1. Latar Belakang
Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penata ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap
kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya
dan/atau lingkungan termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
Untuk pulau Sumbawa terdapat KSN dari sudut kepentingan lingkungan hidup yaitu
KSN Tambora. Mengingat Kawasan Gunung Tambora sebagai rencana induk
pembangunan kepariwisataan daerah. Pengembangan wisata tirta seperti jelajah
sungai, canoing, foto hunting serta spot untuk kegiatan bird watching serta Sumber
Daya Air (SDA) merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan dan penghidupan
maka perlu adanya Pengelolaan SDA Pada KSN Tambora untuk mendukung
pengembangan wilayah tersebut.
DAS yang mempengaruhi kawasan rencana KSN Tambora yaitu DAS Hodo, DAS
Korombouta, DAS Kesa, DAS Benteng, DAS Manggo, DAS Koremahaki, DAS
Paranggapaku, DAS Lamaho, DAS Oirao, DAS Lahadu, DAS Mange, DAS Tetanga,
DAS Doropeti, DAS Umpujijah, DAS Empode, DAS Kancone, DAS Na'a, DAS Nomo,
DAS Walunanga, DAS Ngapi, DAS Pekat, DAS Calabai, DAS Dei, DAS Mbolo, DAS
Karombo, DAS Nangamino, DAS Mila, DAS Fia, DAS Nae, DAS Sumba. Kawasan
Tambora yang ditinjau adalah kawasan Tambora yang berada di kabupaten
Dompu. Di KSN Gunung Tambora ini ditinjau 5 DAS utilitas dan potensi utilitatas
yaitu DAS Walunanga, DAS Pekat, DAS Kancone, DAS Mange, DAS Tetanga. DAS-
DAS ini yang akan dikembangkan untuk mendukung Rencana KSN Gunung
Tambora.
A. Kebutuhan Air
Sebagian besar kawasan di KSN Tambora memiliki daerah irigasi non teknis (sawah
tada hujan) Sedangkan untuk pendakian di wilayah gunung tambora pada tahun
2015 jumlah pendaki sebesar 6.000 orang. Dengan kebutuhan air pendakian
untuk sebesar 0,003 ltr/dt pada tahun 2015. Standar kebutuhan air kakus
menggunakan standar perhitungan MCK.
Tabel Kebutuhan air pendakian Gunung Tambora
Asumsi
Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Air Kakus Air Total
jumlah
Tahun Pengunjung/ air minum air air minum (ltr/org/ Kakus kebutuhan
pendaki
Pendaki (ltr/hr/org) (ltr/hr)) (ltr/dt)) hari) (ltr/dt) air (ltr/dt)
setiap hari
Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah
persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut
waktu (temporal) dan tempat (spatial). Persoalan menjadi semakin kompleks,
rumit dan sulit diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah hujan
di sepanjang tahun, yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan
sekalipun.
KSN tambora merupakan salah satu kawasan Strategis Pengembangan yang
berada di pulau Sumbawa tepatnya di Kabupaten Dompu. Wilayah KSN Tambora
masuk dalam wilayah admininstrasi kecamatan kecamatan Pekat dan kecamatan
Kempo. Di dalam kawasan di rencanakan akan ada pengembangan untuk daerah
Ultimate Perdesaan Strategis Tambora Berbasis Wisata Geopark, dimana di
wilayah tersebut akan dikembangkan kawasan perkebunan, peternakan serta
perdagangan. Diwilayah sekitar tambora sendiri sudah terdapat kawasan
pertanian lahan kering namun belum terkelola dengan system pengairan teknis
yang memadai.
Berdasarkan hasil analisa awal terhadap titik potensi tersebut kemudian dilakukan
survey lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi real lapangan apakah
memenuhi kriteria untuk dilakukannya pekerjaan desain penyediaan tampungan.
dari 14 titik yang direncanakan untuk disurvey, yang bisa disurvey hanya 6 titik
karena tidak tersedianya akses yang mudah serta kondisi medan yang berat,
yaitu:
a. Tmbr7 terdapat aliran beseflow
b. Tmbr14 terdapat aliran beseflow
c. Tmbr3 terdapat aliran beseflow
d. Tmbr1 terdapat bendung latonda dan terdapat aliran beseflow
e. Tmbr13 terdapat bendung tatanga1 terdapat aliran beseflow
f. Tmbr5 tidak terdapat aliran baseflow
Dari 6 titik tersebut hanya 3 titik yang memenuhi criteria tersedianya tampungan
baik dari segi topografi serta ketersediaan air yaitu:
a) Tmbr7
Gambar 1 Aliran sungai titik tmbr7 hilir Gambar 2 Aliran sungai titik tmbr7 hulu
b) Tmbr14
Gambar 3 Aliran sungai titik tmbr14 hulu Gambar 4 Aliran sungai titik tmbr14 hilir
c) Tmbr13
Gambar 5 Aliran sungai titik tmbr13 hulu Gambar 6 Aliran sungai titik tmbr13 hilir
a. Di KSN Gunung Tambora ini ditinjau 5 DAS utilitas dan potensi utilitatas yaitu
DAS Walunanga, DAS Pekat, DAS Kancone, DAS Mange, DAS Tetanga.
b. Dengan kebutuhan air pendakian untuk sebesar 0,003 ltr/dt pada tahun 2015.
Standar kebutuhan air kakus menggunakan standar perhitungan MCK.
c. Tiga titik yang penyedian sumber air yaitu penyediaan tampungan di tiga titik
yaitu Tmbr7, Tmbr14, Tmbr13. Dari ketiga titik potensi yang lokasi penyediaan
tampungan dengan debit inflow terbesar yaitu pada lokasi Tmbr7 dengan debit
inflow pada bulan juni 0,229 m3/dtk.
Mengetahui,
PPK Perencanaan dan Program Ketua tim,
Satker Balai Wilayah Sungai NT1