Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahny dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan.Setiap rangsangan-
rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Bagaimana kita bisa
merasakan sakit ketika di cubit? Bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?
Bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? Mungkin jawabannya ada dalam
pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai sistem saraf atau apa
sajakah sistem saraf itu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa saja mengenai
sistem saraf dan bagian-bagiannya.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Kita dapat mengetahui apa saja itu mengenai sistem saraf.
2. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan
sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan
organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan antar
bagian sistem saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau saraf otak .
Sistem saraf juga adalah bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan
kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf dan
tanggapan atau reaksi dalam bentuk pulsa elektrik. Sistem ini juga disebut sebagai sistem
saraf atau sistem pengatur tubuh. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf memungkinkan
makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan
mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan,
mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron)
yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu :

1). Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.

2). Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.

3). Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

Pengelompokan:
Berdasarkan fungsinya sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensorik,
sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1. Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan
sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.
3. Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan
sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan
dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan
badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

BAGIAN BAGIAN SEL SARAF


a. Badan sel,
Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit,

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke
badan sel.

c. Akson,

Akson disebut juga neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak
mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput
mielin tersebut dibungkus oleh Sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang
dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin
sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada
yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan
berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

d. Nukleus, inti dari soma sel yang mengandung kromosom. Kromosom terdiri dari rantai
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kromosom tidak langsung memiliki fungsi tertentu, tetapi
ia memiliki fungsi untuk meramu/membuat protein tertentu. Bagian dari kromosom disebut
gen yang terdiri dari protein tertentu yang berbeda pada masing-masing individu.

e. Membran Sel, membran semipermeable (bisa menyeleksi substansi yang boleh keluar
masuk) yang menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis molekul lemak (lipid)

f. Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari
beberapa organ, antara lain mitokondria yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa
yang akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel

g. Selubung Myelin, lapisan berlemak yang menyelubungi akson

h. Nodes of Ranvier, bagian akson yang tidak diselubungi myelin

i. Terminal Buttons, bagian akhirdari akson yang berbentuk sebagai kancing yang
berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan substansi transmitter yang berupa substansi
kimiawi ke sinapsis.Substansi kimiawi ini mempengaruhi sel penerima,sehingga sel penerima
akan menentukan apakah pesan akan diteruskan ke akson atau tidak

PENGHANTARAN IMPULS

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui


serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif
terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya
pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)
terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan
potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada
diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka
untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi
perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat
berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang
digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam
sel saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di
atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang
kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu
daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis Titik temu

Penghantaran impuls melalui sinapsis titik temu antara terminal akson salah satu
neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak
membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur
kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter yang disebut vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila
impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan
membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa
asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.

Adapun contoh rangsangan adalah sebagai berikut :


a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerak merupakan pola koordinasi yang
sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya
terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa
ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.

b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak melewati
otak. Contoh gerak refleks sebagai berikut: terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu,
gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata,
menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk, gerakan tangan
menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh, gerakan tangan melepaskan benda yang
bersuhu tinggi, susunan Sistem Saraf Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf
tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi
esensial yaitu:
Sistem Saraf Pusat Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-
tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Kedua organ tersebut dilindungi juga oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat
meninges. Sistem Saraf Pusat terbagi atas 2 yaitu : a. Otak Otak terdiri dari dua belahan,
belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.
Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan,
ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf,
bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Bagian-bagian dari otak
adalah:
1. Otak Depan
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon
berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus,
hipotalamus. Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri
dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri
mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. Otak
besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan
dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar merupakan saraf pusat
yang utama. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus
frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah
pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-
ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit.
Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran. Otak besar
mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang
berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini
berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang. Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat
penerimaan untuk sementara sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk
pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur
kepentingan biologis lainnya.
2. Otak Tengah
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak
berkembang dan tetap menjadi otak tengah. Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan
terletak didepan otak kecil.
3. Otak Belakang

Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu : Jembatan Varol (pons Varolli)
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil,
menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar. Otak kecil (serebelum), Otak
kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka.
Sumsum lanjutan (medula oblongata). Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah
batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin,
dan mata berkedip. Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Sumsum Tulang
Belakang Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang, yaitu
lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas
tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi
sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan
membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum
punggung dan cairan serebrospinal.
Sistem Saraf Tepi Sistem Saraf tepi terbagi atas 2 bagian juga yaitu :
a) 12 serabut saraf otak (saraf kranial).
b) 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer)
adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke sistem saraf
pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara
sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak jalan.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf kepala
(kranial).19 Sistem saraf tulang belakang (spinal).
b. Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf yang gerakannya tanpa koordinasi dengan saraf
pusat. Contohnya yaitu gerak refleks. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh
pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Berdasarkan
sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: Saraf Simpatik Saraf simpatik
memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum
tulang belakang. Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil,
memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih. Saraf Parasimpatik Saraf
parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di
seluruh tubuh. Saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil,
mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih. Saraf simpatik dan parasimpatik
bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya
bersifat antagonis.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron. Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2 yaitu, sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi, mengatur semua aktivitas
tubuh yang kita sadari. Sedangkan, sistem saraf tak sadar berfungsi, mengatur semua
aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.
B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari
sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari- hari, agar lebih mudah untuk dipahami
dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006. Knowledge Antomi. Progam animasi anatomi Pratiwi, DA.1996. Biologi 2.
Jakarta. Erlangga Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang.
Jurusan Biologi UM Bobak, Irene M. 2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab3_konduksi_neural
_dan_transmisi_sinapsis.pdf http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/Kuliah%206%20-
%20sistem%20saraf.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab2_sistem_saraf.pdf
http://id.shvoong.com/tags/impuls-pada-sinaps http://www.medicinesia.com/kedokteran-
dasar/neurosains/mekanisme-impuls- saraf/ http://amintabin.blogspot.com/2010/03/sistem-
saraf-pada-invertebrata.html http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf
http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-sistem-saraf
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai