Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERALATAN TEGANGAN TINGGI

KAWAT TANAH

MUH DWI KURNIAWAN

033 2014 0037

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2017
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Di zaman yang serba modern ini siap yang tak kenal dengan yang namanya
listrik. Hampir semua perlengkapan yang biasa kita lihat menggunakan
listrik. Tapi banyak juga yang kurang memahami apa itu listrik. Disini kami
akan sedikit memaparkan definsi listrik, macam arus listrik, bahaya dari
listrik, penanganan serta pencegahn agar terhindar dari bahay yang
ditimbulkan oleh listrik.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu listrik?
2. Bagaimana arus AC serta arus DC?
3. Apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik?
4. Bagaimana caranya agar terhindar dari bahaya listrik?

C. Tujuan
Menyelesaikan tugas bengkel instalasi catudaya dan perangkat pendukung
Mengetahui definisi listrik
Dapat membedakan antara arus AC dan DC
Mengetahui bahaya dari listrik
Mengaetahui penanganan bahaya listrik
Dapat mengamalkan materi kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas K3. Penulis menyadari
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pebimbing dan


orang tua yang selalu menyemangati, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini dengan lancar.

Wassalamualaikum wr.wb

Makassar, 2 juni 2017

Penulis
TEORI LISTRIK

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui saluran kabel.


Arus Listrik timbul dari muatan listrik yang mengalir dari muatan proton
(positif) dan muatan elektron (negatif).

Listrik memungkinkan terjadinya suatu fenomena fisika seperti


petir, arus listrik, medan listrik, dan lain-lain. Listrik digunakan sangat
luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga
listrik.

Didalam bidang kebutuhan semua orang membutuhkan listrik. Di


pusat pembangkitan listrik energi-energi primer seperti batu bara, minyak,
gas, dan lain-lain) diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan
generator. Generator mengubah energi mekanis (bergerak) menjadi energi
listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan
membangkitkan medan listrik (elektro magnetik) sehingga timbullah apa
yang disebut dengan arus listrik.

Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah


menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal
dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan
Inggris yang bernama Michael Faraday (lahir tahun 1791 M), yang telah
banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang
ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang
pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut
dengan Hukum Faraday (ditemukan tahun 1831 M).

Listrik terdiri dari :

Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan


berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik
adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik
dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah
mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 10^18) atau sama
dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor

Tegangan Listrik/Voltage

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan


potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan
dalam satuan volt.

Resistance/Hambatan

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari


suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm

Daya Listrik.

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam


sirkuit listrik. Satuan InternationalDaya Listrik adalah watt yang
menyatakan

Arus Listrik AC DC

Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir memalui sebuah


penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang bermuatan banyak
(kutub positif) ketempat yang bermuatan sedikit (kutub negatif). Nah, arus
listrik ini terjadi karena adanya aliran atau pergerakan elektron, dimana
setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Elektron-elektron
tersebut mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.

DC kependekan dari Direct Current

DC ini adalah aliran electron dari suatu titik yang energy potensialnya
tinggi ke titik yang energy potensialnya lebih rendah. arus yang mengalirpun
dalam arah yang tetap. artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada
waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.
Contoh Sumber Tegangan DC (Searah)
1. Battery (Accu/Accumulator/Aki) cair yang mengandung asam H2So4
2. Battery Kering
3. Solar Cell
4. Power Supply atau Adaptor
Contoh peralatan yang menggunakan sumber tegangan DC (Searah):
a) Kamera Digital d) MP3/ MP4 Player
b) Telpon Seluler e) Lampu Senter
c) Handycam f) Lampu Emergency
g) Kalkulator
h) Remote Control
i) Mainan Anak
j) Pointer (untuk presentasi)
k) Wireless Mouse
l) Jam Tangan dan Jam Dinding

AC kependekan dari Alternating Current

AC ini arus listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu


Listrik arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya
mempunyai ground (bumi) dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan
listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Bentuk
grafik yang dihasilkan dari rangkaian AC adalah bentuk sinusoida.
Contoh peralatan yang menggunakan tegangan AC (bolak-balik)
kipas angin,
Air Conditioner (pendingin ruangan),
kulkas,
kompor listrik,
mesin cuci / pengering,
generator AC

Perbedaan AC dan DC
Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya. Arus AC
memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya,
kutub arus ini selalu berubah-ubah dari positif ke negartif dan negative ke
positif. Karena itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-
balik tidak akan terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya
jika sebuah baterai yang merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka
beterai tidak akan berfungsi.

Bahaya AC DC
Sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DC adalah sama, yaitu karena
sengetannya. Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda. Sengatan listrik
atau setrum merupakan bahaya yang sering terjadi akibat kelalaian manusia.
Kesetrum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa hubungan singkat dimana
tubuh manusia menjadi konduktor bagi arus listrik. Konduktor ialah
bendabenda yang dapat menghantarkan listrik (Soetarno,
2001:197).Kesetrum juga merupakan peristiwa mengalirnya arus listrik pada
tubuh manusia. Secara umum, arus searah (DC) tidak terlalu berbahaya jika
dibandingkan dengan arus bolak-balik (AC) {ini tidak berlaku jika tegangan
arus listrik kecil}. Efek AC pada tubuh manusia sangat tergantung kepada
kecepatan berubahnya arus (frekuensi), yang diukur dalam satuan
siklus/detik (hertz). DC cenderung menyebabkan kontraksi otot yang kuat,
yang seringkali mendorong jauh/melempar korbannya dari sumber arus. AC
sebesar 60 hertz menyebabkan otot terpaku pada posisinya, sehingga korban
tidak dapat melepaskan genggamannya pada sumber listrik. Akibatnya
korban terkena sengatan listrik lebih lama sehingga terjadi luka bakar yang
berat.
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron
secara berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya.Tubuh
manusia merupakan konduktor sehingga apabila salah satu anggota tubuh
menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka
akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan
tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila terdapat hambatan
dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron tersebut
berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat
perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.

Membedakan Tegangan Listrik AC dan DC


Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari bentuk gelombangnya.
Bentuk gelombang ini dapat diteliti dengan menggunakan osiloskop.
Osiloskop adaah alat yang digunakan untuk melihat gelombang sinus yang
ditimbulkan tenaga AC dan DC. Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari
metode penggunaannya. Arus AC memiliki besar dan arah yangberubah-ubah
secara bolak-balik. Maksudnya, kutub arus ini selalu berubah-ubah dari
positif ke negartif dan negative ke positif. Karena itulah, walaupun stop kontak
(colokan listrik) dipasang bolak-balik tidakakan terjadi konsleting ataupun
kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah baterai yang merupakan listrik
arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan berfungsi. Bahkan untuk
alat-alat listrik DC lainakan terjadi ketidaknormalan fungsi. Hal ini terjadi
karena kutub arus DC tidak pernah berubah dari positif ke negatif maupun
sebaliknya.
Bahaya Bahaya Listrik

Listrik memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita


sehari hari. Semua perlengkapan kita menggunakan listrik sebagai power
supply.
Namun, listrik memiliki bahaya laten atau bahaya yang tersembunyi.

Bahaya bahaya yang timbul akibat listrik :

1. Kebakaran

Bahaya yang sering terjadi yaitu bahaya kebakaran. Proses terjadinya


kebakaran / api adalah pertemuan 3 unsur :

a. Bahan bakar (bahan bangunan, kertas, perabot rumah tangga dll )

b. Udara

c. Panas / sumber api (short circuit, loncatan elektron, kerusakan alat


listrik, isolasi rusak, dll)

Bila ketiga unsur ini bertemu pada waktu dan tempat yang sam, maka
akan terjadi kebakaran. Cara mengatasinya adalah menjaga agar jangan
sampai terjadi pertemuan ketiga unsur tersebut.

2. Ledakan

Terjadi karena pemuaian udara yang disebabkan pemanasan pada


ruangan terkurung, misalnya :

- Dalam fuse box

- Motor Listrik

- Sambungan Kabel

Hubung singkat, loncatan bunga api yang besar antara dua konduktor
juga menyebabkan ledakan. Pemanasan yang melebihi titik nyala ( flash
point ) dari atmosfer yang berbahaya juga dapat menimbulkan
kebakaran atau ledakan. Ledakan biasanya berhubungan dengan :

a. Salah Operasi

b. Pemeliharaan Kurang

c. Salah Spesifikasi

d. Short Circuit

e. Daerah Gas Explosif

f. Jarak antara dua konduktor terlalu dekat

3. Sentuhan langsung

Sentuhan langsung adalah sentuhan dengan bagian isolasi atau bagian


instalasi atau alat listrik yang aktif. Sentuhan langsung ini dapat
mengakibatkan cidera atau kematian karena menyetuh tegangan yang
cukup tinggi dengan tahanan yang rendah, sehingga menghasilkan arus
yang melalui tubuh manusia menjadi cukup besar.

Sentuhan langsung juga dapat terjadi karena kerusakan dan ketidak


sengajaan. Sentuhan langsung dapat berhubungan dengan hal hal
sebagai berikut :

a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan

b. Tidak ada tanda peringatan

c. Terdapat kerusakan isolasi

d. Instalasi yang salah

e. Prosedur kerja aman tidak diikuti

f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan


g. Kondisi mental yang tidak baik / labil

4. Sentuhan tidak langsung

Sentuhan tidak langsung adalah sentuhan dengan bagian konduktif yang


bertegangan, dimana pada kondisi normal bagian ini tidak bertegangan.
Misalnya sentuhan ke cover fuse box, terminal box, cover motor listrik
atau cover alat alat listrik lainnya.

Sentuhan tidak langsung berhubungan dengan hal hal sebagai berikut :

a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan

b. Tidak ada tanda peringatan

c. Terdapat kerusakan isolasi

d. Instalasi yang salah

e. Keadaan gelap / pencahayaan kurang

f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan

g. Kondisi mental yang tidak baik / labil

h. Perilaku yang tidak sesuai dengan pekerjaan

5. Step Voltage

Step voltage adalah tegangan yang terjadi pada kedua kaki orang atau
hewan yang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri arus listrik. Step
Voltage biasanya terjadi disekitar pentanahan atau daerah dimana ada
arus yang mengalir ke tanah. Semakin panjang langkah semakin besar
tegangan langkah artinya semakin bahaya yang ditimbulkan.

6. Sambaran Petir

Sambaran petir dapat berupa sambaran langsung dan tidak langsung.


Sambaran langsung umumnya mengenai bagian tertinggi. Untuk
bangunan dan instalasi listrik termasuk over head line diberikan penyalur
petir. Namun tidak jarang petir juga mengenai manusia, pohon, hewan,
bangunan, tangki dll.

Sambaran tidak langsung adalah dampak tidak langsung yang muncul


akibat induksi sambaran petir yang dapat merusak peralatan elektronik.

Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Listrik

Yang menjadi latar belakang pembelajaran, penulisan makalah


mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dibidang kelistrikan berdasarkan
hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik dapat diketahui
bahwa

Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan kematian;

Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah,
yang pada hakekatnya adalah tegangan terpakai;

Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakaian


alatalat listrik;

Faktor ketidaksengajaan dan tidak tahuan sebagai sumber terbesar dari


kecelakaan listrik.

Namun syarat-syarat penanggulangannya sudah termasuk di dalam


PUIL, PIL dan SPL (Syarat-syarat Penyambungan Listrik) . Secara teknis
sebenarnya kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan listrik apabila
syaratsyarat keselamatan listrik diketahui dan dipatuhi.

Apa itu K3 ?

K3 merupakan singkatan dari Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan


Kerja.

Tujuan dari K3 Kelistrikan :


Adapun tujuan dari K3 Kelistrikan adalah sebagai berikut:

1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya

2. Mencegah timbulnya akibat listrik :

* Bahaya sentuhan langsung

* Bahaya sentuhan tidak langsung

* Bahaya kebakaran

* Apakah tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelistrikan ?

Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian


dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan
pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi
tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya
tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.

Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari,
oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan
daya listrik.

Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja,
yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk
pekerja-pekerja listrik.

DASAR-DASAR KESELAMATAN LISTRIK

Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada


Permen Tenaga Kerja No.Per. 04/MEN?1988. Prinsip- prinsip keselamatan
pemasangan listrik Antara lain:

Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan


Mengundahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan (PUIL)
Harus menggunakan tenaga terlatih
Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga
kerjanya
Orang yang diserahi tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami
peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instalasi yang berwenang.
ketentuan lain mengenai persyaratan Keselamatan Kerja Bidang
Ketenagalistrikan
instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji
sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik
instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung
jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi
harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak,
terutama untuk tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang dapat
mengakibatkan gangguan dan dapat menimbulkan kecelakaan

seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan
saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya harus
terpelihara dengan baik
jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan.
Segera lakukan penggantian.
Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya
harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan
cara penyaringan
Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh sebab
itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnya
Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja
dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan
listrik
Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau dilepas,
harus dipasang kembali pada posisi awalnya
Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat
membahayakan instalasi listrik
Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan
dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan
aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.

KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN

Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada


saat bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya :

Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi lokasi kerja


tertentu (terbuka dan atau tinggi).
Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi:
Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu bot dari
bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki
telanjang.

Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu
bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik
yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi
listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik
lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa
keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam
kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus
segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan
bahan isolator.
Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau
instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat
listrik.
Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik
dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel
atau switch on / off Aliran listrik Jangan Dihidupkan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang
dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja.
Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus
sudah dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai