PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pada neonatus, dan bayi sangat beragam. Diantaranya bisulan dan milliaris.
Dalam keadaan yang normal, sekitar 50 persen bayi yang lahir cukup bulan sering
mengalami bisul-bisul kecil atau jerawat yang dikelilingi oleh warna kulit yang
kemerahan.
Milaris dapat terjadi pada bayi-bayi prematur pada minggu pertama pasca persalinan
disebabkan oleh sel-sel pada bayi yang belum sempurna sehingga terjadi sumbatan pada
kelenjar kulit dan mengakibatkan retensi keringat, biang keringat terjadi sekitar 40% pada
Atas dasar pentingnya asuhan pada masalah ini, maka dalam makalah ini kami akan
memabahas mengenai Asuhan Pada Neonatus dan Bayi Dengan Masalah Bisulan Dan
Milliarisis.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah Bagaimanakah Asuhan Pada
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan Pada Neonatus dan bayi Dengan Masalah Bisulan Dan Milliarisis
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang Pada Neonatus dan
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman Pada Neonatus dan bayi
PEMBAHASAN
A. BISULAN
1. Definisi Bisulan
Selulitis/ abses/ bisulan adalah infeksi pada kulit, dengan gejala kulit merah/
bengkak, disertainyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh peradangan terbatas dari
korium pada jaringan subkutan manapun. Bengkak disertai nyeri tekan (bayi
menangis bila disentuh ), serta bengkak disertai fluktuasi. Infeksi ini biasanya
penyebab infeksi piogenik kulit yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan
keracunan makanan.
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman.
Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap invasi
kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat kemerahan
menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada bokong, kuduk,
belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling pinggang,
pangkal paha, atas kaki, punggung. Furunkel (boil/bisul) dapat terbentuk pada lebih
2. Etiologi/ Penyebab
berikut :
e. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
dan bokong.Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga,
beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut :
a. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk
b. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan
memiliki pustule.
c. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang
dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae.
d. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat
e. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau
bahkan lebih.
f. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat.
g. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mengering dan membentuk lubang yang
kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi.
4. Patofisiologis
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang
menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali dengan
kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, sehingga
pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, bisulnya (furunkel)
sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang pus yang berada di
dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering mengalir sendiri melalui
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus adalah
mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan infeksi
yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri seperti
formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis factor) dan
IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal
tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri,
5. Penatalaksanaan
sendirinya.
sekitarnya.
melunakkan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk
d. Jangan memijit furunkel terutama didaerah hidung dan bibir atas karena dapat
e. Bila furunkel terjadi didaerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka
3) Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera
pada puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya. Dengan cara ini, akan membukan jalan keluar untuk nanah tanpa
mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk kedalam karena
nyeri.
5) Tutuplah luka dengan kain kasa kering usahakan agar satu sudut dari kasa
kering, usahakan agar satu sudur dari kasa dimasukkan agar tetap terbuka,
6) Bersihkan alat-alat
g. Terapi antibiotika dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan beratnya
penyakit. Misalnya dengan pemberian Achromyem 250 mg 3 atau 4 kali per hari.
h. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang
1. Definisi Miliarisis
buntet, priekle heat.Yaitu dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat
2. Etiologi
3. Patofisiologi
tertahan yang ditandai dengan adanya vesikel miliar dimuara kelenjar keringat.
Kemudian akan timbul radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar
Milliariasis sering terjadi pada bayi premature karena proses diferensisasi sel
epidermal dan apendiksnya belum sempurna. Kasus miliaria terjadi pada 40-50% bayi
baru lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama akan menghilang dengan sendirinya
3-4 minggu kemudian. Kadang-kadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan
4. Pembagian
a. Milliaria kristalina
b. Milliaria rubra
5. Gejala klinis
a. Milliaria kristalina
kecil dan menyerupai titik embun berukuran 1-2 mm terutama timbul setelah
keringat. Vesikel mudah pecah karena trauma yang paling ringan, misalnya akibat
gesekan dengan pakaian. Vesikel yang pecah berwarna jernih dan tanpa reaksi
b. Milliaria rubra
merembes kedalam epidermis. Biasanya disertai rasa gatal dan pedih pada daerah
ruam dan daerah disekitarnya. Sering diikuti dengan infeksi sekunder lainnya dan
6. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada neonatus, bayi dan balita dengan milliaria
tergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan yang umum
diberikan adalah :
c. Upayakan kelembapakn suhu yang cukup dan suhu lingkungan yang sejuk dan
kering. Misalnya pasien tinggal diruang ber-AC atau didaerah yang sejuk dan
kering.
d.Gunakan pakaian yang tidak terlalu sempit, gunakan pakaian yang menyerap
keringat.
f. Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dan dapat ditambahkan
PENUTUP
A. Simpulan
Selulitis/ abses/ bisulan adalah infeksi pada kulit, dengan gejala kulit merah/
bengkak, disertainyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh peradangan terbatas dari
korium pada jaringan subkutan manapun. Bengkak disertai nyeri tekan (bayi menangis
bila disentuh ), serta bengkak disertai fluktuasi. Infeksi ini biasanya dijumpai pada hari
ke-3 atau lebih. Etiologi/ Penyebab dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya
adalah sebagai berikut :Iritasi pada kulit; Kebersihan kulit yang kurang terjaga; Infeksi
oleh staphylococcus aureus; Daya tahan tubuh yang rendah; Bakteri lain atau jamur.
Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.
Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut:Nyeri pada daerah ruam;
Ruam pada daerah kulit; Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus; Demam
dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat; Jika pecah spontan atau
disengaja, akan mengering dan membentuk lubang yang kuning keabuan pada bagian
tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi. Asuhan yang diberikan pada neonatus
dengan furunkel tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim
diberikan adalah : Pemeliharaan kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah
sekitarnya; Pengobatan topikal, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan
melunakkan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk
Miliarisis disebut juga sudamina, liken tropikus, biang keringat, keringan buntet,
priekle heat.Yaitu dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya
pori kelenjar keringat. Etiologi :Udara panas dan lembab; Infeksi oleh bakteri. Pembagian
:Milliaria kristalina dan Milliaria rubra. Gejala klinis : Milliaria kristalina II timbul pada
pasien dengan peningkatan keringat seperti pasien demam diranjang. Lesinya berupa
vesikel sangat supervisal, bentuknya kecil dan menyerupai titik embun berukuran 1-2 mm
terutama timbul setelah keringat. Milliaria rubra ditandai dengan adanya palupa vesikel
dan eritema disekitarnya. Keringat merembes kedalam epidermis. Biasanya disertai rasa
gatal dan pedih pada daerah ruam dan daerah disekitarnya. Sering diikuti dengan infeksi
sekunder. Penatalaksanaan : Asuhan yang diberikan pada neonatus, bayi dan balita
dengan milliaria tergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan
yang umum diberikan adalah : Prinsip asuhan adalah dengan mengurangi penyumbatan
keringat dan menghilangkan sumbatan yang sudah timbul; Memlihara kebersihan tubuh
bayi; Upayakan kelembapakn suhu yang cukup dan suhu lingkungan yang sejuk dan
kering. Misalnya pasien tinggal diruang ber-AC atau didaerah yang sejuk dan kering;
Gunakan pakaian yang tidak terlalu sempit, gunakan pakaian yang menyerap keringat, dll.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah : dengan adanya makalah ini kami
pemahaman dan penatalaksanaan Pada Neonatus dan bayi Dengan Masalah Bisulan Dan
Milliarisis.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.
Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika.
pukul 17.34)