Anda di halaman 1dari 9

Bayi memerlukan perhatian exstra karena dia belum mampu melakukan segala sesuatunya

sendiri. Kita sebagai orangtua akan melakukan apapun demi bayi kita. Sebelum bayi kita
lahir kita pasti sudah mempersiapkan segala sesuatu keperluan mulai dari pakaian bayi,
selimut bayi, susu tambahan. Masing-masing aspek mempunyai dampak bagi kesehatan dan
juga pertumbuhan bayi kita. Lingkungan sehat serta nutrisi tambahan serta kondisi
lingkungan yang higienis membuat pertumbuhan bayi lebih optimal.

Makanan sangat menentukan pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Bayi tumbuh lebih
cepat dari orang dewasa, dan dalam setiap pertumbuhan memerlukan nutrisi yang cukup.
Pertumbuhan yang cepat memerlukan asupan nutrisi yang exstra dan makanan yang baik.
Makanan harus sehat, segar dan kaya nutrisi sehingga dapat membentuk tubuh bayi menjadi
sempurna.

Satu yang harus diingat bahwa apa yang baik untuk orang dewasa tidaklah selalu baik untuk
bayi. Meskipuun tubuh bayi serupa dengan tubuh orang dewasa, tetapi sistem jasmani mereka
belum terbentuk secara sempurna, sehingga mereka memerlukan nutrisi exstra untuk
memenuhi pertumbuhan bagi kebutuhan sel-sel dan sistem kekebalan tubuh bayi.

Di tahun-tahun pertama, sistim pencernaan tubuh bayi belum kuat sehingga perutnya belum
bisa mencerna makanan yang kita berikan, sehingga sangat tergantung pada susu ibu. Susu
ibu adalah makanan bayi yang penuh nutrisi davn kaya akan zat pembangun kekebalan tubuh
bayi.

Gigi bayi akan tumbuh setelah 9 bulan dilahirkan, sampai saat itu bayi kita sangat tergantung
pada susu ibu dan pada beberapa kasus memerlukan makanan suplement yang sudah
diformulasikan secara hati-hati.

Susu ibu mengandung nutrisi yang sangat lengkap untuk bayi saampai bayi bisa menggigit.
Bermacam-macam vitamin, mineral, protein, carbonhidrat dan lemak sangat di butuhkan oleh
bayi. Ini dapat kita dapatkan dari sayuran, telur, dan beberapa makanan hewani. Kita harus
hati-hati dalam memilih makanan mana yang baik untuk bayi kita.

Dalam beberapa kasus dimana susu ibu hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali
makanan bayi pasti akan berubah drastis. Ada banyak makanan bayi yang tersedia di pasar
sebagai pengganti kurangnya susu ibu. makanan tersebut biasanya kaya akan vitamin,
mineral dan banyak nutrisi lainnya, tapi untuk memulainya kita sebaiknya berkonsultasi
kepada neonatologist terlebih dahulu. pemberian makanan bayi ini tergantung pada umur dan
berat bayi, bisa juga dikombinasikan dengan air putih dan susu. Anda bisa memilih makanan
yang bersertipikat dari badan POM dan Depkes.

Tubuh bayi belum bisa mencerna semua makanan yng kita berikan, sehingga tidak semua
makanan boleh kita berikan kepada bayi kita, satu kriteria makanan yang harus kita penuhi
untuk bayi kita yaitu makanan yang harus kita pilih harus mengandung nutrisi yang dapat
mendukung pertumbuhan dan kekebalan tubuh.

Di tahun ke dua, umumnya bayi memerlukan susu fullcream dan keju untuk dapat menyerap
vitamin dan mineral penting. Pada beberapa bayi, susu sapi dapat menimbulkan alergi, kita
dapat menggantinya dengan susu kambing. Makanan lain yang dapat menimbulkan alergi
pada bayi adalah putih telur, kacang tanah, kacang kedelai, ikan, buah pir, makanan ini bisa
menimbulkan alergi pada tubuh bayi.

Tubuh bayi mulai menyerap kalsium yang dapat menunjang pertumbuhan tulang dan gigi,
sehingga pemberian supplemen kalsium tidak boleh dilupakan, pemberian vitamain C dan B
compleks sangat membantu pembentukan sistim kekebalan tubuh bayi.

Ketika bayi tumbu menjadi balita, mereka bisa diberi makanan yang kaya nutrisi seperti sop
ayam dan jus sayuran hijau secara reguler. Jangan lupa susu dan produk susu lain untuk
memenuhi kebutuhan kalsium. Zat besi dan folic acid untuk mencegah anemia, keadaan
berbahaya dimana bayi kekurangan zat darah merah secara drastis.

Bayi pada awal pertumbuhannya memerlukan kalori exstra, sehingga makanan yang kaya
kalori dan karbohidrat sangat di perlukan. Jangan biarkan bayi anda memakan makanan junk
food dan air berkarbon dan minuman dingin lainnya. Makanan dan minuman tersebut bisa
merusak sistem pencernaan bayi dan tidak memberikan gizi apapun untuk bayi. Kopi, teh,
dan alkohol sangat terlarang untuk bayi. Makanan ringan dan makanan manis juga harus
dibatasi walaupun tidak harus dihilangkan sama sekali, karena gula murni dibutuhkan untuk
menghasilkan energi bagi tubuh. Kita harus menggunakan garam berzodium untuk mencegah
penyakit gondok.

Ketika bayi mempunyai cukup gigi kita bisa memberikan nasi, gandum dan sereal. Kacang
mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.

Perbanyak makanan yang direbus dari pada digoreng.

Kentang, kubis, tomat, dan bayam sangat di perlukan oleh bayi, kita dapat merebusnya dan
menghancurkannya terlebih dahulu sebelum kita memberikan pada bayi kita.

Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi


Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh
kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus
mendapat makanan tambahan / pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu
tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil / menyusui, stress mental
dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh
karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan
150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

Macam-Macam Makanan Bayi


Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (Air Susu Ibu) dan MPASI (Makanan
Pendamping ASI).
ASI (Air Susu Ibu)

Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan
baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.

Manfaat ASI

ASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga dan Negara
juga memperoleh manfaat dari ASI.

Manfaat ASI bagi Ibu

1. Aspek kesehatan ibu Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post
partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi
anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.

2. Aspek keluarga berencana Merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan.


Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan,
sedangkan yang tidak 11 bulan.

3. Aspek psikologis Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat
menyusui.

Manfaat ASI bagi Bayi

1. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi Mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan
mineral serta vitamin.

2. Mengandung zat protektif Terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin,


lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak
menimbulkan alergi.

3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan Sewaktu menyusui kulit bayi akan
menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi
kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.

4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik Bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan
berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan
mengurangi obesitas.

5. Mengurangi kejadian karies dentis Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu
formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot
pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan
menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
6. Mengurangi kejadian maloklusi Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang
mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

Manfaat ASI bagi Keluarga

1. Aspek ekonomi ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat
mengurangi biaya berobat.

2. Aspek psikologis Kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan


mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

3. Aspek kemudahan Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan
saja serta tidak merepotkan orang lain.

Manfaat ASI bagi Negara

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak. Adanya faktor protektif dan nutrien yang
sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan kematian
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan
anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian
bawah.

2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit. Dengan adanya rawat gabung maka akan
memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi
nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.

3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan
nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6
milyar untuk membeli susu formula.

4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Anak yang dapat ASI dapat tumbuh
kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

Komposisi ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi.
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Kolustrum ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.

2. ASI transisi ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.

3. ASI mature ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.

Tabel 1. Komposisi Kandungan ASI

Kandungan Kolustrum Transisi ASI mature

Energi (kg kal) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0


Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

Immunoglubin - - -
Ig A (mg/100ml) 335,9 - 119,6
Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9
Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosin (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

Laktoferin 420-520 - 420-520

Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.

Kecukupan ASI

Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :

1. Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah lahir dan
selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.

2. Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada triwulan
ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3 : 350-
450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat
berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.

3. Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.

4. Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.

5. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

MPASI (Makanan Pendamping ASI)

Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.

Jenis MPASI

Jenis MPASI diantaranya:

1. Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya,
jeruk, tomat.
2. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.

3. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.

Tujuan Pemberian MPASI

Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :

1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan


berbagai rasa dan bentuk.

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:

1. Perhatikan kebersihan alat makan.

2. Membuat makanan secukupnya.

3. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.

4. Buat variasi makanan.

5. Ajak makan bersama anggota keluarga lain.

6. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.

7. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.

Cara Pengelolaan Makanan Bayi


Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang
diperlukan makanan pendamping ASI.

Tabel 2. Definisi Pemberian Makanan Bayi

Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain


Pemberian ASI Eksklusif
termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI
(Exclusive breastfeeding)
yang diperas.

Pemberian ASI Predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau
(Predominant breastfeeding) minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh
Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.
(Full breastfeeding)

Pemberian Susu Botol Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga
(Bottle feeding) ASI diperas dengan botol.

Pemberian ASI Parsial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau
(Artificial feeding) sereal atau makanan lain.

Pemberian Makanan Pendamping


Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya
ASI (MPASI) tepat waktu
tepat yaitu mulai 6 bulan.
(Timely complementary feeding)

Tabel 3. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.

Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama.

Makanan pendamping Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi,
ASI (MPASI) atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).

Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.

Teruskan pemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi

Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam

ASI atau Sesuka bayi


1-2 minggu
Formula adaptasi 6-7 kali 90 ml

ASI atau Sesuka bayi


3 mg s/d 3 bulan
Formula adaptasi 6 kali 100-150 ml

ASI atau Sesuka bayi


3 bulan Formula adaptasi 5 kali 180 ml
Jus buah 1-2 kali 50-75 ml

ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 4 kali 180 ml
4-5 bulan
Bubur susu 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml

6 bulan ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 3 kali 180-200 ml
Bubur susu 2 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml

ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 2 kali 200-250 ml
7-12 bulan Bubur susu 2x 40- 50 g bubuk
Nasi tim 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1-2 kali 50-100 ml

Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan


pada Bayi
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil
dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Kerjasama ibu dan anak. Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak
mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang
tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan
makan pada anak.

2. Memulai pemberian makan sedini mungkin. Pemberian makan sedini mungkin mempunyai
tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan
hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi,
hiperbilirubinemia dan azotemia.

3. Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan.
Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.

4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.

5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.

6. Umur.

7. Berat badan.

8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).

9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.

10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan
toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).

Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi Bayi


Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet),
sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian
makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi
dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.

Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan,
karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau
kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan
menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda,
hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas
kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah status
gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi pada Bayi


Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan
obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan
penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A,
hipervitaminosis D dan hiperkalemi.

Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan
dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/
buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut. Misalnya
xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).

Kata Kunci
gizi bayi, gizi pada bayi, gizi seimbang bagi bayi, gizi seimbang bagi balita, gizi seimbang
untuk balita, kelebihan gizi, kebutuhan gizi bayi, gizi untuk bayi, kebutuhan gizi balita,
kebutuhan gizi pada bayi, gizi pada balita, gizi seimbang pada balita, nutrisi pada bayi, gizi
seimbang pada bayi, gizi balita, kebutuhan gizi anak, nutrisi pada balita, gizi pada anak, gizi
seimbang untuk bayi, gizi bagi balita, TUJUAN PEMBERIAN nutrisi PADA BAYI, gizi
terhadap bayi, pengaruh nutrisi pada bayi, Pengertian gizi bagi bayi adalah?, tujuan
pemberian zat gizi.

Anda mungkin juga menyukai