KAWAT TANAH
MAKASSAR
2017
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Di zaman yang serba modern ini siap yang tak kenal dengan yang namanya
listrik. Hampir semua perlengkapan yang biasa kita lihat menggunakan
listrik. Tapi banyak juga yang kurang memahami apa itu listrik. Disini kami
akan sedikit memaparkan definsi listrik, macam arus listrik, bahaya dari
listrik, penanganan serta pencegahn agar terhindar dari bahay yang
ditimbulkan oleh listrik.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu listrik?
2. Bagaimana arus AC serta arus DC?
3. Apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik?
4. Bagaimana caranya agar terhindar dari bahaya listrik?
C. Tujuan
Menyelesaikan tugas bengkel instalasi catudaya dan perangkat pendukung
Mengetahui definisi listrik
Dapat membedakan antara arus AC dan DC
Mengetahui bahaya dari listrik
Mengaetahui penanganan bahaya listrik
Dapat mengamalkan materi kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas K3. Penulis menyadari
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
TEORI LISTRIK
Arus Listrik
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik
dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah
mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 10^18) atau sama
dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor
Tegangan Listrik/Voltage
Resistance/Hambatan
Daya Listrik.
Arus Listrik AC DC
DC ini adalah aliran electron dari suatu titik yang energy potensialnya
tinggi ke titik yang energy potensialnya lebih rendah. arus yang mengalirpun
dalam arah yang tetap. artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada
waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.
Contoh Sumber Tegangan DC (Searah)
1. Battery (Accu/Accumulator/Aki) cair yang mengandung asam H2So4
2. Battery Kering
3. Solar Cell
4. Power Supply atau Adaptor
Contoh peralatan yang menggunakan sumber tegangan DC (Searah):
a) Kamera Digital d) MP3/ MP4 Player
b) Telpon Seluler e) Lampu Senter
c) Handycam f) Lampu Emergency
g) Kalkulator
h) Remote Control
i) Mainan Anak
j) Pointer (untuk presentasi)
k) Wireless Mouse
l) Jam Tangan dan Jam Dinding
Perbedaan AC dan DC
Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya. Arus AC
memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya,
kutub arus ini selalu berubah-ubah dari positif ke negartif dan negative ke
positif. Karena itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-
balik tidak akan terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya
jika sebuah baterai yang merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka
beterai tidak akan berfungsi.
Bahaya AC DC
Sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DC adalah sama, yaitu karena
sengetannya. Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda. Sengatan listrik
atau setrum merupakan bahaya yang sering terjadi akibat kelalaian manusia.
Kesetrum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa hubungan singkat dimana
tubuh manusia menjadi konduktor bagi arus listrik. Konduktor ialah
bendabenda yang dapat menghantarkan listrik (Soetarno,
2001:197).Kesetrum juga merupakan peristiwa mengalirnya arus listrik pada
tubuh manusia. Secara umum, arus searah (DC) tidak terlalu berbahaya jika
dibandingkan dengan arus bolak-balik (AC) {ini tidak berlaku jika tegangan
arus listrik kecil}. Efek AC pada tubuh manusia sangat tergantung kepada
kecepatan berubahnya arus (frekuensi), yang diukur dalam satuan
siklus/detik (hertz). DC cenderung menyebabkan kontraksi otot yang kuat,
yang seringkali mendorong jauh/melempar korbannya dari sumber arus. AC
sebesar 60 hertz menyebabkan otot terpaku pada posisinya, sehingga korban
tidak dapat melepaskan genggamannya pada sumber listrik. Akibatnya
korban terkena sengatan listrik lebih lama sehingga terjadi luka bakar yang
berat.
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron
secara berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya.Tubuh
manusia merupakan konduktor sehingga apabila salah satu anggota tubuh
menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka
akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan
tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila terdapat hambatan
dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron tersebut
berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat
perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
1. Kebakaran
b. Udara
Bila ketiga unsur ini bertemu pada waktu dan tempat yang sam, maka
akan terjadi kebakaran. Cara mengatasinya adalah menjaga agar jangan
sampai terjadi pertemuan ketiga unsur tersebut.
2. Ledakan
- Motor Listrik
- Sambungan Kabel
Hubung singkat, loncatan bunga api yang besar antara dua konduktor
juga menyebabkan ledakan. Pemanasan yang melebihi titik nyala ( flash
point ) dari atmosfer yang berbahaya juga dapat menimbulkan
kebakaran atau ledakan. Ledakan biasanya berhubungan dengan :
a. Salah Operasi
b. Pemeliharaan Kurang
c. Salah Spesifikasi
d. Short Circuit
3. Sentuhan langsung
5. Step Voltage
Step voltage adalah tegangan yang terjadi pada kedua kaki orang atau
hewan yang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri arus listrik. Step
Voltage biasanya terjadi disekitar pentanahan atau daerah dimana ada
arus yang mengalir ke tanah. Semakin panjang langkah semakin besar
tegangan langkah artinya semakin bahaya yang ditimbulkan.
6. Sambaran Petir
Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah,
yang pada hakekatnya adalah tegangan terpakai;
Apa itu K3 ?
* Bahaya kebakaran
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari,
oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan
daya listrik.
Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja,
yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk
pekerja-pekerja listrik.
seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan
saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya harus
terpelihara dengan baik
jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan.
Segera lakukan penggantian.
Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya
harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan
cara penyaringan
Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh sebab
itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnya
Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja
dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan
listrik
Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau dilepas,
harus dipasang kembali pada posisi awalnya
Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat
membahayakan instalasi listrik
Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan
dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan
aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu
bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik
yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi
listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik
lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa
keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam
kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus
segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan
bahan isolator.
Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau
instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat
listrik.
Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik
dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel
atau switch on / off Aliran listrik Jangan Dihidupkan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang
dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja.
Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus
sudah dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.