Jurnal Sintesis PDF
Jurnal Sintesis PDF
Ruslin Hadanu
Chemistry Department, Pattimura University, Ambon
Chairil Anwar, Jumina, Iqmal Tahir
Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Gadjah Mada University, Yogyakarta 55281
Mustofa
Faculty of Medicine, Gadjah Mada university, Yogyakarta 55281
ABSTRACT
telah berhasil dikembangkan antimalaria baru yaitu persamaan ini pula juga telah dibuat model
halofantrin dengan aktivitas yang lebih baik dari senyawa yang secara teoritis mempunyai aktivitas
klorokuin. Namun demikian halofantrin terbukti lebih baik dari senyawa turunan 1,10-fenantrolin
mempunyai kekurangan yaitu ketersediaan hayati sebelumnya [4,5].
yang bervariasi, efek samping pada jantung yang Senyawa 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-1,10-
membahayakan, serta beberapa penelitian di fenantrolin-4-ol diharapkan mempunyai aktivitas
lapangan telah menunjukkan terjadinya resistensi antiplasmodial yang baik seperti senyawa 4-kloro-3-
Plasmodium terhadap halofantrin [2]. (2-kloroetil)-2-metil-1,10-fenantrolin. Skema sintesis
Yapi et al [3] telah melakukan penelitian dengan 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-1,10-fenantrolin-4-ol
memasukan atom N ke dalam kerangka fenantren ditunjukkan pada Gambar 1.
menghasilkan senyawa 1,10-fenantrolin. Hal ini Senyawa 4-kloro-3-(2-kloroetil)-2-metil-1,10-
dilakukan sebagai upaya untuk menemukan fenantrolin adalah senyawa yang mempunyai
antimalaria baru dengan potensi yang lebih baik aktivitas antiplasmodial yang paling baik dengan
dan tingkat keamanan yang tinggi dari golangan nilai IC50 (Inhibitory Concentration 50%) sekitar 0,50
fenantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M terhadap galur P. falciparum yang resisten
kerangka 1,10-fenantrolin mempunyai aktivitas terhadap klorokuin. Namun demikian nilai IC50 yang
antiplasmodial yang baik. Selanjutnya telah diperoleh ini masih jauh dari yang diharapkan [4].
disintesis beberapa turunan 1,10-fenantrolin dan
telah diuji aktivitas antiplasmodialnya. Hasilnya METODE PENELITIAN
menunjukkan bahwa beberapa senyawa
mempunyai aktivitas yang setara dengan klorokuin Bahan Penelitian
sebagai antimalaria utama, tetapi masih kurang 8-Aminoquinolin pa, 2-asetil-butirolakton pa,
aktif dibandingkan dengan halofantrin sebagai asam p-toluensulfonat pa, Na2CO3 pa, dikloro-
prototipe golongan fenantren. Dalam rangka metana pa, etanol pa, aseton pa, kloroform pa,
menemukan senyawa yang lebih efektif maka telah Na2SO4 anhidrous pa, H2SO4 pa, polioksietilena
dilakukan kajian hubungan kuantitatif struktur dan (20) sorbitan monooleat (polisorbat 80/tween 80)
aktivitas beberapa senyawa turunan fenantrolin. pa, toluena pa, NaCl pa. Semua bahan kimia yang
Model persamaan yang menggambarkan hubungan digunakan buatan Merck.
struktur elektronik senyawa dengan aktivitas
antiplasmodial telah diperoleh. Berdasarkan model
CH3
H
NH2 O N
O
N P T S/t oluena N
O
+ H3C O
refluks
CH3
OH
N
N
OH
CH3
H
N
O
N
O
GCH3
F
EH N D
% Transmitansi
C O
H N H
A O
H HC
C
H H
B C
Pada spektrum IR terlihat spektra di daerah rentangan Csp2-H aromatik dan serapan tajam pada
-1 -1
3273,0 cm menunjukkan adanya gugus N-H 1604,7 dan 1525,6 cm yang berasal dari
amina sekunder. Pita serapan di daerah 2922,0 rentangan (streching) C=C aromatik.
cm-1 diduga berasal dari serapan vibrasi rentangan Spektrum 1H-NMR senyawa 3-[1-(quinolin-8-
C-H sp3 gugus alkil yang didukung oleh serapan ilamino)-etiliden]-4,5-dihidro-furan-2-on disajikan
pada 1442,7 cm-1 yang berasal dari vibrasi pada Gambar 3. Hasil intepretasi spektrum 1H-NMR
bengkokan (bending) C-H metilen (-CH2-) dan 3-[1-(quinolin-8-ilamino)-etiliden]-4,5-dihidro-furan-2-
serapan pada daerah 1375,2 cm-1 yang berasal on di atas secara lengkap disajikan pada Tabel 1.
dari vibrasi bengkokan (bending) C-H metil (-CH3). Struktur senyawa hasil reaksi lebih lanjut
Pita serapan kuat pada daerah 1691,5 cm-1 dibuktikan dengan analisis spektrum MS. Spektrum
bersama overtonnya dengan serapan lemah pada massa tersebut memberikan informasi ion molekuler
daerah sekitar 3400,0 cm-1 menunjukkan adanya m/z 254, yang sesuai dengan berat molekul
gugus karbonil. Gugus eter (C-O-C) memberikan senyawa 3-[1-(quinolin-8-ilamino)-etiliden]-4,5-
dua pita serapan tajam pada daerah 1235,6 dan dihidro-furan-2-on sehingga sangat mendukung
1107,1 cm-1. Gugus aromatik ditunjukkan oleh kesimpulan di atas. Spektrum spektroskopi massa
serapan sekitar 3100-3000 cm-1 yang berasal dari tersebut disajikan pada Gambar 4.
Limpahan Relatif
Massa/Muatan (m/z)
G CH3
D
OH
N F
E
B
H N
OH
A
H H
C C
HC HC
1
Gambar 6 Spektrum H-NMR 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-1,10-fenantrolin-4-ol.
Berdasarkan hasil analisis spektrum IR, 1H- 4-ol dilakukan melalui reaksi siklisasi senyawa 3-[1-
NMR, dan spektrum massa dapat disimpulkan (quinolin-8-ilamino)-etiliden]-4,5-dihidro-furan-2-on.
bahwa senyawa hasil reaksi antara 8- Senyawa 3-[1-(quinolin-8-ilamino)-etiliden]-4,5-
aminoquinolin dengan 2-asetilbutirolakton adalah dihidrofuran-2-on dilarutkan dalam kloroform,
3-[1-(quinolin-8-ilamino)-etiliden]-4,5-dihidro-furan- dibantu dengan katalis H2SO4 dan tween-80 sebagai
2-on. katalis transfer fasa. Hasil yang diperoleh setelah
direkristalisasi dengan aseton : dietil eter (3:1)
Sintesis 3-(2-Hidroksi-etil)-2-metil-1,10-fenan- adalah berupa padatan putih agak kekuningan, titik
trolin-4-ol lebur 182oC dan dengan rendemen 76,2 %.
Sintesis kerangka 1,10-fenantrolin yaitu Spektrum IR senyawa 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-
senyawa 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-1,10-fenantrolin- 1,10-fenantrolin-4-ol disajikan pada Gambar 5.
Limpahan Relatif
Massa/Muatan (m/z)
Gambar 7 Spektrum massa senyawa 3-(2-hidroksi-etil)-2-metil-1,10-fenantrolin-4-ol