Anda di halaman 1dari 1

Lombok Utara Puluhan patung berbentuk manusia yang ada di dasar laut Gili Meno

Kabupaten Lombok Utara (KLU), belakangan ramai dibicarakan. Pasalnya keberadaanya


patung yang di tanam oleh pihak swasta itu justru dianggap menggangu karena bertentangan
dengan norma lantaran reliegnya mengandung unsur pornografi.

Patung itu mengandung unsur porno, apalagi foto-fotonya sudah beredar luas di medsos,
ungkap Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Lombok Utara
Khusnul Munadi, Senin (14/8).

Baca Juga:

Salut Murni Kesadaran Sendiri, Warga Gili Meno Kompak Bersihkan Sampah
Warga dan Wisatawan Gili Meno Bersihkan Sampah. Kemana Pemda KLU?
Belum Setahun Dermaga di Gili Meno Rusak, Ini Langkah Pemda KLU

Menurutnya, keberadaan patung itu di nilainya sebagai salah satu bentuk eksploitasi kepada
perempuan. Betapa tidak, dengan menonjolkan bagian dada (payudara) dalam ukiran patung
tersebut yang seolah dipegang dari belakang oleh patung bermotif laki laki.

Juga dari segi estetika tidak mencerminkan keberadaan daerah (KLU) kita yang kental
dengan adat istiadat, katanya.

Terlebih lagi, lanjut Khusnul, sangat tidak relevan dengan branding wisata halal yang di eluh-
elukan Pemprov NTB. Dengan dalih guna meningkatkan kunjungan wisatawan, lantas tidak
harus melanggar norma keadatan.

Anda mungkin juga menyukai