Oleh (By):
N. Ratman dan (and) S. Atmawinata
Geologi dipetakan pada 1985 oleh:
Geology mapped in 1985 by:
N. Ratman dan (and) S. Atmawinata
Ditelaah dan disunting oleh:
Reviewed and edited by:
T.O. Simandjuntak, S. Gafoer & K. Sukamto
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI
BATUAN GUNUNGAPI
Toml BATUAN GUNUNGAPI LAMASI: aneka tuf, lava dan breksi gunungapi
bensusunan andesit dasit, setempat sisipan batupasir gampingan dan serpih
58
Tambang dan tim dari Direktorat Sumberdaya Mineral. Di Bilolo ditemukan cebakan
barit di atas bijih sulfida massive. Cebakan ini telah diselidiki dan ditambang oleh
PT Aneka Tambang, Pemineralan sulfida dan barit akan dibahas lebih lanjut dalam
bab Sumberdaya Mineral dan Energi. Batuan gunungapi ini mempunyai Anggota
Batugamping, sehingga umurnya diperkirakan sama dengan anggota tersebut yaitu
Oligosen - Miosen.
Satuan ini tersebar di bagian tengah, utara dan timur Lembar, menindih takselaras
Formasi Toraja dan tertindih selaras oleh Formasi Sekala.
Lokasi tipenya terdapat di S. Lamasi antara Palopo dan Sabang, Lembar Malili
(Simandjuntak drr., 1982) dibagian tenggara Lembar.
Tuf lapili, berwarna putih kehijauan; berbutir kasar; mengandung mineral leusit,
berukuran dan beberapa cm sampai 3 cm, terhablur sempurna,
dengan massadasar tuf halus bersusunan leusit. Batuan ini berlapis kurang baik
sampai tak berlapis.
Breksi, berwarna kelabu; komponen berukuran kerikil sampai bongkah, terutama
tersusun oleh basal leusit dan massadasarnya tuf yang bersusunan leusit. Basal leusit,
berbutir kasar; terhablur sempurna; porfirit, tersusun dan mineral leusit (50%),
piroksen (5%), gelas dan felspar (40%), mineral kedap cahaya (5%) dan biotit (1%).
Lava basal lausit, porfirit dengan bentuk mineral subhederal sampai anhedral, terdiri
dari leusit (45%), kalium felspar (20%), piroksen (10%) dan biotit (8%). Beberapa
contoh batuan menunjukkan struktur trakit.
Batupasir dan batulempung tufaan, berwarna kelabu muda; terdapat sebagai sisipan
dalam tufa berlapis cukup baik dengan tebal 1 - 5 cm agak keras; mengandung
mineral leusit berbutir halus sedang dan batuapung. Setempat dalam satuan ini
ditemukan batuan biotit andesit dengan kristal biotit berukuran 2 cm.
Satuan ini tersebar luas di bagian baratdaya Lembar, yaitu daerah di antara Tapalang
dan Mamuju; menjemari dengan Formasi Mamuju dan Anggota Tapalang; dan
diduga menjemari pula dengan Batuan (gunungapi Talaya. Berdasarkan kedudukan
stratigrafi tersebut, maka umumya diduga sama dengan Formasi Mamuju, yaitu
Miosen Tengah - Miosen Akhir. Umur ini sama dengan umur leusit yang ada di
Lembar Pangkajene (Silitonga, 1982). Tebal satuan 400 m.
Qbt TUF BARUPU : tuf, tuf lapili, tuf hablur, bersusunan dasit dan sedikit breksi
lava bersusunan andesit dan dasit.
Tuf, berwarna putih sampai kelabu; agak mampat, sebagian mudah hancur; setempat
berlapis (10 - 25 cm). Sedangkan tuf hablur, berwarna patih kelabu; berbutir sedang
sampai kasar; terdapat sebagai sisipan tipis dalam tuf. Batuan ini umumnya
bersusunan dasit; biotit, sanidin, dan banyak dijumpai oksida besi.
Breksi lava, berwarna kelabu; mampat keras; komponen berukuran kerikil sampai
bongkah dengan bentuk menyudut tanggung sampai menyudut; bersusunan andesit.
Tuf Barupu diduga berumur Plistosen dan tebalnya 300 m. Sebarannya terdapat di
bagian tenggara Lembar yaitu di daerah Kawalean, sebelah selatan Bulu Malimongan
dan di sebelah barat Rantepao. Satuan ini menindih takselaras batuan gunungapi
Oligosen - Miosen.
Penamaan Tuf Barupu pertama kali diberikan oleh Abendanon (1915),
kemudian digunakan pula oleh Reyzer (1920). Namanya berasal dan Barupu, nama
kampung di setelah barat Rantepao yang merupakan tempat singkapan terbaik.
BATUAN TEROBOSAN