Anda di halaman 1dari 40

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN

INSTALASI PUSAT STERILISASI

RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

RS BAPTIS BATU

JL RAYA TLEKUNG NO 1

JUNREJO BATU
SURAT KEPUTUSAN
No. 302/13/III/SK_DIR/2013

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
INSTALASI PUSAT STERILISASI

DIREKTUR RS BAPTIS BATU

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian Dan Pelayanan Instalasi Pusat
Sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu, maka
diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian &
Pelayanan Instalasi Pusat Sterilisasi yang bermutu
tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Pelayanan Instalasi Pusat
Sterilisasi di Rumah Sakit Baptis Batu dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian
Dan Pelayanan Instalasi Pusat Sterilisasi di Rumah
Sakit Baptis Batu;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005 Tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical
Staff Bylaws) Di Rumah Sakit.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002 Tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
Bylaws).

ii
h.

i.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan No


j. 382/Menkes/2007 ttg Pedoman PPI di RS dan Fas.
Yankes Lainnya.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No 875 / Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang
penyusunan upaya pengelolaan lingkungan dan
upaya pemantauan lingkungan.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No 876 / Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang
pedoman teknis analisis dampak kesehatan
lingkungan.
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No 1204 / Menkes / SK / PER / XI / 2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No 1087 tahun 2010 tentang Standar kesehatan dan
Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.
m. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis
Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang
Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.

MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas


Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit
Baptis Batu.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN INSTALASI PUSAT STERILISASI RUMAH
SAKIT BAPTIS BATU

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Instalasi Pusat


Sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Instalasi Pusat


Sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan,
dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.

iii
KEEMPAT :

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian


Dan Pelayanan Instalasi Pusat sterilisasi Rumah Sakit Baptis
Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Rumah
Sakit Baptis Batu.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di
: Batu
Pada tanggal
: 13 Maret 2013
Direktur RS. Baptis Batu

dr. Arhwinda Pusparahaju A. Sp.KFR.,MARS.

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu ................................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... v
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
BAB II. Gambaran Umum RS. Baptis Batu ............................................... 3
2.1. Deskripsi RS. Baptis Batu.................................................................... 3
2.2. Sejarah Institusi RS. Baptis Batu ......................................................... 4
2.3. Deskripsi instalasi Pusat Sterilisasi 5
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Baptis Batu ............. 7
3.1. Misi ...................................................................................................... 7
3.2. Misi ...................................................................................................... 7
3.3. Falsafah ................................................................................................ 7
3.4. Nilai-Nilai ............................................................................................ 8
3.5. Motto .................................................................................................... 8
BAB IV. Struktur Organisasi RS. Baptis Batu ........................................... 9
4.1. Bagan Organisasi ................................................................................. 9
4.2. Keterangan / Pengertian ....................................................................... 9
BAB V. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan Instalasi Pusat syerilisasi 13
5.1. Visi ....................................................................................................... 13
5.2. Misi ...................................................................................................... 13
5.3. Falsafah ................................................................................................ 13
5.5. Tujuan .................................................................................................. 14
BAB VI. Struktur Organisasi Instalasi Pusat sterilisasi .............................. 15
BAB VII. Uraian Jabatan ............................................................................ 16
7.1. Kamar Steril ......................................................................................... 16
7.2. Loundry ................................................................................................ 19
BAB VIII. Tata Hubungan Kerja ................................................................ 23
BAB IX. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil................................. 28
BAB X. Kegiatan Orientasi ....................................................................... 29
9.2. Kamar Steril ......................................................................................... 29

v
9.3. Laundry ................................................................................................
BAB X. Pertemuan / Rapat .........................................................................
BAB XI. Pelaporan .....................................................................................

31
33
34

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Rumah Sakit Baptis Batu adalah rumah sakit swasta yang berada di Kota
Wisata Batu. Dalam perkembangan industri perumahsakitan yang kompetitif ini,
RS Baptis Batu juga harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Fasilitas
yang tersedia di RS baptis Batu antara lain Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Gawat Darurat, Rehabilitasi Medik, Instalasi Kamar Operasi,
Instalasi pusat sterilisasi dan lain-lain. Instalasi pusat sterilisasi RS Baptis Batu
membawahi sub unit kamar steril dan laundry.
Instalasi pusat sterilisasi adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan sterilisasi. Sebagai salah satu bagian dari RS Baptis Batu, Instalasi
pusat sterilisasi memberikan pelayanan tindakan pensterilan peralatan dengan
dilengkapi peralatan yang memadai dan juga di dukung oleh SDM yang memiliki
sertifikasi dan pelatihan yang khusus dibidangnya serta memenuhi persyaratan
dan standar di rumah sakit, nasional, undang undang dan peraturan yang
berlaku.
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib berupaya
untuk mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan itu maka
perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat
sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian

1
infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Sterilisasi adalah
suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan
dengan proses kimia atau fisika.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah
melalui pelayanan penunjang medik, yang profesional, bermutu dan aman,
khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Mengingat bahwa linen
digunakan di setiap ruangan di rumah sakit, maka diperlukan pengelolaan linen
secara komprehensif.
Upaya untuk mendukung peningkatan mutu dan terlaksananya program
kerja di bagian masing-masing diperlukan SDM yang berkualaitas. Seleksi
pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan
proses manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan, rekrutmen dan
seleksi sumber daya manusia yang baik diharapkan sebuah institusi dapat
menghasilkan SDM yang berkualitas.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RS

2.1 DESKRIPSI RS. BAPTIS BATU.

Rumah Sakit Baptis Batu (RS. Baptis Batu) merupakan rumah sakit umum
dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RS Baptis Batu berlokasi di JL. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec.
Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax:
0341 598911 dengan alamat e-mail rsbaptisbatu@yahoo.com
RS. Baptis Batu diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status berada
dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RS Baptis Batu
merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah
tipe C. Pada saat ini RS Baptis Batu dipimpin oleh dr. Arhwinda Pusparahaju
Artono, Sp.KFR, MARS selaku direktur.
Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RS Baptis
Batu yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah
menjadi Compassionate Hospital atau Rumah Sakit yang berbelas kasih.
Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk
menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan
RS. Baptis Batu.
Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan
RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel
care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS
Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur.

Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan

3
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.

2.2 SEJARAH INSTITUSI RS. BAPTIS BATU.

RS Baptis Batu mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya
Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia.
Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11
Mei 1999.
RS Baptis Batu didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri,
diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang
didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh
direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan,
RS Baptis Batu sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang
bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang.
Visi RS Baptis Batu saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini
merupakan visi yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS
Baptis Kediri yaitu :
1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan.
2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui
pelayanan rumah sakit.
Misinya adalah:
1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar
kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku,
agama.
2. Menumbuhkembangkan aset yang ada.
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik
spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi,
instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP,
serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,

4
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis
Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun
2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah
Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani
tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit
yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama
dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan
Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu
yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini.
Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai
dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo
Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr.
Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional
harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat
meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman.
Dengan target kemandirian ini RS Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan
rencana strategis yang sudah dicanangkan.

2.3 DESKRIPSI INSTALASI PUSAT STERILISASI


Instalasi pusat sterilisasi merupakan salah satu bagian dari RS. Baptis Batu
yang memberikan pelayanan di bidang pensterilan alat.
. Instalasi pusat sterilisasi berada di lantai 4 gedung C, pada awalnya instalasi
pusat sterilisasi dibawah bagian kamar operasi, dengan berjalannya waktu di
tahun 2014 sehubungan dengan adanya korelasi antara laundry/binatu dengan

5
kamar steril (CSSD) maka laundry/binatu berada dibawah instalasi pusat
sterilisasi.
Sekilas tentang kegiatan, yang dilakukan di pusat sterilisasi, sebelum alat atau
instrument digunakan oleh pasien maka peralatan tersebut akan dilakukan proses
penanganan alat terlebih dahulu. Mulai dari pembersihan, packaging, sterilisasi,
penyimpanan maupun distribusinya yang tidak hanya untuk kamar operasi saja
tetapi juga untuk ruangan atau depertemen lain .
Instalasi pusat sterilisasi memiliki SDM/tenaga yang sudah tersertifikasi dan
juga mengikuti pelatihan di luar rumah sakit sesuai dengan bidangnya masing
masing. Instalasi pusat sterilisasi juga memiliki peralatan yang memadai untuk
dapat menunjang pelayanan pensterilan alat, dengan disertai maintenance dan
kalibrasi secara teratur. Oleh karena itu instalasi pusat sterilisasi dapat memenuhi
kebutuhan pasien yang memadai untuk pelayanan akan kebutuhan alat steril dan
kebutuhan akan linen bersih dan hygienis.

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS

3.1 VISI
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi Menjadi Rumah Sakit pilihan
utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien

3.2 MISI
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial,
golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata
Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki
belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan
sejahtera.

3.3 FALSAFAH
Falsafah Rumah Sakit Baptis Batu adalah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat
Malang Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.

7
e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai
antar profesi.
f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.
g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.

3.4 NILAI
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai :
B = Belas Kasih
A = Asertif
P = Profesional
T = Tim Kerja
I = Integritas
S = Sejahtera

3.5 MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :
Memberikan pelayanan dengan belas kasih

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU

4.1.BAGAN ORGANISASI.

4.2.KETERANGAN/PENGERTIAN
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing masing, yaitu
:
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang
pelayanan medis dan keperawatan

9
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur
dalam bidang umum dan keuangan
iii. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu
atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Manajer Rawat Jalan, Medikal Check Up dan Klinik Satelit
2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan
3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care
4. Manajer ICU dan Kamar Operasi
5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan
Asuransi
6. Manajer Wellness Center
iv. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi
dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi
dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan.
Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit
Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik.
- Instalasi Gizi
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
- Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU.

10

-
-
-
-
-
- Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
- Instalasi Rawat Inap Kelas 3.

- Bagian Administrasi.

- Bagian Rekam Medik.

- Bagian Keuangan.

- Bagian Akuntansi.

- Bagian SIM RS.

- Bagian Humas.
Bagian Pemasaran.
Bagian Inventory.
Bagian SDM.
Bagian LPA.
Bagian Pemeliharaan Sarana.
v. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam, Taman
b. Unit Non Struktural
i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah sebagai berikut :
1. Komite Pastoral
2. Komite Medik
3. Komite Etik Rumah Sakit
4. Komite Keperawatan
5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/KKPRS
6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit/KPPIRS
7. Satuan Pemeriksaan Internal/SPI
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Baptis Batu
dikelompokkan sebagai berikut :

11
1. Kelompok Staf Medis Bedah
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah
3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut
iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Rekam Medik
2. Panitia Farmasi dan Therapi
3. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
4. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit
5. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

12
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI PUSAT STERILISASI
5.1 VISI.
Instalasi pusat sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi
menyediakan alat dan bahan steril dengan menjamin kualitas dan mutu
sterilisasinya.
5.2 MISI.
Instalasi pusat sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
1) Memberikan pelayanan akan kebutuhan peralatan steril untuk memenuhi
kebutuhan pasien dengan mengtamakan mutu dan keselamatan pasien.
2) Mengelola aset Instalasi pusat sterilsasi secara efektif untuk kemajuan
rumah sakit.
3) Menggali dan mengembangkan potensi SDM yang ada untuk mendukung
dan memaksimalkan pelayanan.

5.3 FALSAFAH
Falsafah Instalasi pusat sterilisasi Rumah Sakit Baptis Batu adalah :
Instalasi pusat sterilisasi menberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk
melayani dan membantu semua unit di rumah sakit yang membutuhkan alat
medic dalam kondisi steril

5.4 TUJUAN.
Umum:
Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna
menekan kejadian infeksi di rumah sakit.

13
Khusus:
1. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan pusat sterilisasi di
rumah sakit.
2. Untuk mengadakan pengawasan dan control mutu terhadap kegiatan
dan hasil dari instalasi pusat sterilisasi.
3. Sebagai panduan kerja bagi tenaga pelaksana di instalasi pusat
sterilisasi dalam memberikan pelayanan sterilisasi.

14
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PUSAT STERILISASI

Instalasi Pusat sterilisasi merupakan salah satu instalasi yang


pengawasannya di bawah Wadir Pelayanan. Kepala Instalasi pusat sterilisasi
bertanggung jawab langsung kepada Wadir Pelayanan.
Instalasi pusat sterilisasi membawahi 2 sub unit yaitu : kamar steril dan
laundry, yang masing-masing sub bagian ini bertanggung jawab langsung kepada
kepala Instalasi Kamar Operasi.

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

Ka. Instalasi pusat sterilisasi

Kamar steril Laundry

15
BAB VII
URAIAN JABATAN

7.1.INSTALASI PUSAT STERILISASI


1. Nama jabatan : kepala pusat sterilisasi/ sub unit kamar steril.
Hasil kerja :
1) Terselenggaranya pelayanan sterilisasi alat dan bahan
guna menekan kejadian infeksi di rumah sakit.
2) Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk
melayani dan membantu semua unit di rumah sakit
yang membutuhkan barang dan alat medik dalam
kondisi steril.
3) Terkoordinasinya seluruh kegiatan di kamar steril
Uraian tugas :
1) Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan
dengan supply alat medis steril bagi perawatan pasien
di rumah sakit.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ,
ketrampilan dan pengembangan diri/ personel lainnya.
3) Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan
penanganan alat dan bahan steril
4) Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur
dan penggunaan mesin sterilisasi secara benar.
5) Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada
saat penyiapan dan penanganan alat steril baik yang
sekali pakai atau pemakaian ulang.

16
6) Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan
melakukan koordinasi yang bersifat intern/ ekstern.
7) Melakukan seleksi calon tenaga di pusat sterilisasi,
menyiapkan konsep dan rencana kerja, serta
melakukan evaluasi pada waktu yang telah
ditentukan.
8) Membuat program orientasi untuk tenaga baru
9) Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai
dengan kebutuhan.
10) Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat
yang rusak.
11) Membuat perencanaan program kerja.
12) Membuat laporan kinerja pusat sterilisasi
13) Membuat jadwal dinas
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sterilisasi
dan pengelolaan administrasi.
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf.
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di pusat
sterilisasi
Wewenang :
1) Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di
pusat sterilisasi
2) Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf.
3) Menilai kinerja staf.
4) Mengusulkan untuk pengembangan staf.
5) Membuat dan menandatangani form permintaan
barang yang dibutuhkan pusat sterilisasi
6) Mendelegasikan tugas kepada kepala sub instalasi /
penanggung jawab administrasi.
7) Merekomendasikan sumber luar untuk tenaga pusat
sterilisasi

17
Syarat jabatan

:
1) Pendidikan minimal D3 di bidang kesehatan dengan
masa kerja selama 3 tahun di bidang sterilisasi.
2) Mempunyai kemampuan manajemen
3) Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya

1. Nama jabatan : Perawat/petugas pelaksana kamar steril


Hasil kerja : Terselenggaranya pelayanan sterilisasi di RS Baptis Batu
dengan baik dan lancar.
Uraian tugas :
1) Bertanggung jawabterhadap kepala instalasi.
2) Tidak alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan
di pusat sterilisasi.
3) Dapat mengerti perintah dan menerapkannya
menjadi aktivitas.
4) Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan.
5) Mengikuti prosedur kerja/ Standar Prosedur
Operasional yang telah dibuat.
6) Dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dengan
perintah langsung maupun tidak langsung/ telepon.
7) Dapat mengerjakan pekerjaan rutin / berulang-ulang
yang relatif membosankan.
8) Dapat menerima tekanan kerja dan kadang-kadang
lembur.
9) Memakai pelindung seperti apron, masker, penutup
kepala, sandal khusus dan sarung tangan.
10) Memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan
bahan steril.

18
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sterilisasi
dan pengelolaan administrasi.
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf.
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di pusat
sterilisasi/ CSSD.
Wewenang :
1) Mengusulkan kepada kepala instalasi untuk
penambahan peralatan CSSD.
2) Mengusulkan untuk pengembangan staf.
Syarat jabatan :
1) Minimum SMA
2) Mempunyai ketrampilan yang baik
3) Personal hygiene baik
4) Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian.
5) Mengikuti pelatihan sterilisasi

7.2.LAUNDRY
1. Nama jabatan : Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi/Sub Unit
Laundry
Hasil kerja : Terselengaranya proses pencucian linen sesuai standart
RS
Uraian tugas :
1) Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan
dengan supply linen di rumah sakit.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ,
ketrampilan dan pengembangan diri/ personel lainnya.

19
3) Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan
penanganan pencucian linen
4) Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur
dan penggunaan mesin cuci secara benar.
5) Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada
saat pencucian
6) Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan
melakukan koordinasi yang bersifat intern/ ekstern.
7) Melakukan seleksi calon tenaga di sub unit laundry,
menyiapkan konsep dan rencana kerja, serta
melakukan evaluasi pada waktu yang telah
ditentukan.
8) Membuat program orientasi untuk tenaga baru
9) Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai
dengan kebutuhan.
10) Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat
yang rusak.
11) Membuat perencanaan program kerja.
12) Membuat laporan kinerja pusat laundry
13) Membuat jadwal dinas
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pencucian
di laundry dan pengelolaan administrasi.
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf.
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di laundry
Wewenang :
1) Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di
laundry
2) Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf.
3) Menilai kinerja staf.
4) Mengusulkan untuk pengembangan staf.

20
5) Membuat dan menandatangani form permintaan
barang yang dibutuhkan pusat sterilisasi
6) Mendelegasikan tugas kepada petugas laundry
7) Merekomendasikan sumber luar untuk tenaga di
laundry
Syarat jabatan :
1) Pendidikan minimal D3
2) Mempunyai kemampuan manajemen
3) Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya

2. Nama jabatan : Perawat/petugas pelaksana


Hasil kerja : Terselenggaranya proses pencucian linen sesuai standar
RS
Uraian tugas :
1) Bertanggung jawab terhadap kepala.
2) Dapat mengerti perintah dan menerapkannya
menjadi aktivitas.
3) Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan.
4) Mengikuti prosedur kerja/ Standar Prosedur
Operasional yang telah dibuat.
5) Dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dengan
perintah langsung maupun tidak langsung/ telepon.
6) Dapat mengerjakan pekerjaan rutin / berulang-ulang
yang relatif membosankan.
7) Dapat menerima tekanan kerja dan kadang-kadang
lembur.
8) Memakai pelindung seperti apron, masker, penutup
kepala, sandal khusus dan sarung tangan.
9) Memelihara peralatan di laundry

Tanggung jawab :

21

1) Bertanggung
jawab
terhadap pelaksanaan
pencucian linen dan pengelolaan administrasi.
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf.
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di laundry

Wewenang :
1) Mengusulkan kepada kepala instalasi untuk
penambahan peralatan di laundry
2) Mengusulkan untuk pengembangan staf.
Syarat jabatan :
1) Pendidikan minimum SMA
2) Dapat belajar dengan cepat.
3) Mempunyai ketrampilan yang baik
4) Personal hygiene baik
5) Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian.
6) Mengikuti pelatihan sterilisasi

22
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Wadir Pelayanan

Rawat Jalan

Rawat Inap

IGD

BPS

Farmasi

Kasir

ICU

Pemasaran

Pengadaan

Logistik

INSTALASI
Gizi
PUSAT STERILISASI

SDM
Sub Unit :
1. Kamar steril LPA

2. Laundry
SIM

Laundry

Radiologi

Operator telepon

Transportasi

23
Laboratorium

Rumah tangga
8.2.1 Hubungan kerja dengan Wakil Direktur Pelayanan
1. Pelaporan dari Instalasi pusat sterilisasi tentang seluruh kegiatan yang
dilakukan bagian masing-masing.
2. Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi berkaitan dengan masalah
yang terjadi di kamar steril dan laundry.
8.2.2 Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Jalan
a) Kamar steril
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan alat steril
b) Laundry
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan pencucian linen kotor dan
kebutuhan linen bersih

8.2.3 Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Inap


2. b) Kamar steril
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan alat steril
3. c) Laundry
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan pencucian linen kotor dan kebutuhan
linen bersih

8.2.1 Hubungan Kerja Dengan Instalasi Gawat Darurat


4. b) Kamar steril
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan alat steril
5. c) Laundry
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan pencucian linen kotor dan
kebutuhan linen bersih
8.2.1 Hubungan Kerja Dengan BPS

24
1. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kamar steril dan laundry
2. Petugas instalasi Instalasi pusat sterilisasi menulis di lembar permintaan
perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan ditandatangani oleh kepala
keperawatan Instalasi pusat sterilisasi.
3. Petugas Instalasi kamar steril dan laundry mengantar lembar permintaan
perbaikan
4. Petugas kamar steril dan laundry mengantar alat yang akan diperbaiki,
bila alat bisa diperbaiki di BPS
5. Petugas BPS menerima permintaan dan mengerjakan
6. Jika ada alat yang rusak dan butuh pergantian onderdil maka petugas
BPS menghubungi kepala Instalasi pusat sterilisasi dan menghubungi
kepala bidang umum untuk meminta pergantian onderdil
7. Petugas kamar steril dan laundry mengecek ulang alat tersebu

8.2.2 Hubungan Kerja Dengan Instalasi Farmasi


6. b) Kamar steril
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan alat steril, alkes steril
7. c) Laundry
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan pencucian linen kotor dan
kebutuhan linen bersih
8.2.1 Hubungan Kerja dengan Kasir
a. Berkoordinasi berkaitan harga alkes
b. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi pusat
sterilisasi tentang penggunaan alkes.
c. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi pusat
sterilisasi tentang tarif alkes, bahan habis pakai steril dan harga
laundry.
8.2.2 Hubungan Kerja dengan Intalasi Care Unit
8. b) Kamar steril
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan alat steril
9. c) Laundry

25
Berkoordinasi dalam hal kebutuhan pencucian linen kotor dan
kebutuhan linen bersih
8.2.1 Hubungan dengan Pemasaran
a. Petugas pemasaran, memasarkan fasilitas yang tersedia di Instalasi
pusat sterilisasi.
8.2.2 Hubungan kerja dengan pengadaan
a. Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan barang yang
dibutuhkan Instalasi kamar steril dan laundry
b. petugas kamar steril dan tenaga laundry membuat permintaan di
buku bon permintaan ke bagian pengadaan yang ditanda tangani
oleh kepala Instalasi pusat sterilisasi.
c. Petugas kamar steril dan laundry mengantar buku bon permintaan
ke bagian pengadaan
d. Petugas pengadaan mencarikan bahan yang diminta oleh Instalasi
pusat sterilisasi.
e. Petugas pengadaan melakukan konfirmasi bila barang yang dipesan
tidak ada
8.2.3 Hubungan Kerja dengan Logistik
a. Berkoordinasi berkaitan pengambilan barang cetakan dan barang
operasional bagian Instalasi kamar steril dan laundry
b. Petugas logistik mengubungi petugas kamar steril dan laundry jika
barang sudah datang sesuai dengan permintaan
c. Petugas kamar steril dan laundry memesan barang yang datang
melalui e-slip lewat computer.
d. Petugas kamar steril dan laundry mengambil, mengecek sesuai
permintaan dan ditandatangani oleh kedua pihak.
8.2.4 Hubungan Kerja dengan Instalasi Gizi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan penyediaan konsumsi bagi tenaga
Instalasi kamar steril dan laundry
b. Petugas Instalasi pusat sterilisasi menulis di lembar permintaan bon
makanan untuk lembur yang ditandatangani oleh kepala Instalasi
pusat sterilisasi.

26
8.2.5 Hubungan kerja dengan SDM
a. Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi kepegawaian
b. Berkoordinasi berkaitan kegiatan pendidikan dan latihan pegawai
c. Berkoordinasi dalam penilaian karyawan

8.2.6 Hubungan kerja dengan LPA


Berkoordinasi berkaitan dengan konfirmasi biaya asuransi
8.2.7 Hubungan kerja dengan SIM
a. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan
Komputer dan printer
b. Berkoordinasi berkaitan dengan promosi rumah sakit melalui
website atau jejaring sosial lainnya
8.2.8 Hubungan kerja dengan kamar operasi dan anestesi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pencucian linen operasi
b. Petugas Instalasi Kamar Operasi mengantar linen kotor ke laundry
c. Petugas laundry menerima dan dilakukan pengecekan
d. Petugas Instalasi Kamar Operasi mengambil linen yang sudah bersih
8.2.9 Hubungan kerja dengan operator telepon
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pemanggilan tim on call Instalasi
pusat sterilisasi
b. Bagian/instalasi yang membutuhkan tim instalasi pusat sterilisasi
menghubungi melalaui operator
8.2.10 Hubungan kerja dengan transportasi
Berkoordinasi berkaitan dengan penjemputan tim on call Instalasi pusat
sterilisasi.
8.2.11 Hubungan kerja dengan laboratorium
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman kultur.
8.2.12 Hubungan kerja dengan bagian Rumah Tangga
a. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan kebutuhan linen
b. Berkoordinasi bekaitan dengan inventaris barang rumah tangga di
Instalasi pusat sterilisasi

27
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
-Sertifikasi 1
HIPKABI The
Nurses Role Control
Ka. Instalasi D3 keperawatan
Surgical Site
Infection
-Pelatihan dasar
instrument intern
Tenaga kamar SPK Pelatihan intern 3
steril SMA
Tenaga laundry SMA Pelatihan intern 4

28
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

10.1. INSTALASI PUSAT STERILISASI


10.1.1 KAMAR STERIL.
WAKTU/ PENANGGUNG
NO MATERI METODA
TANGGAL JAWAB
Orientasi secara garis Hari 1 - Pembelajaran Ka. Instalasi
besar: - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/
Tentang pengertian Ka. Sub. Kamar
kamar steril steril
1
Sosialisasi Falsafah
dan tujuan , struktur
organisasi kamar
steril
Jadwal dinas
Alur pengiriman alat/ Hari 2 - Pembelajaran Ka. Instalasi

2 instrument kotor - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Prosedur pencucian/ Hari 3 - Pembelajaran Ka. Instalasi

3 pembersihan alat/ - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


instrument kotor - Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Alur pengambilan Hari 4 - Pembelajaran Ka. Instalasi
4 alat/ instrument - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/
steril - Praktek Ka. Sub. Kamar

29
Prosedur steril
Pengambilan Alat
steril
Pembuatan alkes steril Hari 5 - Pembelajaran Ka. Instalasi

5 - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Prosedur packing Hari 6 - Pembelajaran Ka. Instalasi

6 instrumen/ alkes steril - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Prosedur penggunaan Hari 7 - Pembelajaran Ka. Instalasi

7 auto clave - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Distribusi alkes ke Hari 8 - Pembelajaran Ka. Instalasi

8 farmasi - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Inventaris alat steril di Hari 9 - Pembelajaran Ka. Instalasi

9 kamar steril - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Inventaris alat steril di Hari 10 - Pembelajaran Ka. Instalasi

10 ruangan - Tanya jawab Pusat Sterilisasi/


- Praktek Ka. Sub. Kamar
steril
Evaluasi Hari 11 - Ujian tulis Ka. Instalasi

11 - Ujian lisan Pusat Sterilisasi/


Ka. Sub. Kamar
steril

30
10.1.2. LAUNDRY.
WAKTU/ PENANGGUNG
NO MATERI METODA
TANGGAL JAWAB
Orientasi secara garis Hari 1 - Pembelajaran Ka. Instalasi
besar: - Tanya jawab Pusat Sterilisasi /
Tentang pengertian petugas laundry
1 laundry yang
Sosialisasi tujuan , berkompeten
struktur organisasi
laundry
Jadwal dinas
Alur pengiriman Hari 2 - Pembelajaran Ka. Instalasi
linen kotor - Tanya jawab Pusat Sterilisasi /
2
Alur pengambilan - Praktek petugas laundry
linen kotor yang
berkompeten
Alur pengiriman Hari 3 - Pembelajaran Ka. Instalasi
linen bersih - Tanya jawab Pusat Sterilisasi /
3 petugas laundry
Alur pengambilan - Praktek
yang
linen bersih berkompeten

Prosedur pemakaian Hari 4 - Pembelajaran Ka. Instalasi


mesin cuci, pengering - Tanya jawab Pusat Sterilisasi /
4 petugas laundry
- Praktek
yang
berkompeten

Prosedur pencucian Hari 5 - Pembelajaran Ka. Instalasi


5 linen Pusat Sterilisasi /
- Tanya jawab
petugas laundry

31
- Praktek yang
berkompeten

Prosedur packing linen Hari 6 - Pembelajaran Ka. Instalasi


- Tanya jawab Pusat Sterilisasi /
6 petugas laundry
- Praktek
yang
berkompeten

Evaluasi Hari 7 - Ujian lisan Ka. Instalasi


- Ujian tulis Pusat Sterilisasi /
7 petugas laundry
yang
berkompeten

32
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Sabtu ( 1 bulan sekali sehabis Raker )
Jam : 7.30 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Semua tenaga di Instalasi pusat sterilisasi
Materi :
1) Pembacaan notulen rapat minggu lalu dan tindak lanjut
2) Pembacaan hasil Raker
3) Pembahasan laporan mingguan
4) Evaluasi kendala dan solusi

2. Rapat Kerja Bulanan


Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap 1 bulan sekali
Jam : 7.00 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Poliklinik lantai 2
Peserta : Direksi, manajer, ketua komite, ka. Instalasi, ka.
bagian
Materi :
1) Pembacaan notulen raker bulam lalu dan tindak lanjut
2) Presentasi laporan kinerja unit kerja
3) Evaluasi kendala dan solusi

33
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

BAB XII
PELAPORAN

1. Laporan harian
a) Laporan tertulis jumlah kegiatan di kamar steril dan laundry.
b) Inventaris harian
c) Laporan insidentil : bila ada masalah / hal yang perlu dibahas segera
2. Laporan bulanan
Laporan tertulis diserahkan ke wakil direktur pelayanan dan dipresentasikan
pada saat rapat kerja bulanan
3. Laporan tahunan
Laporan dibuat sesuai format TOR unit kerja, bentuk laporan tertulis, soft
copy dan diserahkan ke sekretaris direktur

34

Anda mungkin juga menyukai