Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No.

2 Juni 2015

PENGARUH FENOMENA MONSUN ASIA-AUSTRALIA

TERHADAP TINGGI GELOMBANG LAUT DI INDONESIA
Rizki Fadhillah Pratama Putra
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Meteorologi VA
E-mail : RizkiFadhillahPP@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan julukan benua maritim dimana memiliki
luas lautan yang lebih besar dari luas daratannya. Maka, kegiatan kelautan sangat
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia baik dalam hal
transportasi pelayaran, ekonomi dan lain sebagainya. Fenomena laut yang memiliki
peranan sangat vital adalah tinggi gelombang laut sehingga, diperlukan informasi
tentang variasi dan karakteristik gelombang laut di Indonesia. Gelombang laut tercipta
dikarenakan faktor angin dimana kekuatan angin menentukan seberapa besar
gelombang yang terjadi. Untuk itu, dilakukan perhitungan tinggi gelombang
menggunakan wave model berupa WINDWAVE-05. Kondisi Indonesia yang diapit
oleh dua benua dan dua samudera membuat Indonesia mengalami dua fenomena
monsun yaitu, monsun Asia dan Monsun Australia. Hasil dari kajian ini
memperlihatkan bahwa, variasi dan karakteristik gelombang laut di Indonesia memiliki
keterkaitan erat dengan pola monsun yang terjadi. Pada saat Monsun Asia dan Australia
terjadi, tinggi gelombang rata-rata lebih tinggi dari pada saat musim peralihan. Dan
tinggi gelombang rata-rata di daerah laut yang luas dan dalam lebih tinggi ketimbang di
daerah laut yang sempit dan dangkal. Dan dalam kajian ini juga memperlihatkan
perbandingan antara tinggi gelombang rata-rata di laut Indonesia disaat mengalami
monsun Asia dengan disaat mengalami monsun Australia. Dengan mengetahui variasi
dan karakteristik gelombang laut di Indonesia terhadap monsun, diharapkan dapat
meningkatkan angka keselamatan di bidang pelayaran.
KATA KUNCI
Angin, Gelombang Laut, Monsun

1. PENDAHULUAN Dari beberapa sistem monsun yang

a. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan
julukan benua maritim dimana dua pertiga
luas wilayahnya adalah lautan maka,
kegiatan kelautan sangat memegang
peranan penting dalam kehidupan
masyarakat Indonesia baik dalam hal
transportasi pelayaran, kegiatan
perekonomian, penangkapan ikan dan lain
sebagainya. Fenomena laut yang memiliki
peranan sangat vital adalah tinggi
gelombang laut sehingga, diperlukan
informasi tentang variasi dan karakteristik
gelombang laut di Indonesia.
ada, Indonesia dipengaruhi oleh sistem
monsun yang dikenal dengan monsun Asia
dan monsun Australia. Monsun yang terjadi
di Indonesia ini akan mempengaruhi
keadaan gelombang di laut Indonesia baik
dari segi karakteristik dan variasi
gelombangnya.
Dengan mengetahui karakteristik dan
variasi dari gelombang laut di Indonesia
ketika mengalami monsun Asia dan ketika
mengalami monsun Australia dapat
diketahui daerah mana saja yang
mengalami gelombang rata-rata tertinggi
dan terendah serta jenis monsun apa yang
mengakibatkan gelombang rata-rata
tertinggi tersebut.

242

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

Hasil kajian ini bertujuan untuk gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari

mengetahui dan menganalisa pengaruh (gelombang pasang-surut), dan gempa
monsun Asia dan monsun Australia (vulkanik atau tektonik) di dasar laut
terhadap variasi dan karakteristik (gelombang tsunami).
gelombang laut di perairan Indonesia Berdasarkan intensitas kejadiannya,
sehingga dapat menunjang keselamatan gelombang yang dibangkitkan oleh angin
pelayaran, kelancaran perekonomian dan (windwave) adalah yang paling banyak
penangkapan ikan. terjadi. Variasi dan karakteristik gelombang
tersebut dipengaruhi oleh kekuatan, arah
b. ANGIN DAN GELOMBANG dan durasi angin.
LAUT
c. MONSUN INDONESIA
Angin adalah udara yang bergerak,
merupakan salah satu fenomena Monsun merupakan fenomena iklim
meteorologi yang diakibatkan oleh global dimana terjadi perubahan iklim di
perbedaan tekanan udara antara tekanan atmosfer dan laut. Penyebab dari fenomena
tinggi dan tekanan rendah di atmosfer. ini adalah pergerakan titik kulminasi
Semakin besar gaya gradien tekanan maka, matahari terhadap bumi yang bergerak utara
semakin kuat angin yang dihasilkan. selatan. Monsun atau muson adalah angin
Gelombang laut adalah pergerakan periodik, terutama di samudera Hindia dan
naik turunnya muka laut yang disebabkan sebelah selatan Asia. Umumnya untuk
oleh angin, dimana besar kecilnya Indonesia, monsun Asia terjadi pada bulan
gelombang dipengaruhi oleh besarnya Oktober-April dikarenakan matahari berada
kekuatan angin yang terjadi. Gelombang di BBS dan monsun Australia terjadi pada
yang terjadi di lautan dibagi atas beberapa bulan Mei-September dikarenakan matahari
macam tergantung kepada gaya berada di BBU.
pembangkitnya. Pembangkit gelombang
laut bisa disebabkan oleh angin (windwave),

Gambar 1. Rata-rata arah monsun Asia (kanan) dan monsun Australia (kiri)
(sumber : www.bmkg.go.id)

2. METODE PENELITIAN Area penelitian yang dipakai adalah

a. AREA PENELITIAN LU - LS dan BT - BT,
dimana area tersebut juga di set pada
aplikasi WINDWAVES-05.

243

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015
. Gambar 2. Batas Area Penelitian
b. DATA
Data yang digunakan adalah data grib
yang merupakan data arah dan
kecepatan angin yang bersumber dari
web maritim.bmkg.go.id/grib dengan
jangka waktu 2006-2010 Yang
seluruhnya telah dilakukan inisiasi
sebelum melakukan analisis.
2.3 METODE
2.3.1 Tinggi dan Arah Gelombang
Perhitungan tinggi dan arah gelombang
menggunakan aplikasi WINDWAVES-05
dengan menggunakan rumus empiris
sebagai berikut :
Keterangan:
S = S(f, ) = spektrum energi sebagai
fungsi frekuensi dan arah rambat
t = waktu
C = vektor kecepatan kelompok
gelombang (group velocity).
Suku (CgS): menyatakan perubahan energi
selama perambatan gelombang karena
adveksi dan refraksi oleh dasar laut
Sin = perubahan energi karena angin
Snl = perubahan energi karena transfer
energi non linier antar gelombang
Sds = energi yang hilang, termasuk karena
gesekan dasar laut.
244
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Perhitungan tersebut menggunakan
parameteriasi sebagai berikut :
a. Mapping domain = LU -
LS dan BT - BT
b. Run (UTC) = 00.00
c. FTC (hours) = 168
d. Step (hours) = 12
e. Dir. Interval = 60 min
2.3.2 Monthly Analysis
Monthly analysis adalah metode
analisa tinggi dan arah gelombang dalam
jangka waktu satu bulan dalam satu tahun
menggunakan input data arah dan
kecepatan angin dalam bentuk grib untuk
melihat rata-rata tinggi dan arah gelombang
pada satu bulan di dalam tahun tertentu.
2.3.3 Analisa Secara Deskriptif
Menggunakan Data Hasil Running
WINDWAVE-05
Dengan menggunakan metode
Monthly Analysis, data yang dianalisis
kemudian ditampilkan dalam bentuk model
gelombang dengan bantuan aplikasi
ArcView GIS 3.3. Analisa gelombang yang
diambil adalah analisa untuk gelombang
maksimum. Hal ini dilakukan karena untuk
melihat gelombang tertinggi yang terjadi
dalam satu periode waktu dan monsun
tertentu.
3. HASIL PENGOLAHAN DAN
PEMBAHASAN
Daerah yang dibahas adalah daerah
dengan kisaran keseluruhan tinggi
gelombang rata-rata 3 meter atau lebih. Hal
ini dikarenakan tinggi gelombang tersebut
dianggap mempengaruhi transportasi dan
tingkat keselamatan pelayaran.
Berdasarkan analisa peta arah dan
tinggi gelombang laut di Indonesia tahun
2006-2010 didapatkan hasil pada tahun
2006 untuk monsun Asia, kondisi tinggi
gelombang rata-rata tertinggi terjadi pada
bulan Desember (Gambar 3), dengan tinggi
gelombang rata-rata tertinggi 6 meter,
terjadi di daerah laut Cina Selatan. Untuk
 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

daerah laut Cina Selatan secara
keseluruhan, tinggi gelombang rata-rata
berkisar 2.5-6 meter, dengan arah angin
dominan dari timur laut. Untuk di daerah
samudera pasifik sebelah timur laut
Indonesia tinggi gelombang berkisar 2-4
meter dengan arah angin dari daerah timur
laut. Secara keseluruhan daerah perairan
bagian selatan Indonesia memiliki tinggi
gelombang yang tidak begitu tinggi hal ini
disebabkan oleh faktor angin. Dimana
energi angin paling besar berasal dari
daerah sebelah utara Indonesia dimana
sistem monsun Asia masuk. Untuk daerah
laut dangkal dan selat, tinggi gelombang
tidak begitu tinggi dan dapat dikatakan
aman untuk transportasi laut dimana tinggi
gelombang hanya berkisar antara 0.5-1.25
meter.

Gambar 3. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Desember tahun 2006 monsun Asia

Gambar 4. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Juli tahun 2006 monsun Australia

Pada tahun 2006 untuk monsun Australia rata tertinggi terjadi pada bulan Juli, dengan
(Gambar 4), kondisi tinggi gelombang rata- kondisi tinggi gelombang rata-rata tertinggi

245

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

6 meter terjadi di daerah laut Andaman dan gelombang rata-rata 2.5-6 meter, begitu
Samudera Hindia sebelah barat daya juga dengan daerah laut Andaman. Dan di
Indonesia. Untuk daerah samudera Hindia daerah laut Arafuru tinggi gelombang 3-3.5
sebelah barat daya Indonesia tinggi meter.

Gambar 5. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Januari tahun 2007 monsun Asia

Pada tahun 2007 untuk monsun Asia,
kondisi tinggi gelombang rata-rata tertinggi
terjadi pada bulan Januari dengan tinggi
gelombang rata-rata tertinggi 7 meter
terjadi di daerah laut Cina Selatan dan
samudera Pasifik sebelah timur laut
Indonesia. Secara keseluruhan, tinggi
gelombang rata-rata di daerah laut Cina
Selatan 3-7 meter dan pada daerah
samudera Pasifik sebelah timur laut
Indonesia tinggi gelombang rata-rata 3-5
meter.

Gambar 6. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Agustus tahun 2007 monsun Australia

Pada tahun 2007 untuk monsun gelombang tertinggi terjadi pada bulan
Australia, kondisi rata-rata tinggi Agustus dengan tinggi gelombang rata-rata

246

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

tertinggi 6 meter terjadi di samudera Hindia Indonesia 3-6 meter. Untuk daerah laut
sebelah barat daya Indonesia. Secara Andaman tinggi gelombang rata-rata 3-3.5
keseluruhan, tinggi gelombang rata-rata di meter. Dan untuk daerah laut Arafuru tinggi
daerah samudera Hindia sebelah barat daya gelombang rata-rata 3-3.5 meter.

Gambar 7. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Desember tahun 2008 monsun Asia

Pada tahun 2008 untuk monsun
Asia, kondisi tinggi gelombang rata-rata
tertinggi terjadi pada bulan Desember
dengan tinggi gelombang rata-rata tertinggi
6 meter terjadi di daerah laut Cina Selatan.
Secara keseluruhan, tinggi gelombang rata-
rata di daerah laut Cina Selatan 3-6 meter
dan pada daerah samudera Pasifik sebelah
timur laut Indonesia tinggi gelombang rata-
rata 3-5 meter.

Gambar 8. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Agustus tahun 2008 monsun Australia

247

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

Pada tahun 2008 untuk monsun
Australia, kondisi rata-rata tinggi
gelombang tertinggi terjadi pada bulan
Agustus dengan tinggi gelombang rata-rata
tertinggi 6 meter terjadi di samudera Hindia
sebelah barat daya Indonesia. Secara
keseluruhan, tinggi gelombang rata-rata di
daerah samudera Hindia sebelah barat daya
Indonesia 3-6 meter. Untuk daerah laut
Andaman tinggi gelombang rata-rata 3-3.5
meter. Untuk daerah laut Banda tinggi
gelombang rata-rata 3-3.5 meter. Dan untuk
daerah laut Arafuru tinggi gelombang rata-
rata 3-3.5 meter.

Gambar 9. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Januari tahun 2009 monsun Asia

Pada tahun 2009 untuk monsun keseluruhan, tinggi gelombang rata-rata di

Asia, kondisi tinggi gelombang rata-rata daerah laut Cina Selatan 3-7 meter dan pada
tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan daerah samudera Pasifik sebelah timur laut
tinggi gelombang rata-rata tertinggi 7 meter Indonesia tinggi gelombang rata-rata 3-6
terjadi di daerah laut Cina Selatan. Secara meter.

Gambar 10. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Juli tahun 2009 monsun Australia

Pada tahun 2009 untuk monsun dengan tinggi gelombang rata-rata tertinggi
Australia, kondisi rata-rata tinggi 6 meter terjadi di samudera Hindia sebelah
gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juli barat daya Indonesia. Secara keseluruhan,
248

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015

tinggi gelombang rata-rata di daerah Andaman tinggi gelombang rata-rata 3-3.5

samudera Hindia sebelah barat daya meter.
Indonesia 3-6 meter. Untuk daerah laut

Gambar 11. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Desember tahun 2010 monsun Asia

Pada tahun 2010 untuk monsun
Asia, kondisi tinggi gelombang rata-rata
tertinggi terjadi pada bulan Desember
dengan tinggi gelombang rata-rata tertinggi
6 meter terjadi di daerah laut Cina Selatan.
Secara keseluruhan, tinggi gelombang rata-
rata di daerah laut Cina Selatan 3-6 meter
dan pada daerah samudera Pasifik sebelah
timur laut Indonesia tinggi gelombang rata-
rata 3-3.5 meter.

Gambar 12. Tinggi Gelombang rata-rata tertinggi bulan Juli tahun 2010 monsun Australia

Pada tahun 2010 untuk monsun dengan tinggi gelombang rata-rata tertinggi
Australia, kondisi rata-rata tinggi 6 meter terjadi di samudera Hindia sebelah
gelombang tertinggi terjadi pada bulan Juli barat daya Indonesia dan laut Arafuru.
249

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 2 No. 2 Juni 2015
Secara keseluruhan, tinggi gelombang rata-
rata di daerah samudera Hindia sebelah
barat daya Indonesia 3-6 meter. Untuk laut
Arafuru tinggi gelombang rata-rata 3-6
meter. Untuk laut Banda tinggi gelombang
rata-rata 3-3.5 meter. Untuk daerah laut
Andaman tinggi gelombang rata-rata 3-3.5
meter.
4. KESIMPULAN
1. Secara umum, variasi dan karakteristik
tinggi gelombang rata-rata tertinggi di
Indonesia dipengaruhi oleh monsun yang
terjadi. Dimana, pada saat monsun Asia
tinggi gelombang rata-rata tertinggi terjadi
di daerah laut Cina Selatan dan samudera
Pasifik sebelah timur laut Indonesia dengan
tinggi gelombang rata-rata mencapai 3-7
meter tiap tahunnya dan umumnya tinggi
gelombang rata-rata tertinggi terjadi pada
bulan Desember-Januari.
2. Pada saat monsun Australia tinggi
gelombang rata-rata tertinggi di Indonesia
terjadi di daerah samudera Hindia sebelah
barat daya Indonesia, laut Andaman, laut
Arafuru dan laut Banda dengan tinggi
gelombang rata-rata mencapai 3-6 meter
tiap tahunnya dan umumnya tinggi
gelombang rata-rata tertinggi terjadi pada
bulan Juli-Agustus.
250
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Untuk daerah selat, laut dangkal seperti laut
jawa, laut Flores dan laut dangkal lainnya di
Indonesia, pengaruh monsun tidak begitu
signifikan terhadap keselamatan
transportasi dan pelayaran di daerah
tersebut karena, tinggi gelombang rata-rata
secara keseluruhan dibawah 2 meter.
DAFTAR PUSTAKA
Ramage, C S.1971. Monsoon Meteorology,
Academic Press. New York and
London, 296pp.
Aldrian, E. 2008. Meteorologi Laut
Indonesia. Jakarta: Badan
Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG).
C.P. Chang and T.N. Krishnamurti, Eds.
1987.Monsoon Meteorology. New
York : Oxford University Press.
Kurniawan, R. H., Najib. Suratno. 2011.
Variasi Bulanan Gelombang Laut
di Indonesia. Jakarta : Badan
Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG).