tepat untuk mendapatkan imunisasi dan ketakutan akan efek samping yang ditimbulkan
imunisasi (Basuki et all, 2016).

Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap
penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggaprentan
terjangkit penyakit menular, yaitu bayi,anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibuhamil.
Setiap bayi wajib mendapatkan limaimunisasi dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari: 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. Dari kelima
imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang
mendapat perhatian lebih yang dibuktikan dengan komitmen Indonesia pada lingkup ASEAN
dan SEARO untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Hal ini terkait
dengan realita bahwa campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita.
Pencegahan campak memiliki peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita.
(Triana V, 2010)

Imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan kelima jenis
imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan 5 jenis imunisasi
dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap(Triana V, 2010)

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah
imunisasi lengkap 74,5% dan imunisasi tidak lengkap mencapai 21% dan tidak imunisasi
sebesar 3,17%. Kota Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki
presentasi Imunisasi dasar lengkap dengan rata-rata diatas 90% (93,36%). Pada puskesmas
Desa Mrican pencapaian angka imunisasi dasar sudah cukup baik dimana pada tahun 2015
angka pemberian imunisasi dasar mencapai 283 dari 310 bayi baru lahir (91,2%) dan pada
tahun 2016 angka pemberian imunisasi dasar mencapai 301 dari bayi baru lahir 325 (92,6%),
angka ini sudah melewati angka target capaian IDL (Imunisasi dasar lengkap) pada tahun
2015 (91%) dan 2016 (91,5%) .

Pengetahuan tentang imunisasi mencakup tahu akan pengertian imunisasi, penyakit


yang dapat dicegah melalui imunisasi, manfaat imunisasi, tempat pelayanan imunisasi, waktu
pemberian imunisasi, jenis imunisasi dan jumlah pemberian imunisasi. Melalui pengetahuan
yang cukup diharapkan dapat mempengaruhi tindakan seorang ibu dalam memberikan
imunisasi secara lengkap kepada anaknya (Basuki et all, 2016)

Berdasarkan uraian diatas diperoleh gambaran kesenjangan antara target dan


pencapaian imunisasi yang terjadi di desa Mrican, Maka dari peneliti tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi darasar lengkap di
Puskesmas desa Mrican kec. Mojoroto Kab. Keiri Provinsi Jawa timur periode juli-agustus
2017. (Riskesdas, 2013)
1.2 Rumusan Masalah

faktor apa saja yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas


Mrican kecamatan mojoroto kota Kediri.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi pada bayi di


Puskesmas Mrican Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap imunisasi dasar di Puskesmas


Mrican Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur

1.3.2.2 Mengetahui pengaruh faktor pengetahuan terhadap imunisasi dasar di Puskesmas


Mrican Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur

1.3.2.3 Mengetahui pengaruh faktor pendapatan terhadap imunisasi dasar di Puskesmas


Mrican Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur

1.3.2.4 Mengetahui pengaruh faktor sikap ibu terhadap imunisasi dasar di Puskesmas Mrican
Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi dinas

Sebagai bahan kajian akademisi dan institusi penyelenggara pendidikan khususnya


bidang pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Puskesmas Mrican Kabupaten Kediri Provinsi
Jawa Timur

1.5.2 Bagi masyarakat

1.5.2.1Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan untuk mengevaluasi


pelaksanaan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Puskesmas Mrican Kabupaten Kediri
Provinsi Jawa Timur

1.5.2.2 Sebagai bahan masukan bagi rekomendasi kebijakan tingkat lanjut terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di di Puskesmas Mrican Kabupaten Kediri
Provinsi Jawa Timur

1.5.3 Bagi peneliti


1.5.3.1Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pustaka
atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
Nurani, VS. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
bayi di desa truko kecamatan kangkung kabupaten kendal tahun 2013.
Semarang:Universitas Dian Nusantoro.

Basuki, Sri Wahyuni, dkk. 2016. Hubungan pengetetahuan ibu tentang imunisasi dasar
dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi di wilayah kerja puskesmas bendo kabupaten
magetan. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mardiah, Nita. 2007. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan


kesehatan imunisasi dasar di provinsi kalimantan barat tahun 2007. Jakarta:Universitas
Indonesia.

Triana, Vivi. 2016. Faktor yang berhubungan dengan oemberian imunisasi dasar lengkap
pada bayi tahun 2015. Padang:Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Rencana Aksi
    Tugas Rencana Aksi
    Dokumen5 halaman
    Tugas Rencana Aksi
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Ulilamri
    Ulilamri
    Dokumen17 halaman
    Ulilamri
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • DERAJAT-indikator KESEHATAN
    DERAJAT-indikator KESEHATAN
    Dokumen52 halaman
    DERAJAT-indikator KESEHATAN
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Data
    Data
    Dokumen51 halaman
    Data
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Revisi
    BAB 3 Revisi
    Dokumen21 halaman
    BAB 3 Revisi
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen5 halaman
    Dapus
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Teori DHF
    Teori DHF
    Dokumen2 halaman
    Teori DHF
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat
  • Soal Latihan Paru 2
    Soal Latihan Paru 2
    Dokumen8 halaman
    Soal Latihan Paru 2
    Ulil Amri Pramadani
    Belum ada peringkat