MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Maternitas
yang dibimbing oleh Dra. G. M. Sindharti, M. Kes
Oleh Kelompok 1:
A. Tanda-tanda Kala I
1. Pengertian Kala I Persalinan
a. Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
A. Fase laten :
B. Fase Aktif :
Anjurkan ibu untuk buang air besar jika perlu. Jika ibu merasa
ingin buang air besar saat persalinan aktif, lakukan periksa dalam
untuk memastikan bahwa apa yang dirasakan ibu bukan disebabkan
oleh tekanan kepala bayi pada rektum. Jika ibu belum siap
melahirkan, perbolehkan ibu untuk ke kamar mandi.
Jangan melakukan klisma secara rutin selama persalinan.
Klisma tidak akan memperpendek waktu persalinan, menurunkan
angka infeksi bayi baru lahir atau infeksi luka pas capersalinan,
malahan akan meningkatkan jumlah tinja yang keluar selama kala
dua persalinan.
1. Pencegahan infeksi
2. Anamnesis
B. TANDA-TANDA KALA II
1. Kala I persalinan adalah tahap dilatasi dimulai dengan awal kontraksi persalinan yang
teratur dan diakhiri dengan dilatasi serviks secara lengkap, tahap ini dapat dibagi
kedalam tiga fase, yaitu : fase laten, aktif dan transisi.
2. Kala II persalinan adalah tahap panggul dimulai dengan dilatasi serviks secara
lengkap dan diakhiri dengan pelahiran dan kelahiran bayi.
3. Kala III persalinan adalah tahap plasenta dimulai dengan kelahiran bayi dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta.
4. Kala IV persalinan adalah tahap pemulihan dimulai dengan kelahiran plasenta dan
berlanjut sampai 1 hingga 4 jam pertama pascapartum.
Menurut (Eka Anisa, 2003) tanda dan gejala pada kala II adalah sebagi berikut:
a. Klien mulai mengejan sesuai kemauannya, hal ini disebabkan oleh reflek ketika
kepala mulai menekan dasar perineum.
b. Mood wanita yang meningkatkan ketakutan, yang terjadi sejak kontraksi dimulai
makin meningkat, ia menjadi lebih serius dan mungkin tampak bingung oleh kekuatan
kontraksi.
c. Biasanya terdapat peningkatan show secara tiba-tiba yang lebih berwarna darah.
d. Klien mungkin menjadi semakin mudah marah dan tidak mau disentuh, ia mungkin
akan menangis jika diganggu.
e. Klien dapat muntah dan melaporkan bahwa ia merasa mual.
f. Wanita berpikir bahwa ia perlu buang air besar, gejala ini disebabkan oleh tekanan
kepala pada dasar perineum dan pada akhirnya menekan rectum.
g. Walaupun wanita mengatasi kontraksinya dengan sukses selama sebagian besar
persalinannya, ketidakpastian yang telah dialami sejak pembukaan serviks 6-8 cm
mengenai kemampuannya untuk mengatasi kontraksi dapat menjadi sangat besar ia
merasa frustasi dan tidak mampu menanganinya jika ditinggalkan sendirian.
h. Ketuban pecah dengan pengeluaran cairan ketuban, hal ini tentunya dapat terjadi
setiap waktu tetapi terjadi paling sering pada awal kala kedua.
i. Wanita pada saat ini mungkin mengatakan bahwa ia ingin dibuat tidur atau
menginginkan dilakukan seksio sesaria karena peningkatan nyeridan keinginan untuk
menyelesaikan persalinan. Kesadaran wanita sedikit berubah karena nyeri
konsentrasinya yang di paksakan dan kemungkinan pengobatan oleh karena itu setiap
latihan harus singkat dan eksplisit dan mungkin perlu diulangi pada tiap kontraksi.
Perawat juga harus tegas, tetapi lembut dalam mengatur pembatasan pada wanita
sehingga ia dapat menghemat energinya untuk kala dua. Pemukulan dan tangisan
yang berlanjut hanya menyebabkan keletihan dan wanita perlu bimbingan yang kuat
dari individu terlatih untuk membantunya mempertahankan control.
j. Perineum mulai membengkak dan orifisium anus mulai membuka. Ini adalah tanda
akhir tetapi tanda nomor 1,3,5, dan 7 terjadi tanda tersebut harus diperhatikan pada
setiap kontraksi. Hanya pemeriksaan per vagina atau keluarnya kepala yang dapat
mengonfirmasi kecurigaan tersebut dengan pasti.
a. His semakin kuat dengan interval 2 3 menit, dengan durasi 50 100 detik.
b. Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran,
karena tertekannya fleksus frankenhouser.
d. Dua kekuatan, yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga terjadi
kepala membuka pintu, suboksiput bertindak sebagai hipomochilon, berturut-turut
lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, dan muka serta kepala seluruhnya.
e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian kepala
pada punggung.
f. Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan:
- Kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu, ditarik curam kebawah
untuk melahirkan bahu depan, dan curam keatas untuk melahirkan bahu belakang.
- Setelah bahu lahir, ketiak dikait melahirkan sisa badan bayi.
- Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban.
g. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
Tanda-tanda bahwa kala II persalinan sudah dekatilah:
Ibu merasa ingin meneran
Perineum menonjol
Ibu kemungkinan merasa ingin buang air besar
Vulva vagina dan sphincter anus membuka
Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadyaniishak.blogspot.co.id/2014/08/makalah-tahapan-persalinan-kala-i.html.
Diakses pada tanggal 6 September 2015
Mardella, Eka Anisa (Eds).2003. Keperawatan Maternitas (Kesehatan Wanita, Bayi, &
Keluarga). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Sulistyawati, Ani & Nugraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika.