Pengobatan
sesuai dengan diagnosis spesifik yang sudah dapat ditegakkan.
Dalam beberapa hal kemungkinan hanya dilakukan terapi empiris sementara dalam
proses evaluasi penegakkan diagnosis, bila penegakkan diagnosis gagal, diagnosis
dapat dibuat tetapi tidak ada terapi spesifiknya
Beberapa pakar menganjurkan pemberian terapi antibiotik dengan metronidazole
atau antibiotik lain yang ditujukan untuk bakteri enterik patogen sebelum evaluasi
diare kronis dimulai
Obat antimotilitas dan opiate dapat digunakan sebagai terapi empiris yang cukup
efektif pada diare kronis, mengurangi keluhan, frekuensi diare, dan berat tinja. Obat
yang lazim digunakan diphenoxylate atau loperamide.
Seyogianya tidak menggunakan codein karena dapat menyebabkan ketergantungan
Analog somatostatin, octreotide, efektif mengatasi diare pada tumor karsinoid atau
peptide-secreting tumor lainnya, sindroma dumping, dan diare akibat kemoterapi.
Obat ini mahal dan harus dengan suntikan
Dapat digunakan juga obat-obat intraluminal yang bersifat sebagai absorben,
misalnya arang; bile acid binding resin, misalnya cholestyramine dan fiber.
Cholestyramine bermanfaat pada diare karena malabsorpsi asam empedu. Suplemen
fiber dapat memperbaiki konsistensi tetapi cenderung menambah berat tinja.
Pembenan cairan oral seperti yang digunakan untuk rehidrasi pada kasus cholera
dianjurkan pada penderita yang mengidap kekurangan cairan akibat diarenya.