Anda di halaman 1dari 12

Infeksi Parasit dan Penatalaksanaannya

Oleh :

MEISA AUDINA
SASKIA NOVRIANTI NST
SELVIALIANY
WIRJAPRATAMA PUTRA

Pembimbing :

dr. Ligat P. Sembiring, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
2016

1
LAPORAN KASUS

ANEMIA DEFISIENSI BESI


Mustika Ratna Prasanti, Marlina Tasril
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau RSUD Arifin
Achmad, Provinsi Riau.

ABSTRAK
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer, yang secara praktis ditandai dengan
penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit. Menurut WHO
kriteria anemia pada laki-laki adalah Hb < 13 gr/dl, pada wanita Hb < 12 gr/dl
dan wanita hamil Hb < 11 gr/dl.2
Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling sering
ditemukan di lapangan. Anemia defisiensi besi ini dapat diderita oleh bayi, anak-
anak, bahkan orang dewasa baik pria maupun wanita, dimana banyak hal yang
dapat mendasari terjadinya anemia defisiensi besi. Dampak dari anemia defisiensi
besi ini sangat luas, antara lain terjadi perubahan epitel, gangguan pertumbuhan
jika terjadi pada anak-anak, kurangnya konsentrasi pada anak yang
mengakibatkan prestasi disekolahnya menurun, penurunan kemampuan kerja bagi
para pekerja sehingga produktivitasnya menurun.

Kata kunci :anemia defisiensi besi.

PENDAHULUAN bukti yang jelas akan kehilangan zat


Anemia defisiensi besi ialah besi. Anemia defisiensi besi
suatu kondisi anemia dimana terdapat merupakan tahap berat dari defisiensi

2
besi dimana nilai hemoglobin dan paling parah, yang ditandai oleh
hematokrit berada di bawah nilai penurunan cadangan besi, konsentrasi
ambang batas. Anemia defisiensi besi besi serum, dan saturasi transferin
merupakan jenis anemia yang paling yang rendah, dan konsentrasi
sering ditemukan di lapangan. hemoglobin atau nilai hematokrit
Anemia defisiensi besi ini dapat yang menurun (Abdulmuthalib,
diderita oleh bayi, anak-anak, bahkan 2009).
orang dewasa baik pria maupun
ETIOLOGI
wanita, dimana banyak hal yang dapat
mendasari terjadinya anemia Defisiensi zat besi terjadi jika

defisiensi besi. Dampak dari anemia kecepatan kehilangan atau

defisiensi besi ini sangat luas, antara penggunaan elemen tersebut

lain terjadi perubahan epitel, melampaui kecepatan asimilasinya.

gangguan pertumbuhan jika terjadi Berdasarkan data dari The third

pada anakanak, kurangnya National Health and Nutrition

konsentrasi pada anak yang Examination Survey(NHANES III),

mengakibatkan prestasi disekolahnya defisiensi besi ditentukan oleh ukuran

menurun, penurunan kemampuan yang abnormal dari serum ferritin,

kerja bagi para pekerja sehingga transferrin saturation, dan/ atau

produktivitasnya menurun. erythrocyte protophorphyrin.


Anemia defisiensi besi dapat
TINJAUAN PUSTAKA disebabkan oleh rendahnya masukan
DEFINISI besi, gangguan absorpsi, serta
Anemia defisiensi besi adalah kehilangan besi akibat perdarahan
anemia yang timbul akibat menahun.
berkurangnya penyediaan besi untuk Kehilangan besi sebagai
eritropoesis, karena cadangan besi akibat perdarahan menahun,
kosong (depleted iron store) yang yang dapat berasal dari
pada akhirnya mengakibatkan :Saluran Cerna : akibat dari
pembentukan hemoglobin berkurang tukak peptik, kanker lambung,
(Bakta, 2006). kanker kolon, divertikulosis,
Anemia defisiensi besi hemoroid, dan infeksi cacing
merupakan tahap defisiensi besi yang tambang.

3
Saluran genitalia wanita : kebutuhan besi yang meningkat akan
menorrhagia, atau metrorhagia. dikompensasi tubuh sehingga
Saluran kemih : hematuria cadangan besi makin menurun
Saluran napas : hemoptoe. (Bakta, 2006). Jika cadangan besi
2. Faktor nutrisi : akibat kurangnya menurun, keadaan ini disebut
jumlah besi total dalam makanan, keseimbangan zat besi yang negatif,
atau kualitas besi (bioavaibilitas) besi yaitu tahap deplesi besi (iron depleted
yang tidak baik (makanan banyak state). Keadaan ini ditandai oleh
serat, rendah vitamin C, dan rendah penurunan kadar feritin serum,
daging). peningkatan absorbsi besi dalam
3. Kebutuhan besi meningkat : seperti usus, serta pengecatan besi dalam
pada prematuritas, anak dalam masa sumsum tulang negatif. Apabila
pertumbuhan dan kehamilan. kekurangan besi berlanjut terus maka
4. Gangguan absorpsi besi : cadangan besi menjadi kosong sama
gastrektomi, tropical sprue atau sekali, penyediaan besi untuk
kolitis kronik. eritropoesis berkurang sehingga
Pada orang dewasa, anemia defisiensi menimbulkan gangguan pada bentuk
besi yang dijumpai di klinik hampir eritrosit tetapi anemia secara klinis
identik dengan perdarahan menahun. belum terjadi. Keadaan ini disebut
Faktor nutrisi atau peningkatan sebagai iron deficient erythropoiesis.
kebutuhan besi jarang sebagai Pada fase ini kelainan pertama yang
penyebab utama. Penyebab dijumpai adalah peningkatan kadar
perdarahan paling sering pada laki- free protophorphyrin atau zinc
laki ialah perdarahan gastrointestinal, protophorphyrin dalam eritrosit.
di negara tropik paling sering karena Saturasi transferin menurun dan
infeksi cacing tambang. Sementara kapasitas ikat besi total (total iron
itu, pada wanita paling sering karena binding capacity = TIBC) meningkat,
menormetrorhagia.1 serta peningkatan reseptor transferin
dalam serum. Apabila penurunan
PATOGENESIS jumlah besi terus terjadi maka
Perdarahan menahun yang eritropoesis semakin terganggu
menyebabkan kehilangan besi atau sehingga kadar hemoglobin mulai

4
menurun. Akibatnya timbul anemia serta telinga mendenging. Pada
hipokromik mikrositik, disebut pemeriksaan fisik dijumpai pasien
sebagai anemia defisiensi besi (iron yang pucat, terutama pada
deficiency anemia). konjungtiva dan jaringan di bawah
kuku (Bakta, 2006). Pada umumnya
MANIFESTASI KLINIS
sudah disepakati bahwa bila kadar
Pada anemia di dapatkan
hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-
gejala klinis berupa pucat akibat
gejala dan tanda-tanda anemia akan
penurunan volume darah, penurunan
jelas.
hemoglobin, dan vasokontriksi
2. Gejala Khas Defisiensi Besi
pembuluh darah untuk
Gejala yang khas dijumpai pada
memaksimalkan pengiriman O2 ke
defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai
jaringan perifer. Pucat dapat dinilai
pada anemia jenis lain adalah (Bakta,
dari bantalan kuku, telapak tangan,
2006):
mukosa mulut dan konjungtiva.
a. Koilonychia, yaitu kuku sendok
Selain itu didapatkan takikardi, bising
(spoon nail), kuku menjadi rapuh,
jantung, angina dan pada anemia yang
bergaris-garis vertikal dan menjadi
berat telah terjadi tanda-tanda gagal
cekung sehingga mirip sendok.
jantung kongestif. Dipsnu, cepat
b. Atrofi papil lidah, yaitu
lelah, nafas pendek, sakit kepala,
permukaan lidah menjadi licin
pusing, pingsan, tinitus juga
dan mengkilap karena papil lidah
ditemukan pada pasien anemia, selain
menghilang.
itu juga ditemukan gejala pada
saluran cerna seperti anoreksia, mual, c. Stomatitis angularis (cheilosis),

konstipasi dan diare. 4 yaitu adanya keradangan pada

1. Gejala Umum Anemia sudut mulut sehingga tampak

Gejala umum anemia disebut juga sebagai bercak berwarna pucat

sebagai sindrom anemia (anemic keputihan.

syndrome) dijumpai pada anemia d. Disfagia, yaitu nyeri menelan


defisiensi besi apabila kadar karena kerusakan epitel
hemoglobin kurang dari 7-8 g/dl. hipofaring.
Gejala ini berupa badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang,

5
rendah dibandingkan dengan
DIAGNOSIS LABORATORIUM derajat anemia.
Pemeriksaan laboratorium 2. Kadar besi menurun <50 mg/dl,
yang dilakukan untuk diagnosis TIBC meningkat >350 g/dl, dan
anemia defisiensi besi adalah : saturasi transferin <15%.
1. Kadar hemoglobin dan indeks 3. Kadar serum feritin <20 g/dl.
eritrosit: didapatkan anemia 4. Protoporfirin eritrosit meningkat
hipokrom mikrositer dengan (>100 g/dl)
penurunan kadar hemolobin 5. Sumsum tulang : menunjukkan
mulai dari ringan sampai berat. hiperplasia normoblastik dengan
MV, MCH dan MCHC menurun. normoblast kecil-kecil dominan.
MCV < 70 fl hanya didapatkan 6. Kadar reseptor transferin
pada anemia defisiensi besi meningkat.
dengan thalasemia mayor. RDW ( 7. Pegecatan besi sumsum tulang
Red cell distribution width ) menunjukkan cadangan besi yang
meningkat yang menandakan negatif.
adanya anisositosis. Indeks 8. Pemeriksaan untuk menentukan
eritrosit sudah dapat mengalami penyebab defisiensi besi :
perubahan sebelum kadar pemeriksaan feses, pemeriksaan
hemoglobin menurun. Kadar darah samr feses, endoskopi.
hemoglobin sering turun sangat
Kriteria diagnosis anemia defisiensi
rendah, tanpa menimbulkan
besi adalah anemia hipokrom
anemia yang mencolok karena
mikrositer pada apusan darah tepi,
anemia yang timbul perlahan.
atau MCV < 80 fl dan MCHC < 31 %
Apusan darah menunjukkan
dengan salah satu dari a,b,c atau d:
anemia hipokromik mikrositer,
a. Dua dari tiga parameter
anisositosis, poikilositosis,
dibawah ini :
anulosit, sel pensil, kadang sel
1. Besi serum <50 mg/dl
target. Derajat hipokrom dan
2. TIBC > 350 mg/dl
mikrositosis berbanding lurus
3. Saturasi transferin < 15%
dengan derajat anemia. Leukosit
b. Feritin serum < 20 g/dl
dan trombosit normal. Retikulosit

6
c. Pengecatan sumsum tulang ferosus) atau sediaan polisakarida zat
menunjukkan cadangan besi besi (misalnya polimaltosa ferosus).
negatif. Terapi zat besi yang dikombinasikan
d. Dengan pemberian sulfas dengan diit yang benar untuk
ferosus 3 x 200 mg/hari meningkatkan penyerapan zat besi
selama 4 minggu disertai dan vitamin C sangat efektif untuk
kenaikan kadar Hb > 2gr/dl. mengatasi anemia defisiensi besi
karena terjadi peningkatan jumlah
PENATALAKSANAAN hemoglobin dan cadangan zat besi.
1. Terapi kausal tergantung Pasien dapat tidak berespon dengan
penyebab. penggantian zat besi sebagai akibat
2. Pemberian preparat besi dari:
a. Besi per oral : sulfas a. Diagnosis yang tidak benar.
ferosus 3 x 200 mg, b. Tidak patuh.
diberikan saat lambung c. Kehilangan darah melampaui
kosong. Efek samping kecepatan penggantian.
mual, muntah dan d. Supresi sum-sum tulang oleh
konstipasi. tumor, radang kronik, dll.
b. Besi parenteral : jarang e. Malabsorpsi, sangat jarang akan
diberikan karena efek tetapi jika terjadi, diperlukan
samping yang berbahaya penggantian zat besi parenteral.
serta harga yang mahal.
3. Pengobatan lain :
ILUSTRASI KASUS
a. Diet tinggi protein hewani
Tn. TT 63 tahun datang ke
b. Vitamin C 3 x 100 mg
IGD RSUD Arifin Achmad pada
perhari untuk
tanggal 29 April 2014 dengan
meningkatkan absorbsi
keluhan lemas yang dirasakan
besi.
semakin memberat sejak 1 hari
c. Transfusi
SMRS. Lemas dirasakan sepanjang
Defisiensi zat besi berespons sangat
hari disertai kepala pusing dan
baik terhadap pemberian obat oral
pandangan berkunang-kunang.
seperti garam besi (misalnya sulfas

7
Keluhan lemas sudah disangkal. Keluhan BAK berdarah
dirasakan pasien sejak 3 bulan SMRS. tidak ada. Keluhan BAK berwarna
Lemas dirasakan berkurang bila pekat seperti teh tidak ada.
pasien beristirahat. Sejak 1 minggu Pada riwayat penyakit dahulu
ini pasien mengeluhkan lemas yang diketahui pasien sebelumnya pernah
dirasakan makin bertambah setiap mengalami gejala seperti ini. Dua
harinya dan mulai mengganggu tahun yang lalu pasien pernah
aktifitasnya. Selain itu badan juga mengalami hal yang sama. Pasien
dirasakan mudah lelah dan pegal- dikatakan mengalami kurang darah
pegal. Keluhan ini dirasakan pasien dan dilakukan transfusi sebanyak 4
walaupun pasien tidak beraktivitas. kantong. Riwayat hipertensi tidak
Pasien juga mengeluhkan badan yang diketahui. Riwayat hemofilia dan
dirasa makin hari makin pucat. Pasien perdarahan disangkal. Riwayat
kadang mengeluhkan ada mual dan hemoroid (+) sejak 5 tahun yang lalu.
terkadang muntah saat makan. Pasien mengaku sering
Muntah berisi cairan dan sisa mengkonsumsi teh dan kurang
makanan, tidak ada darah. Nafsu konsumsi sayuran, buah-buahan.
makan pasien menurun dan Pasien menyangkal adanya
penurunan berat badan disangkal. riwayat darah tinggi, kencing manis,
Keluhan demam tidak ada. Riwayat penyakit jantung, asma dan ginjal.
perdarahan seperti mimisan, gusi Pada riwayat penyakit keluarga,
berdarah dan muntah darah tidak ada. keluarga pasien tidak pernah
Riwayat perdarahan yang sembuhnya mengalami gejala yang sama seperti
lama disangkal. Pasien juga pasien.
mengatakan kadang-kadang BAB- Pada pemeriksaan fisik
nya disertai keluar darah. Darah yang didapatkan keadaan umum pasien
keluar menetes dan berwarna merah tampak sakit sedang, komposmentis
segar. Pasien mengaku menderita dengan tekanan darah : 120/100
ambeien sejak 5 tahun yang lalu. mmHg; nadi : 68 x / menit; napas : 24
ambeien dikatakan oleh pasien masih x / menit; dan suhu : 37,3 C.
dapat masuk sendiri. BAB berwarna Konjungtiva anemis (+/+), tidak
hitam tidak ada. BAB keluar cacing ditemukan tanda-tanda perdarahan

8
pada hidung dan telinga. Pada mulut masalah hemorrhoid pada pasien,
ditemukan bibir pucat dan kering, dapat dilakukan edukasi dan terapi
tidak ada atrofi papil lidah, stomatitis farmakologis dengan obat yang dapat
angularis, glositis, serta tanda-tanda memperbaiki defekasi seperti
infeksi dan perdarahan. Pada leher laktulosa 2x10 g.
juga tidak ditemukan pembesaran
KGB dan kelenjar tiroid serta FOLLOW UP
peningkatan JVP. JVP 5-2 cmH2O. 4 Mei 2016
Pada pemeriksaan thoraks S : setelah transfusi PRC 6 kantong.
paru, jantung dan abdomen tidak Pasien mengeluh lemas berkurang,
ditemukan kelainan. Pada pusing (-) mual (-) muntah (-), BAK
pemeriksaan ekstremitas ditemukan normal
akral hangat, CRT < 2 detik. O : Tekanan darah : 140/100 mmHg,
Pada pemeriksaan penunjang darah nadi : 67 x/menit, pernafasan : 20x
rutin didapatkan anemia mikrositik menit, suhu : 35,4o C.
hipokrom dengan RBC : 2.374.000 P. lab: Hb: 8.12, Ht: 25,94, MCV:
sel/L, Hb : 3,07 gr/dl, Ht : 11,37 %, 63,55, MCH: 17,74, MCHC: 28,17
MCV : 63,68 m3 , MCH : 17,94 A : Anemia defisiensi besi,
pg/sel, MCHC : 28,17 g/dl. P:
Pemeriksaan gambaran darah tepi tablet besi sulfas ferosus 3 x
kesan anemia defisiensi besi. 300 mg,
Pemeriksaan serum besi 38,7 mg/dl, vitamin C 3x100 mg
feritin : 8,68 mg/ml, TIBC : 273 domperidon 2x10 mg
g/dl. Hasil USG normal.
Terapi non farmakologis yang 6 Mei 2016
diberikan berupa bedrest, diet tinggi S : Pasien mengeluh pusing (-), mual
protein. Terapi farmakologis yang (-), muntah (-), BAB dan BAK
diberikan berupa IVFD NaCl 0,9% normal, nafsu makan baik.
20 tpm, tablet besi sulfas ferosus 3 x O : Tekanan darah : 130/100, nadi:
300 mg, asam askorbat (vitamin C) 74x, nafas: 22x, suhu: 36,2
100 mg, dan domperidon 2x10 mg. A : Anemia defisiensi besi,
Transfusi PRC 6 unit. Untuk daftar P:

9
tablet besi sulfas ferosus 3 x ditanyakan untuk mengetahui apakah
300 mg, penyebab defisiensi besi pada pasien
vitamin C 3x100 mg akibat perdarahan menahun.
domperidon 2x10 mg Defisiensi Fe pada pasien ini dapat
terjadi akibat pendarahan
PEMBAHASAN (hematoschezia) akibat hemorhoid
Berdasarkan hasil anamnesis yang dialami pasien. Perdarahan yang
pada pasien didapatkan keluhan sudah berlangsung sejak 5 tahun yang
lemas disertai pusing berkunang- lalu membuat tubuh kehilangan besi
kunang sejak 1 hari sebelum masuk setiap kali terjadi perdarahan.
rumah sakit. Pusing dirasakan Kehilangan besi diperberat dengan
sepanjang hari. Pasien mulai merasa pola makan pasien yang tidak
badannya sering lemas sejak 3 bulan seimbang. Akibatnya cadangan besi
SMRS. Lemas dirasa berkurang dalam tubuh akan terpakai untuk
dengan beristirahat. Selain itu badan memenuhi kekurangan tersebut. Hal
juga dirasakan mudah lelah walaupun ini terlihat pada rendahnya kadar besi
pasien tidak beraktivitas serta badan dalam darah. Peningkatan
yang dirasa makin hari makin pucat. kemampuan mengikat besi (TIBC)
Hal ini merupakan gejala yang khas dan penurunan kadar ferritin
pada anemia yang diakibatkan oleh berkaitan dengan fungsi regulasi
berkurangnya volume darah, sebuah molekul yang disebut sebagai
berkurangnya hemoglobin, dan Iron Responsive Element Binding
vasokonstriksi untuk memaksimalkan Protein (IRE-BP).
pengiriman oksigen ke organ-organ
BAB keluar cacing ditanyakan untuk
vital.
menyingkirkan kemungkinan adanya
Riwayat perdarahan ditanyakan untuk
infeksi oleh parasit yang
menyingkirkan kemungkinan adanya
menyebabkan perdarahan saluran
penyebab anemia akibat perdarahan
cerna pada pasien. Keluhan BAK
akut. Penurunan berat badan dan
berdarah untuk memastikan tidak ada
demam ditanyakan untuk
perdarahan saluran kencing yang
menyingkirkan kemungkinan
menyebabkan anemia.
keganasan. Keluhan BAB berdarah

10
Pada riwayat penyakit dahulu mikrositik hipokrom dengan RBC :
diketahui pasien sebelumnya pernah 2.374.000 sel/L, Hb : 3,07 gr/dl, Ht
mengalami gejala seperti ini. Dua : 11,37 %, MCV : 63,68 m3 , MCH :
tahun yang lalu pasien pernah 17,94 pg/sel, MCHC : 28,17 g/dl ).
mengalami hal yang sama dan Pemeriksaan gambaran darah tepi
dikatakan pasien mengalami kurang kesan anemia defisiensi besi dengan
darah, namun pasien tidak ditemukannya pada eritrosit
mengetahui apa penyakitnya. Pasien anisositosis, mikrositik, sel pencil,
mendapatkan transfusi 4 kantong di dan pewarnaan hipokromik. Pada
RS. Riwayat hipertensi tidak leukosit ditemukan jumlah yang
diketahui. Riwayat hemofilia dan cukup, morfologi yang tidak terdapat
perdarahan disangkal. kelainan. Pada trombosit ditemukan
Pada riwayat penyakit jumlah yang cukup, dan penyebaran
keluarga pasien tidak pernah yang tidak merata.
mengalami gejala yang sama seperti Pemeriksaan serum besi 38,7
pasien. Pada riwayat kebiasaan mg/dl, feritin : 8,68 mg/ml, TIBC :
diketahui pasien jarang 273 g/dl. Pemeriksaan feses tidak
mengkonsumsi makanan yang dilakukan. Namun dari riwayat pasien
banyak mengandung vitamin C mengalami ambeien sejak 4 tahun
seperti pada sayuran dan buah-buahan yang lalu. Pasien juga mengaku
yang dapat meningkatkan absorbsi zat terkadang BAB nya disertai darah
besi. berwarna merah segar.
Pada pemeriksaan fisik yang Terapi yang diberikan berupa
mendukung diagnosis anemia yaitu IVFD NaCl 0,9% 20 tpm, tablet besi
didapatkan konjungtiva anemis, bibir sulfas ferosus 3 x 300 mg. Tablet besi
pucat dan kering. Pada pemeriksaan sebaiknya diberikan saat perut kosong
ekstremitas ditemukan kedua telapak atau sebelum makan. Asam askorbat
kaki dan tangan pucat. ( vitamin C ) 100 mg untuk membantu
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis penyerapan zat besi , dan domperidon
anemia defisiensi besi didukung oleh 10 mg untuk menghilangkan mual
pemeriksaan penunjang darah rutin yang ditimbulkan setelah
yang didapatkan kesan anemia mengkonsumsi tablet besi. Anjuran

11
untuk mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin C
seperti sayuran dan buah-buahan juga
dianjurkan pada pasien dengan
anemia defisiensi besi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW, dkk. Buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid II.
Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. 2007
2. Weiss, G.,Goodnough, L.T.,
2005. Anemia of Chronic
Disease.Nejm, 352 : 1011-
1023
3. Dirjen Kesmas RI. Situasi gizi
terkini dan penanggulangan
masalah gizi di Indonesia.
Departemen Kesehatan RI,
2000.
4. Moss PAH, Petit JE,
Hoffbrand AV. Kapita selekta
hematologi. Jakarta: EGC.
2005
5. Bakta IM. Hematologi klinis
ringkas. Jakarta: EGC. 2006

12

Anda mungkin juga menyukai