Anda di halaman 1dari 19

SOP RUJUKAN

SOP NO. Dokumen :


NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/perawat/ bidan
Pengertian 1 memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.

Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan
Tujuan cepat dan aman.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas


Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan.
Prosedur 1. Petugas UGD/ODC (One Day Care ) menyatakan pasien perlu rujukan
2. Petugas UGD/ODC menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien
untuk di rujuk
3. Keluarga pasien setuju
4. Petugas UGD/ODC membuat surat rujukan
5. Petugas UGD/ODCmembuat rincian biaya pasien pulang dan biaya penggunaan
ambulan (untuk pasien ODC atau pasien UGD yang sudah diberikan terapi, bagi pasien
UGD yang tidak mendapat terapi cukup membayar biaya ambulan saja)
6. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan
7. Petugas UGD/ODC menerima bayaran
8. Petugas UGD/ODCmempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD/ODC yang lain
segera menghubungi sopir Ambulan .
9. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD
bahwa ambulan sudah siap)
10. Petugas UGD/ODC mendampingi dan mengantar pasien ketempat tujuan dengan
ambulan.
Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke Rumah Sakit Petugas UGD/ODC
menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan UGD/ODC.
Petugas membuat surat rujukan
Petugas menjelaskan
Dan membuat rincian biaya
Bagan alir dan meminta
pasien pulang dan biaya
persetujuan kepada
penggunaan ambulan
keluarga pasien untuk di
rujuk dan keluarga
pasien setuju Keluarga pasien membayar dan
menerima kwitansi dan surat
Petugas mempersiapkan rujukan dan petugas menerima
kesiapan pasien dan Petugas bayaran
yang lain segera menghubungi
sopir Ambulan .
Petugas mendampingi dan mengantar pasien ketempat
tujuan dengan ambulan.
Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke Rumah
Sakit Petugas menulis laporan kegiatan pada buku
kegiatan UGD/ODC.

Unit terkait UGD/ODC,Petugas Ambulan/Sopir Ambulan


SOP Persiapan Pasien Rujukan
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Persiapan Pasien rujukan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan
1. Pengertian sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatatan yang lebih
tinggi .

2. Tujuan Agar pasien dirujuk dalam kondisi stabil dan aman selama perjalanan
maenuju fasilitas pelayanan yang lebih tinggi.
1. Sebagai pedoman persiapan pasien rujukan
3. Kebijakan 2. Persiapan pasien rujukan harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SOP.
4. Referensi Permenkes no 75Tahun 2014.1.pasal 1.ayat 9
5. Prosedur 1. Buku Rujukan
(Persiapan) 2. Form Rujukan
3. Pasien yang Akan Dirujuk
6. Langkah- 1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk
langkah 2. Petugas menyiapkan lembar infrom consent.
3. Petugas menjelaskan isi infrom consent kepada pasien dan keluarga.
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk dirujuk.
5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menandatangani infrom
consent.
6. Petugas menamdatangani infrom consent yang telah ditanda tangani
pasien dan keluarga.
7. Petugas menyiapkan surat rujukan
8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas pasien,
diagnose, tanda tangan petugas dan stempel Puskesmas.
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil.
10.Petugas memastikan alat-alat kesehatan yang terpasang pada pasien
dalam keadaan baik.
11.Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat-obat yang di perlukan
dalam proses rujukan
12.Petugas menyiapkan ambulance.
13.Petugas mengantar pasien.
7. Bagan Alir
Petugas memberi penjelasan
mengapa pasien dirujuk

menyiapkan dan mengisi


format infrom consent

menyiapkan dan mengisi


format infrom consent

menyiapkan alat kesehatan dan obat-obat yang


di perlukan dalam proses rujukan

menyiapkan ambulance dan


mengantar pasien

8. Unit terkait 1. Unit Pendaftaran


2. Poli Umum
3. Poli KIA-KB
4. UGD
5. Poli Lansia
SOP IGD PUSKESMAS SELAAWI
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007

Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGD

Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baru


Tujuan
Kebijakan Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti alur ini
Referensi Manual Mutu Puskesmas Selaawi
Prosedur 1. Perawat menerima pasien, kemudian catat identitas lengkapa dan jelas dan
informed concernt
2. perawat melakaukan anamnesa (auto dan hetero anamnesa)
3. perawatmelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S) dan pemeriksaan fisik
awal
4. pengelompokan pasien dan diagnosa awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindaklan segera dan mengancam jiwa
b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak mengancam jiwa
5. untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi simptomatis (berdasar gejala) dan
disarankan jika sakit berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP
6. untuk gawat darurat dan gawat non darurat, perawat menghubungi dokter jaga
pada hari tersebut dan melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan
tindakan awal pertolongan pertama/ baik live support (BLS) meliputi :
a. Air way
- bebaskan jalan nafas
- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)
b. Breathing
- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
- - Circulation
- tensi dan nadi turu, pasang infuse
- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
7. bila diperlukan doketr jaga harus datang guna pemeriksaan dan tindakan lebih
lanjut
8. pasein/ keluarga melengkapi administrasi
9. semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dengan lengkap pada status
pasien

Bagan Alir
Perawat menerima
pasien, kemudian catat
identitas lengkapa dan
jelas dan informed
concernt

perawat melakaukan perawatmelakukan pemeriksaan

anamnesa (auto dan hetero GCS, TTV (T, N, RR, S) dan

anamnesa) pemeriksaan fisik awal

untuk gawat darurat dan gawat


non darurat, perawat untuk non gawat non
pengelompokan pasien dan
menghubungi dokter jaga pada darurat boleh diberi
diagnosa awal
hari tersebut dan melaporkan terapi simptomatis
a. Gawat darurat :
kondisi terakhir pasien (berdasar gejala) dan
memerlukan tindaklan
bila diperlukan doketr jaga harus disarankan jika sakit
segera dan mengancam
datang guna pemeriksaan dan berlanjut bisa berobat
jiwa
tindakan lebih lanjut lagi besok ke UGD/ BP
b. Gawat non darurat :

pasein/ keluarga melengkapi memerlukan tindakan

administrasi segera tapi tidak


mengancam jiwa

semua pemeriksaan, tindakan, terapi c. Non gawat darurat :


dan rujukan dengan lengkap pada tidak urgent tindakan
status pasien segera dan tidak
mengancam jiwa

Unit terkait Rawat Inap


SOP PENYULUHAN KESEHATAN
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007

Pengertian Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan komunikasi, edukasi dan penyampaian


informasi kepada masyarakat.
Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari
Tujuan Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tentang LayananDasar
Referensi Buku Standar Puskesmas,Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes Tahun 2013
Prosedur 1. Membuat SAP sesuai materi penyuluhan
2. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
3. Menggunakan cara diskusi dan atau demonstrasi
4. Menggunakan alat bantu bila diperlukan
5. Mengadakan evaluasi
6. Memberikan umpan balik
7. Menyusun perencanaan lanjutan

Diagram Alir
Membuat SAP sesuai materi penyuluhan dan
Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya

Menggunakan cara diskusi dan atau


demonstrasi dan Menggunakan alat bantu bila
diperlukan

Mengadakan evaluasi dan Memberikan umpan


balik sarta Menyusun perencanaan lanjutan

Unit terkait RAWAT JALAN, UGD, KABER, PUSTU/POLINDES


SOP PEMBERIAN OBAT CACING
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007

Pengertian Pemberian obat caciang adalah upaya pemberian obat cacing dengan cara diminum
kepada anak umur 1-12 tahun.
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemberian obat cacing di Puskesmas Selaawi

Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan yang Menjadi Acuan pengelolaan


Kebijakan
dan Pelaksanaan UKM No.449.1/068/108/SK/15
Referensi Kapita Selekta 2010
Prosedur 1. Petugas menyiapkan sasaran yang akan diberikan obat cacing
2. Petugas menyiapkan obat cacing sesuai sasaran
3. Petugas menyiapkan buku catatan
4. Petugas menentukan jadwal pemberantasan
5. Petugas berkoordinasi dengan unit terkait
6. Petugas menentukan dosis pemberian berdasarkan umur
7. Petugas memberikan obat cacing dengan cara diminum
8. Petugas mencatat hasil kegiatan pemberian obat cacing
9. Petugas palaksana melaporkan hasil kegiatan kepada kordinator program
10. koordinator program merekap hasil kegiatan dan dicatat dalam buku laporan
11. koordinator melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas
Diagram Alir
Petugas menyiapkan sasaran yang akan Petugas menyiapkan buku catatan dan
diberikan obat cacing dan menyiapkan obat menentukan jadwal pemberantasan
cacing sesuai sasaran

Petugas memberikan obat cacing Petugas berkoordinasi dengan unit


dengan cara diminum Dan mencatat terkait
hasil kegiatan pemberian obat cacing Dan menentukan dosis pemberian
berdasarkan umur

Petugas palaksana melaporkan hasil kegiatan koordinator melaporkan


kepada kordinator program
hasil kegiatan kepada
Dan koordinator program merekap hasil
kegiatan dan dicatat dalam buku laporan kepala puskesmas

Unit terkait 1. Kepala Puskesmas


2. Ka TU
3. Penanggung jawab UKM
4. Koordinator UPM P2P
5. Pelaksanaan Program Kecacingan

SOP KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL


SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Kunjungan ke rumah ibu hamil sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur
Pengertian
kehamilan 34-36 minggu bagi ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena
beberapa alasan
Deteksi oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi sehingga dapat
Tujuan menyelesaikan dengan baik. Melahirkan bayi yang sehat dan mendapatkan kesehatan
yang optimal
Kepmenkes 828/MENKES/SK/IX/ 2008
Kebijakan
SK Ka Pusk
PWS KIA Depkes RI Tahun 2009
Referensi Buku KIA Kab.Garut Tahun 2014
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes RI 2014
1. Alat tulis
2. Buku Horort Ibu
3. Buku Horort Ibu
4. Leanec / Doppler
Alat dan Bahan
5. Meteran kain pengukur tinggi fundus urteri
6. Meteran pengukur LILA
7. Tensi meter
8. Stetoscope
Prosedur PERSIAPAN
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Merinci ibu hamil yang tidak datang periksa

PELAKSANAAN
1. Kunjungan kerumah ibu hamil
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemberian pelayanan sesuai kebutuhan
5. Pencatatan hasil pelayanan Antenatal Care
6. Memberikan layanan tindak lanjut
KONSELING
PENCATATAN

Diagram Alir
PERSIAPAN
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Merinci ibu hamil yang tidak datang periksa

PELAKSANAAN

KONSELING

PENCATATAN

Petugas Kesehatan
Unit terkait Ibu hamil
KIA
SOP UKS
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007

Pengertian Merupakan salah vsatu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak sekolah
Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan UKS
Kebijakan
Referensi
Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
2. Mengisi buku tamu
3. Melapor diri kepada kepala sekolah
4. Mengumpul siswa satu kelas
5. Mengabsen siswa dengan bantuan guru UKS
6. Melakukan Penyuluhan
7. Siswa diperiksa satu per satu
8. Bila ada siswa yang sakit ringan seperti: gatal-gatal atau alergi langsung diberi
pengobatan
9. Merujuk siswa kepuskesmas apabila ada hal-hal yang yang perlu mendapat tindak
lanjut.
10.Pamit pulang kepada Kepala Sekolah danGuru UKS.
Diagram Alir
Menyiapkan alat-alat Mengisi buku tamu dan Mengumpul siswa satu kelas
Melapor diri kepada kepala dan Mengabsen siswa dengan
yang dibutuhkan
sekolah bantuan guru UKS
untuk pemeriksaan

Merujuk siswa kepuskesmas Bila ada siswa yang sakit Melakukan Penyuluhan dan
ringan seperti: gatal-gatal atau Siswa diperiksa satu per satu
apabila ada hal-hal yang
alergi langsung diberi
yang perlu mendapat tindak pengobatan
lanjut

Pamit pulang kepada Kepala


Sekolah danGuru UKS
Dokumen Terkait 1. Buku tamu
2. Buku absen siswa
3. Jadwal kegiatan
4. Poster

Unit terkait 1. Puskesmas 2.Sekolah

SOP PKPR
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Adalah Pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk melayani masalah kesehatan pada
Pengertian remaja( Usia 10 - 19 Tahun ) secara komperhensif yang mengutamakan Promotif dan
Prefentif. Dalam pelayanannya diharapakan dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerimaremaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka dalam kebutuhan yang terkait dengan kesehatannya serta efektif dan
efesien dalam memenuhi kebutuhan dan selera remaja.
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas.
Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan masalah
kesehatan khusus remaja,
Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
pelayanan kesehatan remaja.
Menambah wawasan dan teman melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, dialog
interaktif, Focus Group Discussion (FGD), seminar, jambore, dll
Konseling/curhat masalah kesehatan dan berbagai masalah remaja lainnya (dan
kerahasiaannya dijamin)
Remaja dapat menjadi peer counselor/kader kesehatan remaja agar dapat ikut
membantu teman yang sedang punya masalah
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.1 Tahun 2015

Referensi Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Kementrian


Kesehatan 2016
Prosedur 1. Sosialisasi internal
2. Penunjukan petugas
3. Pembentukan tim
4. Pelatihan formal petugas PKPR
5. Penentuan jenis kegiatan, pelayanan, serta sasaran
6. Pemenuhan sarana dan prasarana
7. Penentuan prosedur pelayanan

Diagram Alir
Sosialisasi internal dan
Penunjukan petugas

Pembentukan tim dan Pelatihan


formal petugas PKPR

Penentuan jenis kegiatan, pelayanan, serta


sasarandan Pemenuhan sarana dan prasarana

Penentuan prosedur pelayanan

Unit terkait 1. Petugas Puskesmas


2. Remaja
SOP PERKESMAS
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara
Pengertian keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat,
serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan
yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
1. Meningkatlkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan
Tujuan kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Menunjang peningkatan fungsi Puskesmas yang mencakup kegiatan pembinaan
pelayanan dan pengembangan kesehatan, untuk mewujudkan kualitas hidup yang
lebih baik.
3. Membantu masyarakat dalam mengenal dan menemukan sedini mungkin masalah
kesehatan, serta menetapkan upaya penanggulangannya agar mampu mengatasi
masalah kesehatan secara mandiri.
4. Mendorong masyarakat berperan aktif dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatannya.

Undang-undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Pasal 22 Peraturan Mentri Kesehatan


Kebijakan
No.1077/Menkes/Per/V/2011
Referensi
Prosedur a. INDIKASI
1. PERKESMAS diperuntukkan bagi penyakit yang ada hubungannya dengan
keluarga rawan dan beresiko tinggi antara lain : ibu hamil, ibu menyusui, nifas,
bayi, anak balita, lansia, tindak lanjut perawatan ( TB dan Jiwa), kelompok dan
masyarakat
2. Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif
tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
b. PERSIAPAN ALAT
c. PELAKSANAAN
1. Pasien mendaftar di loket dan mendapat kartu status atau pemberitahuan dari lintas
program.
2. Diperiksa oleh petugas paramedis/medis Puskesmas.
3. Apabila di dapatkan penderita penyakit yang behubungan erat dengan kesehatan
keluarga atau masyarakat, maka yang bersangkutan dirujuk ke ruang
PERKESMAS.
4. Kalau klien, setelah mendaftar di loket, mereka langsung ke ruang PERKESMAS
untuk mendapatkan bimbingan teknis.
5. Diruang PERKESMAS, koordinator PERKESMAS akan melakukan wawancara
dan konseling yang hasilnya ditulis dalam lembar pengkajian kesehatan keluarga.
6. Selanjutnya koordinator PERKESMAS membuat janji kunjungan ke rumah
pasien/klien.

Diagram Alir
INDIKASI

PERSIAPAN ALAT

PELAKSANAAN

Unit terkait
Poskesdes, Posyandu, Dinas Kesehatan, Stakeholder lainnya.
SOP PENJARINGAN ANAK SEKOLAH SD/SMP/SMA

SOP NO. Dokumen :


NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
1. Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang
Pengertian bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
2. Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD, kelas 7 SMP/MTs
dan Kelas 10 SMA/SMK/MA yang meliputi pemeriksaan kebersihan perorangan
(rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan,
dan pengukuran kebugaran jasmani. Selain itu pada peserta didik di tingkat
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga dilakukan skrining melalui kuisioner mengenai
keadaan kesehatan umum, kesehatan mental remaja, intelegensia dan reproduksi
melalui self assessment serta bahan edukasi/konseling.
Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal
Tujuan Tujuan Khusus :
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik
2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta
didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan
kesehatan sekolah
3. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
program pembinaan peserta didik.

Undang-undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Pasal 22 Peraturan Mentri Kesehatan


Kebijakan
No.1077/Menkes/Per/V/2011
Referensi
Prosedur 1. Dinas Kesehatan menugaskan kepada petugasPuskesmas untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya
2. Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan lintas sector terkait untuk memberikan
informasi dan sosial untuk menghasilkan :
a. Kesepakan tentang penjaringan
b. Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
c. Identifikasi kebtuhan operasional
d. Persiapan pelaksanaan
3. Kepala Puskesmas Mengadakan pertemuan dengan unsure TP UKS Kecamatan dan
Kepala sekolah serta unsure yang dipandang perlu untuk menghasilkan
a. Inventarisasi data tentang jumlah sekolah
b. Rencana kerja penjarinagn kesehatan, yang mencakup jadwal kerja,
tenaga pelaksana, kegiatan pelaksana, pencatatan dan pelaporan

Diagram Alir
Dinas Kesehatan menugaskan kepadapetugas
Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan kesehatan
peserta didik di wilayah kerjanya

Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan lintas sector


terkait untuk memberikan informasi dan sosial

Kepala Puskesmas Mengadakan pertemuan dengan unsure


TP UKS Kecamatan dan Kepala sekolah serta unsure
yang dipandang perlu

Unit terkait Petugas Puskesmas , Petugas UKS, Siswa SD/SMP /SMA


SOP KUNJUNGAN RUMAH GANGUAN JIWA
SOP NO. Dokumen :
NO. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas Selaawi


SELAAWI

Aceng M. Turmudi, S. Sos, S. Kep


NIP. 19720828 1993 1 007
Pelayanan kunjungan rumah gangguan jiwa adalah salah satu tehnik pengumpulan data
Pengertian dengan jalan mengunjungi rumah pasien untuk membantu masalah yang dihadapi dan
untuk melengkapi data yang sudah ada .
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pelayanan kunjungan
Tujuan rumah pasien jiwa di UPT Puskesmas Selaawi.
SK Kepala Puskesmas tentang penetapan jenis pelayanan
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas tentang Penetapan Penanggung jawab UKM
Referensi Kesehatan Jiwa masyarakat dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten Garut .
Prosedur 1. Petugas melakukan kunjungan rumah pasien jiwa yaitu :
Penderita baru yang tidak bisa dibawa kepuskesmas
Penderita lama khususnya yang tidak berkunjung atau berobat.
2.
Diagram Alir

Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai