Anda di halaman 1dari 6

1

PORTOFOLIO
Topik:
Chronic Kidney Disease
Tanggal kasus: 29 Oktober 2016 Presenter: dr. Gemilang Nurendah

Tanggal presentasi: 03 November 2016 Pendamping: dr. Herwin,SpPD, MARS

Tempat presentasi: RS Bhayangkara Setukpa Lemdikpol

Objektif presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Pria usia 50 tahun datang ke IGD RS Secapa diantar istrinya dengan keluhan
pusing, batuk, pilek sejak 1 minggu SMRS. Mual, muntah disangkal, BAB tidak ada keluhan,
BAK terdapat butiran lendir darah seperti teh sejak 3 hari SMRS disertai nyeri pinggang dan perih
saat BAK. Keluhan belum diobati, pasien memiliki riwayat tensi tinggi sejak 4 tahun belakangan.
Selama 4 tahun sering keluar masuk RS karena tensinya tinggi, namun setelah keluar dari RS tensinya
tidak rutin di cek dan tidak di terapi.
Tujuan: Mendiagnosis dan menatalaksana Chronic Kidney Disease

Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


Cara membahas: Diskusi Presentasi & diskusi e-mail pos

DATA PASIEN Nama: Tn. U.JN No Registrasi: 012041

Nama Rumah Sakit: RS Bhayangkara Setukpa Lemdikpol

DATA UTAMA UNTUK BAHAN DISKUSI


Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Pria usia 50 tahun datang ke IGD RS Secapa diantar istrinya dengan keluhan pusing,
batuk, pilek sejak 1 minggu SMRS. Mual, muntah disangkal, BAB tidak ada keluhan, BAK
terdapat butiran lendir darah seperti teh sejak 3 hari SMRS disertai nyeri pinggang dan perih saat
BAK. Keluhan belum diobati, pasien memiliki riwayat tensi tinggi sejak 4 tahun belakangan.
Selama 4 tahun sering keluar masuk RS karena tensinya tinggi, namun setelah keluar dari RS
tensinya tidak rutin di cek dan tidak di terapi.

Riwayat pengobatan :
Tidak ada.
Riwayat kesehatan/ penyakit:
Riwayat hipertensi sejak 4 tahun.
Riwayat penyakit gula disangkal.
Riwayat penyakit asma disangkal pasien.
2

Riwayat keluarga:
Keluarga pasien belum pernah ada yang mengalami keluhan serupa.
Riwayat pekerjaan:
PNS
Lain-lain :
Tidak ada
Daftar Pustaka:
1. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Edisi Revisi Tahun 2014.
2. Levey AS, Coresh J, Balk E, Kautz T, Levin A, Steves M et al. National Kidney
Foundation Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and
Stratification. Ann Intern Med. 2003;139:137-47.
3. Henry TY. Progression of chronic renal failure. Arch Int Med 2003;163:1417-29.

Hasil Pembelajaran:
Mengetahui Diagnosis Gagal Ginjal Kronik
Mengetahui Etiologi dan Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik
Mengetahui Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik
Mengetahui Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik
Mengetahui Evaluasi Pengobatan.
Mengetahui Edukasi Tentang Pengobatan Gagal Ginjal Kronik

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


SUBJEKTIF
Pria usia 50 tahun datang ke IGD RS Secapa diantar istrinya dengan keluhan pusing,
batuk, pilek sejak 1 minggu SMRS. Mual, muntah disangkal, BAB tidak ada keluhan, BAK
terdapat butiran lendir darah seperti teh sejak 3 hari SMRS disertai nyeri pinggang dan perih saat
BAK. Keluhan belum diobati, pasien memiliki riwayat tensi tinggi sejak 4 tahun belakangan. Selama
4 tahun sering keluar masuk RS karena tensinya tinggi, namun setelah keluar dari RS tensinya tidak
rutin di cek dan tidak di terapi.
Riwayat hipertensi sejak 4 tahun.
Riwayat penyakit gula disangkal.
Riwayat penyakit asma disangkal pasien.
OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
- Frekuensi nadi : 98x/menit
- Tekanan darah : 210/120 mmHg
- Frekuensi pernapasan : 22x/menit
- Suhu tubuh : 36.6oC
3

Data antropometri
- Berat badan : 60 kg
- Tinggi badan : 170 cm
Kepala
- Bentuk : normocephali
- Rambut : rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata
- Mata : pupil isokor, CA +/+
- Telinga : normotia, membran timpani intak, serumen -/-
- Hidung : bentuk normal, sekret -, nafas cuping hidung -/-
- Mulut : faring tidak hiperemis, T1-T1
Leher : KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar
Thorax
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi : gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
- Perkusi : sonor dikedua lapang paru
- Auskultasi : Pulmo SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Cor BJ I & II normal, murmur -, gallop -

Abdomen
- Inspeksi : perut datar
- Auskultasi : bising usus 3x/menit
- Palpasi : supel, nyeri tekan +, hepar dan lien tidak teraba membesar
- Perkusi : nyeri ketok +
Kulit : ikterik -, petechie -
Ekstremitas : akral hangat, sianosis -, udem +/+

22 Januari 2016
Pemeriksaan darah lengkap: Nilai Normal :
Hb 9,4 g/dL 11 17 g/dl
Leukosit 11.800/mm3 4000-10.000/mm3
Eritrosit 4,37 jt/mm3 4-6,2 jt/mm3
Ht 32,8 % 37,0-48,0 %
Trombosit 350.000 /mm3 150.000-400.000 /mm3
MCV 79,8 fL 80-97 fL
MCH 24,8 pg 26-34 pg
MCHC 31,5 g/dL 31,0-35,5 g/dL
Differential Count
Limfosit 20,7 % 20 - 40 %
Monosit 7,6 % 2-8 %
Granulosit 72,7 % 50-80 %

Kimia darah:
Kolesterol Total : 149 mg/dl <200 mg/dl
Albumin : 3,0 g/dl 3,5 5,0 g/dl

Urinalisis :
Makroskopis :
Warna : Kuning Kuning Muda
Kejernihan : Jernih Jernih
Ph : 6,0 4,5 8,0
4

BJ : 1.015 1.003 1.030

Kimia Urine :
Glukosa : Negatif Negatif
Protein : +- Negatif
Bilirubin : Negatif Negatif
Urobilinogen : Normal Negatif
Blood : + Negatif
Keton : Negatif Negatif
Nitrit : Negatif Negatif
Leukosit : Negatif Negatif

ASSESSMENT (PENALARAN KLINIS)


Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien,
dapat disimpulkan pasien : Sindroma Nefritis Akut.
Diagnosis GNAPS ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang sebagai berikut:
a. Anamnesis
Riwayat ISPA atau infeksi kulit, dengan atau tanpa disertai oliguria.
Sembab pada muka sewaktu bangun tidur, kadang-kadang ada keluhan
sakit kepala. Bisa juga dijumpai riwayat kontak dengan keluarga yang
menderita GNAPS (suatu epidemic).

Pada anamnesis pasien didapatkan adanya riwayat infeksi kulit disertai


dengan oliguria. Sembab pada muka sewaktu bangun tidur dan terdapat
bengkak di kedua tungkai juga didapatkan adanya buang air kecil yang
berwarna kemerahan.

b. Pemeriksaan Fisik
Edema, hipertensi, kadang-kadang gejala-gejala kongesti vaskuler (sesak,
edema paru, kardiomegali), atau gejala-gejala gabungan sistem saraf pusat
(penglihatan kabur, kejang, penurunan kesadaran).
Penurunan laju filtrasi glomerulus diikuti penurunan ekskresi atau
kenaikan reabsorbsi natrium sehingga terdapat penimbunan natrium
dengan air selanjutnya akan diikuti kenaikan volume plasma dan volume
cairan ekstraselular sehingga akan timbul gambaran klinis oliguria,
hipertensi, edema dan bendungan sirkulasi.
Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan adanya oliguria, hipertensi
5

ringan, edema palpebral, ascites dan edema di kedua tungkai.

c. Pemeriksaan Penunjang
- Kelainan urinalisis minimal atau hematuria, proteinuria, silinderuria.
- ASTO > 200 IU, titer C3 rendah (< 80 mg/dl), C4 biasanya normal.
- Gambaran kimia darah menunjukkan kadar BUN, kreatinin serum,
dapat normal atau meningkat, elektrolit darah (Na, K, Ca, P, Cl) dapat
normal atau terganggu. Kadar kolesterol biasanya normal, sedang
kadar protein total dan albumin dapat normal atau sedikit merendah,
kadar globulin biasanya normal.
- Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan biakan apusan
tenggorok/koropeng kulit positif untuk kuman Group A -hemolytic
streptococci (GABHS) atau ASTO > 200 IU. Hematuria, proteinuria,
dan silinderuria. Kadar CH50 dan C3 merendah, yang pada evaluasi
lebih lanjut menjadi normal 6-8 minggu dari onset penyakit. Penurunan
kadar komplemen terjadi akibat adanya deplesi komplemen.
- Pada pemeriksaan darah ditemukan anemia ringan normokorm dan
normositer karena retensi natrium dan hemodilusi. Pada sediaan darah
tepi dijumpai sistosit, fragmentasi eritrosit disertai tanda-tanda
mikroangiopati. Laju endapan darah meninggi walaupun tidak
mempunyai arti diagnosis maupun prognosis.

Terdapat kelainan pada urinalisa pasien berupa hematuria dan


proteinuria, kadar kolesterol normal, sedang kadar protein total dan
albumin dapat normal atau sedikit rendah.

PLAN (TATA LAKSANA)


Diagnosis : Sindroma Nefritis Akut
Pengobatan :
Non farmakologi
Bed rest total
Diet rendah garam
Diet rendah protein
6

Farmakologi
IVFD Dextrose 5% 8 tts/m
Inj cefotaxim 2 x 900 mg/iv
Inj Lasix 15 mg/iv
Pendidikan : Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang rencana terapi dan pengobatan
selanjutnya, bed rest total dan diet rendah garam dan protein.
Konsultasi : Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai pentingnya pengawasan
minum obat, dan kontrol rutin untuk mengetahui perkembangan pasien.

Follow Up
22 Januari 2016
S/ Bengkak di seluruh tubuh, BAK kemerahan seperti air cucian daging
O/ Edema Anasarka
A/ Sindroma Nefritis Akut, Sindroma Nefrotik
P/ IVFD Dextrose 5% 8 tts/m
Inj cefotaxim 2 x 900 mg/iv
Periksa DR, Urin Rutin, Kolesterol, Albumin,

23 Januari 2016
S/ Bengkak di seluruh tubuh, BAK kemerahan seperti air cucian daging
O/ Edema Anasarka
A/ Sindroma Nefritis Akut
P/ IVFD Dextrose 5% 8 tts/m
Inj cefotaxim 2 x 900 mg/iv
Inj Lasix 15 mg/iv

24 Januari 2016
S/ Bengkak di seluruh tubuh, BAK kemerahan seperti air cucian daging
O/ Edema Anasarka
A/ Sindroma Nefritis Akut
P/ IVFD Dextrose 5% 8 tts/m
Inj cefotaxim 2 x 900 mg/iv
Inj Lasix 15 mg/iv
Bed rest total

Anda mungkin juga menyukai