1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknis ini adalah :
Nama Pekerjaan : Rehab Gedung Puskesmas Krembung
Lokasi : Puskesmas Krembung, Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo
Sumber Dana : APBD, Tahun Anggaran 2017
NO URAIAN PEKERJAAN
I PEKERJAAN STRUKTUR
II PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Rencana Kerja
3. Tempat Kerja
Bilamana diperlukan tempat kerja, dan tempat kerja tersebut di luar daerah
pengawas proyek, dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka
Kontraktor harus menyelesaikannya tanpa membebani Direksi dengan pembiayaan
tambahan.
dan konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat tanggung
jawab kontraktor.Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan telah mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas tidak berarti
membebaskan Kontraktor atas tanggung jawab pada pekerjaannya sesuai dengan isi
kontrak.
5. Tenaga Kerja
6. Satuan Ukuran
Semua satuan ukuran disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan
di dalam perkerjaan adalah standar meter dan kilogram. Bila disebut satu ton, yang
dimaksud adalah satu ton yang bernilai 1000 kilogram.
9. Laporan
9.1 Kontraktor diharuskan membuat laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk
setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan
pekerjaan sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Ringkasan laporan
tesebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengarahan tenaga kerja,
tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah
pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik
dari pekerjaan yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul di lapangan
serta pemecahannya, dan rencana kerja minggu berikutnya.
9.2 Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada setiap
akhir pekan untuk dievaluasi.
3
9.3 Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian
dalam syarat- syarat umum kontrak
Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama proyek di lokasi yang di
tunjuk Direksi. Ukuran, bentuk dan susunan kata-kata dan warna akan ditentukan
Direksi.
14.1 Umum
Data dan hasil pengukuran awal oleh Kontraktor yang telah disahkan dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar
pembuatan gambar- gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai
pekerjaan.
secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disahkan
oleh pemilik pekerjaan kepada kontraktor secara administratif dalam bentuk
Variation Order.
sumberdaya dan peralatan dan harus mendapat persetujuan dari pengawas dan
Direksi.
Pada kondisi dan dalam hal tertentu serta berdasarkan pertimbangan pemilik
pekerjaan, skala pekerjaan jalan kerja dianggap cukup besar dan dominan,
sehingga memerluikan jalan kerja yang sifatnya khusus, sarana tanah
untuk keperluan jalan kerja bisa dipersiapkan oleh pemilik pekerjaan,
sedangkan Kontraktor melaksanakan pembuatan jalan kerja yang dimaksud.
Pada kondisi sarana jalan kerja yang dibuat oleh Kontraktor, merupakan
jalan desa atau jalan kampung yang sudah ada, atau lahan penduduk yang
disewa sementara untuk dipergunakan sebagai sarana jalan kerja, setelah
selesainya pelaksanaan pekerjaan Kontraktor berkewajiban mengembalikan
kondisi lahan sesuai dan seperti kondisi awal sebelum dipergunakan. Untuk
pekerjaan-pekerjaan menurut sifatnya dipandang oleh pemilik pekerjaan tidak
diperlukan adanya jalan kerja khusus maka semua biaya yang timbul akibat
pekerjaan sarana jalan kerja ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk Overhead pada
analisa harga satuan pekerjaan.
16.1 Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan
harus terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-
syarat kualitas bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan
mutu termasuk bahan- bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui
Direksi.
16.2 Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standart peraturan yang
berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum
diatur dalam peraturan standart maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis,
harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipergunakan.
16.4 Apabila diperlukan, Direksi / Konsultan pengawas dapat meminta copy atau
tembusan dari perintah pembelian (faktur) yang dipesan kontraktor kepada
Ieveransir atau distributor untuk pembelian bahan-bahan yang akan dipakai.
16.5 Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus
menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Direksi untuk
diperiksa dan teliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan dan sifat-sifat
penting lainnya dari bahan tersebut.
16.6 Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai
dengan contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis berat
maupun kekuatannya, maka Direksi/ Konsultan pengawas berwenang untuk
menolak bahan tersebut dan mengharuskan Kontraktor untuk
9
16.7 Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan
dilindungi sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau
mengalami proses lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau
menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.
16.10 Direksi berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan-
bahan yang diajukan oleh kontraktor, baik di lokasi proyek maupun di gudang
leveransir atau di lokasi pabrik atau produsen. Dalam melaksanakan tugas,
tanaga ahli mempunyai wewenang untuk mewakili Direksi dalam menguji dan
menilai bahan-bahan yang diajukan Kontraktor.
3. Pasir
Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang
gradasinya mendapat Pasir rekomendasi dari laboratorium.
4. Kerikil
Kerikil untuk beton harus menggunakan kerikil dari batu kali
hitam pecah, bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan
kekerasannya sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI
1971.
5. Kokoh, tidak rusak atau berubah bentuk akibat beban beton adukan atau
tekanannya lateralnya pada saat pengecoran.
6. Antara begisting yang satu dengan lainnya harus sejajar dan tegak
lurus atau tahan terhadap tekanan lateral pada saat pengecoran.
11. Beban bekisting yang telah dipakai tidak boleh dipakai kembali kecuali
dengan ijin Direksi secara tertulis.
12. Bila memenuhi syarat konstruksi, pemakaian bahan lain selain yang
disebutkan di atas, boleh dilakukan sepanjan telah memperoleh ijin dari
direksi.
6. Apabila besi beton yang tercantum di dalam gambar ternyata tidak ada
/ sulit ditemukan di pasaran, kontraktor harus segera mengajukan
permintaan ijin secara tertulis yang dilampiri dengan rencana
perubahan beserta perhitungan teknisnya. Bila Direksi meluluskan,
kontraktor harus segera mengajukan
permintaan ijin secara tertulis yang dilampiri dengan perubahan
berserta perhitungan teknisnya. Bila direksi meluluskan, kontraktor
dapat melaksanakannya sesuai persetujuan direksi.
11. Pada bagian terendah dari setiap tahap pengecoran dari kolom dan
dinding, maka harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan kotoran dan kemungkinan terkumpulnya air pada bagian
bawah tersebut.
12. Untuk mempermudah pembongkaran, dapat digunakan release agent,
Release agent yang dipakai tidak boleh memberi pengaruh buruk pada
mutu beton yang mempengaruhi ikatan beton antara beton tersebut
dengan material finishing, dan harus mendapat persetujuan dari Direksi
/ Konsultan Pengawas.
13. Lantai kerja : khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak
di atas tanah, seperti pondasi tapak, pondasi lajur, lantai beton,
harus dibuatkan lantai kerja dari beton lunak dengan campuran
volume, semen : pasir : koral = 1 : 3 : 5, atau mutu 8,5 Mpa sesuai
dengan yang ditetapkan pada gambar.
14. Sebelum pengecoran, jumlah penulangan, rangkaian penulangan,
kekuatan dan kestabilan bekisting, kebersihannya, persiapan jumlah
material, dengan volume rencana pelaksanaan, harus diperiksa oleh
Engineer Kontraktor, Pelaksana Kontraktor dan Pengawas konsultan,
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
15. Beton harus dipadatkan pada waktu pengecoran dengan menggunakan
mesin penggetar vibrator dan harus dilakukan sedimikan rupa
sehingga tidak merusak tulangan dan acuan. Kontraktor harus
menyediakan vibrator yang cukup sehingga pemadatan beton pada
waktu pengecoran dapat terjamin.
16. Selama pelaksanaan pengecoran beton, terutama pengecoran balok
dan plat, bila digunakan pompa beton, maka kecepatan pengecoran
harus disesuaikan dengan kecepatan peralatan beton oleh pekerja, agar
didapatkan hasil pengecoran yang padat, dan permukaan beton rata.
Segala kelalaian yang mengakibatkan kegagalan dan kerusakan pada
pembesian, bekisting, maupun struktur selama pelaksanaan sampai
hasil akhirnya adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
17. Kelecakan beton basah (slump) yang diijinkan untuk beton dalam
keadaan campuran normal adalah 80 s/d 120 mm. selama pelaksanaan,
jika diperlukan mutu beton harus diperiksa secara rutin dari hasil
pemeriksaan benda uji. Paling sedikit 5 m3 harus dibuat 1
benda uji, yang kemudian diperiksa kekuatan tekannya di
laboratorium yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas. Biaya
pemeriksaan dibebankan pada kontraktor. Kontraktor harus membuat
laporan tertulis atas data kualitas beton, termasuk nilai karakteristiknya
dengan disertai / dilampiri sertifikat pengujian dari labaratorium.
18. Bekesting harus dibongkar sedemikan rupa sehingga dapat
menjamin kekuatan dan kekokohan struktur-struktur yang dicetak.
Pada bagian struktur vertical(kolom) yang disangga dengan penurapan,
bekisting dapat dibongkar setelah 24 jam dengan syarat betonnya
sudah cukup keras dan tidak cacat karena pembongkaran. Pada bagian
struktur yang dipasang dengan penumpuan, tidak boleh dibongkar
sebelum betonnya mencapai kekuatan yang minimal untuk
menyangga beratnya sendiri dan beban pelaksanaan atau beban bahan
yang akan menimpa bagian struktur beton tersebut (21 hari).
19. Seluruh permukaan beton harus dijaga kelembabannya dan
dilindungi terhadap penguapan yang berlebihan dengan disiram,
digenangi air, di tutup dengan karung goni basah. Hasil pengecoran
beton harus sering dibasahi paling sedikit untuk selama 10 hari
berturut-turut setelah selesai pengecoran. Pengunaan curing
compound harus dikonsultasikan dan disetujui secara tertulis oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.
17
20. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rata, rapi, bersih
dan tanpa cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar
rencana.
21. Siar pelaksanaan harus direncanakan sedemikan rupa sehingga
tidak menyebabkan berkurangnya kekuatan, daktilitas dan
penampilan struktur yang dibuat. Siar pelaksanaan hanya boleh dibuat
pada suatu posisi dimana gaya gesernya minimum, dan sesuai dengan
syarat-syarat PBI 1971. Siar pelaksanaan harus tegak lurus dengan arah
kerja gaya tekan pada penampang beton.
22. Pada siar pelaksanaan,sebelum dilanjutkan pekerjaan pengecoran,
maka permukaan beton yang ada harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran beton, partikel agregat yang terlepas, dikasarkan, dibasahi
secukupnya dan dilapisi pasta semen, mortar atau epoxy resin. Setelah
penuangan beton baru, harus dilakukan pemadatan agar dicapai ikatan
yang baik dengan beton lama.
23. Penempatan sparing, conduit, pipa-pipa dalam beton disyaratkan
sedemikan rupa tidak mengurangi kekuatan struktur, terutama tidak
boleh memotong besi-besi tulangan yang terpasang. Kontraktor harus
memberitahukan, mengusulkan dan minta persetujuan secara tertulis
dari Direksi ./ Konsultan pengawas.
24. Pada setiap pertemuan kolom beton dengan dinding bata harus
disiapkan penjangkaran dengan jarak antara 50 cm, dan panjang
jangkar minimum 30 cm diameter 8 mm dan dibuat alur pasangan
mempergunakan reng 3/5.
1. Bahan cat dinding bata, beton dan plafond digunakan cat jenis acrylic
emulsion produksi pabrik yang direkomendasikan.
2. Bidang bangunan yang akan di cat harus bersih dari kotoran dan
debu.
3. Bila terdapat bidangbidang yang tidak rata atau kasar plesterannya
harus diperbaiki terlebih dahulu dan di amplas halus.
4. Permukaan dinding sebelum dilaksanakan pekerjaan plamir /
pengecatan, harus benar benar sudah kering.
5. Cat dinding interior harus menggunakan plamir tembok.
6. Bila dimungkinkan supaya warna plamir sudah mendekati warna cat jadi.
7. Kontraktor harus menunjukan contoh cat yang akan dipakai minimal
seminggu sebelum pengecatan di mulai, dan dipakai bila telah disetujui
oleh Pimpro/ Direksi.
8. Pengecatan dilaksanakan lapis perlapis sampai ketebalan yang cukup rata
dan tidak terlihat bekas bekas plamir.
9. Merk cat sesuai persetujuan dari Direksi.
2. Pengecatan Besi
1. Lingkup Pekerjaan Pengecatan Besi adalah untuk Rangka Atap Baja dan
Rangka Atap Polycarbonat.
2. Besi yang akan dicat harus kering,bersih dari kotoran dan debu
3. Bila terdapat bidang bidang yang tidak rata atau kasar missal pada
sambungan harus diperbaiki terlebih dahulu dan diamplas sampai halus
4. Cat besi harus menggunakan Thinner A dan pelaksanaan pengecatan
harus mengunakan kompresor / disemprotkan lapis per lapis dengan
menunggu lapis pertama kering dan dilanjutkan lapis berikutnya.
5. Bila diperlukan untuk memperbaiki permukaan dipergunakan dempul besi.
6. Kontraktor harus menunjukan contoh cat yang akan dipakai seminggu
sebelum pengecatan dimulai, dan dipakai bila telah disetujui oleh
Pimpro/Direksi
7. Pengecatan dilaksanakan lapis perlapis sampai ketebalan yang cukup rata
dan tidak terlihat bekas bekas plamir
8. Merk cat sesuai persetujuan dari Direksi.
A. Kusen
1. Alumunium Anodized, warna coklat tua (bronze) , kualitas baik
dengan merk standart pabrik yang direkomendasikan (merk INDAL
atau setara) tidak cacat dalam pengiriman dan proses perangkaian atau
proses penyetelan.
2. Tersedianya semua peralatan dan perlengkapan untuk
membantu dan mempermudah dalam pemasangan /
perangkaiannya,penyetelannya, terutama diterapkan pada lokasi site.
3. Untuk kusen jendela alumunium menggunakan ukuran standart 4/10
cm, atau sesuai gambar. Warna coklat tua (bronze), bentuk profil sesuai
dengan gambar rancangan atau standart type pabrik , dalam
penentuannya harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada direksi serta
mendapat persetujuannya.
B. Daun Pintu
1. Daun pintu setiap ruangan menggunakan daun pintu solid
engineering flush door dan kaca bening tebal 5mm/sesuai dengan
gambar. kualitas baik dengan merk standart pabrik yang
direkomendasikan, tidak cacat dalam pengiriman dan proses
perangkaian atau proses penyetelan.
23
8. Pekerjaan Kaca:
Kaca yang dipergunakan adalah kaca bening, dan kaca es kualitas
baik,yang harus mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas.
Kaca bening tebal 5mm
Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan menggunakan
lis/karet/sealent sedemikian rupa hingga tdk bergetar.
2. Pembersihan
3. Keamanan dan penjagaan
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan
kontrak, maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti tata
cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.