Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai
makhluk yang berpikir, yang mana atas berkah, rahmat dan karunia-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah Pengantar Pengawetan Kimia tentang korosi ini
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 3
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian korosi 5
3. Penyebab korosi 9
1. Kesimpulan 19
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung
seperti pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan
sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses
produksi dalam industri serta kelancaran transportasi yang umumnya lebih
besar dibandingkan biaya langsung.
3
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa itu korosi
2. Bagaimana cara mencegah terjadinya korosi?
3. Apa penyebab korosi?
4. Apa saja faktor penyebab korosi
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian korosi
2. Untuk mengetahui penyebab korosi
3. Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya korosi
4. Untuk mengetahui faktor penyebab korosi
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Korosi
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
5
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) E = +1.23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu
karat besi. Korosi Besi memerlukan oksigen dan air.
6
tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak bisa
digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling
sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam
Mg di sini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai
habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.
Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron.
Anode adalah bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.
Reaksinya : Fe 2 Fe2+ + 4e-
Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-
elektron e- tetap tinggal pada logam.
Katode adalah bagian permukaan logam dimana elektron-elektron 4e-
yang tertinggal akan menuju kesana (oleh logam) dan bereaksi
dengan O2 dan H2O.
O2 + H2O + 4e- > 4 OH-
Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe2+ dan membentuk 2
Fe(OH)2. Oleh kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.
7
5. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan
perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik
sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium
kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena
magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
8
kemudian gosok dengan menggunakan kain lap atau spons
alumunium foil.
o Anda juga dapat menggunakan kulit lemon untuk
menghilangkan karat pada benda logam Anda.
o Lemon akan memberikan hasil yang lebih baik daripada
jeruk.
Dan juga kandungan Asam sitrat pada Asam lemon apabila dipadukan dengan
salah satu kandungan dari garam maka akan menghasilkan larutan yang dapat
menghilangkan noda berkarat. Kandungan senyawa pada lemon dan garam dapat
mengangkat noda berkarat dan sehingga memudarkan bekas noda berkarat.
Menggunakan pasta yang terbuat dari baking soda. Campurkan baking soda
dengan air hingga mengental, kemudian balurkan pada bagian logam yang
berkarat. Biarkan selama beberapa saat kemudian gosok dengan menggunakan
kain lap atau spons alumunium foil. Anda dapat mencoba untuk menggunakan
sikat gigi untuk menggosok pasta tadi pada logam yang berkarat, lalu bilas
dengan air. Tidak ada takaran khusus untuk campuran baking soda ini,
semuanya tergantung pada Anda.
9
Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam
bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi
tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat
korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi)
terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun
organik.
10
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa
logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah
teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat
lemah dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-
logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari.
Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah
terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem
pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal
ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7. B a k t e r i tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena
mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen
sulfida (H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan
pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan
besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42) oleh bakteri pereduksi
sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada
di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika
terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri
besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang
dengan air yang mengandung besi.
PENELITIAN
11
2. Bahan
Air suling
Larutan NaCl ( air garam) dan lemon
Prosedur Kerja
Hasil Pengamatan
12
Perubahan pada gelas
Nama
Ket.
Gelas Sebelum Setelah 7 hari
Hasil Pengamatan :
2. Paku yang dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air garam dan lemon yang
tertutup akan berlahan memudar pengkaratannya.
3. Paku yang dimasukkan kedalam wadah yang berisi air bening yang terbuka
mengalami korosi karena adanya O2 dan H2O
13
Pembahasan
1. Paku yang tetap mengalami korosi terdapat pada gelas( III ) yang berisi air dan
paku serta wadah yang terbuka
2. Selanjutnya paku yang mengalami pemudaran pengkaratannya terdapat pada
gelas ( II ) yang berisi air garam dan lemon
3. Paku yang tetap mengalami sedikit korosi terdapat pada wadah kosong karena
pengaruh suhu
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik suatu kesimpulan jika
KOROSI terjadi karena adanya satu pengaruh lingkungan terhadap suatu benda,
adapun factor itu adalah :
1. Udara O2 : Korosi yang telah terjadi pada besi akan tetap terjadi
apabila berada di udara disekitarnya karena suatu logam berekasi
dengan udara.
2. Larutan garam dan lemon akan memudarkan pengkaratan pada besi
3. Air H2O : Korosi juga akan tetap terjadi jika pereduksinya adalah air
(H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah
berinteraksi dengan air (O2 )
14