Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai
zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua
senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N)
Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan
oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non
esensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah
logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya
dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian mineral?
b. Apa peranan mineral dalam tubuh manusia?
c. Sebutkan golongan-golongan dalam mineral? Dan jelaskan!
d. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam mineral?

3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui unsur apa saja
yang termasuk dalam mineral tersebut.

1
BAB II PEMBAHASAN

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh saecara keseluruhan. Di samping itu,
mineral juga berperan sebagai katalis dan kofaktor aktivitas berbagai enzim dalam setiap
tahap metabolisme.

Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar lebih dari 100 mg/hari, sedangkan mineral
mikro dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil kurang dari 15 mg/hari.

A. Macam-macam mineral makro

Akibat
Mineral Fungsi Sumber
Kekurangan Kelebihan
Kalsium Memperkuat tulang dan Susu, sayuran Gangguan Batu ginjal,
(Ca) gigi, menghantar impuls berwarna hijau pertumbuhan mengganggu
saraf, kontraksi otot terutama daun pada anak-anak, penyerapan besi,
singkong, ikan, tulang keropos dan seng.
udang pada orang
dewasa
(osteoporosis)
Fospor (P) Komponen tulang dan Daging, susu, biji Lemah dan dapat Menurunnya
pertumbuhan jaringan bunga matahari, mengganggu kadar kalsium
lunak, bagian fosfolipid, makanan persendian (Ca) di dalam
ATP, dan asam inti tambahan darah dan tulang
(suplemen)
Kalium (K) Menghantar impuls saraf, Beberapa buah- Kelumpuhan, Muntah-muntah,
kontraksi otot buahan, sayuran, gagal jantung serangan jantung,
dedak (sekam) yang berakibat kematian
kematian
Sulfur (S) Menstabilkan bentuk Daging, susu, Belum diketahui Belum diketahui
protein, menetralisir racun polong-polongan (pada hewan
dapat
menghambat
pertumbuhan)
Natrium Menghambat impuls saraf, Garam dapur Lesu, lemah, dan Edema, tekanan
(Na) mengatur keseimbanga pH, tidak ada selera darah meningkat
dan cairan tubuh makan

2
Klorida (Cl) Mengatur keseimbangan Garam dapur Belum diketahui Muntah-muntah,
asam-basa dehidrasi
Magnesium Bagian dari beberapa Biji-bijian, sayuran Gagal ginjal, Diare
(Mg) enzim pada saraf, kontraksi hijau kejang,
otot sintasis protein perubahan pada
kepribadian

B. Macam-macam mineral mikro

Akibat
Mineral Fungsi Sumber
Kekurangan Kelebihan
Seng (Zn) Sintesa protein, Dagiung, polong- Memperlambat Anemia, diare,
menyembuhkan luka, polongan, biji- kesembuhan luka, muntah-muntah,
perkembangan dan bijian rabun senja diare, gagal ginjal, kadar
pertumbuhan fetus, lesu kolesterol tidak
kekebalan tubuh normal
Besi (Fe) Sintesis hemoglobin Biji-bijian, daging, Anemia, fisik dan Keracunan zat
sayuran berwarna mental menjadi besi, gagal fungsi
hijau hati, kuning lamban, reaksi organ yang dapat
telur dan koordinasi berakibat
menjadi menurun, kematian
tidak dapat
memusatkan
perhatian
Tembaga Sintesis hemoglobin Daging, kacang- Anemia, kerusakan organ
(Cu) kacangan, menghambat dalam (jika tidak
polong-polongan pertumbuhan dikeluarkan)
pada anak-anak
Yodium (I) Sintesis hormon tiroid Garam Gondok, Menurunkan
beryodium, kretinisme, fungsi kerja tiroid,
makanan laut pembesaran gelisah
kelenjar tiroid,
dan gemuk pada
orang dewasa
Selenium Bagian dari enzim Makanan laut, Kerusakan pada Perubahan pada
(Se) antioksidan daging, telur pembuluh darah, warna kulit,
dapat kebotakan,
menyebabkan kerusakan pada
kanker kuku
Mangan Bagian dari enzim Kacang- Lemah dan kacau Kekacauan,

3
(Mn) kacangan, koma, dapat
sayuran berwarna menyebabkan
hijau, sereal kematian
Unsur-unsur yang termasuk dalam mineral yaitu:

1. Kalium atau potasium (K)


Kalium terdapat hampir di dalam semua makanan yang berasal dari tumbuhan.
Sumber utamanya berupa buah dan sayur segar seperti jeruk, semangka, pisang,
sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa di
dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot serta
sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi,
sintesis glikogen dan protein.

2. Natrium atau sodium (Na)


Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler, seperti cairan
saluran pencernaan, cairan empedu dan cairan pangkreas. Sumber utama natrium
adalah garam dapur, monosodium glutamat (MSG), kecap, dan makanan yang
diawetkan. Sementara buah dan sayuran hanya mengandung sedikit natrium.
Fungsi utama natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta
menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan masuk
ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama
dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot, absorpsi
glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel.

3. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat diperoleh dari pangan hewani maupun nabati. Buah dan sayuran
yang mengandung kalsium cukup tinggi yaitu sayuran berdaun hijau, seperti kangkung,
daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, dan brokoli. Namun
umumnya kalsium dalam pangan nabati kurang dapat diserap dengan baik oleh tubuh
dibandingkan dengan bahan pangan hewani. Hal ini disebabkan oleh adanya zat
penghambat penyerapan kalsium yaitu serat, fitat, dan oksalat.
Fungsi utama kalsium yaitu mengisis kepadatan (densitas) tulang. Kalsium di
dalam tulang berfungsi sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
cadangan. Kalsium juga berperan dalam pembentukan gigi, membantu pembekuan
darah, transmisi saraf, stimulasi otot, stabilitas asam basa dan mempertahankan
keseimbangan air.

4
4. Magnesium (Mg)
Sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber magnesium
yang baik, sedangkan buah-buahan umumnya mengandung sedikit magnesium.
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh.
Magnesium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh,
termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lemak, protein,
dan asam nukleat. Selain itu, magnesium juga berperan dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA.

5. Sulfur (S)
Bahan pangan yang banyak mengandung sulfur antara lain kacang-kacangan,
bawang putih, bawang bombai, dan kubis-kubisan. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian
dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari
enzim glutathione serta berbagai koenzim dan vitamin, termasuk koenzim A. Fungsi
sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain
itu, sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat bakteri.

6. Zat besi (Fe)


Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya
merupakan sumber zat besi yang baik. Namun, penyerapannya oleh tubuh tidak
seefektif zat besi yang berasal dari pangan hewani. Zat besi berperan dalam pusat
pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Hemoglobin bertanggung jawab
dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Zat besi juga
berperan dalam metabolisme energi, termasuk sintetis DNA oleh beberapa enzim, serta
dalam sistem kekebalan tubuh.

7. Boron (Bo)
Boron dapat diperoleh dari bahan pangan, seperti jamur, kacang-kacangan, dan
asparagus. Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoporosis dan
osteoartritis dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi
boron tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D. Terdapat indikasi spesifik antara
boron dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron diduga dapat membantu
memelihara fungsi otak dan kecepatan penyampaian fungsi saraf. Selain itu, boron juga
mempunya mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel saraf serta
terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat signifikan,
terutama untuk pencegahan penyakit peradangan, seperti rematoid, artritis, dan asma.

5
8. Kromium (Cr)
Sumber kromium terbaik adalah bahan pangan nabati. Kandungan kromium
dalam tanaman tergantung pada jenis tanaman, kandungan kromium tanah, dan musim.
Kandungan kromium dalam sayuran sekitar 30 ppm, sedangkan pada buah-
buahan sekitar 20 ppm. Buah dan sayuran yang banyak mengandung kromium adalah
kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk. Kromium dibutuhkan dalam
metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium berfungsi
untuk memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel.

9. Mangan (Mn)
Mangan banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan
gandum. Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu
bermacam proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berpera dalam
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi
lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam pengontrolan gula darah,
metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan
neurotransmiter.

10. Molipdenum (Mo)


Makanan yang mengandung molipdenum antara lain kembang kol, kacang
polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombai, kacang tanah,
semangka, wortel, dan kubis. Molipdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun alkohol, metabolisme sulfur, dan
mencegah anemia.

11. Yodium (I)


Umumnya, sayuran dan buah mengandung sedikit yodium. Sumber yodium
antara lain bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal membakar kelebihan lemak tubuh,
serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.

12. Selenium (Se)


Sumber pangan yang banyak mengandung selenium antara lain bawang, tomat,
brokoli, kubis, dan gandum. Solenium bekerja sama dengan vitamin E berperan sebagai
antioksidan dalam sistem enzim. Di samping itu, solenium juga berperan dalam
mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan
oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada tahap akhir rantai metabolisme,
serta membantu sintesis immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.

6
13. Seng (Zn)
Sayuran dan buah-buahan umumnya hanya sedikit mengandung seng. Pada
tanaman, seng terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gandum. Pangan
hewani yang merupakan sumber seng adalah kerang, tiram, ikan, daging merah, dan
lain-lain. Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi resiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-laki,
dan mempercepat proses penyembuhan luka.

7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mineral mikro esensial mempunyai peran sangat penting dalam kelangsungan
hidup Kekurangan atau kelebihan mineral mikro esensial dapat menyebabkan penyakit.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian
komposisi cairan tubuh 65%.Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan
mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal
dengan nama mineral makro dan mineral mikro.Intake (asupan) makanan sehari-hari,
membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro,
karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang
memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro.

B. SARAN
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan
mengenai mineral mikro.
2. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu
menjaga kesehatan.
3. Mineral mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar
tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
4. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat
memahami akan pentingnya mineral makro dan mikro dalam kehiduan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudjad, Bagod, dkk. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Jakarta: Yudistira.

Wirakusumah, Emma. 2008. Kandungan Gizi Buah dan Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai