Anda di halaman 1dari 12

Pada umumnya, semua kehidupan di atas bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi CO menjadi senyawa

kimia
organik dengan energi yang didapat dari sinar matahari. Dalam proses ini energi sinar matahari (energi foton) ditangkap dan diubah
menjadi energi kimia dengan proses yang disebut fotosintesis. Proses ini berlangsung didalam sel pada tumbuhan tinggi, tumbuhan
pakis, lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah dan coklat) dan berbagai jasad renik (protozoa golongan euglena, bakteri
belerang ungu, dan bakteri belerang biru).
Selain itu setiap mahluk hidup juga memerlukan proses metabolisme untuk menunjang kehidupannya dan menjalankan fungsi
tubuhnya dengan baik. Menurut A Girindra metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang
susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia
dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Pada praktikum ini akan membahas dan melakukan percobaan Ingenhounz yang mana akan membandingkan proses metabolisme
tumbuhan di tempat bercahaya dan di tempat yang tidak bercahaya.

Energi kita perlukan untuk melakukan kerja. Dengan kata lain tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Berjalan kaki dan
menimba air adalah contoh kerja. Membangun dan memelihara rumah adalah juga kerja. Waktu anak bertumbuh tersusunlah materi
menjadi tubuh anak, sehingga tubuh itu menjadi besar. Selama hidup kita, ada bagian tubuh yang luka dan sel yang mati. Tubuh yang
luka harus disembuhkan dan sel yang mati diganti dengan sel yang baru. Penyembuhan luka dan penggantian sel merupakan
pemeliharaan tubuh yang harus dilakukan secara terus menerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh juga harus dilakukan secara
terus menerus. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh itu juga merupakan kerja. Karena itu untuk dapat hidup kita harus mendapatkan
energi secara terus menerus.

Energi tidak dapat kita lihat, yang terlihat adalah eek energi tersebut. Misalnya, kita menggunakan energi untuk mendorong sebuah
benda. Energi yang terpakai tidak nampak. Yang nampak ialah benda itu telah berpindah tempat. Demikian pula bensin mengandung
energi . Tetapi energinya itu sendiri tidak nampak. Adanya energi dalam bensin itu dapat terlihat waktu bensin itu dibakar dalam mesin
dan mesin itu menggerakkan kendaraan.

Dalam kehidupan kita, kita menggunakan tiga jenis energi, yaitu energi yang berasal dari matahari, panas bumi dan energi nuklir yang
berasal dari reaksi nuklir dalam reaktor atom. Sebenarnya energi matahari juga berasal dari reaksi nuklir yang terjadi dalam matahari.
Energi itu dipancarkan oleh matahari dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.

Hingga sekarang energi yang terbanyak kita pakai ialah energi matahari, terutama yang ditangkap oleh tumbuhan hijau. Penangkapan
energi matahari itu terjadi dalam proses fotosintesis.

Dalam proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang tersimpan dalam molekul gula glukose. Molekul gula itu terbentuk
dalam proses fotosintesis dari air dan gas CO2 yang terdapat dalam udara. Gula selanjutnya diubah menjadi karbohidrat yang tersimpan
dalam tubuh dan digunakan sebagai bahan untuk membentuk tubuh tumbuhan, misalnya akar, batang dan daun.

Energi yang terkandung dalam tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energi makhluk hidup lain. Kalau kita makan nasi, misalnya,
sebenarnya kita mendapatkan energi dari matahari. Juga kalau kita membakar kayu untuk memasak, sebenarnya kita menggunakan
energi matahari.

Makanan yang kita makan mengalami pembakaran dalam tubuh kita. Pembakaran ini tidak menggunakan api, melainkan melalui
reaksi imia tertentu dalam tubuh yang merupakan bagian metabolisme. Dalam metabolisme itu energi dalam makanan diubah menjadi
bentuk yang dapat digunakan untuk melakukan kerja, seperti gerak otot. Karena metabolisme itu terjadi di dalam tubuh kita,
metabolisme ini disebut metabolisme intern.

Dibawah kondisi tertentu tumbuhan yang mati tidak membusuk, melainkan jadi fosil, misalnya dalam bentuk batubara. Dalam batubara
masih tersimpan energi yang semula ada dalam tubuh tumbuhan. Dari makhluk hidup lain dalam kondisi tertentu dapat terbentuk
minyak bumi. Dalam minyak bumi juga masih tersimpan energi yang semula terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Batubara dan
minyak bumi disebut bahan bakar fosil.

Angin, yang sebenarnya adalah udara yang bergerak, juga mengandung energi. Energi angin itu dapat digunakan untuk menggerakkan
perahu layar dan kincir angin. Kincir angin dapat dipakai untuk memutar mesin atau membangkitkan listrik. Terjadinya angin ialah
oleh perbedaan suhu di dua tempat atau perbadaan penyerapan sinar matahari, sehingga terjadi perbadaan tekanan di dua tempat itu.
Contoh pada siang hari suhu permukaan daratan lebih tinggi dari suhu permukaan laut, karena daratan lebih mudah dipanaskan oleh
matahari daripada air. Pada siang hari angin bergerak dari laut ke daratan. Jadi angin itu sebanarnya juga berasal dari energi matahari.
Kecuali angin yang berasal dari energi matahari ada juga angin yang berasal dari perputaran bumi.

Air yang mengalir di sungai juga mengandung energi. Jika sungai dibendung, energi aliran air itu dapat digunakan untuk memutar
generator untuk membangkitkan listrik. Air yang mengalir di sungai semula berasal dari laut. Air laut menguap karena penyinaran oleh
matahari. Uap terhembus oleh angin ke daratan dan terbentuk awan waktu angin naik karena adanya gunung. Awan berubah menjadi
hujan dan sebagian aiur hujan mengalir di sungai. Jadi energi dalam air sungai berasal juga dari matahari.
Dengan makin mahalnya bahan bakar minyak, kini banyak usaha dilakukan untuk secara langsung dapat menggunakan energi matahari,
antara lain, untuk membangkitkan listrik dan untuk memanaskan air. Dengan memanfaatkan peralatan yang dilengkapi dengan solar sel
atau sel surya.

Energi panas bumi berasal dari magma yang panas. Magma terdapat di dalam perut bumi. Di daerah vulkanis magma itu terletak dekat
dengan permukaan bumi. Air tanah yang bersentuhan dengan batuan yang panas berubah menjadi uap. Dengan pemboran, uap dalam
tekanan tinggi dapat disalurkan melalui pipa untuk memutar generator listrik. Pembangkit listrik demikian disebut Pusat Listrik Tenaga
Panas bumi (PLTP). Terkadang pemboran hanya mendapatkan gas alam, yang dapat dibuat gas alam cair (LNG).

Energi nuklir masih merupakan bagian kecil energi yang kita pakai, tetapi ada kecenderungan pemakaiannya akan terus meningkat,
karena kelangkaan, dan makin mahalnya bahan bakar minyak. Energi nuklir, antara lain digunakan untuk menggerakkan generator
listrik dan untuk menggerakkan kapal. Kendala reaktor nuklir ialah bahwa jika terjadi kecelakaan dan zat radioaktif keluar ke atmosfer,
dampaknya terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya dapat sangat berbahaya. Disamping itu pengelolaan limbah
radioaktif tidaklah mudah karena dalam jangka waktu yang sangat panjang radioaktifnya belum habis. Karena kendala-kendala itu
pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) selalu menimbulkan kontroversi dan tentangan terhadap pembangunan PLTN masih
sangat kuat.

Penggunaan energi untuk kerja dengan menggunakan hewan dan mesin disebut dengan metabolisme ekstern. Artinya , kita
mendapatkan energi untuk melakukan kerja tidak melalui matabolisme di dalam tubuh kita. Di dalam mobil misalnya, pembakaran
terjadi di dalam mesin mobil. Terutama metabolisme ekstern dengan menggunakan bahan bakar fosil dan nuklir, serta listrik dari tenaga
air, telah memungkinkan manusia untuk menggunakan energi dalam jumlah besar. Kemampuan metabolisme ekstern yang tinggi
menjadi ciri negara yang telah maju teknologinya, sedangkan negara yang masih terbelakang dalam teknologi mempunyai metabolisme
ekstern yang rendah.

Anabolisme dan Katabolisme

.....Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui
Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis,
karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)

energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O > C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi
potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien.
Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi
endoterm.

Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi
tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi,
dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar
asam amino dapat disusun menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino
tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan
terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak juga memerlukan ATP.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua,
pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik atau senyawa hidrokarbon. Autotrof, seperti tumbuhan,
dapat membentuk molekul organik kompleks di sel seperti polisakarida dan protein dari molekul sederhana seperti karbon dioksida dan
air. Di lain pihak, heterotrof, seperti manusia dan hewan, tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri. Jika organisme yang
menyintesis senyawa organik menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof, sementara itu organisme yang menyintesis senyawa
organik menggunakan energi kimia disebut kemoautotrof.
Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan oleh banyak organisme, baik organisme produsen
(tumbuhan) maupun organisme konsumen (hewan, manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme adalah glikogen, lemak, dan protein
berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme, serta molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang
merupakan komponen struktural yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.
.....Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui
Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).

2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 > 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi
dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa
sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirad, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana molekul organik digunakan sebagai sumber
energi pada organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof menangkap cahaya matahari sebagai energi
kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks yang meliputi transfer elektron dari donor
tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat.
Pada hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti
karbon dioksida dan air. Pada organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron ini tidak
menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang diserap dari cahaya matahari.
Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik
besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang
lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang
melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai
transpor elektron, dan melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+)
menjadi NADH.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 > 6CO2 + 6H2O + 688KKal.


(glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H1206 > 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.


(glukosa) (etanol)

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 > 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :

1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.

Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi dalam dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Secara umum
keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.
>> Senyawa organik + Oksigen > Karbon dioksida + Air + Energi
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus
Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
2. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke dalam
fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP.
Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Aktivitas hidup yang
memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.
1. Kerja mekanis
Salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selalu terjadi jika sel otot berkontraksi.
2. Transpor aktif
Dalam transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
3. Produksi panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas ini, umumnya timbul sebagai hasil sampingan transformasi
energi dalam sel. Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping timbul energi mekanik, timbul juga energi
panas.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai reaksi glikolisis dan reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif).

Semua makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk melangsungkan kehidupannya, penyerapan nutrien ini memerlukan suatu sistem
transport. Sistem transport nutrien sangat penting bagi tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan transport zat hara serta pertukaran zat dan
hasil metabolisme dari sel ke sel dengan menembus membran plasma dan berlangsung baik secara aktif maupun pasif. Pada umumnya
membran sel bersifat selektif permeabel yaitu cuma zat-zat tertentu saja yang dapat masuk keluar membran plasma. Transport aktif
adalah transport ion atau molekul yang membutuhkan energi untuk melewati membran plasma, sedangkan transport pasif adalah
transport ion atau molekul yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma.
Metabolisme pada organisme multi seluler meliputi banyak hal diantaranya transpor materi dan energi. Sistem transportasi sangat
penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme. Pada tumbuhan dan hewan yang masih sederhana atau
belum memiliki struktur organisme rumit, transpot materi (nutrien dan zat hara) dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel.
Transportasi tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif. Transportasi pasif berlangsung antara lain secara osmosis.
Protoplasma sel mempunyai plasma ( pada tumbuhan ) atau selaput sel (pada hewan) yang mampu mengatur secara selektifaliran cairan
dari lingkungan suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya. Terdapat dua proses fisiokimia yang penting yaitu difusi dan osmosis (Volk dan
Wheeler, 1988).
2.1 Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membrane plasma ataupun
tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan ini mendorong terjadinya difusi.
Sedangkan menurut Wikipedia Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradient
konsentrasi. Contoh sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap
air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk
perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Metabolisme diartikan pertukaran zat antar suatu sel organisme secara keseluruhan dengan lingkungannya. Salahsatu aktivitas
protoplasma yang penting adalah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka
protoplasma aktif mengumpulkan serta mensintesis karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyaawa organic kompleks yang
merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa adalah unsur-unsur anorganik yang diserap oleh akar
dan gula yang dibentuk dari karbondioksida dan air dalam proses fotosintesa. Dengan demikian metabolism pada organisme
multiseluler juga mencakup masalah penyerapan air serta senyawa-senyawa anorganik dari dalam tanah serta transport nutrien ke
tempat sintesa (Campbell, 2002).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ,yaitu:
a. Ukuran partikel.
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
b. Ketebalan Membran.
Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusinya.
c. Luas suatu area.
Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya
d. Jarak.
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya
e. Suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Difusi merupakan peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari
derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi rendah. Proses ini akan terus berlangsung hingga dicapai titik keseimbangan.
Difusi merupakan proses pergerakan partikel-partikel (atom, molekul) gas, cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah hingga mencapai tahap kesetimbangan.
Macam-macam difusi :
Difusi dipermudah sengan saluran protein
Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran plasma. Substansi-substansi
tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein. Protein yang membentuk saluran yang dibentuk oleh
protein. Protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa
Proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi yang ditransport. Protein ini disebut protein
pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut molekul polar, misalnya sam amino dan glukosa (Campbell, 2002).
2.2 Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat
(www.wikipedia.com).
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membrane semipermiabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang
konsentrasinya rendah. Dengan kata lain osmosis berarti juga perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke
larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membrane) semipermeabel. Membrane semipermeabel harus dapat ditembus
oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya perunit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeable selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan
tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bahkan pada sifat
zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke
dalam dan keluar sel (Pratiwi, 2004).
Osmosis adalah peristiwa perpindahan massa dari lokasi dengan potensi solvent tinggi, menuju lokasi berpotensi solvent rendah,
melalui membran semi-permeable.Umumnya yang disebut sebagai solvent di sini adalah air. Dapat dikatakan bahwa peristiwa osmosis
adalah transfer solvent (dan bukan solut).Sedangkan peristiwa transfer solut, dikenal sebagai dialysis (arah aliran dari titik berpotensi
solut tinggi menuju ke rendah) (Pratiwi, 2004).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati
membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep
termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah,
sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga.
Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir
menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan
kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat
kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt
= 0 (Volk, 1988).
Contoh proses osmosis yang terjadi misalnya, masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis. Air
dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga air masuk menuju xylem atau
sel tanaman. Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-
plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic. Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami
penyusutan volume tubuh. Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru menyebabkan dehidrasi.
Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan (Pratiwi, 2004).
Osmosis merupakan suatu peristiwa perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial
air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau perpindahan air dari molekul
air larutan yang potensial air tinggi menuju potensial air rendah. Ketika sel tumbuhan diletakkan pada larutan yang hipertonik atau
lebih pekat dibanding konsentrasi plasma selnya maka air yang berada dalam vakoula akan merembes ke luar sel. Akibatnya
protoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel, peristiwa ini disebut dengan plasmolisis. Keadaan tersebut dapat kembali seperti
semula apabila lingkungan sel diganti dengan larutan hipotonik. Kembalinya keadaan protoplasma setelah plasmolisis disebut
deplasmolisis.
Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara lain transport zat hara dan transport ion. Sistem transport
pada hewan yaitu sistem sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedang
sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan padatan
(gradient) konsentrasi.
Sel terdiri atas materi hidup yang disebut dengan protoplasma. Protoplasma sel dibatasi dari lingkungan sekitarnya oleh selaput sel tipis
yang disebut dengan membran plasma (membran sel). Membran ini mempunyai kemampuan untuk mengatur secara selektif aliran
materi dari dan keluar sel. Berdasarkan kemampuan membran menyeleksi aliran materi antar sel dan lingkungannya maka membran
dapat dibedakan menjadi dua jenis. Membran dikatakan permiabel apabila semua jenis molekul dalam cairan dapat melewati membran.
Sedang suatu membran dikatakan semi-permiabel jika hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja. Terdapat dua proses
fisikokimiawi yang penting dalam transport materi dalam sel yaitu difusi dan osmosis (Saktiono, 1989).
4.2 Pembahasan
a. Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membrane plasma ataupun
tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan ini mendorong terjadinya difusi.
Pada percobaan penghomogenan metilen blue dan CuSO4 dengan aquadest, bubuk CuSO4 lebih cepat homogen dengan aquadest
dibandingkan dengan metilen blue dengan aquadest. Metilen blue berdifusi ke larutan aquadest. Campuran menjadi homogen setelah 1
jam 42 menit, 35 detik.
Konsentrasi metilen blue lebih besar dari aquadest, dan lebih pekat dari aquadest. Metilen blue akan berdifusi ke aquadest. Proses
penghomogenan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan penghomogenan CuSO4, karena perbedaan konsentrasinya lebih besar.
Metilen blue mengapung di aquadest karena massa jenisnya jauh lebih ringan atau lebih kecil dari aquadest.
Bila dilihat dari ukuran atau strukturnya, metilen blue dengan aquadest seharusnya lebih cepat bercampur atau menjadi homogen,
karena metilen blue sama-sama berwujud zat cair seperti aquadest. Tetapi pada percobaan ini terjadi sebaliknya karena yang berlaku
atau yang menjadi dasar penghomogenan di sini adalah perbedaan konsentrasinya yang lebih besar.
Meskipun CuSO4 berupa bubuk dan tidak sama-sama berupa zat cair seperti aquadest, tetapi karena perbedaan konsentrasinya kecil,
maka kedua zat cepat bercampur atau cepat menjadi homogen.

b. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membrane semipermiabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang
konsentrasinya rendah. Dengan kata lain osmosis berarti juga perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke
larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membrane) semipermeabel.
Pada percobaan ini, air yang 10 mL tanpa kandungan glukosa (control 0%) yang didiamkan 30 menit dalam kentang berkurang
menjadi 8 mL. karena kentang telah menyerap 2 mL.Pada air 10 mL yang mengandung 10% glukosa berkurang menjadi 9 mL, karena
air terserap ke dalam kentang sebanyak 1 mL.
Pada air 10 mL yang mengandung 20 % glukosa, yang didiamkan 30 menit dalam kentang bertanbah menjadi 11 ml, karena air yang
terkandung dalam kentang keluar dan tercampur dengan larutan gula.
Air 10 ml yang mengandung 30% glukosa yang didiamkan 30 menit dalam kentang bertambah menjadi 11 ml, karena telah ditambah
dengan air yang keluar dari dalam kentang.
Proses yang mempengaruhi penyerapan dan keluarnya air pada kentang adalah proses osmosis ( perpindahan zat dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi ). Dari percobaan ini, air yang tidak mengandung glukosa dan sedikit glukosa ( 10% ) airnya berkurang,
karena konsentrasi air masih rendah dari kentang. Sedang pada larutan glukosa 20% dan 30%, air malah bertambah karena konsentrasi
larutannya tinggi dari air dalam kentang, sehingga air dalam kentang keluar.

A. Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka
ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua
monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses
penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya
dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari
(Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan
tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar
pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi
organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas
itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di
terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun
segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum
(Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan
12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan
klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam
proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan
reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem.
Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks
antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma,
reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi : pembentukan kembali RBP

B. Faktor penentu laju fotosintesis


Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan
maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses
fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu
lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh
secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah
ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju
optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasikarbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi
organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :

1. Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

2. Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.

3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.

5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

6. Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan
dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
B. Pembahasan
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh
kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan
karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :
CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O
klorofil
Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan oksigen.Hydrilla verticillatadimasukkan ke
dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air yakinkan
pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar.

Dalam melakukan percobaan ini kami menyiapkan bahan bahan yang digunakan. Bahannya diantaranya :Hydrilla
verticillata,air,NaHCO3,dan es batu. Hydrilla verticillatadipotong potong dengan ukuran 7 cm sebanyak 5 buah pada setiap
perlakuan. Kemudian kami melakukan percobaan dengan perlakuan yang berbeda beda pada 4 tabung reaksi. Setelah melakukan
percobaan reaksi fotosintesis, dengan perlakuan yang berbeda beda pada 6 tabung reaksi didapatkan hasil seperti data pengamatan
yang ada di atas :

Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 300. Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla
verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah ember dan tidak
boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung kemudian
mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit pertama gelembung yang dihasilkan sebanyak 458
gelembung kecil dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan bertambah sebanyak 597 gelembung kecil
dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit yang terakhir jumlah gelembung yang dihasilkan bertambah sebanyak 725 gelembung kecil dan
8 gelembung besar Dari hasil yang didapat membuktikan bahwa pada percobaan ini menghasilkan oksigen ditandai dengan munculnya
gelembung gelembung udara yang ada di dalam tabung. Semakin lama waktu yang digunakan,oksigen yang dihasilkan semakin
banyak.

Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 15 0.Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah
berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam
sebuah enmber dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Diberi es batu untuk sehingga suhu menjadi 15 0.
Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari
perlakuan tersebut. Pada 3 menit pertama,kedua,dan ketiga tidak ada gelembung yang dihasilkan. Jika dibandingkan dengan perakuan
pertama gelembung yang dihasilkan sangat banyak dengan suhu 300 . Sehingga dapat diketahui bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh
temperatur( suhu ) dan dalam suhu yang dingin ternyata mempengaruhi kerja enzim yaitu kerja enzim kurang optimal.

Perlakuan III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi corong,
Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah
enmber dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung.kemudian ditambahkan larutan NaHCO3. Kemudian diletakkan di
tempat terang yang langsung terkena cahaya matahari langsung. Dari tabel pengamatan diatas diketahui bahwa pada 3 menit pertama
gelembung yang dihasilkan sebanyak 54 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan sebanyak 70 gelembung
besar. Pada 3 menit terakhir gelembung yang dihasilkan sebanyak 76 gelembung besar. Sehingga jika gelembung besar ini diakumulasi
menjadi gelembung kecil maka perbandingan antara perlakuan I yaitu ditempatkan ditempat yang terang dengan suhu 300 dengan
perlakuan ketiga yaitu ditempatkan di tempat yang terang dengan penambahan NaHCO3maka gelembung yang banyak dihasilkan yaitu
pada perlakuan ketiga dengan penambahan NaHCO3. Hal ini membuktikan bahwa pada perlakuan ketiga ini menggunakan larutan
NaHCO3menghasilkan oksigen lebih banyak. Karena penambahan NaHCO3yang bereaksi dengan cahaya matahari akan terurai menjadi
NaOH dan CO2. Dan NaHCO3menambah substrat dalam bahan untuk proses fotosintesis sehinggaa gelembung yang dihasilkan lebih
banyak dibandingkan dengan percobaan yang pertama tanpa ada tambahan substrat hanya terkena sinar matahari langsung.

Perlakuan IV diletakkan ditempat yang gelap tanpa ada sinar matahari. Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi corong,
Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah
enmber dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari
langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Dari tabel pengamatan diatas pada 3 menit
pertama,kedua,dan ketiga tidak menghasilkan gelembung udara. Hal ini membutuhkan dalam proses fotosintesis dipengaruhi oleh
intensitas cahaya.

Tekanan Darah
Gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembilih darah disebut tekanan darah (blood pressure). Tekana ini jauh
lebih besar dalam arteri dibanding dengan di dalam vena, dan paling besar di dalam arteri kerika jantung berkontraksi. Tekanan darah
dapat di ukur dengan tensi meter (sfigmamonometer atau menometer air raksa). Alat tersebut dilengkapi dengan manset yang
ditempelkan pada lengan atas dan dipompa untuk menekan pembuluh arteri. Penentuan tekanan darah dilakukan dengan cara
mendengarkan denyut arteri melalui stetoskop.
Tekanan darah dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan jantung memompa darah dan untuk mengetahui kondisi kesehatan
seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Pada orang
dewasa sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80 mmHg atau dapat juga ditulis sebagai tekana arteri = 120/80
(sistol/diastol). Pada waktu itu, tekanan kapiler 30/10 dan tekanan vena 10/0.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi
oleh aktivitas fisik,dimana akan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggu dipagi hari
dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Selain itu, ada tiga factor yang menentukan tekanan darah, yaitu jumlah darah yang di
pompa dari jantung, volume darah di dalam pembuluh darah, dan kapasitas pembuluh darah.(1)
Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Jenis tekanan darah


Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka
waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan
tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai
usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg
harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
sakit kepala
kelelahan
mual
muntah
sesak napas
gelisah
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini
disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 %
dari seluruh hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan
bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon
epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1. Penyakit Ginjal
o Stenosis arteri renalis
o Pielonefritis
o Glomerulonefritis
o Tumor-tumor ginjal
o Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
o Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
o Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
o Hiperaldosteronisme
o Sindroma Cushing
o Feokromositoma
3. Obat-obatan
o Pil KB
o Kortikosteroid
o Siklosporin
o Eritropoietin
o Kokain
o Penyalahgunaan alkohol
o Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
o Koartasio aorta
o Preeklamsi pada kehamilan
o Porfiria intermiten akut
o Keracunan timbal akut.
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang
berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak
menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan
tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan
skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.

Obat tradisional yang dapat digunakan


Gamat/Teripang/Mentimun Laut
Teh Murbei
daun cincau hijau
seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
Rosela
daun misai kucing
minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan
tekanan darah tinggi. dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni
ekstrak teripang(2)

Tekanan darah rendah


Hipotensi atau yang biasa disebut tekanan darah rendah adah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah atau turun di bawah
angka normal hingga 90/60 mmHg.

Penyebab darah rendah


Melemahnya otot jantung yang berakibat darah yang dipompa jantung lebih sedikit, sehingga tekanan daran menurun.
Terjadinya peradangan pada kantung yang mengelilingi jantung(pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericadritis yang
menyebabkan cairan menumpuk pada pericardium dan menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk memopa dan
mengisi darah keseluruh tubuh.
Adanya beku darah dal pembuluh vena, dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri dari paru-paru,
dan akibatnya akan mengurangi darah di jantung untuk di pompa.
Bradycardia atau denyut jantungyang lambat dapat mengurangi darah yang di pompa oleh jantung. Angka detak jantung untuk
seorang dewasa sehat adalah 100 dan 60 detak per menit. Hal ini berkaitan dengan heart rate, yaitu berapa kali denyut jantung dalam
setiap menitnya. Semakin tinggi heart rate maka semakin tinggi tekanan darahnya.
Tegangan perifer atau tegangan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh darah akan berefek pada semakin tingginya
tekanan darah.
Gejala tekanan darah rendah
Sering pusing dan keringat dingin
Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
Mata sering terasa berkunang-kunang dan penglihatan kurang jelas terutama setelan duduk terlalu lama atau berjalan.
Mudah kelelahan dan tidak bertenaga bahkan sering mengalami pingsan
Wajah terlihat pucat karena suplai darah keseluruh tubuh tidak maksimal.
Cara mencegah dan mengatasi darah rendah
Biasakan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan mengatur pola makan, disarankan untuk memakan makanan
mengandung garam karena dapat meningkatkan tekanan darah.
Atur jadwal istirahat atau tidur di malam hari. Hindari bergadan dan tidur larut malam.
Minum air putih dalam jumlah cukup, 8-10 gelas per hari,sesekali perlu meminum kopi untuk meningkatkan degup jantung
sehingga tekanan darah akan meningkat.
Berolahraga lah secara rutin seperti jogging 30 menit setiap hari.
Minumlah vitamin secara rutin 2x sehari misalnya vitamin C.
Beberapa jenis obat yang biasa dipakai untung menangani hipotensi misalnya fludrocotison, midodrine, pydostigmine, nonstreroidal
anti-inflammitory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.(3)
Metode pengukuran tekanan darah
Metode Auskultasi
Tekanan darah arteri pada manusia secara rutin diukur dengan metode auskulaso. Suatu manset yang dapat di pompa dihubungkan
pada manometer air raksa kemudian dililitkan disekitar lengan dan stetoskop diletakan diatas arteri brakialis pada siku. Manset secara
tepat dipompa sampai tekanan didalamnya diatas tekanan sistolik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri diokulasi oleh manset
dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan darah dalam manset diturunkan secara perlahan-lahan. Pada titik
tekanan sistolik dalam arteri dapat melampawi tekanan manset, semburan darah setiap melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara
sinkron dengan tiap denyut, bunyu detakan didengar dibawah manset.
Metode Palpasi
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan turun dan tentukan pada saat
denyut radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menentukan secara pasti kapan denyut pertama teraba,tekananyang
diperoleh dengan metode palpalasi biasanya 2-5mmHg. Lebih rendah dibandingkan diukur dengan menggunakan metose auktulasi.
Prinsip kerja pengukur tekanan darah
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang mengikat mengelilingi
lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya
diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure
(diastolic).
Cara mengukur tekanan darah
1. Posisi pasien yang akan diukur bisa berbaring, duduk atau berdiri, dengan catatan posisitangan atau lengan rileks tidak tegang.
Yang paling ideal adalah posisi berbaring dengan kondisitenang dan tidak berbicara.
2. Manset dilingkarkan diseputar lengan dan di pompa agar udara masuk ke manset dan menekanarteri. Fungsinya adalah
menghentikan aliran darah sementara di lengan.
3. Stetoskop di tempelkan di lengan bagian depan tepat diatas siku, atau di daerah pembuluhdarah arteri.
4. Udara dari manset dikeluarkan secara perlahan sambil dengan stetoskop mendengarkan denyut tekanan.
5. Ketika suara ketukan denyut pertama, merupakan petunjuk bahwa pada saat itu merkuri di alatukur menunjukkan tekanan darah
sistolik.
6. Ketika proses mengeluarkan udara dari manset berlangsung, lama kelamaan suara ketukandenyut tekanan akan hilang, nah pada
saat hilangnya suara denyut tersebut merupakan patokan dimana merkuri pada alat ukur menunjukkan tekanan darah diastolik. Tekanan
darah sistolik adalah tekanan maksimum yang diproduksi jantung saat jantungberdenyut dan memompa darah masuk ke dalam arteri,
sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan didalam arteri sesaat diantara denyut jantung. Penunjukan kuran menggunakan
satuanmm Hg dan penulisan hasil pengukuran sebagai contoh seperti berikut : 130 / 80 mm Hg, yang artinya tekanan sistolik 130 mm
Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg.
BAB V
KESIMPULAN
1. Tekanan darah ialah sifat- sifat yang kompleks yang ditentukan oleh interaksi
2. Tenanan darah ialan sifat-sifat yang ditentukan oleh interaksi berbagai factor genetic yang lingkungan meregulasi hubungan antar
curah jantung dan tahanan arterioral total.
3. Cara-cara pengukuran tekanan darah adalah dengan cara palapasi, auskultasi dan osilasi.
4. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis adalah karena istirahat, perubahan sikap, kerja
otot,pengaruh berfikir, inspirasi dan ekspresi yang kuat.
5. Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapacara diantaranya yaitu jantung memompa lebih kuat
sehingga mengalirkan lebih banyak cairan setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, dan bertambahnya
cairan dalam sirkulasi.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu :
a) Umur
b) Kegiatan (kerja otot perubahan sikap)
c) Ketinggian (gravitasi)
d) Ekspirasi dan inspirasi
e) Kerja jantung
f) Pengaruh berpikir
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA. JB. Reece, LG. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
J.W. Kimbal. 1987. Biologi. Edisi 5 (terjemahan). Jakarta :Erlangga.
Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.
Saktiono. 1989. Biologi Umum. Jakarta: Gramedia
Volk, W. 1988. Mikrobiologi dasar. Jakarta: Erlangga.

Arif Priadi.2010.Biologi SMA Kelas XII.Jakarta : Yudistira.


D.A.Pratiwi.2006.BIOLOGI untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka utama.jakarta

Drs. Kus Irianto . (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis . Jakarta : Yrama Widya

Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.

http://en.wikipedia.org, diakses pada tanggal 20 April 2014

Anda mungkin juga menyukai