Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PELINGKUPAN

2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan Yang Akan Dikaji

2.1.1 Status Studi Amdal

Studi Amdal Rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon
disusun setelah perencanaan teknis, Sehingga penyajian data dan informasi,
khususnya yang berkaitan dengan rencana kegiatan, dalam studi AMDAL ini
mengacu ke pekerjaan tersebut dan data yang ada. Oleh karena itu AMDAL ini
disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan izin pembangunan bagi
rencana kegiatan tersebut.

2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang

Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010 2030,
salah satu kebijakan strategis pembangunan Kota Cilegon adalah Pembangunan
Jalan Lingkar Utara (JLU). Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon
berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010 2030
trase tersebut melewati beberapa wilayah diantaranya RTH Kawasan Pertanian,
Kawasan Perumahan, dan Kawasan Perdagangan dan Jasa. Dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

2.1.3 Deskripsi Rencana Kegiatan

2.1.3.1 Lokasi Kegiatan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon, adapun
batas batas lokasi kegiatan :

Sebelah Utara :
Sebelah Selatan :
Sebelah Barat :
Sebelah Timur :
Gambar 2.1 Peta RTRW Kota Cilegon

2.1.3.2 Rencana Kegiatan


1. Rencana Jalan
Rencana kegiatan ruas jalan pada pekerjaan ini direncanakan memiliki panjang
12,57 km dengan total ROW 20 meter yang diantaranya terdapat 2 lajur,
lebar badan jalan 14,00 meter dibuat kemiringan 3 %, dilengkapi dengan trotor
1,5 meter di samping kanan dan kiri jalan, meidan 1,00 meter serta saluran
drainase 1,00 meter di samping kanan dan kiri jalan.

Gambar 2.2 Gambar Teknis Rencana Jalan


2. Konstruksi Jalan
Material konstruksi badan jalan diantaranya menggunakan lapis permukaan
beton K-45 = 30 cm, beton kurus (Lean Concorate K-80) 15 cm, agregat kelas
A 15 cm, timbunan pilihan 60 cm. Sedangkan untuk trotar menggunakan
material paving block dilengkapi gorong-gorong beton tanpa tulangan 20
CM dan timbunan biasa.

Gambar 2.3 Material Konstruksi Badan Jalan

3. Pembuatan Drainase
Saluran drainase yang direncanakan berbentuk trapesium dengan lebar
1,00 meter di samping kanan dan kiri jalan dengan konstruksi pasangan
batu kali, pasir urugan dengan tebal 5 cm, serta plaster + aci.

1,00

Gambar 2.4 Tipikal Melintang Saluran Drainase


4. Pembuatan Jembatan
Berdasarkan rencana Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon akan memerlukan
6 (enam) buah jembatan bentang pendek dengan rencana lebar jembatan
14,00 meter dan panjang jembatan 5 - 20 meter. Untuk keenam jembatan
tersebut, menggunakan jembatan tipe sederhana dengan rangka baja.
Rencana bentuk jembatan pada trase rencana jalan lingkar utara Kota
Cilegon disampaikan pada tabel di bawah ini.

Gambar 2.5 Rencana Bentuk Jembatan

Gambar 2.6 Rencana Lokasi Jembatan


2.1.3.3 Rencana Penggunaan Lahan
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon dibangun diatas lahan seluas
503.120 m2, yang terdiri dari lahan tertutup seluas 251.560 m2 dan lahan terbuka
seluas 251.560 m2. Jenis penggunaan lahan untuk rencana kegiatan Pembangunan
Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan

No Penggunaan Lahan Luas m2 Presentase %


A Lahan Tertutup
1 Badan jalan 176,092.00 35.00
2 Trotoar 37,734.00 7.50
3 Median 12,578.00 2.50
4 Drainase 25,156.00 5.00
Total A 251,560.00 50.00
B Lahan Terbuka
(Ruang Terbuka Hijau)
1 251,560.00 50.00
RTH
Total B 251,560.00 50.00
Total (A + B) 503,120.00 100.00
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon, 2016

2.1.4 Tahapan Kegiatan


Tahapan pada kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon terdiri
dari 3 (tiga) tahap yaitu tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan operasional.

1. Tahap Pra Konstruksi


Pada tahap pra konstruksi meliputi kegiatan survey, perizinan dan
perencanaan
A. Survey, Perizinan dan Perencanaan
Survey pendahuluan merupakan pekerjaan lapangan tahap awal dimana
dihasilkan data-data awal mengenai kondisi existing. pekerjaan yang sudah
dilakukan adalah pengukuran lahan, survey lalu lintas, survey hidrologi dan
survey topografi terkait serta melakukan studi geologi dengan kegiatan
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon. Perizinan yang telah
dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon diantaranya izin trase
jalan sesuai dengan RTRW Kota Cilegon.

Pekerjaan perencanaan teknis, diantaranya:


- Melaksanakan pekerjaan penyelidikan tanah dan sumber material yang
berada pada lokasi setempat.
- Melakukan kegiatan perhitungan dan analisis terhadap perencanaan.
- Perhitungan volume dan analisis harga satuan.

B. Pembebasan Lahan
Lahan eksisting untuk kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota
Cilegon diantaranya terdapat lahan kosong, lahan pertanian, serta jalan
eksisting. Pembebasan lahan yang akan dilakukan dengan cara mengganti
rugi lahan yang terkena pembebasan diantaranya dilakukan pada lahan
pertanian.

2. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi merupakan kegiatan pembangunan fisik yang
secara umum diawali dengan penerimaan tenaga kerja, mobilisasi alat dan
material, pekerjaan tanah dan pekerjaan konstruksi. Tahap konstruksi akan
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dari rencana kegiatan, sesuai dengan
rencana konstruksi.
A. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi berjumlah 150 orang, dimana 38
orang (25 %) diprioritaskan menggunakan penduduk di sekitar lokasi kegiatan
sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dimiliki. Lebih jelasnya tenaga
kerja konstruksi dapat dilihat pada Tabel

Tabel 2.2 Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi


Daerah Tempat Tinggal
Klasifikasi
No Komuter
Pekerjaan Lokal Jumlah
Harian
1 Site Engineer - 1 1
2 Staf Administrasi 1 3 4
3 Supervisor 1 5 6
4 Pekerja 31 92 123
5 Operator alat berat dan driver 2 7 9
6 Keamanan dan kebersihan 3 4 7
Jumlah 38 112 150
Sumber : Analisis Konsultan, 2016
B. Mobilisasi Alat dan Material
Mobilisasi alat berat digunakan untuk pengangkutan bahan, material dan
peralatan konstruksi, maupun untuk kebutuhan pembangunan prasarana dan
sarana. Alat-alat berat yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi adalah Bulldozer, motor grader, wheel loader, excavator, stone
crusher, vibro compactor, concrete mixer, water pump, jack hummer dan
AMP. Material bangunan untuk kegiatan konstruksi terdiri kayu, batu, besi,
aspal, semen dan lainnya yang memenuhi kualitas bahan/material atau kriteria
teknis. Asal material bangunan tersebut umumnya dari suplyer/material
setempat. Pada saat pelaksanaan pengangkutan bahan bangunan dengan
menggunakan truk, kontraktor akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan
instansi terkait, antara lain Dinas Perhubungan Provinsi dan Kota di lokasi
studi dan masyarakat melalui aparat kewilayahan, sehingga kegiatan mobilisasi
alat dan material dapat dilakukan dengan meminimalkan gangguan lalu lintas
ke lingkungan sekitarnya. Jalan yang dilalui kendaraan alat berat dan material
yaitu Jalan Kaligandu dan Jalan Bojonegara.

Tabel 2.3 Jenis Peralatan Yang Digunakan

Jumlah Jalan yang


No Jenis Peralatan Ritasi
Unit dilalui
S1. Bulldozer 2 4
u2. Motor Grader Min 100 PK 2 4
m3. Dump Truck 15 30
b4. Wheel Loader 3 6
e 5. Jalan
Excavator 4 8
r 6. Kaligandu
Stone Crusher 2 4
dan Jalan
7. Vibro Compactor 2 4
: 8. Bojonegara
Concrete Mixer 3 6
9. Water Pump 2 4
A
n 10. Jack Hammer 1 2
a 11. AMP 2 4
l Total 38 76
S
Sumber : Analiisis Konsultan, 2016

Tabel 2.4 Jenis Mateial Yang Digunakan


No Jenis Material Satuan Volume Jalan yang
dilalui
1. Kayu m3 1.200 Jalan Kaligandu
No Jenis Material Satuan Volume Jalan yang
dilalui
2. Batu Kali m3 2.560 dan Jalan
3. Besi Ton 18.000 Bojonegara
4. Semen Zak 3.500
5. Pasir Beton m3 4.650
6. Pasir Urugan m3 8.174,9
Agregat Kelas
7.A m3 1.886,70
8. Beton K-45 m3 7.671
9. Beton K-80 m3 1.886,70
10. Paving Block Untuk m3 37.734
Trotoar
Sumber : Analisis Konsultan, 2016

Tabel 2.5 Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas


Jenis Bahan
No. Bakar dan Kebutuhan Penanganan Sisa
Pelumas
1. Solar 39.000 liter/bulan Habis terpakai
Oli bekas dikirim ke pihak ke 3
2. Olie 260 liter/3 bulan
yang berijin
Filter oli bekas dikirim ke pihak
3. Filter oli/solar 52 buah/tahun
ke 3 yang berijin
Sumber : Analisis Konsultan, 2016

C. Pekerjaan Tanah
Tahap pekerjaan tanah meliputi perataan tanah sesuai dengan topografi yang
diinginkan (leveling), galian untuk pondasi jembatan serta pembersihan
tanaman. Untuk mendapatkan lahan yang relatif rata diperlukan penimbunan
tanah dengan volume 8.174,9 m3 serta adanya pengupasan (cut) bukit pada
daerah Rawa Arum yang didominasi oleh perbukitan, tanah hasil pengupasan
bukit nantinya akan digunakan kembali untuk kegiatan pengurugan badan
jalan. Kegiatan pembersihan tanaman menggunakan alat berat (excavator),
hasil pembersihan tanaman seperti (ranting, daun, dan batang pohon)
selanjutnya dikumpulkan dan diangkut keluar lokasi bekerjasama dengan pihak
ke 3 yaitu jasa pembersihan lokasi.
D. Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi diantaranya meliputi pekerjaan badan jalan, pekerjaan
jembatan, pekerjaan trotar, saluran drainase dan lainnya.
- Pekerjaan Badan Jalan
Pekerjaan badan jalan sepanjang 12,57 Km dibuat kemiringan 3 % dengan
lebar jalan 14 meter menggunakan alat Bulldozer, motor grader, wheel loader,
excavator, stone crusher, vibro compactor, concrete mixer, water pump, jack
hummer dan AMP. Material yang digunakan menggunakan beton K-45 = 30
cm, beton kurus (Lean Concorate K-80) 15 cm, agregat kelas A 15 cm,
timbunan pilihan 60 cm.
- Pekerjaan Jembatan
Kontruksi jembatan dibuat menggunakan kolom beton, pier beton, precast halp
slab, rencana lebar jembatan 14,00 meter dibuat kemiringan 3 % dengan
panjang jembatan bervariasi, yaitu :
STA 0+700 (panjang jembatan = 20 meter)
STA 5+028 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 7+820 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 8+710 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 10+000 (panjang jembatan = 17 meter)
STA 10+920 (panjang jembatan = 10 meter)

- Saluran Drainase
Untuk menghindari terjadinya genangan di badan jalan dibuat kemiringan
saluran drainase yaitu 3% di kanan kiri rencana jalan, saluran drainase yang
direncanakan berbentuk trapesium dengan lebar 1,00 meter di samping kanan
dan kiri jalan dengan konstruksi pasangan batu kali, pasir urugan dengan tebal
5 cm, serta plaster + aci.

- Penerangan Jalan Umum (PJU)


Lampu jalan dibangun sebanyak 58 buah di samping kiri dan kanan jalan
dengan konstruksi rip plate, base plate, dan lampu PJU, Sumber energi untuk
lampu jalan pada saat operasional menggunakan solar cell.
Gambar 2.7 Rencana Penerangan Jalan Umum

- Penghijauan (Ruang Terbuka Hijau)


Total luasan lahan yang akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH)
sepanjang trase jalan di lokasi RUMIJA seluas 251.560 m2. pada area RTH
direncanakan akan ditanam beberapa jenis tumbuhan. Jenis tanaman yang
direncanakan akan ditanam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.6 Jenis Tanaman yang Akan Ditanam
No. Nama Daerah Nama Ilmiah
1 Glodokan Tiang Polyalthia longifolia
2 Pucuk Merah Syzigium oleina
3 Bunga kupu-kupu Bauhinia purpurea
4 Kayu manis Cinnamommum iners
5 Angsana Pterocarpus indicus
6 Bungur Lagerstroemia floribunda
7 Palem saray Caryota mitis
8 Lidah mertua Sansiviera sp
9 Lidah mertua Sansiviera sp
10 Spider lily Hymenocallis littoralis
11 Ketapang Terminalia catappa
Sumber : Hasil Analisis, 2016
3. Tahap Operasional
Tahap operasional yaitu pengoperasian jalan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana jalan.

A. Pengoperasian Jalan
Pengoperasian jalan adalah kegiatan penggunaan jalan untuk melayani lalu
lintas jalan. Untuk menjamin keselamatan pengguna jalan perlu dilengkapi
dengan perlengkapan jalan. Jalan umum dioperasikan setelah ditetapkan
memenuhi persyaratan laik fungsi jalan umum secara teknis dan administratif.
Kelaikan fungsi jalan umum secara teknis bila memenuhi persyaratan:
- Teknis struktur perkerasan jalan
- Teknis struktur bangunan pelengkap jalan
- Teknis geometri jalan
- Teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan
- Teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas
- Teknis perlengkapan jalan
Kelaikan fungsi jalan umum secara administratif apabila memenuhi
persyaratan: administrasi perlengkapan jalan, status jalan, kelas jalan,
kepemilikan tanah ruang milik jalan dan leger jalan.

B. Pemeliharaan Jalan
Sedangkan kegiatan pemeliharaan adalah lapisan perkerasan, dengan
melakukan pelapisan ulang, jika terjadi kerusakan jalan. Agar prasarana jalan
tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya, perlu dilakukan kegiatan
pemeliharaan jalan dan utilitasnya sesuai dengan SOP yang berlaku, misalnya
pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala maupun perbaikan sesuai dengan
waktunya. Kegiatan pemeliharan sarana dan prasarana akan terdiri dari
pemeliharaan kerusakan badan jalan, saluran drainase serta sarana penunjang
lainnya. Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan keselamatan
pengguna jalan.

2.1.5 Jadwal Kegiatan Rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar


Utara Kota Cilegon
Rencana pelaksanaan konstruksi Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon
diperkirakan akan mencapai 2 tahun, hal ini karena jenis bangunan yang akan
dikonstruksi cukup beragam. Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan pembangunan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Jadwal Kegiatan

Tahun
No. Uraian Kegiatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PRA KONSTRUKSI
1. Survey Perizinan dan Perencanaan
2. Pembebasan Lahan
KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja
2. Mobilisasi Alat dan Material
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Konstruksi
- Pekerjaan Badan jalan
- Pekerjaan Jembatan
- Pekerjaan Saluran Drainase
- Pekerjaan JPU
- Penghijauan
OPERASIONAL
Pengoperasian Jalan & Pemeliharaan
1
Jalan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon, 2016

Anda mungkin juga menyukai