Anda di halaman 1dari 6

10.

Rencana Asuhan Keperawatan (Nanda NIC-NOC, 2012)


No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji karakteristik nyeri klien 1. Untuk menentukan
dengan diskontinuitas selama 1x3 jam pasien dengan PQRST ( P : faktor jenis skala dan tempat
jaringan. diharapkan dapat beradaptasi penambah dan pengurang nyeri, terasa nyeri
terhadap nyeri, dengan kriteria Q : kualitas atau jenis nyeri, R :
hasil: regio atau daerah yang
- Tampak rileks mengalami nyeri, S : skala nyeri,
- Dapat mengontrol T : waktu dan frekuensi )
penyebab nyeri
- Skala nyeri berkurang 3- 2. Jelaskan penyebab nyeri 2. Terdapat luka bekas
4 (pain numeric scale) post SC dapat
- Mengungkapkan nyeri mempengaruhi tingkat
berkurang nyeri yang dialami
pasien sehingga
menambah pengetahuan
pasien mengenai
perubahan nyeri secara
fisiologis post SC

3. Menunjukkan trauma
3. Observasi pemulihan luka post berlebihan pada
SC, perhatikan adanya edema, jaringan atau terjadinya
eksudat purulen/kehilangan komplikasi yang
perlekatan jahitan memerlukan evaluasi
atau intervensi lanjut

4. Memberi anastesi lokal,


4. Bantu tindakan kenyamanan, meningkatkan
contoh: kompres dingin vasokontriksi dan
memgurangi edema dan
vasodilatasi
5. beraktivitas sesuai
5. Biarkan klien melakukan kesenangan dapat
aktivitas yang disukai dan alihkan mengalihkan perhatian
perhatian klien pada hal lain klien dari rasa nyeri

6. posisi semi fowler


6. Beri posisi semi fowler dan dapat mengurangi
biarkan klien beristirahat tegangan otot
abdominal dan otot
punggung artriti
2. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau vital sign 1. Peningkatan suhu dapat
berhubungan dengan keperawatan selama 3-6 jam mengidentifikasi
jaringan terbuka akibat pasien diharapkan tidak terjadi adanya infeksi
pembedahan post SC. infeksi, dengan kriteria hasil:
- Klien terbebas dari tanda 2. Tetapkan mekanisme
dan gejala infeksi 2. Pertahankan tehnik aseptik yang diramcang untuk
- Menunjukkan mencegah infeksi
kemampuan untuk
mencegah timbulnya 3. Batasi pengunjung bila perlu 3. Mencegah kontaminasi
infeksi silang
- Menunjukkan perilaku
hidup sehat 4. Inspeksi kulit membran terhadap 4. Gangguan pada
kemerahan, panas, drainase integritas kulit atau
dekat dengan lokasi
operasi adalah sumber
kontaminasi luka.
Menggunting/bercukur
secara berhati-hati
adalah imperatif untuk
mencegah abrasi dan
penorehan pada kulit
5. Berikan edukasi kepada keluarga 5. Agar dengan cepat
klien tanda dan gejala infeksi mengetahui dan
melaporkan jika ada
tanda-tanda infeksi
seperti, kemerahan,
adanya nanah, gatal,
dan panas.
3. Kecemasan berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon psikologi pada 1. Mengetahui tingkat
dengan perubahan pada keperawatan 3x6 jam pasien kejadian dan ketersediaan sistem ancaman yang
status kesehatan diharapkan merasa tenang, pendukung dirasakan klien untuk
dengan kriteria hasil: menentukan tingkat
- Klien mampu ansietas
mengidentifikasi an
mengungkapkan gejala 2. Pastikan apakah prosedur 2. Pada kelahiran secsio
cemas direncanakan atau tidak sesaria yang tidak
- Mengidentifikasi, direncanakan direncanakan, klien
mengungkapkan dan beserta pasangannya
menunjukkan tehnik biasanya tidak
untuk mengontrol cemas mempunyai waktu
- Ekspresi wajah, bahasa untuk persiapan
tubuh dan tingkat psikologi atau fisiologi
aktifitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan 3. Bina hubungan baik dengan klien 3. Membantu membatasi
- TD normal (120/80 dan bicara perlahan, tunjukkan transmisi ansietas
mmHg) rasa caring terhadap klien interpersonal dan
- Suhu normal (36,50c- mendemonstrasikan
37,50c) perhatian terhadap
- Nadi normal (80- keluarga klien
100x/m)
- RR normal (18-24 x/m)
4. Anjurkan klien mengungkapkan 4. Membantu
atau mengekspresikan perasaan mengidentifikasi
perasaan dan
memberikan
kesempatan untuk
mengatasi perasaan
ambivalen atau
berduka. Klien dapat
merasakan ancaman
emosional pada harga
dirinya karena
perasaannya bahwa ia
telah gagal, wanita
yang lemah

5. Dukung atau arahkan kembali 5. Mendukung mekanisme


mekanisme koping yang koping dasar dan
diekspresikan otomatis meningkatkan
kepercayaan diri serta
penerimaan dan
menurunkan ansietas

4. Perubahan peran keluarga Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kekuatan, kelemahan, usia, 1. Mengidentifikasi
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam pasien status perkawinan, pendukung faktor-faktor resiko
penerimaan anggota diharapkan memiliki ikatan yang keluarga dan latar belakang potensial dan sumber-
keluarga baru. erat pada bayi, dengan kriteria budaya sumber pendukung
hasil: yang mempengaruhi
- Klien mampu kemampuan
mengidentifikasi dan klien/pasangan untuk
mengungkapkan cara menerima tantangan
merawat bayi peran menjadi orang tua
- Klien tampak tekun
dalam merawat bayi 2. Kemampuan klien
- Klien memberikan ASI untuk beradaptasi
kepada bayinya 2. Perhatikan respon klien/pasangan secara positif untuk
terhadap kelahiran dan peran menjadi orang tua
menjadi orang tua mungkin dipengaruhi
oleh reaksi ayah dengan
kuat

3. Meningkatkan
perawatan berpusat
3. Lakukan asuhan keperawatan pada keluarga, dan
yang berpusat pada keluarga asuhan keperawatan
yang diberikan
membantu untuk
membuat ikatan
keluarga menjadi lebih
erat

4. Hubungan yang kuat


4. Kaji keterampilan komunikasi dicirikan dengan
personal pasangan dan hubungan komunikasi yang
mereka satu sama lain terbuka dan saling jujur
dan keterampilan
mengdengar
interpersonal yang
membantu
mengembangkan ikatan
yang erat

5. Observasi tanda-tanda 5. Dengan pengalaman


ketidaktahuan klien menjadi pertama klien biasanya
orang tua akan canggung dalam
mengurus bayinya
6. Kesempatan bertanya
6. Beri kesempatan kepada klien diberikan untuk
untuk bertanya tentang hal-hal mengklarifikasi hal-hal
yang tidak diketahui klien yang tidak diketahui
oleh klien

Anda mungkin juga menyukai