Anda di halaman 1dari 4

Judul:

Mengajarkan Profesionalisme dalam pendidikan kedokteran: tinjauan sistematis oleh Best


Evidence Medical Education1 (BEME).

Abstrak

Latbel Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk meninjau secara sistematis dan mengetahui
gambaran bagaimana cara mengajarkan profesionalitas dalam dunia kedokteran.

Metode abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan meninjau artikel-artikel yang diterbitkan dari
tahun 1999 sampai tahun 2009. Penelitian ini dilakukan dengan meninjau makalah yang
menjelaskan tentang sudut pandang, opini, dan penelitian empiris berbasis data terkait
pendidikan profesionalitas dalam dunia kedokteran. Kami melakukan perbandingan dan menarik
satu kesatuan tema dari semua makalah yang memenuhi kriteria inklusi demi mendapatkan bukti
yang paling akurat ttg cara mengajarkan profesionalitas.

Hasil abstrak: Penelitian ini menemukan 217 makalah tentang bagaimana cara mengajarkan
profesionalitas. Dari 217 makalah ini, sebanyak 43 yang dianggap memberikan data yang paling
akurat. Hanya sedikit penelitian yang memberikan evaluasi yang komprehensif atau penilaian
data yang menunjukan suatu kesuksesan. Sampai saat ini, masih belum ada teori yang
menyatukan atau model yang praktis untuk mengintegrasikan pengajaran tentang profesionalitas
kedalam kurikulum kedokteran.

Diskusi abstrak: suatu tema yang ditemukan dari setiap makalah yang ditinjau adalah role-
modelling(keteladanan) dan refleksi diri, kedua hal ini, jika diarahkan oleh fakultas, adalah unsur
yang penting untuk program pendidikan saat ini, dan secara umum dianggap sebagai metode
paling efektif dalam mengembangkan profesionalisme. Walaupun secara umum, profesionalisme
dianggap sebagai sesuatu yang harus dimasukan kedalam kurikulum medis, bahan materi, apa
saja yang harus dibahas, detil dan bagaimana cara mengintegrasikan profesionalisme dengan
kurikulum lainnya masih merupakan teori yang terus berkembang.

1 BEME itu nama organisasi rupanya, gak usah diterjemahin gpp


Pendahuluan.

Mengajarkan profesionalisme tidak sama dengan mengajarkan keahlian klinis teknis. Jika
berhasil, pengajaran ini dapat menciptakan transformasi personal dan membentuk identitas moral
individu (Huddle, 2005)

Sejauh ini, masih belum ada tinjauan yang sistematis terhadap literatur yang membahas tentang
cara mengajarkan profesionalisme. Hal ini disebabkan karena beragamnya teori belajar dan
pendekatan pembelajaran yang diteliti. Definisi profesionalisme yang beragam serta belum
adanya kesapakatan terkait definisi profesionalisme di dunia medis juga mempersulit hal ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara sistematis makalah-makalah yang


memberikan data yang akurat dalam membahas profesionalisme medis dalam periode 1999-
2009, dan juga untuk menilai kualitas dari setiap makalah tersebut.

Yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah sistem pengajaran dan pendekatan seperti apa
yang sudah ditemukan yang dapat menanamkan etos profesionalisme pada lulusan kedokteran?

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu:

Apa yang bisa dilakukan untuk mengajarkan profesionalisme? (metode)

Bagaimana hal tersebut bisa dilakukan? (metodologi)

Kenapa hal tersebut bisa dilakukan? (teori)

Apa yang diajarkannya?

Perubahan seperti apa yang sudah ditunjukan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku?

Apakah fokus profesionalisme pada pembentukan secara holistik? Atau pada nilai-nilai
individual?
Metode

Penelitian ini berbentuk telaah jurnal dengan menelaah dan mmbandingkan jurnal dari tahun
1999 sampai 2009 tentang pengajaran professionalisme pada pendidikan kedokteran. Artikel dan
makalah yang ditelaah diambil dari Medline, the Cochrane collaboration, Excerpta Medica
(EmBase), PsycINFO, Proquest, Informit, legaltrac, Philosophers Index, PreMedline,
Dissertation dan Theses Full Text from 1999-2009 Inc. Perpustakaan di Australia, Inggris, dan
perpustakaan kongres di amerika serta Amazon.com juga diguakan untuk mencari buku-buku
yang diperlukan.

Pencarian artikel juga dilakukan didalam jurnal berikut: Medical Teacher, Medical Education,
Academic Medicine, Education for Primary Care, Clinical Teacher, Teaching and Learning in
Medicine. Daftar referensi dan sitasi yang ada dari semua makalah juga ditelaah lebih lanjut.

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah

- semua Bahasa

- Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan makalah yang membahas sudut pandang/opini

- mahasiswa kedokteran

Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah

-profesionalisme pada profesi lain selain kedokteran

-penelitian yang hanya membahas satu komponen dari profesionalisme (seperti komunikasi, atau
empati)

-profesionalisme di subspesialis praktek kedokteran.


Data ekstraksi dan hasil

Dari 217 makalah yang menjelaskan bagaimana cara mengajarkan profesionalisme, ditemukan
43 makalah yang dianggap memiliki data paling akurat dalam mengajarkan profesionalisme
dengan menggunakan kriteria rating kualitas dan pedoman yang ada di BEME guide pertama
(Harden et al., 1999).

Sintesis data yang digunakan adalah Sintesis naratif (popay, et al., 2006) yang mencakup analisis
semi-terstruktur dengan penilaian tak terduga (Dixon-woods et al., 2007) untuk mengavaluasi
kualitas.

Kesimpulan

Role-modelling(keteladanan) dan refleksi diri dianggap sebagai metode paling efektif dalam
mengembangkan profesionalisme. Walaupun secara umum, profesionalisme dianggap sebagai
sesuatu yang harus dimasukan kedalam kurikulum medis, bahan materi, apa saja yang harus
dibahas, detil dan bagaimana cara mengintegrasikan profesionalisme dengan kurikulum lainnya
masih merupakan teori yang terus berkembang

Anda mungkin juga menyukai