Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE
( ANC )

1. Konsep teori
A. Pengertian
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan &
pertumbuhan janin dlm rahim (Guttmacher, 2007).
B. Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan & buat memastikan kesehatan ibu & tumbuh kembang
bayi.
2. Menaikkan & mempertahankan kesehatan fisik & mental & sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yg mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, & pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dgn selamat ibu & bayinya dgn
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal & pemberian ASI ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu & keluarga dlm menerima kelahiran bayi agar bisa tumbuh
kembang secara optimal.
Standar pelayanan yg di canangkan pemerintah ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu:
1. Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah & berinteraksi dgn masyarakat secara berkala buat penyuluhan
& motivasi buat pemeriksaan dini & teratur. Hasil yg diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini
ialah
a.) Ibu memahami gejala & gejala-gejala kehamilan,
b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini
& teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.
c.) Naiknya cakupan ibu hamil yg memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.
2. Pemeriksaan & pemantauan antenatal & memeriksakan minimal pada ibu hamil
Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu
Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu
Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 36 minggu
Kunjungan antenatal sebaiknya dikerjakan amat sedikit 4 kali selama kehamilan
Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum Mendeteksi kasus yg bisa ditangani


14 sebelum membahayakan jiwa.
minggu
Mencegah kasus, misal : tetanus neonatal,
anemia, kebiasaan tradisional yg
berbahaya)

Membangun hubungan saling percaya

Memulai persiapan kelahiran & kesiapan


menghadapi komplikasi.

Mendorong perilaku sehat (nutrisi,


kebersihan , olahraga, istirahat, seks,
dsb).

Trimester II14 28 Sama dgn trimester I ditambah:


minggu kewaspadaan khusus terhadap tekanan
darah cukup tinggi kehamilan (deteksi
gejala-gejala preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)

Trimester III
28 36 Sama, ditambah : deteksi kehamilan
minggu ganda.

Sesudah 36 Sama, ditambah : deteksi kelainan letak /


minggu keadann yg membutuhkan persalinan
di RS.

3. Palpasi Abdominal
Perawat melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama & melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah
janin, & masuknya kepala janin ke dlm rongga panggul buat mencari kelainan, serta
melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) ialah mencegah defisiensi zat besi pada
ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil butuh menyerap zat besi
rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg & asam folat
500 g), kebutuhannya berkembang/berubah naik secara signifikan pada trimester II
karena absorpsi usus yg cukup tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tak diminum bersama teh / kopi karena mau mengganggu
penyerapan. Jika diketemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain
1tu buat memastikannya dikerjakan pemeriksaan darah hemoglobin buat mengetahui
kadar Hb yg dilakukan2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal &
pada usia kehamilan 28 minggu / lebih kerap kali jika ada gejala-gejala anemia.
Selain anemia, seorang bidan jg bisa memberi obat-obatan bagi ibu hamil seperti
medikasi aneka jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin & mineral) &
obat khusus (anti parasit cacing & malaria)
5. Pengelolaan Dini Tekanan darah cukup tinggi pada kehamilan
Perawat menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali gejala & gejala-gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yg tepat,
& merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami & keluarga buat memastikan persiapan
persalinan bersih & aman, persiapan transportasi, biaya. Perawat sebaiknya melakukan
kunjungan rumah. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang
BB), ukur tekanan darah, ukur cukup tinggi fundus uteri, TT, tablet besi minimal 90
tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dlm rangka persiapan rujukan. Tapi standar
ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

C. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T


1) Ukur Berat badan & Cukup tinggi Badan ( T1 ).
Dlm keadann normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I
hingga TM III yg berkisar anatar 7 12 kg & kenaikan berat badan setiap minggu yg
tergolong normal ialah 0,4 0,5 kg tiap minggu semenjak TM II. Pengukuran cukup
tinggi badan ibu hamil dikerjakan buat mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yg
kerap kali berhubungan dgn keadann rongga panggul.

2) Ukur Tekanan Darah ( T2).


Tekanan darah yg normal 110/80 140/90 mmHg, kalau/jika melampaui 140/90 mmHg
butuh diwaspadai adanya Preeklampsi.
3) Ukur Cukup tinggi Fundus Uteri ( T3 )
Tujuan pemeriksaan TFU memanfaatkan tehnik Mc. Donald ialah menentukan umur
kehamilan berlandaskan minggu & hasilnya bisa di bandingkan dgn hasil anamnesis
hari pertama haid terakhir (HPHT) & kapan gerakan janin semenjak dirasakan. TFU yg
normal wajib sama dgn UK dlm minggu yg dicantumkan dlm HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan
Jarak dari simfisis
sesuai minggu

22-28 Minggu
24-25 cm
28 Minggu
26,7 cm
30 Minggu
29,5 30 cm
32 Minggu
31 cm
34 Minggu
32 cm
36 Minggu
33 cm
40 Minggu
37,7 cm

4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )


5) Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid wajib segera di berikan pada saat seorang wanita hamil
melakukan kunjungan yg pertama & dikerjakan pada minggu ke-4.
Interval & Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
IMUNISASI Selang Waktu Lama Perlindungan
minimal
pemberian
Imunisasi TT

TT 1 Langkah awal pembentukan kekebalan


tubuh terhadap penyakit tetanus

TT 2 1 1 bulan sesudah TT1 3 Tahun

TT 3 6 6 bulan sesudah TT2 6 Tahun

TT TT 4 12 12 bulan sesudah TT3 10 Tahun

T TT 5 12 12 bulan sesudah TT4 Lebih dari 25 tahun

6) Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil wajib dikerjakan pada kunjungan pertama & minggu ke
28. kalau/jika kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, kian wajib diberi
suplemen 60 mg Fe & 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% / lebih.
7) Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
Pemeriksaan dikerjakan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen darah
vena minus lebih 2 cc. apabila hasil test positif kian dikerjakan pengobatan & rujukan..
8) Pemeriksaan Protein urine ( T8 )
Dilakukan buat mengetahui ap4k4h pada urine mengandung protein / tak buat
mendeteksi gejala-gejala Preeklampsi.
9) Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )
Untuk Bumil dgn riwayat DM. kalau/jika hasil positif kian butuh diikuti pemeriksaan
gula darah buat memastikan adanya DMG.
10) Perawatan Payudara ( T10 )
Senam payudara / perawatan payudara buat Bumil, dikerjakan 2 kali sehari sebelum
mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
12) Pemberian Obat Malaria ( T12 )
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria jg kepada bumil dgn gejala-
gejala malaria yakni panas cukup tinggi diikuti mengigil & hasil apusan darah yg
positif.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )
Diberikan pada kasus gangguan dampak kekurangan Yodium di daerah endemis yg bisa
berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 )

D. Pemeriksaan kehamilan
Kalau/jika HPHT tak diketahui, usia kehamilan ditentukan dgn cara :
1) TFU (Cm x 7/8 = Usia dlm minggu)
2) Terabanya ballotement di simpisis (12 mgg)
3) DJJ (+) dg Dopller (10-12 mgg)
4) DJJ (+) dg fetoscop (20 mgg)
5) Quickening (20 mgg)
Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
1) Hari + 7
2) Bulan (1-3) + 9, B (4-12) 3
3) Tahun (1-3) + 0, T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin
1) TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr
2) TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr

E. Gejala & gejala-gejala kehamilan


1. Gejala presumtif kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi & nidasi menyebabkan tak terjadinya pembentukan folikel de Graff
& ovulasi di ovarium. Gejala-gejala ini sangat penting karena umumnya wanita
hamil tak bisa haid lagi selama kehamilan, & butuh diketahui hari pertama haid
terakhir buat menentukan tuanya kehamilan & tafsiran persalinan.
b) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda & kerap kali terjadi pada pagi hari. Progesteron
& estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yg berlebihan sehingga
memunculkan mual muntah.
c) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, kerap kali terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
Sinkope / pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf &
memunculkan sinkope/pingsan & mau menghilang sesudah umur kehamilan lebih dari
16 minggu.
d) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, & somatomamotropin memunculkan deposit lemak,
air, & garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
e) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tak nafsu makan), tapi sesudah 1tu nafsu
makan muncul lagi.
f) Sering kencing
Hal ini kerap kali terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan karena uterus yg semenjak membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan
ini hilang karena uterus yg membesar keluar rongga panggul.
g) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun dikarenakan karena pengaruh hormone
estrogen.
h) Epulis
Hipertrofi gusi dijuluki epulis bisa terjadi pada kehamilan.
i) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yg berlebihan pada kulit.
Perut : Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara : hipepigmentasi areola mamae
Varises / penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen & progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.
Terutama bagi mereka yg memiliki bakat. Penampakan pembuluh darah 1tu terjadi
disekitar genitalia eksterna, kaki & betis serta payudara.
2. Gejala Kemungkinan (Probability Sign)
a) Pembesaran Perut
Terjadi dampak pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b) Gejala Hegar
Gejala Hegar ialah pelunakan & bisa ditekannya isthmus uterus.
c) Gejala Goodel. Pelunakan serviks
Gejala Chadwiks.Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva & mukosa vagina
termasuk jg porsio & serviks.
d) Gejala Piskacek. Pembesaran uterusyang tak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dgn kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
e) Kontraksi Braxton Hicks. Peregangan sel sel otot uterus, dampak naiknya
actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tak beritmik, sporadis, tak nyeri, biasanya
muncul pada kehamilan 8 minggu.
f) Teraba Ballotement. Ketukan yg tiba-tiba pada uterus menyebabkan janin bergerak
dlm cairan ketuban yg bisa dirasakan karena tangan pemeriksa.
g) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif. Pemeriksaan ini adaah buat
mendeteksi adanya hCG yg diproduksi karena sinsitotrofoblas sel selama kehamilan.
Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), & diekskresi pada
urine ibu.
3. Gejala Pasti (Positive Sign)
a) Gerakan janin dlm rahim. Gerakan janin ini wajib bisa diraba dgn jelas karena
pemeriksa. Gerakan ini baru bisa dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b) Denyut jantung janin. Bisa didengar pada usia 12 minggu dgn memanfaatkan alat
fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
c) Bagian bagian janin. Bagian besar janin (kepala & bokong) serta bagian kecil janin
(lengan & kaki) bisa diraba dgn jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d) Kerangka janin. Kerangka janin bisa dilihat dgn foto rontgen maupun USG
Marjati dkk, 2010:72-75)
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya buat mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah buat mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb & penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tak Diagnosis Kasus
Normal Terkait

Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine

Bening/negatif

Glukosa dlm Warna hijau Kuning, Diabetes


urin orange,
coklat

VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis

Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization

Golongan A B O AB Ketidakcocokan ABO


Darah

HIV + AIDS

Rubella Negatif Positif Anomali pada janin


jika ibu terinfeksi

Feses buat Negatif Positif Anemia dampak


ova/telur cacing
cacing &
parasit
b. Pemeriksaan Rontgen
Dikerjakan pada kehamilan yg sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dikerjakan pada keadann
keadann
Dibutuhkan gejala pasti hamil
Letak anak tak bisa ditentukan dgn jelas dgn palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Buat menentukan kelainan anak

c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis & konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi & penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin & detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2010;95-97)

4. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian ANC
1) Anamnesa
Anamnesa identitas istri & suami
Anamnesa umum :
keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan, tidur,
miksi, defekasi, perkawinan
Tentang kehamilan, persalinan, keguguran & kehamilan ektopik /
kehamilan mola sebelumnya
2) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
(1) Keadann umum
Dgn inspeksi, bisa didapat gambaran mengenai keadann panggul. Adanya kesempitan/
kelainan panggul, bisa diduga kalau/jika terlihat jalannya ibu tak normal, misalnya
pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah
ketupat dari michealis (tak simetris).
(2) Cukup tinggi badan
Cukup tinggi badan minus dari rata-rata mewujudkan/adalah faktor risiko buat ibu
hamil / ibu bersalin. Jika cukup tinggi badan minus dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
(3) Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Kalau/jika
dikaitkan dgn usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II & III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total ialah 9-12 kg. Kalau/jika terdapat BB yg
berlebihan, butuh dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion,
& anak besar.
(4) Lingkar lengan atas (LILA)
LILA minus dari 23,5 cm mewujudkan/adalah indikator kuat buat status gizi yg
minus/buruk. Ibu beresiko buat melahirkan anak dgn BBLR.
(5) Gejala-gejala vital
Tekanan darah
TD yg cukup tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) mewujudkan/adalah resiko dlm
kehamilan. Penanganan yg minus tepat, TD sistolik 30 mmHg / lebih, &// diastolik 15
mmHg / lebih bisa berlanjut menjadi preeklamsi & eklamsi.
Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal ialah sekitar 80 kali/menit.
Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan panas, hal ini kemungkinan ada
infeksi dlm kehamilan.
Pernapasan
Frekuensi napas normal manusia dewasa ialah 16-20 kali/menit. Kalau/jika ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu mau gampang lelah / kemungkinan
dicurigai memiliki penyakit jantung.
(6) Kepala & Leher
Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
Memeriksa ap4k4h rahang pucat & periksa jg keadann gigi
Memeriksa & meraba leher buat mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe & pembesaran vena jugularis
(7) Payudara
Amati wujud, ukuran & kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak
simetris, & bisa dideskripsikan kecil, sedang, & besar
Puting payudara menonjol / masuk ke dlm
Adanya kolostrum / cairan lain, misalnya ulkus
Retraksi dampak adanya lesi
Masa / pembesaran pembuluh limfe
(8) Abdomen
Memeriksa ap4k4h ada bekas luka operasi
Mengukur cukup tinggi fundus uteri memanfaatkan tangan kalau/jika usia kehamilan
> 12 minggu, / pita ukuran kalau/jika usia kehamilan > 22 minggu
Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, & menurunnya kepala
janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
Menentukan cukup tinggi fundus uteri & bagian janin dlm fundus
Konsistensi uterus
Leopold II :
Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
Bisa jg menentukan bagian terbawah janin apa & berapa jauh sudah masuk PAP
(9) Tangan & kaki
Memeriksa apakah tangan & kaki edema / pucat pada kuku jari
Memeriksa & meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo / hiper
(10) Pemeriksaan panggul
a. Panggul : genital luar
Memeriksa labia mayora & minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina buat
melihat adanya tukak / luka, varises, cairan yg ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya pembengkakan
masa / cairan kista
b. Panggul : memanfaatkan spekulum
Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks
sudah membuka / belum
Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah & luka
c. Panggul : pemeriksaan bimanual
Mencari letak serviks & merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) & rasa
nyeri karena gerakan (nyeri tekan / nyeri goyang)
Memanfaatkan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dlm vagina untuk
palpasi uterus. Ukuran, wujud & posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
3) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
Dari Janin :
Djj pada bulan ke 4-5
Bising tali pusat
Gerakan & tendangan janin
Dari ibu :
Bising rahim
Bising aorta
Peristaltik usus
4) Pemeriksaan Dalam
(1) Vaginal Toucher (VT)
(2) Rectal Toucher (RT)
Bisa dinilai :
Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
Bagian anak amat bawah : kepala, bokong serta posisinya
Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dianosa yang mungkin muncul:
1. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan ditandai dengan menyatakan
keinginan meningkatkan gaya hidup prenatal, menyatakan keinginan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang proses kehamilan melahirkan, Menyatakan
keinginan untuk meningkatkan penatalaksanaan gejala kehamilan yang tidak nyaman,
menyatakan keinginan untuk meningkatkan persiapan bayi baru lahir (pilih yang
sesuai).
2. Risiko ketidak efektifan proses kehamilan melahirkan b/d disstres psikososial ibu,
kehamilan tidak diinginkan , kekerasan dalam rumah tangga, ketidakberdayaan ibu,
kunjungan perawatan prenatal tidak konsisten, kurang nutrisi ibu, kurang system
pendukung ( pilih yang sesuai)

3. RENCANA KEPERAWATAN
1. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan ditandai dengan menyatakan
keinginan meningkatkan gaya hidup prenatal, menyatakan keinginan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang proses kehamilan melahirkan, Menyatakan
keinginan untuk meningkatkan penatalaksanaan gejala kehamilan yang tidak nyaman,
menyatakan keinginan untuk meningkatkan persiapan bayi baru lahir (pilih yang
sesuai).
NOC :1. Fetal status : Ante partum
- DJJ 120-160 x/nmt
- Gerakan anak
- Tumbang janin sesuai usia kehamilan

2. Knowledge pregnancy
- Pentingnya kunjungan ANC
- perubahan pada ibu hamil
-tanda bahaya yang perlu diwaspadai

NIC : 1.Pre Natal Care


- Monitor Status Nutrisi
- Monitor kenaikan berat badan
- Monitor psikososial pasien dan kelurga selama kehamilan
- Pantau gula darah dan Hb
- Monitor Vital sign terutama tekanan darah
- Monitor fetal hearth rate
- Instuksikan ibu selalu mengawasi gerakan janin
- Dorong pasangan untuk berpartisipasi Mendukung kehamilan ibu
- Bantu pasien untuk mengelola perubahan selama kehamilan
- Ajarkan ibu mengenal tanda yang perlu diwaspadai
- Pengukuran TFU sesuai kehamilan
- Rujuk untuk pemberian suplemen jika diperlukan

2. Risiko ketidak efektifan proses kehamilan melahirkan b/d disstres psikososial ibu,
kehamilan tidak diinginkan , kekerasan dalam rumah tangga, ketidakberdayaan ibu,
kunjungan perawatan prenatal tidak konsisten, kurang nutrisi ibu, kurang system
pendukung ( pilih yang sesuai)
NOC : 1. Nutritional status
- Intake nutrient seimbang
- Intake makanan sesuai
- Intake cairan sesuai
2. Risk control : unintended pregnancy
3. Abuse : Protection

NIC :
1. Nutriton Counseling
- Ketahui kebiasaan dan jenis makanan yang disukai ibu
- tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai
dalam status nutrisi ibu
- Berikan ibu memilih pilihan makanan yang ingin dimakan dan disukai
2. Nutritional monitoring
- Monitor mual dan muntah
- monitor albumin dan Hb
- Monitor kenaikan BB
- Monitor kalori dan nutrient intake
3. Family planning : Unplanned pregnancy
- Kaji pilihan klien tentang kehamilannya
- Bantu klien mengidentifikasi support system
- Dampingi pasien dalam menentukan pilihan untuk mengakhiri,
Meneruskan kehamilan atau menyerahkan anak untuk diadopsi
4. Abuse protection support
- Kaji tanda kekerasan pada ibu
- Bantu mengenali strategi koping untuk situasi stress
- Dengarkan harapan ibu tentang kehamilannya

4. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan intervensi

5. EVALUASI
Disesuaikan dengan tujuan (NOC)
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga buat
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)

Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.

Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis & Patologis. Jakarta :
Salemba Medika.

Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC: Jakarta.

Joane M, Gloria N. (2008). Nursing Intervention classification,fifth edition. Mosby Elsevier:


Philadelphia, USA

Morhead S, Jonson M, Mass M, Swanson E, (2008). Nursing outcome classification, Mosby


Elsevier:Philadelphia, USA

Anda mungkin juga menyukai