NPM : 12700082
1. Seorang laki-laki 35 tahun datang ke tempat praktek anda dengan diantar istrinya
dengan keluhan sakit kepala dan diare. Menurut keterangan istrinya, laki-laki
tersebut habis makan lobster di suatu restoran. Dokter menduga laki-laki tersebut
mengalami keracunan arsen. Menurut anda apakah pengaruh keracunan arsen
terhadap metablisme karbohidrat? Jelaskan!
Toksisitas senyawa arsen sangat bervariasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa arsenit
(bentuk trivalen) memiliki toksisitas akut yang lebih tinggi daripada arsenat (bentuk
pentavalent). Keracunan arsen memiliki pengaruh terhadap metabolism karbohidrat
Pada fase kedua dari glikolisis, toksisitas arsen terjadi karena kompetisi arsenat
dengan fosfat anorganik (Pi) dalam reaksi gliseraldehid dehidrogenase untuk
menghasilkan 1-arseno-3-fosfogliserat, yang mengalami hidrolisis spontan menjadi 3-
fosfogliserat tanpa membentuk ATP.
Arsen juga menginhibisi metabolism piruvat yang menyebabkan asidosis laktat. Hal
tersebut terjadi apabila arsenit bereaksi dengan gugus SH asam lipoat dan
menghambat piruvat dehidrogenase, yang memungkinkan terjadinya penimbunan
piruvat. Salah satu system enzim ialah kompleks piruvat dehidrogenase yang
berfungsi untuk oksidasi dekarboksilasi piruvat menjadi Co-A dan CO2 sebelum
masuk dalam siklus TOA (tricarbocyclic acid). Dimana enzim tersebut terdiri dari
beberapa enzim dan kofaktor. Reaksi tersebut melibatkan transasetilasi yang mengikat
koenzim A (CoA-SH) untuk membentuk asetil CoA dan dihidrolipoil-enzim, yang
mengandung dua gugus sulfhidril. Kelompok sulfhidril sangat berperan mengikat
arsen trivial yang membentuk kelat. Kelat dari dihidrofil-arsenat dapat menghambat
reoksidasi dari kelompok akibatnya bila arsen terikat dengan system enzim, akan
terjadi akumulasi asam piruvat dalam darah. Pasien dengan defisiensi herediter piruvat
dehidrogenase yang dapat disebabkan oleh defek pada satu atau lebih komponen
kompleks enzim juga mengalami asidosis laktat terutama setelah pemberian glukosa.
Karena otak bergantung pada glukosa sebagai bahan bakar, kelainan metabolisme
tersebut sering menyebabkan gangguan neurologis. Toksisitas arsen biasanya
memperlihatkan gejala sakit perut, gejala tersebut disebabkan oleh adanya vasodilatasi
(pelebaran pembuluh darah) yang akan mengakibatkan terbentuknya vesikel (lepuh)
pada lapisan submukose lambung dan usus. Gangguan tersebut mengakibatkan rasa
mual, muntah, diare (kadang bercampur darah) dan sakit perut yang sangat.
Kompleks alpha-ketoglutarat dehidrogenase memerlukan kofaktor yang sama dengan
kofaktor yang diperlukan kompleks piruvat dehidrogenase tiamin difosfat, lipoat,
NAD+, FAD, dan KoA serta menyebabkan terbentuknya suksinil KoA. Seperti
halnya oksidasi piruvat, arsenit menghambat reaksi ini yang menyebabkan akumulasi
substrat yaitu alpha-ketoglutarat. Kaarena reaksi ini hanya berjalan satu arah.
7-11 mM, dan kecepatan maksimum yang tidak lebih besar daripada kecepatan
penggunaan glukosa oleh otak. Dengan demikian, penurunan kadar glukosa di bawah
kadar puasa 80-90 mg/dl kemungkinan besar akan mempengaruhi kecepatan metabolisme
glukosa yang berarti di otak (Marks D. B. et al.,2000).