Luka Bakar
Luka Bakar
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber
panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka
dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka
bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak
jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di
tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai
macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit
(inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar
dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka
bakar dan bekas luka (scar).
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Klasifikasi
2 Diagnosis
3 Penanganan
o 3.2 Hospital
4 Etiologi
5 Referensi
6 Pranala luar
[sunting]Klasifikasi
Klasifikasi klasifikasi
kedalaman luka bakar bentuk klinis
baru tradisional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Total body surface area
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan
mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis
superficial thickness tidak banyak digunakan).
[sunting]Diagnosis
[sunting]Pre Hospital
Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya
akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan
(drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air
atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau
benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa orang
yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan membawa
orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang
terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan
penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh
tenaga medis
[sunting]Hospital
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan
circulation-nya terlebih dahulu.
1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal
Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka
bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera
lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan
pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka
bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen
cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.
Formula Baxter
2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya
[sunting]Perawatan Luka
[sunting]Etiologi
2. Radiasi
3. Listrik
4. Kimia
5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa
kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan
tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]],silver nitrate, dan bahan kimia
berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan
kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]