Anda di halaman 1dari 8

BAB IX

PENGUJIAN SHEAR BOND STRENGTH

9.1. Tujuan Percobaan


1. Dapat menghitung Shear Bond Strength.
2. Mengetahui pengaruh penambahan additif terhadap SBS.
3. Mengetahui cara penggunaan alat hydrolic press.
4. Mengetahui dan memahami Shear bond Strength.
5. Mengetahui pengaruh penambahan additif pada Shear Bond Strength.

9.2. Teori Dasar


Shear bond strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam
menahan tekananyang berasal dari berat casing atau menahan tekanan
dalam arah yang vertikal.Sedangkanpadacompressive strength adalah
kekuatan semen dalam menahan tekanan yang berasal dari arah horizontal.
Pada lubang pemboran,semen sangat dipengaruhi oleh pembebanan
trixial yang kompleks dan failure stress merupakan pembebanan utama dari
penelitian untuk standar compressive strength, dari ikatan antara
semendengan casing atau semen dengan formasi batuan. Untuk itulah
dilakukan pengukuran shear bond strength pada semen.
Penilaian penyemenan umumnya berdasarkan compressive strength
atau tensile strength dari batuan semen, dengan asumsi bahwa materialnya
memenuhi syarat untuk pembentukan strength yang baik serta menghasilkan
suatu ikatan yang kuat. Pada kenyataan dilapangan bahwa asumsi diatas
tidak selalu benar, maka diperlukan suatu pengujian di laboratorium
terhadap kualitas semen.
Untuk mencapai hasil penyemenan yang diinginkan maka strength
semen harus mampu untuk melindungi dan menyokong casing, menahan
tekanan hidrolik tinggi tanpa terjadi perekahan, menahan goncangan selama
operasi pemboran dan perforasi, menyekat lubang dari fluida formasi yang

75
76

korosif,dan menyekat antar lapisan yang permeabel.Shear bond strength


terukur antara semen dengan dinding formasi dan semen dengan dinding
casing. Kekuatan ikat semen terhadap dinding casing sangat dipengaruhi
oleh dinding casing seperti saat pengukuran shear bond strength yang
dilakukan karena pada saat pengukuran compressive strength tidak
menunjukkan harga shear strength dari ikatan antara semen dengan casing
atau semen dengan formasi batuan.
Pengukuran shear bond strength di laboratorium dilakukan dengan
menggunakan Hydraulic Press. Pengukuran shear bond strength dapat
diketahui dengan melihat harga tekanan pada saat terjadi peretakan (pecah)
menyilang dari sampel yang diuji, dimana harga pembebanan diatur
tergantung pada antisipasi harga strength dari sampel semen.

9.3. Peralatan dan Bahan


9.3.1.Peralatan
1. Hydraulic Pump
2. Motor
3. Bearing Block Hydraulic Mortar
4. Manometer
5. Mold Silinder
6. Batang Pendorong

Gambar 9.1.Hydraulic Pump


77

9.3.2.Bahan
1. Semen
2. Bentonite
3. NaCl
4. Air

9.4. Prosedur Percobaan


1. Membersihkan permukaan sampel dan permukaan mold dari tetesan
air dan pasir atau gerusan butiran semen agar tidak menempel pada
bering block mesin penguji.
2. Meletakkan mold silinder yang berisi sampel semen pada holder
silinder penyangga yang yang didudukkan pada bearing block
hydraulic bagian bawah. Posisi sampel harus berdiri vertikal.
3. Mendudukan pendorong pada permukaan sampel semen dan turunkan
posisi bearing block hydraulic bagian atas dengan memutar tangki
pengontrol spiral.
4. Memperkirakan laju pembebanan sampai maksimum tidak kurang dari
20 detik dan tidak lebih dari 80 detik. Jangan lakukan pengaturan
(pembetulan) pada kontrol testing motor selama pembebanan sampai
jadi pergeseran sampal semen dari casing sampel.
5. Mencatat harga pembebanan geser maksimum, kemudian shear bond
strength dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

SBS = k x p [A1 / ( D h)]

Dimana :
SBS = Shear bond strength, psi
A1 = Luas Bearing Block Hydraulic Mortar, in2
D = Diameter dalam casing sampel (semen), in
78

h = Tinggi sampel semen,in


p = Pembebanan maksimum, psi
k = Konstanta koreksi, fungsi dari perbandingan tinggi (t)
terhadap diameter (d)

Penentuan nilai Konstanta koreksi dapat menggunakan tabel


9.2.Perbandingan t/d terhadap Koefisien faktor.
79

9.5. Analisa dan Perhitungan


9.5.1.Analisa
Tabel 9.1.HasilPengujian Shear Bond Stremgth
Additive P
Diameter Shear Bond
Semen Air (Pembebanan D r1 Koefisien
Bentonite NaCl Bearing A1 (in) h (in) t (in) t /D Strength
(gr) (ml) Maksimum), (in) (in) faktor (K)
(gram) (gram) (in) (psi)
Psi
600 276 0 259 6.5 0.96 3.25 33.166 2.01 1,614 1.681 0.974 1380.88
600 276 0.5 252 6.5 1.01 3.25 33.166 2.51 1,614 1.598 0.968 1016.35
600 276 1 251 6.5 1.06 3.25 33.166 3.01 1,614 1.523 0.962 799.355
600 276 1.5 244 6.5 1.11 3.25 33.166 3.51 1,614 1.454 0.954 631.061
600 276 2 237 6.5 1.16 3.25 33.166 4.01 1,614 1.392 0.947 509.635
600 276 2.5 233 6.5 1.21 3.25 33.166 4.51 1,614 1.334 0.94 423.921
600 276 3 231 6.5 1.26 3.25 33.166 5.01 1,614 1.282 0.934 361.006
600 276 3.5 228 6.5 1.31 3.25 33.166 5.51 1,614 1.232 0.926 308.949
600 276 1.5 139 6.5 0.96 3.25 33.166 1.73 1,614 1.681 0.974 861.033
600 276 2 148 6.5 1.01 3.25 33.166 2.23 1,614 1.598 0.966 670.465
600 276 2.5 149 6.5 1.06 3.25 33.166 2.73 1,614 1.523 0.962 523.186
600 276 3 169 6.5 1.11 3.25 33.166 3.23 1,614 1.451 0.954 474.977
600 276 3.5 181 6.5 1.16 3.25 33.166 3.73 1,614 1.391 0.947 418.432
600 276 4 201 6.5 1.21 3.25 33.166 4.23 1,614 1.334 0.94 389.908
600 276 4.5 219 6.5 1.26 3.25 33.166 4.73 1,614 1.281 0.934 362.512
600 276 6 223 6.5 1.31 3.25 33.166 5.23 1,614 1.232 0.926 318.351
80

Tabel 9.2. Perbandingan t/dTerhadap Koefisien Faktor


t/d KoefisienFaktor
1.75 0.98
1.5 0.96
1.25 0.93
1 0.87

9.5.2.Perhitungan
Diameter bearing = 6.5 in
Jari-jaribearing = 3.25 in
Semen + 0.5 gr bentonite
Tinggi = 4.1 cm = 1.614 in
d = 0.96 in
P = 259 psi
t/d = (1.614 in/0.96 in) = 1.681

1.75

1.681

1.5

0.98 x 0.96

1.751.681 0.98
= 0.980.96
1.751.5

1.38 x 10-3 = 0.245 0.25x


1.5
0.25x = 0.245-1.38 x 10-3
x = 0.24362/0.25
k = 0.974
81

A1 = . r2 = 3.14.(3,25)2 = 33.16625 in2


SBS k P At / ( D h )
= 0.974 x 259 psi x {33.166 in2 / (3.14 x 0.96 in x 2.01 in)}
= 1380.88 psi

9.6. Pembahasan
Pengukuran shear bond strength dari suspensi semen dilakukan agar
mengetahui kekuatan ikat dari semen terhadap dinding casing atau semen
dengan dinding formasi. Pada percobaan ini ada dua jenis additif yang
digunakan yaitu bentonite danNaCl.

Grafik 9.1.PenambahanAdditifVs Shear Bond Strength

1600

1400

1200
Shear Bond Strength

1000

800
bentonite
600 Nacl

400

200

0
0 2 4 6 8
Berat Additif

Shear bond strength merupakan kemampuan semen menahan tekanan


secara vertikal yang digunakan untuk menahan tekanan karena berat casing
dalam pengujiannya semen bubur semen yang digunakan ditambah dengan
82

additifbentonite dan NaCl.Strength pada semen terbagi dua yaitu


compressive strength dan shear bond strength. Compressive strength adalah
kekuatan semen dalam menahan tekanan yang berasal dari arah horizontal.
Sedangkan shear bond strength adalah kekuatan semen dalam menahan
tekanan tekanandari arah vertikal.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa additive menurunkan harga shear
bond strength. Dan dapat dilihat bahwa bentonite menurunkan shear bond
strength lebih cepat dibandingkan NaCl. Hal ini dibuktikan saat penambahan
2gr bentonite didapatkan harga shear bond strength lebih kecil (509.635 psi)
dibandingkan NaCl (670.465 psi).

9.7. Kesimpulan
1. Pengukurn SBS dapat diketahui dengan melihat harga tekanan saat
terjadi pergeseran.
2. Nilai SBS seat berpengaruh terhadap keahanan dan semen untuk
menahan semen secara vertical.
3. Penambahan additif bentonite NaCl akan memperkecil nilai SBS.
4. Jika penambahan additif yang sama, harga SBS lebih besar jika
menggunakan NaCl dibandingkan bentonite.
5. SBS semakin kecil disebabkan nilai diameter casing semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai