Anda di halaman 1dari 2

Ketua DPR akan Sampaikan Kritik ke Raja

Arab Saudi soal Musibah Mina


Jumat, 25 September 2015 | 11:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Setya Novanto menyesalkan terjadinya


musibah di Mina, Mekkah, yang menyebabkan meninggalnya ratusan jemaah haji karena
terinjak-injak saat hendak melakukan lempar jumrah. Novanto yang sedang menunaikan
ibadah haji atas undangan kerajaan Arab Saudi mengaku akan menyampaikan kritiknya
atas musibah ini kepada Raja Salman.

"Sudah sepatutnya insiden Mina ini menjadi pelajaran berharga untuk mengevaluasi
secara keseluruhan prosesi ritual keagamaan rukun kelima berlangsung di Tanah Suci
Mekkah," kata Novanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/9/2015).

Novanto menyoroti hal ini karena tragedi di Mina bukan satu kali terjadi. Pada 1990,
tragedi lebih besar menewaskan 1.426 orang, termasuk di antaranya jemaah haji
Indonesia saat jemaah haji berdesak-desakan di sebuah terowongan di Mina.

"Oleh karena itu, kita tentu menyayangkan insiden ini dan mendesak seluruh otoritas
yang terkait dengan pelaksanaan Ibadah Haji mengambil langkah-langkah strategis demi
mengakomodasi seluruh kepentingan jamaah, baik yang meninggal dunia maupun
mereka yang terluka. Langkah-langkah penanganan juga diperlukan kepada seluruh
keluarga jamaah yang dilanda musibah," ucap Novanto.
Secara khusus, politisi Partai Golkar ini mendesak Organisasi Konferensi Islam Dunia
(OKI), yang terdiri dari negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim, untuk
mengambil tindakan penanganan yang diperlukan dalam merespons tragedi Mina.
Apalagi, Sekjen OKI saat ini, Iyad bin Amin Madani, berasal dari Arab Saudi.

Novanto juga berharap agar pemerintah Indonesia ikut menyuarakan dan berkontribusi
penuh dalam permasalahan ini, sekaligus ikut memberikan solusi bagaimana
penyelesaian permasalahan di Mina agar tidak terulang pada musim haji berikutnya. Ia
mendesak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Ekonomi Dunia, The Group
of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Dua
Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Hal itu perlu karena ritual tahunan
ibadah haji merupakan ritual besar yang memiliki dampak ekonomi yang tidak sedikit
bagi negara-negara berkembang.

Novanto berpendapat, saat ini sudah waktunya penyelenggaraan ibadah haji melibatkan
seluruh negara di dunia, khususnya negara dengan penduduk Islam terbesar seperti
Indonesia,. Tujuannya agar seluruh permasalahan haji berikut langkah-langkah
penyelesaiannya dapat terhindar dari musibah seperti yang terjadi di Mina kemarin.

"Saya akan mengutarakan langsung pendapat saya ini kepada Raja Arab Saudi, Raja
Salman, yang mengundang saya dalam pertemuan hari ini pukul 13.30 waktu setempat,"
ucapnya.

Sumber: http://www.kompas.com/

Nama : Kezia Berlianti Rukmana


Kelas : XII MIA 1

Anda mungkin juga menyukai