Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMK YASIHA GUBUG


PROG. KEAHLIAN : TKR
MATA PELAJARAN : PDTO
KELAS/SEMESTER :X/1
PERTEMUAN KE :59
ALOKASI WAKTU : 25 x 45 menit ( 5 x pertemuan)
MATERI POKOK : PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK

a. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

b. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa harus
dijaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya.
1.2. Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras dan
tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia
2.2. Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami dan membaca alat ukur sesuai
SOP
2.3. Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan langkah-langkah
kerja sesuai standar kerja / SOP
3.5. Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur mekanik dan fungsinya
4.5. Menggunakan alat-alat ukur mekanik sesuai operation manual

c. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa memahami satuan metrik dan british/imperial/Inggris.
2. Siswa memahami jenis jenis alat ukur mekanik.
3. Siswa memahami fungsi dari setiap alat ukur mekanik.
4. Siswa dapat menggunakan setiap alat ukur mekanik sesuai prosedur.
d. MATERI PEMBELAJARAN

JENIS DAN FUNGSI ALAT ALAT UKUR MEKANIK

1. MISTAR BAJA
Mistar baja digunakan untuk pengukuran dimensi panjang, lebar dan tebal ketelitian 0,5
mm

Gambar1. Mistar baja

Mistar baja digunakan untuk pengukuran dimensi panjang, lebar dan tebal suatu benda
dengan ketelitian 0,5 mm.

Gambar1. Mistar baja

Cara menggunakan mistar baja :


Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan / balok landas.
Letakan mistar baja di atas benda ukur, letakan titik nol atau ujung mistar
bertumpu pada balok landas.
Baca dimensi / ukuran panjang benda ukur.

Contoh lain tentang penggunaan mistar baja :

Cara mengukur garis tengah


lubang
Cara mengukur lebar alur

Cara mengukur ketebalan bahan

Mistar baja fungsinya selain untuk mengukur dapat pula digunakan untuk
memeriksa permukaan material / benda kerja seperti pada contoh gambar berikut
ini.

Memeriksa kerataan bidang datar Memeriksa kerataan benda bulat

Memeriksa kerataan
permukaan benda bulat

Gambar 54. Cara menggunakan mistar baja

2. MISTAR SORONG
Mistar sorong adalah salah satu alat ukur yang banyak dipakai di bengkel. Dapat
digunakan untuk mengukur bagaian luar, dalam dan kedalaman dalam satuan mm atau
inch, dengan ketelitain sampai 0,01 mm.
Gambar 2. Mistar sorong

Cara menggunakan mistar sorong :


Ada dua macam skala ukur pada mistar sorong, yaitu skala utama yang letaknya pada
batang dan skala nonius pada peluncur.
Mistar sorong dengan ketelitian 0,1 mm berarti 1 bagian skala noniusnya = 0,1 mm. Bila
yang mempunyai ketelitian lebih halus, misalnya ketelitian 0,02 mm, maka 1 bagian
skala noniusnya = 0,02 mm.

Cara mengukur dengan menggunakan mistar sorong adalah sebagai berikut :

Letakan benda ukur pada posisi stabil


Bila mengukur dimensi panjang luar
benda ukur pastikan rahang ukur
merapat terhadap bidang ukur dengan
baik

Baca skala utamanya, artinya titik nol


skala nonius terletak / segaris atau lewat
angka berapa pada skala utama,
kemudian ditambah dengan garis skala
nonius yang yang terlihat segaris dengan
skala utama dikalikan 0,1 mm.
Gambar 55. Cara mengukur

Prinsip Pengukuran adalah sebagai berikut :


Jika skala vernier digerakkan kekanan sampai angka 1 lurus dengan garis pada skala
utamaseperti gambar di bawah, hasilnya terdapat celah 0,1 mm.
Jika skala vernier digerakkan kekanan sampai angka 5 lurus dengan garis pada skala
utama seperti gambar di bawah, hasilnya terdapat celah 0,5 mm.

Cara Membaca Hasil Pengukuran :


Seperti gambar di bawah, nilai di depan koma diambil dari penunjukkan angka 0
vernier, yaitu 25 mm sedangkan angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua
garis skala vernier dan skala utama bertemu yaitu 7 jadi pembacaan adalah 25,7 mm

Gambar. Cara pembacaan hasil pengukuran dengan mistar sorong

3. MIKROMETER
Micrometer adalah alat ukur presisi, yang dapat digunakan untuk mengukur panjang,
tebal, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda.

Micrometer dibagi menjadi dua macam :


1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar, panjang suatu benda.
2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari
50 strip (0,5 mm).

Gambar. Outside Micrometer

Gambar. Inside Micrometer

Cara menggunakan micrometer :


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan micrometer adalah :
a. Permukaan benda ukur dan mulut ukur harus dibersihkan lebih dahulu dari kotoran
yang mengganjal.
b. Sebelum dipakai kedudukan nol dari micrometer harus diperiksa.
c. Masukan benda ukur ke mulut ukur dengan perlahan - lahan. Perhatikan cara
pemegangannya pada gambar.
d. Pada saat mengukur penekanannya jangan terlalu keras , karena dapat
menyebabkan kesalahan ukur akibat adanya deformasi dari benda ukur/ dari alat
ukurnya.
Cara membaca micrometer (metris) adalah sebagai berikut. Tiap garis diatas garis indeks
pada sleeve melambangkan 1 mm. Tiap garis di bawah garis indeks melambangkan
pembagian tiap 0,5 mm. Pada thimble terdapat 50 garis dan setiap garis melambangkan
0,01 mm. Sebagai contoh pada gambar berikut, pembacaan ukuran adalah 8,90 mm.

Dapat pula dijelaskan secara lebih


jelas cara membaca hasil pengukuran
pada micrometer sebagai berikur :
Jarak strip di atas garis pada
outer sleeve adalah 1 mm, dan
jarak strip di bawah garis adalah
0,5 mm. Dan nilai 1 strip
pada thimble adalah 0,01 mm.
Nilai hasil ukur ialah jumlah
pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh :

Pembacaan skala di atas garis : 7,00 mm 5,00 mm


Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm
Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm +
Hasil ukur : 7,65 mm 5,20 mm
Contoh lain :
Skala pada outer sleeve atas menunjuk pada angka 55 mm )
Skala pada outer sleeve bawah menunjuk pada angka 0,50 dari angka 55 (bagian atas)
Skala pada Thimble menunjuk pada angka 45
Jadi total nilainya adalah : 55 mm + 0,50 + 0,45 = 55,95 mm

4. CYLINDER BORE GAUGE


Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter sebuah silinder, dengan ketelitian
0,01 mm.

Cara menggunakan cylinder bore gauge :


a. Cara Pemilihan Replacement Rod dan Washer
Ukur diameter silinder dengan vernier caliper.
Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih
kecil dari 0,5 mm.
Contoh :
Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm

b. Metoda Pengukuran
- Ukur diameter silinder dengan vernier
caliper. Pilihlah replacement rod dan
washer yang sesuai, dan pasangkan
pada silinder gauge. Bila hasil pengu-
kuran diameter adalah 91,00 mm,
gunakan replacement rod 90 mm dan
replacement washer 1 mm.
- Set micrometer pada 91 mm (seperti
hasil ukur di atas), masukkan replace-
ment rod dan measuring point kedalam
micrometer, dan dial gauge diset ke 0.
- Masukkan cylinder gauge pada posisi
diagonal ke dalam silinder, gerakkan
cylinder gauge sampai diperoleh hasil
pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan
adalah 0,08 mm sebelum 0, berarti
diameter silinder adalah 0,08 mm lebih
besar dari 91 mm. Karena itu diameter
silinder adalah 91,08mm (91,00+0,08 mm).

5. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)


Uraian: Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out poros, dan
backlash roda gigi. Dengan ketelitian : 0,01 mm. Apabila jarum panjang
membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1
mm).

Cara menggunakan dial indikator :


Pada jarum ukur pada balok luncur letakan benda periksaan diatas meja perat berserta
jarum ukurt tersebut.
Poros peraba jam ukur ditumpangkan dipermukaan benda periksaan lalu ditekan ke
bawah sampai jarum besar jam ukur berputar 1 kali putaran, kemudian setel piringan
jam ukur dengan memutarnya sampai posisi jarum menunjuk angka 0 (nol).
Geser jam ukur sepanjang bidang/permukaan benda periksaan
Jika saat jam ukur digser jarum jam ikut bergerak melewati titik nol berarti permukaan
bidang tersebut belum sejajar dengan bidang bawahnya.

Gambar 81. Cara menggunakan jam ukur

Cara Metoda Pengukuran


Posisi spindle dial harus tegak lurus terhadap permukaan yang diperiksa.
Contoh pengukuran dengan dial indicator pada bidang otomotif, yaitu digunakan untuk
mengukur run out (perhatikan gambar).

Caranya adalah sebagai berikut :


Bersihkan benda yang akan diukur.
Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (camshaft) di atas V-
block.
Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak
lurus dengan poros.
Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer.

6. FILLER GAUGE
Filler Gauge adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak
yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara
permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat
digunakan untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang
pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya adalah untuk menyetel pisau
mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin.

Filler gauge dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari
10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai
gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah filler gauge yang berisi 10 kaliper
masing masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper,
dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80
milimeter. Ada juga filler gauge dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil dari filler
gauge adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai dari alat ukur
tersebut. Sehingga filler gauge dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akan mempunyai
ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap kaliper kira-kira 100 mm
dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.

Cara menggunakan filler gauge :


Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan
celah yang di ukur. Jangan coba untuk memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu
sesak karena bias menyebabkan kaliper bengkok dan mungkin akan terjadi perubahan
bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal bisa dipilih kaliper lain dengan ukuran di
bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat diperoleh dengan menggabungkan beberapa
kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba ditambahkan dengan
kaliper yang dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan
sehingga didapatkan ukuran yang pas. Sehingga ukuran celah adalah jumlah dari ukuran
kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.
e. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Discovery learning
Model pembelajaran : Kooperatif
Metode : Penugasan, tanya jawab, diskusi, demonstrasi.

f. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Bahan tayang (materi), buku, modul dan LKS.
2. Alat : Laptop, LCD, Whiteboard, Spidol
3. Bahan : Piston, block mesin, poros engkol dan busi

4. Sumber Pembelajaran :
a. Katman, Th. 2011. Modul Menggunakan Alat alat Ukur (Measuring Tools). Jakarta
: Erlangga
b. Kosim. 2005. Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat-Alat Ukur. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan
c. Sri Wahyuni dkk. 2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran (jilid 1). Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
d. Yogaswara Eka. Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi. Bandung : Armico

g. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 5 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang mistar baja dan jangka sorong.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang mistar baja dan jangka
sorong yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang mistar baja dan jangka sorong yang
ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang mistar baja
dan jangka sorong.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan mistar baja dan
jangka sorong sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil
pengamatan pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang
menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung
jawab segera diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan mistar baja dan jangka sorong dan mencatat hasil pengamatan di
dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan mistar baja dan jangka sorong sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan mistar baja
dan jangka sorong . (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran mistar baja dan jangka sorong yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan mistar
baja dan jangka sorong. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan mistar baja dan jangka sorong
yang telah dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai mistar baja dan jangka sorong, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi
salah satu kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan mistar baja dan jangka sorong.
Dengan Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah
diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang mistar baja dan jangka sorong.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.
Pertemuan 6 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang micrometer.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang micrometer yang
ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang micrometer yang ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang micrometer.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan micrometer
sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil pengamatan pada
kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang menunjukkan
perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera
diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan micrometer dan mencatat hasil pengamatan di dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan micrometer sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
3. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan micrometer.
(Menalar)
4. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan micrometer yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan
micrometer. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja yang
dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan micrometer yang telah dilakukan
ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa
yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai micrometer, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi salah satu
kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan micrometer. Dengan Tanya
jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah diberikan dengan
menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang micrometer.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.

Pertemuan 7 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang cylinder bore gauge.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang cylinder bore gauge
yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang cylinder bore gauge yang ditayangkan
guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang cylinder bore
gauge.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan cylinder bore
gauge sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil pengamatan
pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang menunjukkan
perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera
diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan cylinder bore gauge dan mencatat hasil pengamatan di dalam tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan cylinder bore gauge sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan cylinder
bore gauge. (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan cylinder bore gauge yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan
cylinder bore gauge. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan cylinder bore gauge yang telah
dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai cylinder bore gauge, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi salah satu
kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan cylinder bore gauge. Dengan
Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah diberikan dengan
menggunakan strategi yang tepat.
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang cylinder bore gauge.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.

Pertemuan 8 :
a. Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti (205 menit)
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru memberikan paparan tentang dial gauge dan filler gauge.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) paparan tentang dial gauge dan filler
gauge yang ditayangkan guru.
3. Peserta didik bertanya paparan tentang dial gauge dan filler gauge yang
ditayangkan guru.
4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) tentang dial gauge dan
filler gauge.
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)
1. Guru mengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan.
(Mengamati)
Data collection (pengumpulan data)
1. Mempersilakan kelompok melaksanakan pengukuran menggunakan dial gauge dan
filler gauge sesuai langkah-langkah yang tertulis di LKS dan mengisikan hasil
pengamatan pada kolom yang sesuai pada Tabel Pengamatan. Bila ada siswa yang
menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung
jawab segera diingatkan.
2. Menyampaikan kepada siswa tentang perlunya jujur dalam melakukan pengukuran
menggunakan dial gauge dan filler gauge dan mencatat hasil pengamatan di dalam
tabel.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik agar memahami cara
mengukur menggunakan dial gauge dan filler gauge sesuai SOP. (Menanya)
Data processing (pengolahan data)
1. Selanjutnya, guru membuka cakrawala teknik pengukuran menggunakan dial gauge
dan filler gauge. (Menalar)
2. Guru meminta peserta didik untuk berusaha memahami cara mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan dial gauge dan filler gauge yang valid.
Verification (pembuktian)
1. Tiap kelompok mendapat tugas untuk mengukur dimensi benda menggunakan dial
gauge dan filler gauge. Tugas diselesaikan berdasarkan job sheet atau lembar kerja
yang dibagikan. (Mencoba)
2. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil pengukuran menggunakan dial gauge dan filler gauge yang
telah dilakukan ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. (mengkomunikasikan)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
3. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai dial gauge dan filler gauge, berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi
salah satu kelompok.
4. Guru memberikan beberapa soal yang terkait dengan dial gauge dan filler gauge.
Dengan Tanya jawab, peserta didik dan guru menyelesaikan soal yang telah
diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.

c. Penutup (10 menit)


1. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang dial gauge dan filler gauge.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.

Pertemuan 9 :

a. Pendahuluan (10 Menit)


1. Guru memberikan salam, absen dan kalimat motivasi.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Kegiatan Inti (205 menit)


Guru mengadakan evaluasi tentang alat ukur mekanik
1. Evaluasi tertulis : guru membagi soal dan lembar jawab, siswa mengerjakan denga
jujur. Setelah selesai dikoreksi bersama.
2. Evaluasi praktik : guru memanggil siswa satu per satu untuk melakukan pengukuran
dengan alat alat ukur mekanik, guru mengamati teknik pegukuran yang dilakukan
oleh siswa. Hasil pembacaan pengukuran langsung dikomunikasikan dengan guru.
c. Penutup (10 menit)
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan tentang pembelajaran hari ini.
2. Umpan balik pada peserta didik.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
di akhiri dengan salam.

h. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Spiritual. / Observasi pembelajaran
b. Jujur.
c. Disiplin. dan saat
d. Tanggung Jawab. diskusi.
e. Toleansi.
f. Gotong Royong
g. Santun.
h. Percaya Diri
2. Pengetahuan Tes Tertulis Penyelesaian
Menjelaskan kembali tentang alat ukur mekanik. tugas
individu .
3. Keterampilan Portofolio / Membuat
Terampil mengukur dimensi suatu benda job sheet / laporan hasil
menggunakan mistar baja, jangka sorong, unjuk kerja kerja
micrometer, cylinder bore gauge, dial gauge dan mandiri /
filler gauge dalam strategi pemecahan masalah kelompok
yang relevan. tentang alat
ukur
mekanik.

3. Intrumen penilaian (Terlampir)

Semarang, 22 Maret 2015


WK.Kurikulum Guru Mata Pelajaran

ZAENAL ARIFIN, ST. MUHAMMAD ARIFIN, ST.

Mengetahui
Kepala Sekolah

A.J.MUSTOFA,S.Sos

Anda mungkin juga menyukai