TINJAUAN PUSTAKA
antara 20 hingga 40, dan merupakan kondisi kecacatan kronik yang biasanya
WHO )
0,5% - 1% dan insiden tahunan yang sangat variasi ( 12-1,200 per 100,000
antara 0,3% dan 1% dan lebih sering pada wanita di sesebuah Negara
kota 1071 subjek, umur 15 tahun dan ke atas di Jawa Tengah. Subjek-subjek
durasi (82 pria dan 129 wanita) di periksa oleh rheumatologis dan tes
klasifikasi fungsional Steinbroker dari gred dua dan tiga, dan arthritis
adalah kerana perbedaan struktur umur dari populasi dan ekspetansi hidup
yang lebih rendah. Selain itu, dijumpai juga Evidence of High Mortality
pada penyakit ini. Ini disebabkan oleh dampak dari kemerosotan sosio-
ambil kira saat menilai prevalensi RA yang rendah dalam survey di negara-
artritis rheumatoid. Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada
saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis
yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku
5. Nodul rheumatoid
b. Erosi
c. Osteoporosis artikular
a. Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien
dan sarkoidosis.
rheumatoid dini.
c. Trombosit meningkat.
f. LED meningkat.
metode aglut inasi atau metode lain yang lebih maju, misalnya
(1/2, 1/4, 1/8, 1/16 dan seterusnya) lalu direaksikan dengan latex.
aglutinasi.
imunometri adalah < 5 mg/L. Nilai rujukan ini tentu akan berbeda
pada CRP karena kenaikan kadar CRP terjadi lebih cepat selama
klinis yangmuncul.
Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan
Westergreen.
LED berlangsung 3 tahap, tahap ke-1 penyusunan letak
sedikit, tahap ke-2 kecepatan sedimetasi agak cepat, dan tahap ke-3
seperti berikut :
1. Metode Westergree
sebelum diperiksa.
skala 0.
eritrosit.
2. Metode Wintrobe
diperiksa.
b. Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe
eritrosit.
Nilai Rujukan
1. Metode Westergreen :
a. Pria : 0 - 15 mm/jam
b. Wanita : 0 - 20 mm/jam
2. Metode Wintrobe :
a. Pria : 0 - 9 mm/jam
b. Wanita 0 - 15 mm/jam
kortison, prednison.
sistemik
dapat diberikan:
a. Aspirin
sebagainya.
pemfigus.
penelit ian.
2.6.2. Operasi
Jika berbagai cara pengobatan telah dilakukan dan tidak
2.6.3. Rehabilitasi
RA dengan cara:
sendi