Anda di halaman 1dari 8

GRAFIK TINGGI TANAMAN VS MINGGU PENGAMATAN

KLON KAKAO K1 (HYBRID)


25.00
TInggi Tanaman (cm) 20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke-

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 1. Grafik Perbandingan antara Tinggi Tanaman dengan Pekan Pengamatan


Klon Kakao Hibrida

Pada gambar grafik diatas menunjukkan bahwa pupuk cacing memiliki pengaruh
paling besar dalam pertumbuhan tinggi tanaman pada klon kakao hibrida. Tiap pekannya
pertumbuhannya lebih unggul dibadndingan perlakuan lainnya. Menurut Anonim (2017),
Kascing atau vermicompost merupakan hasil yang didapatkan dari metabolisme tubuh cacing
atau yang dikenal secara umum dengan nama kotoran cacing tanah. Kascing atau
vermicompost ini sangat kaya akan unsur hara yang dibutuhkan bagi kesuburan tanah.
Kascing mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur kimia makro dan kimia mikro
yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan karena kascing tersebut dalam
prosesnya telah mengalami dua kali proses penguraian.. Pupuk kascing yang telah jadi atau
siap untuk digunakan, memiliki manfaat yang sangat tinggi, baik bagi tanah maupun bagi
tanaman. Beberapa manfaat pupuk kascing adalah dapat meningkatkan pertumbuhan, baik
vegetatif maupun generatif untuk tanaman hias, sayuran dan buah buahan, dapat
memperbaiki dan meningkatkan penampilan tanaman sehingga menjadi lebih eksotis (warna
bunga, tekstur dan postur pohon), sangat baik untuk digunakan sebagai campuran media
tanam pada persemaian, dan mengandung hormon yang mampu memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologi tanah.
Sedangkan pupuk yang memiliki pertumbuhan terkecil adalah pupuk sapi. Bahkan
pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan kontrol. Hal ini bisa terjadi karena pupuk tersebut
belum terdekomposisi secara sempurna sehingga malah mengganggu pertumbuhan tanaman.
Kompetisi kebutuhan nitrogen antara tanaman dan mikroorganisme yang membutuhkan
nitrogen untuk proses dekomposisi menjadi penyebab utama defisiensi nutri pada tanaman.

GRAFIK TINGGI TANAMAN VS MINGGU PENGAMATAN


KLON KAKAO K2 (KKM 22)
25.00
TInggi Tanaman (cm)

20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke-

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 2. Grafik Perbandingan antara Tinggi Tanaman dengan Pekan Pengamatan


Klon Kakao KKM-22

Pada gambar grafik diatas menunjukkan bahwa pupuk kompos memiliki pengaruh
paling besar dalam pertumbuhan tinggi tanaman pada klon kakao hibrida. Tiap pekannya
pertumbuhannya lebih unggul dibadndingan perlakuan lainnya. Menurut Anonim (2017),
Secara fisik, kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai
cadangan di saat kekeringan. Kompos juga membuat tanah menjadi gembur dan cocok
sebagai media tumbuh akar tanaman. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos
berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau
tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid. Secara
kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Karena
semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya.
Kapasitas tukar kation berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan
mudah oleh tanaman. Secara biologi, pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme
tanah untuk berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah
lainnya. Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara
penting bagi tanaman. Maka dari itu tinggi tanaman pada pada penambahan pupuk kompos
lebih tinggi. Selain itu dapat disimpulkan penambahan pupuk kompos sangat cocok untuk
pertumbuhan vegetatif klon KKM-22.
Sedangkan pupuk ayam malah merugikan tanaman karena pertumbuhannya kurang dari
kontrol. Hal ini terjadi karena pupuk ayam belum terdekomposisi secara sempurna.
Mikroorganisme bersiang dengan tanaman untuk menggunakan nitrogen yang tersedia pada
tanah untuk proses dekomposisi. Dapat disimpulkan bahwa pupuk kompos paling cocok
untuk pertumbuhan kakao klon KKM-22.

GRAFIK TINGGI TANAMAN VS MINGGU PENGAMATAN


KLON KAKAO K3 (RCC 71)
25.00
TInggi Tanaman (cm)

20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke-

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 3. Grafik Perbandingan antara Tinggi Tanaman dengan Pekan Pengamatan Klon
Kakao RCC-71

Pada grafik diatas dapat terlihat bahwa pupuk kompos, pupuk kandang kambing, dan
bekas cacing juga memiliki pertumbuhan yang hampir sama baiknya. Sedangkan pupuk ayam
memiliki pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman karena pupuk tersebut
belum terdekomposisi dengan baik. Dapat dikatakan bahwa pupuk kompos, pupuk kandang
kambing, dan pupuk bekas cacing merupakan pupuk terbaik untuk pertumbuhan vegetatif
klon kakao RCC-71.
GRAFIK JUMLAH DAUN VS MINGGU PENGAMATAN
KLON KAKAO K1 (HYBRID)
6.00
5.00
Jumlah Daun 4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke-

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 4. Grafik Perbandingan antara Jumlah Daun dengan Pekan Pengamatan Klon
Kakao Hibrida

Pada grafik diatas, perlakuan kontrol memiliki pengaruh lebih yang baik karena
pertumbuhannya lebih unggul daripada penggunaan pupuk yang lainnya. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan media yang diperlakukan dengan bahan organik yang terlalu banyak justru akan
mempengaruhi kandungan hara dan Ph tanah. Pengaruh tersebut akan berdampak pada
pertumbuhan klon kakao hibrida yang terhambat. Sedangkan pupuk sapi memberi pengaruh
kurang baik pada pertumbuhan daun, sehingga jumlah daun yang dihasilkan lebih sedikit
dibandingkan kontrol. Hal ini dikarenakan pupuk kandang sapi tersebut belum
terdekomposisi secara sempurna. Sehingga kotoran sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan
dalam bentuk segar, perlu pematangan atau pengomposan terlebih dahulu. Apabila pupuk
diaplikasikan tanpa pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan
proses dekomposisi kotoran. Dapat dikatakan bahwa penambahan pupuk kascing
memberikan hasil yang lebih baik agar pertumbuhan vegetatif dilihat dari jumlah daun yang
dihasilkan pada kakao lon hibrida.
GRAFIK JUMLAH DAUN VS MINGGU PENGAMATAN
KLON KAKAO K2 (KKM 22)
6.00
5.00

Jumlah Daun
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke=

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 5. Grafik Perbandingan antara Jumlah Daun dengan Pekan Pengamatan Klon
Kakao KKM-22

Pada grafik diatas, pupuk kandang kambing dan kompos memiliki pengaruh yang lebih
baik karena pertumbuhannya lebih unggul daripada penggunaan pupuk yang lainnya. Pupuk
kandang kambing dan pupuk kompos yang digunakan sudah terdekomposisi sehingga
pertumbuhan tanaman dilihat dari jumlah daunnya cukup baik. Sedangkan pupuk ayam
memberi pengaruh kurang baik pada pertumbuhan daun, sehingga jumlah daun yang
dihasilkan lebih sedikit dibandingkan kontrol. Hal ini dikarenakan pupuk kandang ayam
tersebut belum terdekomposisi secara sempurna. Dapat dikatakan bahwa penambahan pupuk
kandang kambing dan pupuk kompos memberikan hasil yang lebih baik agar pertumbuhan
vegetatif dilihat dari jumlah daun yang dihasilkan pada kakao klon kaksao KKM-22.
GRAFIK JUMLAH DAUN VS MINGGU PENGAMATAN
KLON KAKAO K3 (RCC 71)
6.00
5.00

Jumlah Daun
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
1 2 3 4
Minggu ke-

M0 (kontrol) M1 (Pukan sapi) M2 (Pukan kambing)


M3 (Pukan ayam) M4 (Pupuk kompos) M5 (Pukas cacing)

Gambar 6. Grafik Perbandingan antara Jumlah Daun dengan Pekan Pengamatan Klon
Kakao RCC-71

Pada gambar grafik diatas, pertumbuhan tanaman pada pupuk bekas cacing memiliki
pertumbuhan yang paling. Hal ini dikarenakan keberadaan cacing menandakan bahwa
kandungan bahan organik pada tanah tersebut banyak. Sehingga kebutuhan unsur hara pada
tanaman kakao terpenuhi. Namun, pada grafik tersebut juga terlihat bahwa pemebrian pupuk
kandang kambing juga memiliki pengaruh yang hampir sama pada akhir pekan pengukuran.
Hanya saja pada pekan-pekan seblumnya pertumbuhan tanamannya kurang dari kontrol. Hal
ini bisa terjadi karena efek yang dihasilkan dari pemeberian pupuk sapi baru terlihat pada
akhir pekan pengukuran. Sedangkan pemberian pupuk ayam malah merugikan tanaman
karena pertumbuhannya kurang dari kontrol. Hal ini terjadi karena pupuk ayam belum
terdekomposisi secara sempurna. Mikroorganisme bersiang dengan tanaman untuk
menggunakan nitrogen yang tersedia pada tanah untuk proses dekomposisi. Dapat
disimpulkan bahwa pupuk bekas cacing dan pupuk kandang kambing paling cocok untuk
pertumbuhan kakao klon RCC-71.
Luas Daun (cm2) Bobog (g)

0.00
0.20
0.40
0.60
1.00
1.20
1.40

0.80

0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
M0 (kontrol)
M0 (kontrol)
M1 (Pukan sapi)
M1 (Pukan sapi)
M2 (Pukan
M2 (Pukan kambing)
M3 (Pukan ayam)

K1 (HYBRID)
M3 (Pukan ayam)

K1 (HYBRID)
M4 (Pupuk
M4 (Pupuk kompos)
M5 (Pukas cacing)
M5 (Pukas cacing)
M0 (kontrol)
M0 (kontrol)

BOBOT SEGAR M1 (Pukan sapi)


M1 (Pukan sapi)
M2 (Pukan
M2 (Pukan kambing)

M3 (Pukan ayam) M3 (Pukan ayam)


K2 (KKM 22)

K2 (KKM 22)
M4 (Pupuk kompos) M4 (Pupuk
BOBOT KERING

HISTOGRAM LUAS DAUN


HISTOGRAM BOBOT AKAR

M5 (Pukas cacing) M5 (Pukas cacing)

M0 (kontrol) M0 (kontrol)

M1 (Pukan sapi) M1 (Pukan sapi)


KLON KAKAO DAN MACAM PUPUK ORGANIK
KLON KAKAO DAN MACAM PUPUK ORGANIK

M2 (Pukan kambing) M2 (Pukan

M3 (Pukan ayam) M3 (Pukan ayam)


K3 (RCC 71)

K3 (RCC 71)
M4 (Pupuk kompos) M4 (Pupuk

M5 (Pukas cacing) M5 (Pukas cacing)


Bobot (g)

0.00
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50

0.50
M0 (kontrol)

M1 (Pukan sapi)

M2 (Pukan kambing)

M3 (Pukan ayam)

K1 (HYBRID)
M4 (Pupuk kompos)

M5 (Pukas cacing)

M0 (kontrol)

M1 (Pukan sapi)
BOBOT SEGAR
M2 (Pukan kambing)

M3 (Pukan ayam)
K2 (KKM 22)

M4 (Pupuk kompos)
BOBOT KERING
HISTOGRAM BOBOT TAJUK

M5 (Pukas cacing)

M0 (kontrol)

M1 (Pukan sapi)
KLON KAKAO DAN MACAM PUPUK ORGANIK

M2 (Pukan kambing)

M3 (Pukan ayam)
K3 (RCC 71)

M4 (Pupuk kompos)

M5 (Pukas cacing)

Anda mungkin juga menyukai