Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

Studi Komparasi Pengaruh Penggunaan


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) dengan
Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar TIK
(Studi Kasus di Kelas VIII SMP Negeri 5 Singaraja Tahun Ajaran
2012/2013)

Putu Ida Purnamasari1, I Made Gede Sunarya2, Made Windu Antara Kesiman3
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
Email: putuida19@gmail.com1, imadegedesunarya@gmail.com2, dekndu@yahoo.com3

AbstrakTujuan penelitian ini untuk aktivitas dan hasil belajar dengan media
mengetahui (1) perbedaan penggaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Group
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI) berbeda dan lebih baik dari media
Investigation (GI) dengan kooperatif tipe Jigsaw pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
terhadap aktivitas belajar TIK (2) perbedaan
penggaruh penggunaan model pembelajaran Kata Kunci kooperatif, group investigation,
kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan jigsaw, hasil belajar, dan aktivitas
kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar TIK.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi
eksperimen) dengan rancangan penelitian Posttest- Abstract-The purpose of this study to determine (1)
Only Control Grup Design. Populasi penelitian ini the influence of differences in the use of cooperative
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 learning model type Group Investigation (GI) with the
Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Sebagai sampel Jigsaw cooperative learning activities toward
dalam penelitian ini adalah kelas VIII D dan VIII E Information Computer Technologi (2) the difference
yang berjumlah 60 orang. Kelas VIII D digunakan of influence in the use of cooperative learning model
sebagai kelas eksperimen pertama dengan model type Group Investigation (GI) with the type of
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation cooperative Jigsaw toward Information Computer
(GI) dan kelas VIII E sebagai kelas eksperimen Technologi learning outcomes. It was a type of quasi-
kedua dengan model kooperatif Tipe Jigsaw. experimental study research design Posttest-Only
Control Group Design. The study population was all
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, eighth grade students of SMP Negeri 5 Singaraja
uji normalitas dan homogenitas aktivitas belajar school year 2012/2013. As the sample in this study is a
kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. class VIII D and VIII E which was 60. Class VIII D is
Hasil uji hipotesis aktivitas belajar siswa used as a first-class experiment with cooperative
menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan learning model type Group Investigation (GI) and
pengaruh penggunaan model pembelajaran Class VIII E as a second experiment with the Jigsaw
kooperatif tipe Group Investigation dengan cooperative model type.
kooperatif tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar
TIK. Analisis data hasil belajar siswa diperoleh, uji Based on the analysis of the data obtained, the test
normalitas dan homogenitas kedua kelompok of normality and homogeneity of learning activities
derdistribusi normal dan homogen. Hasil uji both normal distribution and homogeneous groups.
hipotesis hasil belajar menyatakan terdapat Hypothesis test results of students' learning activities
perbedaan yang signifikan pengaruh penggunaan stated that there were significant differences
model pembelajaran kooperatif tipe Group influenced the use of cooperative learning model type
Investigation dengan kooperatif tipe Jigsaw terhadap Group Investigation with the Jigsaw cooperative
hasil belajar TIK. Hal ini menunjukan bahwa learning activities toward Information Computer

567
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

Technologi. Analysis of student learning outcomes siswa kurang berani menunjukkan keadaan diri
data obtained, tests of normality and homogeneity yang sebenarnya, dalam pembelajaran di kelas
distributed normal and homogeneous. The Results of guru belum memberikan kesempatan kepada siswa
hypothesis testing learning outcomes stated that there untuk mengkomunikasikan gagasannya.
were significant differences influence the use of
Pengembangan model pembelajaran yang tepat
cooperative learning model with the Group
Investigation Jigsaw cooperative ICT on learning pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
outcomes. This activities shows that the result of kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa
cooperative learning by using learning media dapat belajar secara aktif dan menyenangkan
cooperative type of group investigation (GI) is sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan
different and better than jigsaw media cooperative prestasi yang optimal. Salah satu strategi
learning. pembelajaran yang dapat membangun gagasan,
Keywordscooperative, group investigation, tanggung jawab, motivasi siswa adalah melalui
jigsaw, learning outcomes, and activities strategi pembelajaran kooperatif. Tidak satupun
studi yang menunjukan bahwa pembelajaran
I. PENDAHULUAN kooperatif memberikan pengaruh negatif [1]. Hal
ini menunjukan bahwa teknik-teknik pembelajaran
Pendidikan selalu mendapat sorotan dari kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil
berbagai pihak utamanya pemerintah. Berbagai belajar dibandingkan dengan pembelajaran
upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi individual atau kompetitif.
permasalahan serta meningkatkan kualitas Beberapa model pembelajaran kooperatif maka
pendidikan. Salah satu upaya yang dapat dicermati dipilih model pembelajaran tipe Group
adalah penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Investigation dan model pembelajaran tipe Jigsaw
Pendidikan (KTSP) yang menuntut guru sesuai dengan permasalahaan yang ada. Kedua
menggunakan paradigma baru dalam model pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran yaitu paradigma Student Centered pembelajaran dengan membentuk kelompok kecil
dimana dalam pembelajaran yang berperan yang terdiri atas siswa yang memiliki tingkat
sebagai subjek sekaligus objek dari kegiatan kemampuan yang berbeda, baik yang memiliki
tersebut adalah siswa. Sehingga inti dari proses kemampuan tinggi, sedang maupun rendah.
ini adalah seluruh aktivitas siswa dalam mencapai Sehingga dengan adanya kelompok, siswa yang
tujuan pembelajaran. malu ataupun enggan bertanya kepada guru dapat
Salah satu tolak ukur keberhasilan seseorang mendiskusikan materi yang tidak dimengerti
dalam proses pembelajaran selalu dilihat dari hasil kepada teman di kelompoknya. Diskusi kelompok
belajarnya. Hasil Belajar terbukti memberikan juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa
pengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama
seperti motivasi, kecemasan dan optimisme. sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar
Berbicara masalah belajar, di dalam pembelajaran siswa dari aktivitas belajar yang masih pasif
TIK pun siswa dituntut secara aktif baik secara menjadi aktivitas belajar yang aktif. Selain itu
fisik maupun mental untuk mengikuti mampu memberikan kesempatan kepada siswa
pembelajaran. Kegiatan belajar ini tidak akan untuk mengemukakan gagasan yang mereka miliki
berarti jika siswa hanya pasif sebagai penerima terhadap materi yang dipelajari, tidak hanya
pengetahuan. Apalagi di dalam pembelajaran TIK menerima materi yang diberikan guru.
diperlukan adanya keaktifan siswa di dalam Melalui penerapan kedua model pembelajaran
mengerjakan permasalahan-permasalahan yang tersebut yang nantinya akan dikomparasikan
ada, bukan hanya sebagai penerima pengetahuan aktivitas dan hasil belajar siswanya sehingga
dari guru karena pembelajaran TIK lebih diketahui model pembelajaran yang mana lebih
berfungsi apabila siswa bisa mempraktekkan baik digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
langsung materi yang diberikan oleh guru. hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi di kelas penelitian, II. KAJIAN TEORI
terungkap beberapa permasalahan yang
diidentifikasi sebagai penyebab belum optimalnya A. Belajar Dan Prinsip-Prinsip Belajar
pencapaian pemahaman pelajaran TIK. Adapun Setiap manusia dalam kehidupannya pasti
permasalahan-permasalahan tersebut yaitu siswa selalu belajar. Sejak lahir kita akan selalu belajar,
kurang terlibat aktif dalam pembelajaran TIK di begitu juga ketika kita mengenyam bangku
kelas, sikap siswa yang tertutup dalam artian pendidikan. Belajar merupakan perubahan

568
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

individu yang disebabkan oleh pengalaman[2]. (6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip- membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama
prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah selama proses belajarnya, (7) siswa akan diminta
teruji kebenarannya melalui eksperimen [3]. mempertanggungjawabkan secara individual
Prinsip belajar adalah konsep-konsep ataupun materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif
asas (kaidah dasar) yang harus diterapkan di [7].
dalam proses belajar mengajar [4]. Pedoman yang
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah
baku pada umumnya dapat dipakai sebagai dasar
usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,
dalam upaya pembelajaran, baik dari anak didik
memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
yang perlu meningkatkan upaya belajarnya,
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam
maupun bagi pendidik dalam upaya meningkatkan
kelompok, serta memberikan kesempatan pada
mengajarnya. Jadi prinsip-prinsip belajar adalah
siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama
landasan berfikir, landasan berpijak dan sumber
siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam
motivasi, dengan harapan tujuan pembelajaran
pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda
tercapai dan tumbuhnya proses belajar antara
yaitu sebagai siswa ataupun guru. Dengan bekerja
didik yang dinamis dan terarah.
secara kolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan
bersama, maka siswa akan mengembangkan
B. Model Pembelajaran dan Pembelajaran keterampilan berhubungan dengan sesama
Kooperatif manusia yang akan sangat bermanfaat bagi
kehidupan di luar sekolah.
Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
yang beragam agar terjadi interaksi optimal antar Investigation (GI)
guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa
Group Investigation (GI) merupakan salah satu
[5]. Menurut Joyce & Weil model pembelajaran
bentuk model pembelajaran kooperatif yang
adalah suatu rencana atau pola yang dapat
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
bahan pembelajaran, dan membimbing
tersedia [8]. Model pembelajaran ini menuntut
pembelajaran di kelas atau yang lain[6].
para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
Pembelajaran kooperatif adalah model
dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan
mengajar dengan mengelompokkan siswa ke
proses kelompok (group process skills).
dalam kelompok-kelompok kecil. Selain itu
Jadi tanggung jawab utama guru adalah
pembelajaran kooperatif adalah model
memotifasi siswa untuk bekerja secara kooperatif
pembelajaran yang dirancang untuk
dan memikirkan masalah sosial yang berlangsung
membelajarkan akademik (academic Skill),
dalam pembelajaran serta membantu siswa
sekaligus keterampilan sosial (social skill)
mempersiapkan sarana pendukung. Slavin
termasuk interpersonal skill [4]. Dalam model
membagi langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan
pembelajaran GI meliputi enam tahapan
sebagai fasilitator yang berfungsi sebgai jembatan
pembelajaran yaitu (1) tahap grouping; (2) tahap
penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi
planning; (3) tahap investigation; (4) tahap
bagi siswa. Unsur-unsur dasar pembelajaran
organizing; (5) tahap presenting; (6) tahap
kooperatif adalah sebagai berikut: (1) siswa dalam
evaluating [6].
kelompoknya haruslah beranggapan bahwa
Berdasarkan uraian di atas maka yang
mereka sehidup sepenanggungan bersama, (2)
dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif
siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di
tipe GI dalam penelitian ini adalah pembelajaran
dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri,
yang dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil
(3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota
yang terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa di mana
di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang
setiap kelompok bebas memilih sub topik dari
sama, (4) siswa haruslah membagi tugas dan
keseluruhan unit materi pokok (pokok bahasan)
tanggung jawab yang sama di antara anggota
yang akan diajarkan dan kemudian menghasilkan
kelompoknya, (5) siswa akan dikenakan evaluasi
laporan kelompok.
atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga
akan dikenakan untuk semua anggota kelompok,

569
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek


perubahan perilaku tersebut tergantung pada
Jigsaw telah dikembangkan dan diujicobakan
apa yang dipelajari oleh peserta didik.
oleh Elliot Aronson dan teman-teman dari
Sedangkan hasil belajar terdiri dari tiga aspek,
Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor [9]. Hasil
teman-teman di Universitas John Hopkins. Materi
belajar kognitif merupakan tingkat pemahaman
pembelajaran diberikan kepada siswa dalam
siswa terhadap materi. Hasil belajar aspek afektif
bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab
lebih berorientasi pada pembentukan sikap melalui
untuk mempelajari bagian yang sama dan
proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar
selanjutnya berkumpul untuk saling membantu
psikomotor berkaitan dengan hasil kemampuan
mengkaji bahan tersebut [7].
fisik siswa. Hal senada juga dinyatakan oleh
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa
Supriono [10], hasil belajar adalah pola-pola
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa
sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,
Dari berbagai uraian di atas maka dapat
tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
mengajarkan materi tersebut pada anggota yang
pola perbuatan, tindakan, nilai, sikap, apresiasi
lain. Dengan demikian, siswa akan saling
dan ketrampilan yang didapatkan oleh para
tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama
peserta didik melalui suau proses belajar, yang
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan juga
ditugaskan. Dalam model pembelajaran kooperatif
psikomotorik.
tipe Jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok
Metode pembelajaran yang dipakai oleh guru
asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa
pada saat mengajar di kelas, seharusnya juga
terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang
dibuat sedemikian rupa agar siswa dalam
dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan
mengikuti proses belajar mengajar tidak
latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui
merasakan jenuh dan bahkan siswa dapat
latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang
menyukai proses belajar mengajar, sehingga
baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan
siswa terlibat aktif dalam proses belajar
kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri
mengajar. Karena metode pembelajaran
dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang
merupakan salah satu faktor yang sangat berkaitan
ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk
langsung dengan proses belajar maka peneliti akan
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok
mencoba membandingkan antara hasil belajar TIK
asal.
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif
Group Investigation (GI) dengan hasil belajar
Jigsaw, disusun langkah-langkah yaitu Siswa
TIK yang menggunakan model pembelajaran
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang
kooperatif tipe Jigsaw.
beranggotakan 4 sampai 6 orang; tiap orang dalam
tim diberi bagian materi yang berbeda, tiap orang
dalam tim diberikan bagian materi yang F. Aktivitas Belajar
ditugaskan; anggota dari tim yang berbeda yang
Pengajaran yang efektif adalah pengejaran
telah mempelajari bagian/subbab yang sama
yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
melakukan aktivitas sendiri [11]. Dalam
untuk mendiskusikan sub bab mereka; setelah
pembelajaran tradisional asas aktivitas juga
selesai diskusi sebagian tim ahli tiap anggota
dilaksanakan namun aktivitas tersebut bersifat
kembali ke kelompok asal dan bergantian
semu (aktivitas semu). Pengajaran modern tidak
mengajar teman satu tim mereka tentang subbab
menolak seluruh pendapat tersebut namun lebih
yang mereka kuasai dan tiap anggota mereka
menitikberatkan pada asas aktivitas sejati (siswa
mendengarkan dengan sungguh-sungguh; pada
belajar sambil bekerja). Dengan belajar mereka
pertemuan dan diskusi kelompok asal; guru
memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-
memberikan evaluasi; dan penutup [4].
aspek tingkah laku laiinnya serta mengembangkan
keterampilan yang bermakna bagi masyarakat.
E. Hasil Belajar
Menurut Paul D.Dierick aktivitas belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku dibagi menjadi 8 kelompok yaitu:
yang diperoleh peserta didik setelah mengalami
a. Kegiatan-kegiatan visual

570
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

Membaca, melihat gambar-gambar, pembelajaran dengan model kooperatif tipe Group


mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, Investigation (GI) dan kelompok siswa yang
dan mengamati orang lain bekerja dan memperoleh proses pembelajaran dengan model
bermain. kooperatif tipe Jigsaw.
b. Kegiatan-kegiatan lisan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5
Singaraja di Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng,
Mengemukakan suatu fakta dan prinsip,
Kabupaten Buleleng. Penelitian ini tergolong
mengajukan pertanyaan, member saran,
penelitian eksperimental semu dengan desain
mengemukakan pendapat, dan diskusi.
penelitian menggunakan the post-test only control
b. Kegiatan-kegiatan mendengarkan group design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh kelas VIII semester genap SMP Negeri 5
Mendengarkan penyajian bahan, Singaraja tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 10
mendengarkan percakapan atau diskusi
kelas dengan jumlah 302 siswa, yang terdiri dari
kelompok.
satu kelas unggulan yaitu kelas VIII A dan
c. Kegiatan-kegiatan menulis sembilan kelas reguler yaitu kelas VIII B sampai
kelas VIII J yang mempunyai kemampuan
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa akademik homogen. Penentuan kelas sampel
karangan, bahan-bahan kopi, membuat penelitian menggunakan teknik purposive
rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi sampling. Pengambilan dengan teknik purposive
angket. sampling ini berdasarkan pertimbangan nilai
d. Kegiatan-kegiatan menggambar terkecil pasangan kelas yang sudah dinyatakan
setara sehingga diperoleh kelas VIII D dan VIII E
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram sebagai sampel. Jadi kedua kelas sampel yaitu
peta, dan pola. kelas VIII D diberikan perlakukan dengan model
e. Kegiatan-kegiatan metrik pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) dan kelas VIII E diberikan perlakuan dengan
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari, Metode pengumpulan data pada penelitian ini
berkebun. menggunakan metode tes dan metode observasi.
Metode tes dilakukan dengan membagikan
f. Kegitan-kegiatan mental sejumlah tes untuk mengukur hasil belajar siswa
Merenungkan, menggingat, memecahkan dengan menggunakan model pembelajaran Group
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat, Investigation (GI) dan Jigsaw. Dalam penelitian
hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. ini bentuk tes yang digunakan adalah tes obyektif
pilihan ganda (Multiple Choice Item Test) dengan
g. Kegitan-kegiatan emosional satu jawaban benar skor 1 dan skor 0 untuk
Minat, membedakan, berani, tenang dan lain- jawaban salah. Metode observasi digunakan untuk
lain. kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini mendapatkan data mengenai aktivitas belajar
terdapat dalam semua jenis kegiatan dan siswa dimana dilakukan disetiap pertemuan
overlap satu sama lain. pelaksanaan proses pembelajaran. Uji prasyarat
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
III. METODOLOGI PENELITIAN normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran
Berdasarkan pada permasalahan yang telah data tersebut normal atau tidak normal terhadap
dirumuskan, penelitian ini merupakan penelitian hasil belajar TIK pada kelompok Group
eksperimen semu mengingat tidak semua variabel Investigation (GI) dan kelompok Jigsaw. Uji
(gejala yang muncul) dan kondisi eksperimen homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
dapat diukur dan dikontrol secara ketat. Dalam varians kelompok Group Investigation (GI) dan
penelitian digunakan dua kelas yang diberikan kelompok Jigsaw homogen atau tidak homogen,
perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe sedangkan uji hipotesis dilakukan untuk
Group Investigation dan kooperatif tipe Jigsaw. mengetahui apakah hipotesis alternatif yang telah
Penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui diajukan diterima atau ditolak dengan
perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa antara menggunakan rumus polled varians.
kelompok siswa yang memperoleh proses

571
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

IV. PEMBAHASAN nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat
dinyatakan bahwa varians dari kedua kelas
homogen. Setelah diketahui bahwa sebaran data
A. Aktivitas Belajar Siswa
pada kedua kelas normal, kemudian varians dari
Data hasil pengukuran aktivitas siswa terhadap kedua kelas homogen dan jumlah siswa pada
31 siswa kelompok Group Investigation (GI) dan masing-masing kelas berbeda, maka dilakukan
terhadap 29 siswa kelompok Jigsaw dapat dilihat pengujian hipotesis menggunakan rumus polled
pada Tabel 1. varians dengan taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan 58 sesuai Tabel 4.
Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa
Model s Nmax Nmin Tabel 4. Uji Hipotesis Aktivitas Belajar Siswa
GI 13,24 2,67 17 8 Model s2 t hitung t tabel
Jigsaw 11,60 2,48 16 7 GI 7,13 13,24
2,454 2,00172
Jigsaw 6,17 11,60
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa
rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelompok Berdasarkan Tabel 4, diketahui thitung lebih
Group Investigation sebesar 13,24 sedangkan rata- besar dari ttabel maka hipotesis alternatif yang telah
rata aktivitas belajar siswa kelompok Jigsaw diajukan diterima yang artinya terdapat perbedaan
sebesar 11,60 yang mana hal menunjukan bahwa pengaruh penerapan model pembelajaran
aktivitas belajar siswa kelompok Group kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan
Investigation (GI) lebih baik dibandingkan kooperatif tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar
aktivitas belajar siswa kelompok Jigsaw. kelas VIII SMP N 5 Singaraja tahun pelajaran
Perhitungan normalitas dan homogenitas kedua 2012/2013
kelompok memiliki data yang normal dan
homogen yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan
Tabel 3. B.Hasil Belajar Siswa
Data hasil pengukuran hasil belajar siswa
Tabel 2. Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa terhadap 31 siswa kelompok Group Investigation
Model X hitung db X tabel Kesimpulan (GI) dan terhadap 29 siswa kelompok Jigsaw
GI 1,79 5 11,070 Normal dapat dilihat pada Tabel 5.
Jigsaw 1,82 5 11,070 Normal
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan uji normalitas yang telah Model s Nmax Nmin
dilakukan diperoleh pada Tabel 2, diketahui GI 42,15 6,21 51 28
bahwa distribusi data dari kedua kelas normal, Jigsaw 36,78 6,50 50 27
dimana hasil perhitungan X2hitung pada kelompok
Group Investigation (GI) dan kelompok Jigsaw Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa
lebih kecil dari X2 tabel maka dapat dinyatakan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok Group
bahwa distribusi data dari kedua kelas normal. Investigation sebesar 42,15 sedangkan rata-rata
Untuk uji homogenitas data dapat diketahui hasil belajar siswa kelompok Jigsaw sebesar 36,78
hasilnya pada Tabel 3. yang mana hal menunjukan bahwa hasil belajar
siswa kelompok Group Investigation (GI) lebih
Tabel 3. Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa baik dibandingkan kelompok Jigsaw. Perhitungan
Model s2 f hitung f tabel Kesimpulan normalitas dan homogenitas kedua kelompok
GI 7,13 memiliki data yang normal dan homogen yang
1,16 1,87 Homogen
Jigsaw 6,17 dapat dilihat pada Tabel 6.

Data Tabel 3 menujukan bahwa varians antara


kelompok Group Investigation (GI) dan kelompok Tabel 6. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa
Jigsaw homogen, dimana diperoleh nilai Fhitung Model X hitung db X tabel Kesimpulan
sebesar 1,16 dengan Ftabel sebesar 1,87, karena GI 7,33 5 11,070 Normal
Jigsaw 4,67 5 11,070 Normal

572
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

penelitian, maka dapat ditarik beberapa simpulan


sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang
Berdasarkan uji normalitas yang telah
signifikan antara pengaruh penggunaan model
dilakukan diperoleh pada Tabel 6, diketahui
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
bahwa distribusi data dari kedua kelas normal,
(GI) dengan kooperatif tipe Jigsaw terhadap
dimana hasil perhitungan X2hitung pada kelompok
aktivitas belajar TIK kelas VIII SMP Negeri 5
Group Investigation (GI) dan kelompok Jigsaw
Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat
lebih kecil dari X2 tabel maka dapat dinyatakan
dilihat dari hasil perolehan t hitung = 2,454
bahwa distribusi data dari kedua kelas normal. Uji
sedangkan t tabel = 2,22814 dengan demikian Ha
homogenitas hasil belajar dapat diketahui hasilnya
diterima dan H0 ditolak. Perbedaan aktivitas
pada Tabel 7.
belajar siswa terlihat dari nilai nilai rata-rata
aktivitas belajar kelompok Group Investigation
sebesar 13,24 sedangkan untuk kelompok Jigsaw
Tabel 7. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa
Model s2 f hitung f tabel Kesimpulan sebesar 11,60. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa, rata-rata aktivitas belajar TIK pada
GI 38,50
1,10 1,85 Homogen kelompok Group Investigation lebih besar
Jigsaw 42,21
dibandingkan dengan kelompok Jigsaw, (2)
Terdapat perbedaan yang signifikan antara
Data Tabel 7 menujukan bahwa varians antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
kelompok Group Investigation (GI) dan kelompok Group Investigation (GI) dengan kooperatif tipe
Jigsaw homogen, dimana diperoleh nilai Fhitung Jigsaw terhadap hasil belajar TIK kelas VIII SMP
sebesar 1,16 dengan Ftabel sebesar 1,87, karena Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Hal
nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat ini dapat dilihat dari hasil perolehan t hitung =
dinyatakan bahwa varians dari kedua kelas 3,274 sedangkan t tabel = 2,00172 dengan
homogen. Setelah diketahui bahwa sebaran data demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Perbedaan
pada kedua kelas normal, kemudian varians dari hasil belajar siswa terlihat dari nilai rata-rata hasil
kedua kelas homogen dan jumlah siswa pada belajar TIK yang dicapai siswa pada kelompok
masing-masing kelas berbeda, maka dilakukan Group Investigation adalah 42,15 sedangkan rata-
pengujian hipotesis menggunakan rumus polled rata post-test hasil belajar TIK untuk kelompok
varians dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kontrol sebesar 36,78. Dengan demikian, rata-rata
kebebasan 58 sesuai Tabel 8. post-test hasil belajar TIK pada kelompok Group
Investigation (GI) lebih besar dibandingkan
dengan kelompok Jigsaw.
Tabel 8. Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa
Model s2 t hitung t tabel Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka
GI 38,50 42,15 peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut
3,274 2,00172
Jigsaw 42,21 36,78 guna meningkatkan kualitas pembelajaran TIK:
(1) Dengan melihat hasil dari penelitian ini,
diharapkan kepada pemerhati yang bergerak
Berdasarkan Tabel 8, diketahui thitung lebih dalam bidang pendidikan khususnya para guru
besar dari ttabel maka hipotesis alternatif yang telah
dalam menerapkan model pembelajaran kepada
diajukan diterima yang artinya terdapat perbedaan
siswa agar memperhatikan kondisi siswa di kelas.
pengaruh penerapan model pembelajaran
Tidak semua model pembelajaran yang ada
kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa
kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar kelas khususnya pada penelitian ini model pembelajaran
VIII SMP N 5 Singaraja tahun pelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik
2012/2013. dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, (2) Penelitian ini hanya sebatas
membandingkan dua model pembelajaran
kooperatif dengan pembanding berupa aktivitas
V. PENUTUP dan hasil belajar. Diharapkan bagi peneliti
selanjutnya untuk mencoba membandingkan
model-model pembelajaran lainnya ataupun
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan membandingkan model pembelajaran kooperatif
penelitian, pengajuan hipotesis dan analisis data dengan tipe yang berbeda dan menggunakan

573
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

pembanding yang bervariasi selain aktivitas dan [4] Riyanto, Prof. Dr. H. Yatim. 2012. Paradigma Baru
hasil belajar siswa, (3) Materi pembelajaran yang Pembelajaran. Jakarta: Kencana
[5] Pratiwi, Dini H. 2009. Pengaruh Pembelajaran
digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar
pada pokok bahasan Microsoft Excel 2007, Siswa Kelas Vii Di Smp Negeri I Batang Tahun Ajaran
sehingga dapat dikatakan bahwa hasil-hasil 2008/2009 (Studi Pada Mata Pelajaran Geografi Materi
penelitian hanya terbatas pada materi tersebut. Pokok Bentuk Bentuk Muka Bumi). Skripsi (tidak
dierbitkan). Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Untuk mengetahui kemungkinan hasil yang Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
berbeda pada pokok bahasan lainnya, peneliti [6] Rusman, Dr. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta:
menyarankan kepada peneliti lain untuk PT. Rajagrafindo Persada
melakukan penelitian yang sejenis pada pokok [7] Ibrahim, H. M., et.al. 2000. Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya: UNESA University Press.
bahasan yang lebih beragam. [8] Arimbawa, Putu W. 2012. Model-model Pembelajaran
3. Singaraja: Perpustakaan UNDIKSA
[9] Handayani, Sri dan Sapir. 2009. Efektifitas Penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
REFERENSI
Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif
[1] Olii, Rjami. 2011. Studi Komparasi Hasil Belajar Model (cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Tipe Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan
STAD. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Volume 2, Nomor 1, Halaman 25-36, Maret 2011. di SMA Negeri 2 Malang. Dalam Jurnal Pendidikan
[2] Slavin, Robert.E. 2010. Cooperative Leraning. Ekonomi (JPE), No.1 Vol.2. Hal 38-52
Bandung: Nusa Indah. [10] Supriono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori
[3] Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka Belajar.
: UNNES PRESS [11] Hamalik, Prof. Dr. O. 2009. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara

574

Anda mungkin juga menyukai