PELINGKUPAN
Studi Amdal Rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon
disusun setelah perencanaan teknis, Sehingga penyajian data dan informasi,
khususnya yang berkaitan dengan rencana kegiatan, dalam studi AMDAL ini
mengacu ke pekerjaan tersebut dan data yang ada. Oleh karena itu AMDAL ini
disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan izin pembangunan bagi
rencana kegiatan tersebut.
Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010 2030,
salah satu kebijakan strategis pembangunan Kota Cilegon adalah Pembangunan
Jalan Lingkar Utara (JLU). Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Cilegon
berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010 2030
trase tersebut melewati beberapa wilayah diantaranya RTH Kawasan Pertanian,
Kawasan Perumahan, dan Kawasan Perdagangan dan Jasa. Dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Sebelah Utara :
Sebelah Selatan :
Sebelah Barat :
Sebelah Timur :
Gambar 2.1 Peta RTRW Kota Cilegon
3. Pembuatan Drainase
Saluran drainase yang direncanakan berbentuk trapesium dengan lebar
1,00 meter di samping kanan dan kiri jalan dengan konstruksi pasangan
batu kali, pasir urugan dengan tebal 5 cm, serta plaster + aci.
1,00
B. Pembebasan Lahan
Lahan eksisting untuk kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota
Cilegon diantaranya terdapat lahan kosong, lahan pertanian, serta jalan
eksisting. Pembebasan lahan yang akan dilakukan dengan cara mengganti
rugi lahan yang terkena pembebasan diantaranya dilakukan pada lahan
pertanian.
2. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi merupakan kegiatan pembangunan fisik yang
secara umum diawali dengan penerimaan tenaga kerja, mobilisasi alat dan
material, pekerjaan tanah dan pekerjaan konstruksi. Tahap konstruksi akan
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dari rencana kegiatan, sesuai dengan
rencana konstruksi.
A. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi berjumlah 150 orang, dimana 38
orang (25 %) diprioritaskan menggunakan penduduk di sekitar lokasi kegiatan
sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dimiliki. Lebih jelasnya tenaga
kerja konstruksi dapat dilihat pada Tabel
C. Pekerjaan Tanah
Tahap pekerjaan tanah meliputi perataan tanah sesuai dengan topografi yang
diinginkan (leveling), galian untuk pondasi jembatan serta pembersihan
tanaman. Untuk mendapatkan lahan yang relatif rata diperlukan penimbunan
tanah dengan volume 8.174,9 m3 serta adanya pengupasan (cut) bukit pada
daerah Rawa Arum yang didominasi oleh perbukitan, tanah hasil pengupasan
bukit nantinya akan digunakan kembali untuk kegiatan pengurugan badan
jalan. Kegiatan pembersihan tanaman menggunakan alat berat (excavator),
hasil pembersihan tanaman seperti (ranting, daun, dan batang pohon)
selanjutnya dikumpulkan dan diangkut keluar lokasi bekerjasama dengan pihak
ke 3 yaitu jasa pembersihan lokasi.
D. Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi diantaranya meliputi pekerjaan badan jalan, pekerjaan
jembatan, pekerjaan trotar, saluran drainase dan lainnya.
- Pekerjaan Badan Jalan
Pekerjaan badan jalan sepanjang 12,57 Km dibuat kemiringan 3 % dengan
lebar jalan 14 meter menggunakan alat Bulldozer, motor grader, wheel loader,
excavator, stone crusher, vibro compactor, concrete mixer, water pump, jack
hummer dan AMP. Material yang digunakan menggunakan beton K-45 = 30
cm, beton kurus (Lean Concorate K-80) 15 cm, agregat kelas A 15 cm,
timbunan pilihan 60 cm.
- Pekerjaan Jembatan
Kontruksi jembatan dibuat menggunakan kolom beton, pier beton, precast halp
slab, rencana lebar jembatan 14,00 meter dibuat kemiringan 3 % dengan
panjang jembatan bervariasi, yaitu :
STA 0+700 (panjang jembatan = 20 meter)
STA 5+028 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 7+820 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 8+710 (panjang jembatan = 5 meter)
STA 10+000 (panjang jembatan = 17 meter)
STA 10+920 (panjang jembatan = 10 meter)
- Saluran Drainase
Untuk menghindari terjadinya genangan di badan jalan dibuat kemiringan
saluran drainase yaitu 3% di kanan kiri rencana jalan, saluran drainase yang
direncanakan berbentuk trapesium dengan lebar 1,00 meter di samping kanan
dan kiri jalan dengan konstruksi pasangan batu kali, pasir urugan dengan tebal
5 cm, serta plaster + aci.
A. Pengoperasian Jalan
Pengoperasian jalan adalah kegiatan penggunaan jalan untuk melayani lalu
lintas jalan. Untuk menjamin keselamatan pengguna jalan perlu dilengkapi
dengan perlengkapan jalan. Jalan umum dioperasikan setelah ditetapkan
memenuhi persyaratan laik fungsi jalan umum secara teknis dan administratif.
Kelaikan fungsi jalan umum secara teknis bila memenuhi persyaratan:
- Teknis struktur perkerasan jalan
- Teknis struktur bangunan pelengkap jalan
- Teknis geometri jalan
- Teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan
- Teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas
- Teknis perlengkapan jalan
Kelaikan fungsi jalan umum secara administratif apabila memenuhi
persyaratan: administrasi perlengkapan jalan, status jalan, kelas jalan,
kepemilikan tanah ruang milik jalan dan leger jalan.
B. Pemeliharaan Jalan
Sedangkan kegiatan pemeliharaan adalah lapisan perkerasan, dengan
melakukan pelapisan ulang, jika terjadi kerusakan jalan. Agar prasarana jalan
tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya, perlu dilakukan kegiatan
pemeliharaan jalan dan utilitasnya sesuai dengan SOP yang berlaku, misalnya
pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala maupun perbaikan sesuai dengan
waktunya. Kegiatan pemeliharan sarana dan prasarana akan terdiri dari
pemeliharaan kerusakan badan jalan, saluran drainase serta sarana penunjang
lainnya. Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan keselamatan
pengguna jalan.
Tahun
No. Uraian Kegiatan 2016 2017 2018 2019
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PRA KONSTRUKSI
1. Survey Perizinan dan Perencanaan
2. Pembebasan Lahan
KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja
2. Mobilisasi Alat dan Material
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Konstruksi
- Pekerjaan Badan jalan
- Pekerjaan Jembatan
- Pekerjaan Saluran Drainase
- Pekerjaan JPU
- Penghijauan
OPERASIONAL
Pengoperasian Jalan & Pemeliharaan
1
Jalan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon, 2016