MANAJEMEN PERUBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
Manajemen Perubahan .
Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Manajemen serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini penulis
menyadari bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Namun,
besar harapan penulis semoga makalah yang disusun ini bisa bermanfaat. Makalah ini dapat
terselesaikan atas usaha keras penulis dan bantuan rekan-rekan dalam diskusi untuk mengisi
kekuranganya.
Dalam pembuatan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penunjang dalam pembuatan makalah penulis
berikutnya.
Hormat kami,
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Manajemen .....................................................................................................
2.2 Model Model Perubahan ...............................................................................................
2.3 Tipe Perubahan ................................................................................................................
2.4 Pengembangan Organisasi ...............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Dimulai oleh dunia
usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas
produksi yang dihasilkan, sampai ke administrasi pemerintahan. Berbagai upaya dan
pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya
perubahan.
Berkaitan dengan ini, seorang ahli filsafat Yunani kuno yang bernama Heraclitus
pernah berkata bahwa didunia ini tidak ada yang permanen, kecuali perubahan.
Pernyataan tersebut kiranya masih mengandung kebenaran sampai saat ini. Dikatakan
demikian karena memang pada kenyataannya di dunia ini selalu terjadi perubahan yang
mencakup seluruh segi kehidupan baik pada tingkat individu maupun tingkat
organisasional.
Oleh karena perubahan memang selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi,
pimpinan organisasi baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah disamping harus
memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar organisasi yang
dipimpinnya dan mampu memperhitungkan dan mengakomodasikan dampak dari
perubahan-perubahan yang terjadi itu, mutlak perlu pula untuk mempunyai keterampilan
dan keberanian untuk melakukan perubahan didalam organisasi demi peningkatan
kemampuan organisasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dilain pihak tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu
perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu
maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan
tersebut mengarah pada titik positif.
Suatu usaha jangka panjang yang di dukung oleh pimpinan tinggi untuk
memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama
melalui diagnosa dan pengelolaan budaya organisasi secara kolaborasi dan lebih efektif
dengan penekanan khusus pada tim kerja yang formal, tim sementara dan antar kelompok
kebudayaan dengan bantuan konsultan, fasilitator dan dengan penggunaan teori serta
teknologi dari ilmu perilaku terapan, termasuk penelitian tindakan (action research).
2.4.1 Definisi Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana, dimanajemen dan
secara sistematis untuk merubah kultur, sistem dan perilaku organisasi, guna
meningkatkan efektifitas organisasi dalam memecahkan masalah dan pencapaian
sasaran (Lippitt).
Pengembangan Organisasi :
a. Sebagai usaha perubahan berencana (planned change)
b. Dikendalikan dan dipimpin oleh top manajer
c. Tujuannya untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi
d. Dilakukan dengan metode intervensi berencana terhadap proses dalam
organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku
e. Berorientasi pada pelaksanaan kerja dan dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan
f. Peningkatan profesionalisasi kerja (reward, spesialisasi, identitas,
responsbelitas, akuntabelitas)
g. Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau
konsultan dengan sasaran individu, kelompok dan organisasi.
3.1 Permasalahan
Japan Airline mengalami kebangkrutan akibat manajemen buruk selama bertahun-
tahun, biaya tinggi, serta tekanan pemerintah untuk melayani rute tidak menguntungkan di
bandara kecil. Selain itu, Japan Airlines terpuruk akibat krisis ekonomi global.
Operasi Japan Airlines yang merugi, hutang yang membengkak, kebijakan
penerbangan yang tidak efisien, dan birokrasi yang lambat, membuat kebijakan bail out bagai
menebar garam di air laut. Masalah mendasar dari Japan Airlines adalah permainan dari
segi tiga besi (iron triangle) antara pengusaha, penguasa, dan politisi dalam operasional Japan
Airlines selama ini. Japan Airlines dianggap sebagai sebuah perusahaan besar kebanggaan
negeri yang tak boleh bangkrut (too big to fail). Oleh karena itu suntikan likuiditas secara
massif diberikan terus menerus kepada Japan Airlines. Namun di sisi lain, operasi Japan
Airlines tidak dibenahi secara serius. Tekanan dari kekuatan politik dan pemerintah pada
eksekutif Japan Airlines untuk melayani ambisi mereka membuka route-route yang tidak
menguntungkan, telah menambah beban operasional Japan Airlines. Hal ini ditambah lagi
dengan berbagai masalah birokrasi dan remunerasi yang tidak efisien.
Sejak merugi di tahun 2001, lonceng kematian bagi Japan Airlines memang seolah
hanya menunggu waktu. Tragedi 9/11, wabah virus SARS, Flu Burung, ancaman teroris, di
samping resesi ekonomi, telah memukul Japan Airlines secara bertubi-tubi. Meski melayani
lebih dari 217 airport dan 35 negara, Japan Airlines menjadi perusahaan penerbangan yang
gemuk dan tidak efisien. Hutangpun membengkak hingga mencapai sekitar Rp 200 triliun.
Bangkrutnya Japan Airlines semakin memperkuat adanya masalah serius yang
dihadapi oleh perekonomian Jepang. Meski masih memegang gelar sebagai negara dengan
perekonomian terkuat nomor dua di dunia, Jepang bagai macan yang terluka. Ekonominya
melesu, pengangguran dan kemiskinan meningkat, dan perusahaan besar berguguran.
Bangkrutnya Japan Airlines adalah kebangkrutan terbesar perusahaan di luar sektor keuangan
sejak Perang Dunia ke-II. Oleh karena itu, upaya serius untuk bangkit dari krisis sedang
ditempuh oleh pemerintah Jepang.
3.2 Solusi
Langkah penyelamatan yang diambil adalah langkah penyelamatan strategi (stop
the bleeding) / hentikan pendarahan dapat berupa cash flow (aliran dana segar).
Aplikasi dalam kasus Japan Airlines adalah dengan :
4.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia, perubahan tidak dapat dihindari. Dimulai oleh dunia
usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas
produksi yang dihasilkan, sampai ke administrasi perguruan tinggian. Berbagai upaya
dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya
perubahan. Oleh karena perubahan memang selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi,
pimpinan organisasi baik organisasi perguruan tinggi maupun non-perguruan tinggi
disamping harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar
organisasi yang dipimpinnya dan mampu memperhitungkan dan mengakomodasikan
dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi itu, mutlak perlu pula untuk mempunyai
keterampilan dan keberanian untuk melakukan perubahan didalam organisasi demi
peningkatan kemampuan organisasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu untuk menghadapi perubahan kita perlu melakukam manajemen
perubahan yang berarti upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang
ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.
Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan
tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka
diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut
mengarah pada titik positif.