Anda di halaman 1dari 3

Menulis Itu Gampang: Rumus 5W + 1H

Begitu banyak jenis tulisan kalau kita mau menggolong-golongkannya. Ada fiksi dan nonfiksi.
Ada berita hardnews dan analisa. Ada pula biografi, esai, artikel, skrip radio dan teve, editorial,
weblog, surat cinta dan segudang lainnya. Jangan lupa, ada yang berkaitan dengan bisnis, seperti
surat penawaran, minutes meeting, dan ribuan jenis business letter.

Lupakan dulu kategorisasi yang memusingkan kepala. Karena sebagian besar jenis tulisan bisa
dikatakan baik dan benar bila memenuhi rumus baku yang sama. Yakni 5W + 1H. Itulah rumus
sakti yang menjadi pegangan saya ketika menjadi jurnalis di Bisnis Indonesia, majalah
PROSPEK dan terakhir di majalah SWA (ya, profesi awal saya adalah jurnalis, kurang lebih lima
tahun saya menjalaninya dengan penuh suka cita).
Rumus macam apa itu? Sederhana sekali:

W1 = What
W2 = Who
W3 = When
W4 = Where
W5 = Why
H = How

WHAT adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang ingin
kita tuangkan dalam tulisan. What ini bisa apa saja. Bisa soal Lumpur Lapindo yang tidak
selesai-selesai, Situs porno diharamkan dan akan diblokir Pemerintah, Bagaimana bisa
menjadi kaya, sukses sekaligus mulia? atau topik yang sedang hot di dunia gosip: Apakah anak
kandung Mayangsari juga anak kandung Bambang Tri?.

What yang kita tentukan ini akan menjadi dasar untuk 4W lainnya. Mari kita ambil topik
mengenai Mayangsari saja. Mumpung masih hangat.

WHO adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. Dalam studi kasus ini, who-nya
minimal bisa tiga tokoh: Mayangsari, Bambang Trihatmodjo, dan sang anak yang baru berusia
dua tahun: Khirani Siti Hartina Trihatmodjo. Yang pertama dan kedua sudah amat terkenal.
Sosok mereka sudah tertulis di mana-mana.

Meski Who is Mayangsari sudah banyak yang tahu, masih banyak sisi lain yang menarik untuk
dieksplorasi. Bahkan kebungkamannya mengenai tes DNA anaknya, menjadikan sosoknya
makin layak tulis, sampai-sampai bagaimana ia merayakan ulang tahun anaknya secara diam-
diam dan bagaimana ia menjenguk ibunya di rumah sakit dijadikan bahan pemberitaan.
Suasananya hati Mayangsari digali dengan baik sehingga makin menegaskan sosoknya dalam
menghadapi isu anak kandungnya.

Buat kita, yang tidak perlu jadi wartawan untuk bisa menulis sebaik mereka, Who harus menjadi
bagian yang berkaitan dengan What. Kalau kita ketemu Who yang tidak dikenal target pembaca
kita, maka kita harus mengupasnya dengan baik sehingga jelas keterkaitannya dengan What.

WHEN adalah waktu kejadian WHAT. Ini yang sering diabaikan oleh banyak penulis pemula.
Kapan kejadiannya akan memberi tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.

WHERE adalah tempat kejadian WHAT. Meski kelihatannya sepele, tempat kejadian ini punya
makna. Ketika Jose Mourinho berkunjung ke Milan tiga hari lalu misalnya, segera merebak isu ia
mau pindah ke Inter Milan. Coba kalau ia perginya ke Bali, kemungkinan besar tak akan ada isu
itu.

WHY adalah mengapa terjadi WHAT. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari berbagai
sudut. Permintaan tes DNA keluarga mantan presiden Soeharto terhadap anak Mayangsari bisa
dikupas dari sisi hukum, keluarga maupun pribadi. Bahkan kalau mau diseret jauh hingga ke
dunia mistis, misalnya minta diteropong oleh ahli nujum.
HOW adalah bagaimana WHAT terjadi, bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenisnya.

Yang jelas, dengan 5W+1H, tulisan kita dari segi kelengkapan informasi sekali lagi:
kelengkapan informasi tidak akan mengecewakan pembaca kita. Kalau ada yang kecewa itu
biasanya karena disebabkan oleh kekurangtepatan kita mengungkap WHY dan HOW-nya di
mata pembaca.

Jangan salah faham: rumus ini bukan hanya untuk nulis artikel, esai atau tulisan serius lain.
Bahkan surat lamaran kerja, undangan meeting, surat cinta bahkan diskusi pendek-pendek di
berbagai milis, rumus ini amat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan
kekuranglengkapan informasi.

Cukupkah berbekal rumus baku di atas? Tidak. Bagi mereka yang ingin menulis dan mendapat
respon pembacanya, ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dari rumus 5W+1H. Yakni
Daya Tarik Tulisan. Nanti akan dibahas dalam tulisan berikutnya.

Tulisan terkait:

Menulis itu Mudah : 3 Blogger dengan 3 Gaya Menulis


Menulis Itu Gampang: Mulailah Sejak Dini
Menulis itu Mudah: Menulis itu Bukan Bakat Namun Kompetensi
Menulis itu Gampang: Memberi Roh pada Tulisan
Menulis Itu Gampang: Mulailah dengan Blog
Menulis Itu Gampang

Anda mungkin juga menyukai