a. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
c. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa memahami satuan metrik dan british/imperial/Inggris.
2. Siswa memahami jenis jenis alat ukur mekanik.
3. Siswa memahami fungsi dari setiap alat ukur mekanik.
4. Siswa dapat menggunakan setiap alat ukur mekanik sesuai prosedur.
d. MATERI PEMBELAJARAN
1. MISTAR BAJA
Mistar baja digunakan untuk pengukuran dimensi panjang, lebar dan tebal ketelitian 0,5
mm
Mistar baja digunakan untuk pengukuran dimensi panjang, lebar dan tebal suatu benda
dengan ketelitian 0,5 mm.
Mistar baja fungsinya selain untuk mengukur dapat pula digunakan untuk
memeriksa permukaan material / benda kerja seperti pada contoh gambar berikut
ini.
Memeriksa kerataan
permukaan benda bulat
2. MISTAR SORONG
Mistar sorong adalah salah satu alat ukur yang banyak dipakai di bengkel. Dapat
digunakan untuk mengukur bagaian luar, dalam dan kedalaman dalam satuan mm atau
inch, dengan ketelitain sampai 0,01 mm.
Gambar 2. Mistar sorong
3. MIKROMETER
Micrometer adalah alat ukur presisi, yang dapat digunakan untuk mengukur panjang,
tebal, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda.
b. Metoda Pengukuran
- Ukur diameter silinder dengan vernier
caliper. Pilihlah replacement rod dan
washer yang sesuai, dan pasangkan
pada silinder gauge. Bila hasil pengu-
kuran diameter adalah 91,00 mm,
gunakan replacement rod 90 mm dan
replacement washer 1 mm.
- Set micrometer pada 91 mm (seperti
hasil ukur di atas), masukkan replace-
ment rod dan measuring point kedalam
micrometer, dan dial gauge diset ke 0.
- Masukkan cylinder gauge pada posisi
diagonal ke dalam silinder, gerakkan
cylinder gauge sampai diperoleh hasil
pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan
adalah 0,08 mm sebelum 0, berarti
diameter silinder adalah 0,08 mm lebih
besar dari 91 mm. Karena itu diameter
silinder adalah 91,08mm (91,00+0,08 mm).
6. FILLER GAUGE
Filler Gauge adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak
yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara
permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat
digunakan untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang
pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya adalah untuk menyetel pisau
mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin.
Filler gauge dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari
10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai
gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah filler gauge yang berisi 10 kaliper
masing masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper,
dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80
milimeter. Ada juga filler gauge dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil dari filler
gauge adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai dari alat ukur
tersebut. Sehingga filler gauge dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akan mempunyai
ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap kaliper kira-kira 100 mm
dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.
4. Sumber Pembelajaran :
a. Katman, Th. 2011. Modul Menggunakan Alat alat Ukur (Measuring Tools). Jakarta
: Erlangga
b. Kosim. 2005. Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat-Alat Ukur. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan
c. Sri Wahyuni dkk. 2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran (jilid 1). Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
d. Yogaswara Eka. Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi. Bandung : Armico
Pertemuan 5 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang mistar baja dan jangka sorong.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang mistar baja dan jangka
sorong yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang mistar baja dan jangka sorong yang
ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang mistar baja
dan jangka sorong.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan mistar baja dan
jangka sorong sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil
pengamatan pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang
menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung
jawab segera diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan mistar baja dan jangka sorong dan mencatat hasil pengamatan di
dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan mistar baja dan jangka sorong sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan mistar baja
dan jangka sorong . (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran mistar baja dan jangka sorong yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan mistar
baja dan jangka sorong. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan mistar baja dan jangka sorong
yang telah dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai mistar baja dan jangka sorong, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi
salah satu kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan mistar baja dan jangka sorong.
Dengan Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah
diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang mistar baja dan jangka sorong.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.
Pertemuan 6 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang micrometer.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang micrometer yang
ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang micrometer yang ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang micrometer.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan micrometer
sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil pengamatan pada
kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang menunjukkan
perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera
diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan micrometer dan mencatat hasil pengamatan di dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan micrometer sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
3. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan micrometer.
(Menalar)
4. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan micrometer yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan
micrometer. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja yang
dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan micrometer yang telah dilakukan
ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa
yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai micrometer, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi salah satu
kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan micrometer. Dengan Tanya
jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah diberikan dengan
menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang micrometer.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.
Pertemuan 7 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang cylinder bore gauge.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang cylinder bore gauge
yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang cylinder bore gauge yang ditayangkan
guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang cylinder bore
gauge.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan cylinder bore
gauge sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil pengamatan
pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang menunjukkan
perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera
diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan cylinder bore gauge dan mencatat hasil pengamatan di dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan cylinder bore gauge sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan cylinder
bore gauge. (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan cylinder bore gauge yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan
cylinder bore gauge. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan cylinder bore gauge yang telah
dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai cylinder bore gauge, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi salah satu
kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan cylinder bore gauge. Dengan
Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah diberikan dengan
menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang cylinder bore gauge.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.
Pertemuan 8 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang dial gauge dan filler gauge.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang dial gauge dan filler
gauge yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang dial gauge dan filler gauge yang
ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang dial gauge dan
filler gauge.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan dial gauge dan
filler gauge sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil
pengamatan pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang
menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung
jawab segera diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan dial gauge dan filler gauge dan mencatat hasil pengamatan di dalam
tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan dial gauge dan filler gauge sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan dial gauge
dan filler gauge. (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan dial gauge dan filler gauge yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan dial
gauge dan filler gauge. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan dial gauge dan filler gauge yang
telah dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai dial gauge dan filler gauge, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi
salah satu kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan dial gauge dan filler gauge.
Dengan Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah
diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.
Pertemuan 9 :
h. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Spiritual. / Observasi pembelajaran
b. Jujur.
c. Disiplin. dan saat
d. Tanggung Jawab. diskusi.
e. Toleansi.
f. Gotong Royong
g. Santun.
h. Percaya Diri
2. Pengetahuan Tes Tertulis Penyelesaian
Menjelaskan kembali tentang alat ukur mekanik. tugas
individu .
3. Keterampilan Portofolio / Membuat
Terampil mengukur dimensi suatu benda job sheet / laporan hasil
menggunakan mistar baja, jangka sorong, unjuk kerja kerja
micrometer, cylinder bore gauge, dial gauge dan mandiri /
filler gauge dalam strategi pemecahan masalah kelompok
yang relevan. tentang alat
ukur
mekanik.
Mengetahui
Kepala Sekolah
A.J.MUSTOFA,S.Sos