1
DAFTAR ISI
2
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan tugas pengembangan modul kedokteran Pelayanan Keluarga
Berencana Penyusunan tugas ini dibuat sebagai salah satu syarat Kepaniteraan
Klinik Stase Elektif Medical Education Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Negeri Hidayatullah Jakarta periode 27 Februari 10 Maret 2017.
Buku ini berisi tujuan, sasaran, metode pembelajaran, lingkup bahasa, jadwal
kegiatan, penilaian hasil belajar, evaluasi proses program.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan buku modul ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai
masukan yang membangun dalam pengembangan modul ini dan semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
3
GAMBARAN UMUM
Pada SKDI 2012, tingkat kemampuan yang dicapai dalam ruang lingkup
Keluarga Berencana sebagian besar termasuk dalam kompetensi 4A. Dalam
kompetensi 4A seorang dokter harus bisa melakukan ketrampilan klinis secara
mandiri. Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan
menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,
komplikasi, dan pengendalian komplikasi.
Berdasarkan Risfaskes tahun 2011, persentase Puskesmas yang memiliki asupan sumber
daya lengkap untuk program KB secara nasional hanya 32,2%. Sebagian besar Puskesmas
(97,5%) telah melaksanakan kegiatan pelayanan KB, mempunyai tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan KB sebesar 98,3%, mempunyai tenaga kesehatan terlatih KB sebesar
58%. Mengacu pada data tersebut, terlihat ada beberapa kegiatan yang masih perlu ditingkatkan
seperti jumlah tenaga kesehatan terlatih.
Karena termasuk kompetensi 4A bagi dokter dan tenaga kesehatan terlatih KB di puskesmas
masih kurang, sehingga perlu adanya program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
klinis dokter dalam pelayanan KB. Modul ini dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Modul Pelayanan Keluarga Berencana dilaksanakan pada semester 10 bertempat di RSUD
Tangerang Selatan selama 1 minggu. Modul ini diikuti oleh 5 mahasiswa setiap kelompok.
4
Kegiatan modul ini terdiri dari kuliah pengantar, diskusi topik (DT), demonstrasi keterampilan
klinis, serta praktik klinis pada poli KB dan jaga malam. Pada akhir modul diadakan ujian sumatif
berupa DOPS dan ujian tulis.
TUJUAN MODUL
Tujuan Umum
Melalui Modul Pelayanan Keluarga Berencana yang dijalani selama dua minggu,
mahasiswa mencapai kemampuan profesi klinik dalam memberikan konseling KB
dan pelayanan alat/metode kontrasepsi kepada pasien.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Modul Pelayanan Keluarga Berencana, mahasiswa diharapkan
mampu :
1. Berkomunikasi efektif, baik verbal maupun non verbal, secara santun
berdasarkan empati dengan pasien dan keluarga sehingga mampu
mengumpulkan informasi dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga.
2. Berkomunikasi dan memberikan informasi secara lisan atau tulisan untuk
masalah yang sedang diobservasi, presentasi kasus kepada sejawat atau
profesi lain.
3. Memperoleh dan mencatat informasi yang lengkap dan kontekstual mengenai
pengalaman pasien mengenai KB dan kesehatan reproduksi, tujuan
kontrasepsi, dan kontrasepsi yang diinginkan.
4. Melakukan pemeriksaan fisik dan menentukan pemeriksaan penunjang sesuai
kebutuhan.
5
5. Memilih alat/metode kontrasepsi yang paling tepat berdasar prinsip kendali
mutu, biaya, manfaat dan keadaan pasien terkait psikologis, sosial, dan faktor
lain yang sesuai.
6. Mengelola masalah Keluarga Berencana pada individu yang merupakan
bagian dari keluarga dan masyarakat.
7. Memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan mengelola pasien.
SASARAN PEMBELAJARAN
I. Sasaran Pembelajaran Terminal
Setelah menyelesaikan modul ini, bila dihadapkan pada pasien tentang masalah keluarga
berencana; mahasiswa mampu melakukan konseling KB dan melakukan pemasangan alat KB
sesuai dengan metode KB yang dipilih.
II. Sasaran Pembelajaran Penunjang
Setelah menyelesaikan Modul Pelayanan Keluarga Berencana, mahasiswa mampu
mencapai sasaran pembelajaran penunjang berikut
1. Apabila diberikan data sekunder tentang masalah keluarga berencana, mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien berkaitan dengan keluarga berencana,
b. Menjelaskan mekanisme kerja masing-masing alat/metode kontrasepsi,
c. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi masing-masing alat/metode
kontrasepsi,
d. Mengetahui keuntungan dan keterbatasan masing-masing alat/metode
kontrasepsi,
e. Mengatahui efek samping masing-masing alat/metode kontrasepsi,
f. Mengidentifikasi pilihan kontrasepsi yang rasional,
g. Menjelaskan komplikasi penggunaan alat/metode kontrasepsi serta rencana
penanggulangannya,
h. Menjelaskan dan mengintegrasikan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam
menyelesaikan kasus keluarga berencana.
2. Apabila dihadapkan pada pasien dengan masalah keluarga berencana, mahasiswa mampu:
a. Melakukan konseling keluarga berencana,
6
b. Melakukan skrining secara cepat sebelum penggunaan alat/metode
kontrasepsi,
c. Mengatasi efek samping dan komplikasi yang mungkin timbul setelah
penggunaan alat/metode kontrasepsi AKDR, suntik, implant,
d. Melakukan pemasangan alat/metode kontrasepsi, yaitu AKDR dan suntik,
e. Melakukan pencabutan AKDR,
f. Melakukan komunikasi efektif disertai empati kepada pasien, keluarga, dan
tim kesehatan.
LINGKUP BAHASAN
7
7. Kontrasepsi suntikan Jenis, langkah-langkah cara melakukan
DAFTAR RUJUKAN
8
METODE PENGAJARAN
9
d. Praktik klinis jaga malam VK
Bertujuan agar mahasiswa mampu dan terampil dalam melakukan
pelayanan KB terutama pemasangan IUD. Jaga malam berlangsung setiap hari
Senin-Jumat dari pukul 16.00-06.00. Kegiatan jaga malam ditulis dalam logbook.
JADWAL KEGIATAN
10
SUMBER DAYA
11
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Ujian DOPS
Ujian DOPS (direct objective procedural skill) dilakukan pada hari terakhir modul.
Mahasiswa diberikan pasien dengan masalah KB, kemudian mahasiswa melakukan
konseling KB dan melakukan pemasangan alat/metode KB yang dipilih. Konseling
dan pemasangan alat/metode yang dilakukan di depan penguji. Setelah selesai,
mahasiswa mendiskusikan alasan pemilihan KB pada penguji.
Ujian tulis
Mahasiswa menjawab pertanyaan tertulis (MCQ). Ujian tulis meliputi materi Diskusi
Topik dan demonstrasi.
3. Pembobotan
12
Diskusi Topik (10 %)
Demonstrasi keterampilan klinis (10 %)
Logbook (20 %)
DOPS 40 %
Ujian tulis 20 %
a. Kriteria kelulusan
- Nilai batas lulus adalah 70 (B)
b. Program remedial
- Hanya untuk ujian tulis dan DOPS
- Bila nilai kurang dari 70
- Hasil remedial paling tinggi 70
13
Parameter keberhasilan pelaksanaan modul ditetapkan sebagai berikut.
1. Evaluasi Program
90% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B.
2. Evaluasi Proses Program
a. Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana. Perubahan jadwal,
waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%.
b. Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa dan narasumber.
DAFTAR PUSTAKA
14
International Assembly for Collegiate Business Education. 2016. Blooms Taxonomy of
Educational Objectives and Writing Intended Learning Outcomes Statements. Kansas.
Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan. 2012. Laporan Nasional Riset Fasilitas
Kesehatan 2011.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta; Konsil
Kedokteran Indonesia.
LAMPIRAN SKDI
15
LAMPIRAN PENILAIAN DEMONSTRASI KETERAMPILAN
KB PIL
Skala penilaian
No. Prosedur
0 1 2
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan
diri
2. Menanyakan mengalami pengalaman
KB dan kesehatan reproduksi pasien
16
3. Menanyakan apakah pasien termasuk
pelupa dan tidak disiplin
4. Menanyakan kontraindikasi:
Riwayat tromboemboli
Riwayat stroke
Riwayat tumor dengan reseptor
estrogen positif
Penyakit hati akut
Hipertrigliserida
Perokok berat
5. Menjelaskan jenis-jenis pil KB:
minipil dan pil kombinasi
6. Menjelaskan kelebihan dan
kekurangan masing-masing pil KB
7. Menjelaskan pil KB yang sesuai
dengan pasien:
- Waktu mulai minum pil
- Bila pasien lupa minum pil
- Jika pil habis, kapan mulai minum
pil yang baru
8. Menjelaskan cara minum pil KB
9. Menerangkan cara kerja pil KB
10. Menerangkan efek samping
11. Menerangkan kapan kembali untuk
melakukan kunjungan ulang
Skala penilaian
No. Prosedur
0 1 2
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan apakah pasien telah
mendapat konseling tentang kontrasepsi
suntikan
17
3. Periksa kembali rekam medis untuk
menentukan apakah pasien boleh
menggunakan KB suntik
4. Menanyakan apakah pasien mengetahui
efek samping utama KB suntik
5. Menjelaskan prosedur KB suntik kepada
pasien dan menyaipkan alat-alat
6. Mempersilahkan pasien bertanya
7. Mencuci tangan dan memakai sarung
tangan
8. Mengocok vial injeksi sebelum
dimasukkan ke tabung injeksi jika
menggunakan
DMPA dan menggenggam vial net-en
untuk mempermudah aspirasi larutan
minyak yang kental ke tabung injeksi jika
menggunakan noritene
9. Melakukan desinfeksi tutup vial DMPA
bagi yang menggunakan DMPA sebelum
desinfeksi ke tabung injeksi
10. Melakukan aseptik antiseptik pada lokasi
injeksi (deltoid atau gluteus)
11. Melakukan injeksi intramuskular di daerah
deltoid atau gluteus pasien
12. Menerangkan kapan kembali untuk
melakukan kunjungan ulang
Skala penilaian
No. Prosedur
0 1 2
1. Menyapa pasien dengan hormat dan
memperkenalkan diri
2. Menanyakan apakah pasien telah mendapat
konseling AKDR
18
3. Menanyakan apakah pasien benar-benar
memilih metode AKDR
4. Periksa kembali rekam medis untuk
menentukan apakah pasien boleh
menggunakan AKDR
5. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
memastikan tidak ada kelainan sebagai
kontraindikasi pemasangan AKDR
6. Menjelaskan prosedur pemasangan AKDR,
akibat yang ditimbulkan saat pemasangan
AKDR, kemungkinan efek samping dan
masalah kesehatan lain yang mungkin
terjadi
7. Mempersilahkan pasien bertanya mengenai
penjelasan yang diberikan
8. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
- Buka sebagian besar plastik
- Masukkan pendorong ke dalam tabung
inserter tanpa menyentuh benda tidak
steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur di bawah
lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan
lipat keduanya dan masukkan ke dalam
tabung inserter dengan sedikit mendorong
tabung
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong
dan putar untuk memasukkan lengan
AKDR yang sudah terlipat tersebut ke
dalam tabung inserter
9. Membantu pasien berbaring pada posisi
litotomi di meja ginekologi
10. Mengganti sarung tangan steril
11. Memasang spekulum vagina untuk melihat
serviks
12. Desinfeksi vagina dan serviks dengan
menggunakan kapas dan larutan antiseptik
13. Menjepit serviks dengan tenakulum secara
hati-hati
14. Memasukkan sonde steril ke dalam uterus
melalui canalis cervicalis untuk mengukur
jarak ke fudus uteri dan memastikan arah
flexi uterus
15. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri
dan keluarkan sonde
16. Ukur kedalaman kavum uteri sesuai sonde
pada tabung inserter yang masih berada di
kemasan sterilnya
19
17. Angkat tabung AKDR dari kemasannya
tanpa menyentuh permukaan tidak steril
20
5. Menjelaskan apa yang harus dilakukan bila
terjadi efek samping terutama timbulnya
gangguan haid
6. Mejelaskan kapan pasien diharapkan
kembali ke klinik bila ada masalah dan
memberi kartu akseptor
7. Menjelaskan keadaan atau tanda bahaya
dimana pasien diharapkan kembali segera
diluar atau jadwal yang ditentukan
8. Menganjukan pasien untuk bertanya atau
mengulangi penjelasan yang diberikan
9. Mengulang informasi yang tidak dimengerti
atau tidak disebutkan pasien
21
1. Sapa dan salam
- Sapa pasien dengan sopan
- Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi
pasien
- Bangun percaya diri pasien
- Tanyakan apa yang perlu dibantu dan
jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya
2. Tanya
- Tanyakan informasi tentang dirinya
- Tanyakan pengalaman pasien mengenai
KB dan kesehatan reproduksi
- Tanyakan kontrasepsi yang ingin
digunakan
3. Uraikan
- Uraikan pada pasien mengenai
pilihannya
- Bantu pasien pada jenis kontrasepsi yang
paling dia inginkan dan jelaskan jenis
yang lain
4. Bantu
- Bantu pasien berpikir apa yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhannya
- Tanyakan apakah pasangan mendukung
pilihannya
5. Jelaskan
- Jelaskan secara lengkap bagaimana
menggunakan kontrasepsi pilihannya
setelah pasien memilih jenis
kontrasepsinya
- Jelaskan bagaimana penggunaannya
- Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
6. Kunjungan ulang
- Sepakati waktu kunjungan ulang untuk
dilakukan pemeriksaan atau permintaan
kontrasepsi
22
- Menguasai materi diskusi yang dibawakan
- Menggunakan referensi yang relevan
3. Kemampuan mempertahankan pendapat
4. Kemampuan menjawab pertanyaan
5. Perilaku
- Disiplin
- Penampilan saat berbagi informasi
- Kemampuan menggunakan bahasa yang baik
1.
23