Latar Belakang
Selama ini sejarah perkembangan sains dan ilmu pengetahuan yang diajarkan di
sekolah formal pada umumnya didominasi oleh nama-nama para penemu dan ilmuwan Barat.
Padahal faktanya orang-orang Islamlah yang pertama kali menemukan dan mengembangkan
beragam pengetahuan itu. Ratusan tahun silam, sebelum ilmuwan Barat mengenal ilmu
pengetahuan dan sains, ilmuwan muslim telah maju dan berkembang dengan serangkaian
penemuan yang merupakan cikal bakal dari sains modern sekarang.
Ilmuan muslim sangat berjasa dalam berbagai bidang ilmu di dunia, termasuk bidang
Kesehatan. Namun, sayangnya nama nama tokoh muslim tersebut tenggelam dan yang
muncul kemudian hanya tokoh tokoh barat. Para ilmuwan Muslim tak hanya mempelajari
buku-buku yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, namun juga mengembangkan,
mengkritisi serta menemukan sesuatu yang baru dalam studi anatomi dan studi lainnya
terutama yang berhubungan dengan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ar-Razi (Ilmu Anatomi)
Filosofi Ar-Razi: Ar-Razi dilahirkan pada tahun 846 di Rayy,dekat Teheran,Iran.Nama
lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya ar-Razi.Di barat,ia dikenal dengan
sebutan Razhes.Ia juga sering dijuluki sebagai GALEN-nyaArab.Galen adalah seorang dokter
dan filosof Yunani yang sangat terkenal.sejak kecil,Ar-Razi telah menunjukkkan minat yang
besar terhadap ilmu pengetahuan. Di bidang medis,Ar-Razi mencurahkan segenap pikirannya
untuk mendiagnosa penyakit cacar.
Dalam salah satu karyanya,Ar-Razi memberikan sebuah informasi yang amat menarik
perhatian para peneliti,yaitu tentang small-pox(penyakit cacar).Sehubungan dengan itu,ia pun
dianggap sebagai dokter pertama yang meneliti penyakit tersebut.Ar-Razi membedakan
penyakit cacar menjadi cacar air(variola)dan cacar merah(rougella).
Ar-Razi juga menulis sejumlah karya.salah satunya adalah al-judari wa al-
hasbah(cacar dan campak),yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris oleh
J.Ruska dan diterbitkan dengan judul ar-Razis buch:geheimnis de gehemnisse,sejak tahun
1498-1866,al judari wa al hasbah versi bahasa Inggris teleh dicetak sebanyak empat puluh
kali.Buku inilah yang memberikan pengetahuan tentang seluk beluk penyakit cacar kepada
para dokter Eropa.
Selain memperkenalkan penyakit cacar,Ar-Razi juga melakukan pengobatan khas
dengan pemanasan syaraf dan menganggap penting pengobatan penyakit kepala pening.Lagi-
lagi,iaadalah dokter pertama yang melakukan kedua hal tersebut. Selain itu,ia juga diduga
sebagai dokter pertama yang mendiagnosa penyakit tekanan darah tinggi. Ar-Razi
mengungkapkan tentang kyai,yaitu pengobatan serupa akupuntur .Ia memanfaatkan
pengetahuannya tentang titk-titik penting pada tubuh manusia untuk pengobatan.Caranya ia
menusuk titk tersebut dengan sebatang besi yang pipih dan rucing,yang sebelumnya telah
dipanaskan dengan minyak mawar atau minyak cendana.
Selain itu, Ar-Razi juga memaparkan tentang beberapa macam luka,penggunaan kayu
pengapit dan penyangga(spalk)untuk keperluan patah tulang,serta injeksi erethal(saluran
kencing dan sperma). Lebih jauh lagi,ia menguraikan jenis sakit perut yang disebutnya
batr(potong),dan fatg(koyak).ia juga menulis tentang penyakit anak-anak. Selama
hidupnya,Ar-Razi telah mengarang sekitar dua ratus buku ilmiah.salah satu diantaranya
adalah al hawi(buku menyeluruh)yang terdiri dari dua puluh jilid.Al hawi pun dianggap
sebagai karya terbesar Ar-Razi.
Buku ini juga dianggap sebagai intisari ilmu Yunani,Syiria,dan Arab.Kurang lebih
setengah abad setelah kematiannya.Buku tersebut baru ditemukan dua jilid,sebelum akhirnya
ditemukan lagi beberapa jilid.Karya Ar-Razi tersebut tersimpan di berbagai tempat di Eropa.
Abu bakar muhammad bin Zakariya ar-Razi dilahirkan pada bulan syaban tahun 251 H. dan
wafat pada bulan syaban tahun 313 Hijriyah. Beliau seorang kimiawan yang mampu
mengobati pasiennya dengan makanan. Yang paling banyak membantu beliau dalam ilmu
kimia ialah Jabir bin Hayyan. Dalam kitab Mansuri beliau menyebutkan semua anggota
badan dan menjelaskan fungsinya masing-masing, beliau menulisnya dengan sangat rinci.
Ahli sejarah sepakat bahwa ar-Razi adalah mercusuar bagi kedokteran dalam dunia
Islam dan barat sampai abad ke tujuh. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup
antara tahun 864 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap
sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251
H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat,
kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin
Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai
seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang
membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang
menemukan penyakit alergi asma, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan
imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah
mencium bunga mawar pada musim panas.
Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme
tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat
peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri. Ar Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia)
tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang
Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca
warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-
bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan,
penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar.
9. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu
al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 Kairo 1039)
Dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah
seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah
memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
10. Abu Musa Jabir bin Hayyan Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan
Abu Musa Jabir bin Hayyan Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan Orang-
orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia adalah seorang
tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut
kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana
dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika,
dan sebagainya.
11. Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi Dalam
dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat
kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka,
sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.
Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang
ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui
dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri.
Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika,
fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi
adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi,
Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya semua ilmu hanya milik Allah SWT oleh karena itu kita harus banyak
bersyukur atas nikmat Allah kepada kita. Dalam Ilmu kesehatan banyak kita ketahui ilmuwan
muslim yang berperan didalamnya, baik dari ilmu kedokteran hingga penerapan pola hidup
sehat kepada masyarakat. Seperti kita ketahui bersama bahwa banyak dari ilmuwan kafir
yang memanfaatkan ilmu dari ilmuwan muslim baik dengan cara baik dan tidak baik. Hanya
Allah yang Maha melihat dan Maha mengetahui.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui dan mengetahui peran Islam
dan Ilmuannya di dunia khususnya bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Supriyadi, Dedi,dan Abdul Jaliel, Maman. 2008. Sejarah peradaban Islam. Bandung: Pustaka
Setia.
2. Anonim. 2013. http://munsypedia.blogspot.com/2013/08/10-ilmuwan-muslim-terbesar-dan-
terhebat.html#ixzz3UUo5uAWP. Diakses 10 Januari 2017
3. M. Abdurrahman, Yusuf. 2013. Cara-Cara Belajar Ilmuwan-Ilmuwan Muslim
Pencetus Sains-Sain Canggih Modern. Yogyakarta. Diva Press
4. Masood, Ehsan 2009. Saince & Islam (Ilmuwan-Imuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang
Sains Modern). Jakarta. Gramedia.