TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
Tujuan rawat gabung adalah agar ibu dapat menyusui bayinya sedini
mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara
perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu
rumah sakit dan ibu memperoleh bekal keterampilan merawat bayi serta
memungkinkan suami dan keluarga dapat terlibat secara aktif untuk mendukung
dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya secara baik dan
benar, selain itu ibu mendapatkan kehangatan emosional karena ibu dapat
selalu kontak dengan buah hati yang sangat dicintainya, demikian pula
Bayi dan ibunya yang dapat dirawat gabung harus memenuhi syarat atau
kriteria antara lain : usia kehamilan >34 minggu dan berat lahir >1800
gram (berarti berarti refleks menelan dan menghisapnya sudah membaik), nilai
APGAR pada lima menit pertama minimal 7, tidak ada kelainan kongenital yang
memerlukan perawatan khusus, tidak ada trauma lahir atau morbiditas lain yang
berat, dan bayi yang lahir dengan sectio caesarea yang menggunakan pembiusan
umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu dan bayi sadar, misalnya 4-6 jam
setelah operasi selesai. Apabila pembiusan secara spinal, bayi dapat segera
disusui. Apabila ibu masih mendapat infus, bayi tetap dapat disusui dengan
Maryuni,
2009).
Kegiatan rawat gabung dimulai sejak ibu bersalin di kamar bersalin dan
di bangsal perawatan pasca persalinan. Akan tetapi, tidak semua bayi atau ibu
dapat segera dirawat gabung. Ibu yang tidak dapat melaksanakan rawat gabung
adalah ibu dengan kelainan jantung yang ditakutkan menjadi gagal jantung, ibu
dengan preklamsia dan eklamsia berat, ibu dengan penyakit akut yang berat, ibu
dengan karsionoma payudara, dan ibu dengan psikosis. Sedangkan bayi yang
tidak dapat di rawat gabung adalah bayi dengan berat lahir sangat rendah,
observasi atau terapi khusus (bayi kejang, sakit berat) (Prawirohardjo, 2008).
bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan
lain atau petugas kesehatan (Mappiwali, 2008; Suradi dan Kristina, 2004).
dekat dengan bayinya, sehingga bayi dapat segera disusui dan frekuensi
ibu memberi ASI akan lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang
alami, di mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Hal ini
akan menimbulkan refleks prolaktin yang akan memacu proses produksi ASI.
Selain itu, ibu dengan menyusui akan mengalami refleks oksitosin yang akan
Kristina, 2004).
Secara psikologis, Ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early
mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi (Mappiwali, 2008; Suradi dan
Kristina, 2004). Rawat gabung juga akan memberikan kepuasan pada ibu
memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayinya dan keadaan ini akan memperlancar
terbentuknya rasa percaya pada diri anak. Ibu akan merasa bangga karena
dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila suaminya berkunjung,
Secara edukatif, ibu akan diajari cara menyusui yang benar, cara merawat
Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri setelah pulang dari rumah sakit dan di samping pendidikan
bagi ibu, dapat juga dipakai sebagai sarana pendidikan bagi keluarga, terutama
suami, dengan cara mengajarkan suami cara merawat ibu dan bayi. Suami akan
termotivasi untuk memberi dorongan moral bagi istrinya agar mau menyusui
ASI sedini mungkin. Bagi rumah bersalin terutama rumah sakit pemerintah, hal
susu formula, botol susu, dot serta peralatan lain yang dibutuhkan. Lama
perawatan ibu menjadi lebih pendek karena involusi rahim terjadi lebih cepat
dan infeksi nosokomial dapat dicegah atau dikurangi, berarti penghematan biaya
bagi rumah sakit maupun keluarga ibu (Mappiwali, 2008; Suradi dan Kristina,
2004).
infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
Pasca salin atau yang sering disebut masa nifas (puerperium) adalah masa
pulih kembali seperti sebelum hamil, mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan kembali seperti sebelum hamil dan lama masa nifas yaitu 6-8
salin adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ
setelah melahirkan yang disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos. Uterus yang pada waktu hamil
500 gram dalam satu minggu setelah melahirkan dan berada di dalam panggul
sejati lagi.
(18) jam pascapartum, servik memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan kembali
secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir..
Sekresi dan ekskresi colostrum menetap selama beberapa hari pertama setelah
wanita melahirkan.
Ibu yang menyusui ketika laktasi terbentuk, teraba suatu masa (benjolan),
tetapi kantong susu yang terisi berubah posisi dari hari ke hari. Sebelum laktasi
ibu baru dan menjadi lebih sulit dengan perubahan fisiologis besar yang terjadi.
Stright,
sebagai berikut :
a. Fase Taking-In
2 hari setelah melahirkan, ibu biasanya lebih mudah tersinggung dan cenderung
difokuskan pada
b. Fase Taking-Hold
Fase ini berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan, ibu menaruh perhatian
dan daya tahan. Ibu juga berusaha untuk terampil dalam perawatan bayi baru
lahir (misalnya, memeluk, menyusui ASI atau dengan botol, memandikan, atau
mengganti popok).
c. Fase Letting-Go
Fase ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali ke rumah. Ibu sudah
menerima tanggung jawabnya untuk merawat bayinya dan ibu sudah harus
3.1 Defenisi
Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose
dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,
ASI (refleks prolaktin) dan pengeluaran ASI (refleks let down) (Suradi dan
Kristina,
2004). Pembentukan ASI (refleks prolaktin) dimulai sejak kehamilan. Pada masa
payudara, yang disebabkan oleh adanya proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan
sel-sel kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara.
(Maryuni,
2009). Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI
biasanya belum keluar karena dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi (Suradi
lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada lagi
sel- sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu (Maryuni, 2009).
yang sekarang, bayi mengambil ASI yang sudah ada. Makin banyak ASI yang
dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus), makin banyak produksi ASI atau
dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi
kontraksi sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel mioepitel akan memeras air
susu yang telah dibuat dan keluar dari alveoli, masuk ke sistem duktulus yang
saat ibu melihat bayi, mendengar suara bayi, mencium bayi, dan memikirkan
adalah kondisi ibu yang stress, keadaan bingung (psikis kacau), takut, cemas,
jarang, perut ibu akan terasa sangat mulas pada hari-hari pertama menyusui.
Hal ini merupam mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya uterus ke
spesifik untuk melindungi bayi dari alergi, secara alamiah ASI memberikan
kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (seperti untuk bayi
prematur), ASI
langsung, suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, lebih muda dicerna dan
diserap oleh usus bayi, mengandung banyak kadar selenium yang melindungi
gigi dari kerusakan dan menyusui akan melatih daya isap bayi dan membantu
yang memberikan ASI eksklusif dan lebih ekonomis serta mudah karena
Adapun masalah yang sering terjadi pada saat menyusui adalah sebagai
berikut :
minggu dengan usaha yang ekstra, putting susu yang datar akan menonjol keluar
puting
setelah lahir. Menyusui bayi sesering mungkin (misal 2-2 jam) akan
membantu bila kandungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam. Pompa
ASI yang efektif (bukan yang berbentuk terompet atau bentuk squeeze dan
bulb) dapat dipakai untuk mengeluarkan putting susu pada waktu menyusui
menyusui. Rasa nyeri ini akan berkurang setelah ASI keluar dan bila posisi mulut
bayi pada saat menyusui benar, perasaan nyeri ini akan menghilang. Cara
memulai menyusui pada puting susu yang tidak sakit untuk membantu
mengurangi rasa sakit pada puting susu yang sedang sakit. Segera setelah
minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting susu dan biarkan payudara
terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering dan jangan
membersihkan puting susu dengan sabun. Hindarkan puting susu menjadi lembab
Puting susu yang nyeri, bila tidak segera ditangani dengan benar
akan menjadi lecet, sehingga menyusui akan terasa menyakitkan dan dapat
mengeluarkan darah. Puting susu yang lecet dapat disebabkan oleh posisi
menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush (candidiasis) atau
dermatitis. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengobati puting susu yang lecet
menyusui pada payudara yang sakit untuk sementara untuk memberi kesempatan
lukanya sembuh dan keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan
pembentukan ASI serta berikan ASI perah dengan sendok atau gelas tetapi
jangan dengan dot. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali dan mula-
mula dengan waktu yang lebih singkat. Apabila lecet tidak sembuh dalam 1
d. Payudara Bengkak
Pada hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh
ASI yang mulai diproduksi dalam jumlah banyak. Penyebab payudara bengkak
adalah posisi mulut bayi dan puting susu ibu yang salah, poduksi ASI berlebih,
terlambat menyusui, pengeluaran ASI yang jarang, dan waktu menyusui yang
tanpa terjadwal tanpa batas waktu. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI
dengan bantuan tangan/ pompa ASI yang efektif sebelum menyusui. Sebelum
menyusui dapat dilakukan dengan kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit
dan setelah menyusui dikompres dengan air dingin untuk mengurangi oedema
(Depkes RI,
2001).
4.1 Pengertian
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
(Terry, 1986) atau disebut juga sebagai penggerak perilaku (Irwanto, 2008).
Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan
hal verbal, fisik, atau psikologi yang membuat seseorang melakukan sesuatu
sebagai respon. Motivasi menunjuk pada proses gerakan termasuk situasi yang
mendorong diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan
tujuan atau akhir dari pada gerakan atau perbuatan (Sarwono, 2000) sehingga
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan
demikian bukan berarti bahwa motivasi adalah satu-satunya unsur yang bisa
dapat
(Mifthah, 2003).
hendak dicapai.
instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi internal yang timbul
dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai yang
dianut, harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada
ganjaran berupa hadiah (reward) bahkan karena merasa takut oleh hukuman
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Motivasi yang timbul dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan, dorongan orang lain, tetapi atas dasar
dari luar yaitu perangsang ataupun stimulus dari luar (sebagai contohnya ialah
ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu atau belajar (Muba,
2009).
motivasi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal atau intrinsik adalah
motivasi yang timbul dari diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat
eksternal atau ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar yang merupakan
a. Fisik
Faktor fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik
atau kelainan seputar menyusui misal, puting lecet karena digigit, payudara
bengkak,
b. Proses mental
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja, tetapi
ada kebutuhan yang mendasari munculnya motivasi tersebut. Ibu menyusui yang
mengalami gangguan pada proses mental akan sulit untuk memberikan ASI pada
bayinya. Hal ini karena proses laktasi akan berhasil bila hormon oksitosin keluar,
hormon ini sangat mempengaruhi kinerja myoepitel dalam memompa ASI keluar
dari alveoli sedangkan oksitosin keluar jika secara mental dan psikologis
keputusan dalam pemberian ASI. Ibu usia muda akan cenderung untuk
tidak memberikan ASI, karena takut bentuk payudara akan rusak apabila
menyusui dan kecantikannya akan hilang, serta takut ditinggalkan oleh pergaulan
dengan pengetahuan dan pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar
(Bobak,
2004).
e. Tingkat Pengetahuan
semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan memberikan respon yang lebih
rasional dan makin tinggi kesadaran untuk berperan serta, dalam hal ini
memberikan ASI. Thaib et. al (dalam Afifah, 2007) menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan, pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga
a. Lingkungan
b. Budaya
yang
menyusui anak merupakan sesuatu hal yang harus dihindarkan (Siregar, 2004).
menyusui karena suami merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau
urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadi pengamat yang
pasif saja. Sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu.
(Roesli, 2000).
d. Petugas kesehatan
kesehatan (Dani, 2002). Pada umumnya para ibu mau patuh dan menuruti nasehat
ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif dan resiko yang dialami jika tidak
yaitu :
1. Motivasi kuat
2. Motivasi sedang
yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, namun memiliki keyakinan yang
yang dihadapi.
3. Motivasi lemah