Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY SP KELUARGA GANGGUAN PROSES KELUARGA

(Jiwa Masyarakat)

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas di AKADEMIK KEPERAWATAN


PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO Tahun Ajaran 2017/2018

Disusun oleh:

Kelompok 3 (III B)

1. Amanda Debby N. (201501050)


2. Aurina Nur H. (201501053)
3. Duana Wahyu F. (201501059)
4. Eka Widiawati (201501060)
5. Fitri Febriani (201501066)
6. Frilinda Pravitasari (201501068)
7. Hendrik Setiono (201501069)
8. Mareta Diahayu A. (201501078)
9. Rendani Hesty P. (201501084)
10. Taufik Mustakim (201501088)

AKADEMIK KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
Jl. Ciptomangunkusumo No.82A Ponorogo, Telp: (0352) 461792, Fax: (0352) 462819
Email:office@akperpemkabponorogo.ac.id, Website: akperpemkabponorogo.ac.id
NASKAH ROLE PLAY
SP KELUARGA GANGGUAN PROSES KELUARGA

Pemeran:
Narator : Frilinda Pravitasari
Bu Surti : Aurina Nur H.
Bu Kartika : Eka Widiawati
Bu Janna : Duana Wahyu F.
Mak Sumi (penjual sayur) : Amanda Debby N.
Pak RT : Taufik Mustakim
Perawat Nadia : Rendani Hesty P.
Bapak Yoyok : Hendrik Setiono
Ibu Yoyok : Fitri Febriani
Cinta : Mareta Diahayu A.

Cinta adalah anak remaja usia 15 tahun, dia duduk dibangku sekolah kelas 1 SMA.
Cinta merupakan putri kedua dari pak yoyok dan bu yoyok. Cinta sering mendapatkan
kekangan dari orang tuangnya, semua kehendak orang tuanya harus selalu dilakukan. Cinta
juga hanya diperbolehkan keluar rumah saat sekolah, les, dan mengerjakan tugas
sekolahnya. Dilingkungan rumah cinta dikenal sebagai anak yang pendiam dan sopan,
namun dibalik itu semua cinta sering melakukan pemberontakan dengan cara sering
membolos saat les, pergi kediskotik dan mabuk-mabukan. Suatu ketika ada tetangga yang
sering memergoki cinta pergi kediskoti, dan mabuk-mabukan.
Suatu pagi tetangga pak yoyok berkumpul belanja di tukang sayur dan membicarakan
anak pak yoyok yang sering pergi ke diskotik dan mabuk-mabukan.
Bu Surti : Eh bu.. tahu apa tidak kabar dari anaknya pak yoyok yang cewek itu?
Bu Janna : Anak pak yoyok yang mana? Pak yoyok kan punya 2 anak cewek too
jeng
Bu Surti : Itu lo yang seumuran sama anaknya Bu Kartika.
Bu Kartika : Ohh si Cinta to jeng... Emangnya kenapa jeng? Kan cinta anaknya sopan
gitu dirumah..
Bu Surti : Halah dirumah aja keliatannya sopan, saya sendiri lo tahu kemaren si
cinta itu pergi kediskotik bu.. Tidak sekali dua kali, tapi saya sering lihat
dia kediskotik. Kalau kaya gitu dibiarkan bisa malu-maluin RT kita lah
buu
Mak Sumi : Hayo bu Surti mulaikan gosipnya.
Bu Surti : Loh saya itu cerita apa adanya lo mak sumi..
Bu Janna : Oalah cinta to. Iya sih anak saya juga pernah cerita tentang hal tersebut,
malah anak saya juga pernah mergokin cinta gk masuk les tapi malah
mabuk.
Bu Kartika : Saya kok masih tidak percaya to jeng.. tapi kalo ibu-ibu semua tahu
kenapa kok ndak ngomong kepak RT biar dapat penangana lebih lanjut . . .
Mak Sumi : Nah.. benar banget itu bu Kartika, mending ngomong aja ke pak RT biar
nanti pak RT kerja sama sama petugas PONKESDES untuk memberikan
bimbingan ke keluarganya pak Yoyok. Soalnya saya dengar-dengar
perawat yang dinas di PONKESDES itu tidak hanya menangani masalah
kesehatan saja tetapi juga menangani/member bimbingan dan solusi pada
keluarga-keluarga yang mempunyai masalah tentang proses keluarga
misalnya yaa kaya yang dialami keluarga pak yoyok.
Bu Surti : Wah ide bagus itu bu Karti dan mak Sumi ya udah ayo cepat-cepat
belanjanya terus pulang belanja mampir kerumah pak RT.
Sepulang dari belanja Ibu-ibu mampir kerumah pak RT untuk memberitahuan tentang
permasalahan keluarga pak Yoyok dan mengusulkan untuk memberikan bimbingan pada
keluarga pak Yoyok dari petugas PONKESDES. Pak RT pun mengiyakan usulan dari ibu-
ibu tersebut. Dan pak RT meminta bantuan kepada petugas PONKESDES untuk
memberikan bimbingan pada keluarga pak Yoyok.
Keesokan harinya petugas PONKESDES mendatangi rumah pak Yoyok untuk
memberikan bimbingan dan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Perawat Nadia : Assalamualaikum
Bu Yoyok : Waalaikumsalam silahkan masuk, silahkan duduk bu .
Perawat Nadia : Ohh iya bu terimasih ibu.
Bpk Yoyok : Eemmm maaf, ibu ini petugas PONKESDES kan ada keperluan apa
ini buu..?
Perawat Nadia : Maaf ibu bpk, sebelumnya perkenalkan saya perawat Nadia, benar kata
pak Yoyok saya petugas dari PONKESDES saya disini mau bercakap-
cakap dan memberikan bimbingan pada bpk dan ibu mengenai anak bpk
dan ibu.
Bpk Yoyok : Oh iya bu.. tapi sebentar buu.. memangnya ada masalah apa dengan anak
saya kok kami harus diberi bimbingan?
Perawat Nadia : Begini bpk, sebelumnya bpk sudah mengetahui apa yang dialami atau
dilakukan anak bpk diluar rumah?
Bpk Yoyok : Memangnya kenapa bu? (dengan nada tinggi)
Bu Yoyok : Apa anak saya sering buat masalah bu?
Perawat Nadia : begini bpk/ibu, saya menerima pemberitahuan dari tetangga bpk dan ibu
bahwa anak bapak dan ibu sering pergi kediskotik dan suka mabuk-
mabukan.
Bu Yoyok : Tidak mungkin!!! Anak saya itu orangnya penurut dan pendiam, sopan
dan saya tidak pernah mengajarkan hal seperti itu pada anak saya.
Bpk Yoyok : Tidak mungkin lah itu bu, ibu ini jangan mengada-ngada. Anak saya itu
selalu nurut dengan semua perkataan saya, kalau saya bilang tidak ya
tidak, kalau saya bilang iya ya harus dilakukan. Dan dia itu kalau keluar
hanya untuk les dan kalau pulangnya malam itu pasti habis ngerjain tugas
sama temenya. Jadi saya tidak percaya dengan semua omong kosong ibu
itu.!!!
Perawat Nadia : Iya bpk,saya hanya menyampaikan apa yang disampaikan tetangga bpk
ketahui tentang anak bpk dan ibu.
Bpk Yoyok : Apa ada buktinya? (dengan nada tinggi)
Perawat Nadia : Baik bpk sebentar saya telfonkan pak RT untuk memberikan kesaksian.
Permisi pak/bu.
Bpk Yoyok : Silahkan!!!
Perawat Nadia perkgi keluar untuk menelfon pak RT. Selang beberapa menit pak RT
dating ke rumah Bpk Yoyok.
Pak RT : Asslamualaikum
Bpk/ibu Yoyok : Waalaikumsalam masuk pak..
Pak RT : Iya terimasih (segera masuk dan duduk)
Bpk Yoyok : Apakah benar pak kalau anak saya sering kediskotik dan suka mabuk..?
Pak RT : Baik, pak Yoyok tenang dulu jangan terbawa emosi, begini pak/bu saya
disini memberikan kesaksian saya atas informasi dari warga tentang apa
yang dilakukan anak pak Yoyok tersebut, dan saya hanya memastikan
apakan hal itu benar atau tidak. Seandanya hal tersebut benar terjadi saya
dan petugas PONKESDES siap untuk membantu pak Yoyok untuk
menyelesaikan masalah ini.
Bpk Yoyok : Masa seperti itu anak saya pak?
Pak RT : Iya pak, Alangkah baiknya jika nak cinta ada pak Yoyok tanyakan
langsung ke nak cinta.
Bpk Yoyok : Cin Cinta. Sini sebentar!!!
Cinta : Iya bpk.
Bpk Yoyok : Duduk sini, apa benar kamu sering pergi les tapi malah main kediskotik
dan mabuk-mabukan? (dengan ekspresi sangat marah)
Cinta : Eeemmm Iya pak, benar. (sambil menundukkan kepala)
Bpk Yoyok : Astagfirullahaladzim nak (dengan ekspresi kaget)
Ibu Yoyok : Ibu tidak menyangka nak Kenapa kamu lakukan semua itu?
Cinta : Aku melakukan semua itu untuk melampiaskan kekesalan ku pada bpk
dan ibu. Karena bpk dan ibu selalu memaksakan kehendak yang tidak aku
inginkan. Aku merasa kurang bebas dan merasa terkekang pak bu
Ibu Yoyok : Itu semua kami lakukan demi kebaikan dan kebahagiaan kamu nak..
Cinta : Kebaikan Kebahagian Yang seperti apa itu?
Pak RT : Sudah-sudah begini saja mari kita selesaikan permasalahan ini dengan
baik-baik. Disinikan ada petugas dari PONKESDE, bagaimana kalau bpk
dan ibu mau menerima bimbingan dan solusi dari ibu-ibu perawat ini?.
Bpk Yoyok : Yaa sudahlah pak, gimana baiknya aja
Perawat Nadia : Baik, bpk ibu sudah mendengar sendiri apa yang dilakukan anak bpk dan
ibu.
Dari penjelasan yang saya dengar tadi, saya bisa menarik kesimpulan
bahwa pola asuh yang bpk dan ibu berikan kepada anak itu kurang tepat.
Jadi bpk dan ibu sebaiknya memberikan kebebasan pada anak untuk
memilih suatu hal yang diminati si anak. Jangan terlalu mengekang anak
sebab hal tersebut dapat akan menimbulkan sikap pemberontakan dari
anak contohnya seperti yang terjadi pada anak bpk/ibu. Berikan
kesempatan anak untuk mengeksplorasi bakat minat yang dia miliki,
sediakan waktu luang untuk anak untuk menceritakan kejadian yang dia
alami dan berikan solusi-solusi pada anak yang sekiranya dapat dia
lakukan.
Ibu Yoyok : Tapi saya kira pola asuh yang saya berikan itu sudah tepat bu.
Perawat Nadia : Iya bu, terkadang apa yang kita kira tetap itu belum tentu tetap dimata
orang lain pak.
Bpk Yoyok : (terdiam)
Perawat Nadia : Untuk dek Cinta, sebaiknya jika ada kemauan dari orang tua yang tidak
sejalan dengan apa kemauan dek cinta alangkah baiknya dek cinta
bicarakan dengan orang tua, dan memikirkan segalanya dengan baik-baik.
Bagaimana?
Cinta : Iya bu perawat terimasih atas nasihatnya. Dan untuk bpk ibu, cinta minta
maaf atassemua yang cinta lakukan dan membuat bapk ibu malu.
Bpk Yoyok : Iya nak, bpk dan ibu juga minta maaf jika selalu memaksa kamu untuk
melakukan hal yang tidak kamu minati. Tapi kalau bisa kamu ngomong
apa yang kamu inginkan dan jangan mengulangi hal-hal seperti ini lagi ya
nak.
Cinta : Iya pak bu.
Pak RT : Nah kalau ini masalah sudah selesai saya mau pamit kekantor kelurasan
dulu
Ibu Yoyok : Iya Pak, terimakasih ya pak
Perawat Nadia : Baiklah pak bu, saya juga ikut pamit sekalian mau kembali kantor dulu.
Nanti jika bpk/ibu memerlukan bantuan bisa langsung datang ke kantor
PONKESDES ya pak bu.
Bpk/ibu Yoyok : Ohh iya bu terimasih atas bantuan dan bimbingannya ya bu
Perawat Nadia : Iya pak bu, sama-sama. Saya juga terimasih dan mohon maaf sudah
mengganggu waktu ibu dan bpk. Saya permisi dulu ya pak bu
Assalamualaikum
Bpk/ibu Yoyok : Iya bu Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai