Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn P

DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA


HIPERTENSI DAN ASAM URAT

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal :
Oleh :
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.

1. Data Keluarga
Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn P
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 55 tahun
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Tani
f. Alamat : Dusun Bandung, Donomulyo,
Nanggulan, Kulon Progo
Yogyakarta
g. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
h. Jumlah anggota keluarga : 5 orang
i. Tipe Keluarga :
Jenis keluarga ini adalah Extended family atau keluarga
yang terdiri tidak hanya dari anggota inti tetapi terdiri dari
beberapa keluarga. Anggota keluarga terdiri dari istri, dua orang
anak, dan satu Ibu dari Tn. P
j. Suku / Bangsa:
Keluarga Tn. P berasal dari Jawa asli yaitu Bandung,
Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo
k. Agama
Semua keluarga Tn.P beragama Islam.
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut Ny.W, pendapatan suaminya tidak menentu
sekitar Rp: 800.000,-/bulan. Istri dan Tn. P mengatakan dengan
pendapatan segitu hanya cukup untuk makan sekeluarga saja,
tetapi jagi sdr. F juga membantu kebutuhan keluarga dengan
gajinya sekitar 500.000,-/bulan disamping untuk memenuhi
kebutuhanya sendiri. Ny. S juga bekerja sebagai pembantu rumah
tangga yang gajinya sekitar 500.000,-/bulan. Selama ini dengan
pendapatan sekeluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
m. Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn P tidak pernah mengadakan rekreasi bersama
keluarganya. Keluarga Tn P lebih sering berkumpul bersama
anggota keluarganya setelah magrib dirumah. Waktu senggang
keluarga, biasanya digunakan untuk menonton TV dan berbincang
bincang bersama anggota keluarga yang lain. Sedangkan Ny. S
juga tidak pernah mengadakan rekreasi, aktivitasnya hanya
dirumah dan tempat ia bekerja yang menurut Ny. S kadang
membosankan.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn P saat ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga
dengan anak usia dewasa. Resiko yang behubungan dengan
kesehatan pada tahap perkembangan keluarga Tn P adalah Gaya hidup
personal berkembang, Membina hubungan dengan orang lain, ada
komitmen dan kompetensi, membuat keputusan tentang karir,
pernikahan dan peran sebagai orang tua, individu berusaha mencapai
dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat.
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam
pekerjaan meningkat.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga
Tn. P adalah membina hubungan dengan orang lain dan membuat
keputusan tentang karir dan menikah pada sdr. M dimana saat ini sdr.
M belum mempunyai pasangan dan sudah didahului menikah oleh
adiknya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
Ny. W mengatakan bahwa ibu dari Tn. P yaitu Ny. S menderita
hipertensi dan asam urat dari beberapa tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD: 180/90 Mmhg
Ny. S mengatakan sering memeriksakan kesehatannya di Puskesmas.
Ny. S mentaati diet yang dianjurkan oleh Pihak Puskesmas agar
tekanan darah dan asam uratnya dapat terkontrol dengan baik. Saat
pengkajian, Ny. S masih mengatakan kalau Ny. S masih sakit
hipertensi dan asam urat dan belum mengenal penyakit hipertensi dan
asam urat secara lengkap terutama masalah dietnya. Ny. S juga
mengatakan keluarga sangat membantu dalam mengontrol makanan
yang tidak boleh dikonsumsi hipertensi dan asam urat.
Ny. S juga mengeluhkan masih sedikit pusing rasa nyeri pada
pinggangnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumya
Untuk Ny. S memiliki hipertensi sejak 4 tahun yang lalu yang lalu.
Untuk anggota keluarga yang lain Tidak ada yang menderita
hipertensi, hanya sakit batuk pilek yang kadang-kadang terjadi. Ny. S
mengatakan ada keturunanya yang berasal dari ibu Ny. S yang
menderita hipertensi, tetapi untuk penyakit yang lain keluarga tidak
mempunyai riwayat sebelumnya.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Rumah milik sendiri, tipe rumah permanen, lantai rumah terbuat
dari semen. Terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang
penyimpanan barang, 1 dapur. Setiap ruangan dipisah dengan
menggunakan sekat yang terbuat dari anyaman bambu. Keluarga
Tn. P memiliki kamar mandi dan toilet.Penerangan dan ventilasi
terkesan kurang. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan
keadaan cukup bersih dan penataan alat/prabot rumah tangga
sederhana yang cukup rapi.
2) Sumber air sumur, tempat penampungan air bersih tertutup.
Pengelolaan air minum dimasak.
3) Kebiasaan membuang sampah yaitu dengan di bakar.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah Tn. P terletak di dusun Bandung, Donomulyo,
Nanggulan. Jarak antar rumah satu dengan yang lain berjauhan
sekitar 5-10 meter, sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian yaitu sebagai petani. Biasanya interaksi dilakukan
antar warga pada waktu pagi dan sore hari, ada rutinitas kegiatan di
perkampungan tersebut seperti arisan, pengajian, ikut kerja bakti di
kampung. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu yang
disepakati dan selalu dilaksanakan oleh warga.
c. Mobilitas dan geografis keluarga
Keluarga asli penduduk Bandungan, Donomulyo, dan rumah milik
pribadi dan telah ditempati sejak berumah tangga sampai sekarang,
tempat tinggalnya bersama dengan orang tua yaitu Ny. S.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya kumpul pada malam hari, terutama pada saat
makan malam.
Keluarga Tn. P termasuk dalam anggota masyarakat yang aktif
dalam megikuti kegiatan di masyarakat, sdr. M juga aktif dalam
kegiatan PAUD dengan mengajar anak-anak di PAUD di dusunya
dan keluarga di lingkungan sekitar saling berinteraksi dengan baik.
Keluarga berkumpul jika terdapat acara seperti acara pernikahan,
lebaran, gotong royong, dll. Kegiatan di masyarakat cukup banyak
meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK dll. Keluarga
biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT
dan pengajian.
e. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada
masalah kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga
selalu dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluarnya,
dukungan dari masyarakat cukup baik dimana sesama warga sering
bertukar informasi dan saling mendukung, kader di desa juga aktif
di dalam kegiatan kesehatan di desa.
Ada beberapa yang mendukung fasilitas keluarga, keluarga
memiliki kendaraan yang memudahkan transportasi. Keluarga Tn P
juga mendapat dukungan dari keluarga besar dan tetangga.
Keluarga Tn. P mendapat bantuan jaminan kesehatan berupa
JAMKESMAS sehingga keluarga dapat memeriksakan
kesehatannya secara gratis. Selain itu kediaman keluarga Tn P tidak
jauh dari pelayanan kesehatan seperti Puskesmas Pembantu
(PUSTU Tanjung), Puskesmas Nanggulan.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik dan harmonis,
menggunakan bahasa Jawa, dan bila ada permasalahan
dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh anggota keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan
kekuatan pada keluarga Tn. P
Keluarga Tn. P saling memerhatikan antar anggota didalam rumahnya.
Pengendali keluarga adalah Tn. P sebagai kepala keluarga. Dalam
keluarga Tn. P antara istri dengan suami memiliki kekuatan yang
sama terutama dalam mengendalikan anak ataupun suami dalam
mengendalikan istri dan sebaliknya. Selain itu adanya dukungan dan
motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap
saling menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga
dalam menyelesaikan masalah keluarga.
c. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn P berperan sebagai
pencari nafkah, begitu juga dengan Ny W ikut membantu memenuhi
kebutuhan rumah tangga dan menafkahi keluarga. Peran Ny W tetap
sebagai ibu dan istri, anak juga berperan sebagai anak. Ny. S berperan
sebagai ibu, mertua dan nenek bagi cucunya. Setiap anggota keluarga
menghormati dan menjalani perannya masing-masing.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Tn P menganut nilai dan norma
Jawa/islami Keluarga tidak menganut kepercayaan, nilai yang
bertentangan dengan kesehatan, keluarga selalu mencari pelayanan
kesehatan jika memiliki keluhan kesehatan.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. P hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang dan
perhatian dalam membina hubungan rumah tangga dan keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
1) Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
2) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan
tolong menolong. Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan
tetangga untuk sekedar ngobrol.
3) Kegiatan organisasi sosial
Keluarga Tn. P sering mengikuti kegiatan di masyarakat cukup
banyak meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK dll.
Keluarga biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama
arisan RT dan pengajian
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Kemampuan mengenal masalah
Ny. S dan Ny. W mengatakan kurang memahami atau mengenal
masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi dan asam urat yang
dialami oleh Ny. S. Ny. S mengatakan tidak mengetahui penyebab
dan akibat dari penyakit yang dideritanya. Hal ini ditunjukan
dengan Ny. S tidak tahu akan pentingnya diet hipertensi dan asam
urat.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny. S mengatakan ia memeriksakan dirinya kalau penyakitnya
sedang kambuh. Ny. S tidak rutin memeriksakan kesehatannya di
pelayanan kesehatan baik itu di PUSTU ataupun di Puskesmas
Nanggulan. Ny. S beranggapan bahwa jika penyakitnya kambuh
baru diobati. Ny. S sudah mengurangi makanan yang di pantang
dalam penyakitnya.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Ny. W mengatakan selalu memperhatikan perkembangan kesehatan
Ny. S. Keluarga selalu mendukung untuk kesehatan Ny. S.
Keluarga selalu membantu mengingatkan kepada Ny. S untuk
mengikuti diet yang telah dianjurkan oleh dokter. Keluarga
mengatakan tidak membedakan menu makanan antara keluarga dan
Ny. S, namun untuk porsi makan Ny. S disesuaikan dengan
makanan yang tidak menyebabkan kelesterol dan asam uratnya
naik sehingga mencegah hipertensi dan asam urat. Ny. S
mengatakan makan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungannya. Pada
saat kunjungan rumah dalam keadaan cukup bersih. Namun rumah
terlihat gelap karena pencahayaan kurang, rumah tipe permanen,
lantai terbuat dari semen sedangkan dinding terbuat dari anyaman
bambu. Hal ini karena faktor ekonomi keluarga yang rendah
sehingga keluarga hanya dapat menyediakan rumah yang seadanya.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Ny. S tidak rutin memeriksakan kesehatannya di pelayanan
kesehatan baik itu di PUSTU ataupun di Puskesmas Nanggulan.
Ny. S memeriksakan diri jika penyakitnya sudah kambuh dan sudh
dianggap parah. Keluarga mengatakan memeriksakan Ny. S ke
puskesmas jika Ny. S mengeluh sakit.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. P berusia 55 tahun dan Ny. W berusia 53 tahun merupakan
usia non produktif dimana telah mempunyai 3 orang anak perempuan.
Saat ini Ny. W tidak memakai kontrasepsi karena sudah menopause.
Ny. S saat ini berusia 78 tahun dimana sudah masuk dalam fase
menapouse sehingga tidak produktif lagi. Selain itu Ny. S sudah
ditinggal meninggal oleh suaminya selama 5 tahun.
e. Fungsi Ekonomi
1) Tulang Punggung
Tn. P merupakan tulang punggung utama keluarga dalam
menopang kebutuhan ekonomi.
2) Penghasilan Keluarga
Penghasilan Tn. P yaitu dari hasil tani untuk membiayai
kehidupan keluarga sehari-hari dan mencukupi kebetuhan hidup
keluarga. Pendapatan Tn. P sekitar Rp. 800.000,- perbulan.
f. Stres dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka panjang
Stresor yang dirasakan keluarga Tn. P adalah kondisi
mertuanya yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan
asam urat.
b) Stresor jangka pendek
Penyakit Ny. S yang saat ini sering kambuh, membuat anggota
keluarga cemas dengan kondisi Ny. S.
2) Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga Tn.P mampu berespon dengan stresor tersebut dengan
cukup baik terbukti keluarga bisa menerima kondisi yang dialami
dan memeriksakan kondisi kesehatan mertuanya ke Puskesmas.

3) Strategi koping yang digunakan


Tn. P dan istrinya mengatakan akan tetap merawat ibunya
dengan penuh kasih sayang.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S tidak tahu pentingnya pemeriksaan rutin ke puskesmas untuk
mengontrol kondisi kesehatanya. Ny. S memeriksakan diri apabila
penyakitnya kambuh saja.

6. Pemeriksaan fisik
Tn.P:
Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis
Tinggi badan : 165cm
Berat badan : 65 kg
LLA : -
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/m
Respirasi : 20 x/mnt
Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata,
tampak beruban, muka klien tampak tirus.
Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret. Lubang hidung
klien tampak simetris
Mulut dan tenggorokan : Tidak Tampak Candidiasis di rongga
mulut.
Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid

Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:
Inspeksi : tidak terdapat jejas, edema.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi : Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar
15 20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak terkaji
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5 - -
- -

Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

Ny.W:
Keadaan umum: Segar, tampak rapi, composmentis
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 64 kg
LLA : -
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 92 x/m
Respirasi : 20 x/mnt
Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut
warna hitam panjang.
Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret. Lubang hidung
klien tampak simetris
Mulut dan tenggorokan : Tidak Tampak Candidiasis di rongga
mulut.
Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terdapat jejas, edema.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar 16-
20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak terkaji
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
- -
5 5
5 5 - -
Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.
Ny.S:
Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 56 kg
LLA : -
Tekanan darah : 180/90 mmHg
Nadi : 100 x/m
Respirasi : 20 x/mnt

Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)


Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut
warna hitam panjang dan beruban.
Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret, konjungtiva tidak
anemis, sklera tak ikterik
Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret. Lubang hidung
klien tampak simetris
Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.
Gigi kesan tanggal, caries.
Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terdapat jejas, edema.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
g. Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar 16-
20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.

Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak terkaji
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah.
Mengeluh kadang-kadang nyeri pada lutut dan paha Skala Nyeri
P: nyeri senut-senut pada pinggang Q: hilang timbul R: pada
pinggang bagian bawah S: 6 dari 10 T: biasanya kambuh setelah
aktifitas berat. Tubuh kesan membungkuk. Ny. S dapat berjalan
dengan baik

Kekuatan otot = Edema:


5 5
5 5 - -
- -

Hasil LAB: krital asam urat dalam urine : (+)

Sdr. M:
Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis
Tinggi badan : 1550cm
Berat badan : 50 kg
Tekanan darah : 120/80mmHg
Nadi : 88x/m
Respirasi : 20 x/mnt
Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut
hitam panjang.
Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret, konjungtiva tidak
anemis, sklera tak ikterik
Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret. Lubang hidung
klien tampak simetris
Mulut dan tenggorokan : Tidak Tampak Candidiasis di rongga
mulut.
Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid
Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi : Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar
16 20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak terkaji
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi.
Kekuatan otot = Edema:
5 5
5 5 - -
- -

Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

Sdr. F:
Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis
Tinggi badan : 1550 cm
Berat badan : 53 kg
LLA : -
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/m
Respirasi : 20 x/mnt
Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)
Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut
warna hitam panjang.
Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret, konjungtiva tidak
anemis, sklera tak ikterik
Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya
sekret purulen.
Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret. Lubang hidung
klien tampak simetris
Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga
mulut.
Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak
adanya pembesaran tyroid

Dada
Pulmo:
Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : S1-S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : Abdomen supel, datar,
Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar 14-
20x/ menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.
Inguinal:
Tidak ada kelainan
Genetalia
Tidak terkaji
Ekstrimitas
Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak
ada lesi. Klien sering mengeluh nyeri pinggang karena sering
mengangkat beban berat ditoko saat bekerja.
Kekuatan otot = Edema: - -
5 5 - -
5 5
Kulit :
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab
7. Harapan keluarga
Keluarga Tn. P khususnya Ny. S berharap agar kondisinya terus
membaik dan diberi kesabaran. Keluarga sangat mengharapkan
tenaga kesehatan yang saat ini berkunjung ke rumah bisa
memberikan pengetahuan-pengetahuan atau informasi kesehatan
yang bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga
khususnya pada Ny. S yang menderita hipertensi dan asam urat.
Keluarga merasa senang bisa dikunjungi tenaga kesehatan dan
berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tn. P
juga berharap anggota keluarganya selalu diberikan kesehatan.

I. ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI


Ds: - Ny. S mengatakan nyeri pada Nyeri kronis pada Ketidaktahuan
pinggang dan lututnya. Ny.S di keluarga keluarga Tn P
- Ny. S mengatakan masih pusing Tn P dalam merawat
(nyeri) pada kepalanya. anggota keluarga
- P: nyeri senut-senut pada (Ny.S) dengan
pinggang Q: hilang timbul nyeri
R: pada pinggang bagian bawah
S: 6 dari 10
T: biasanya kambuh setelah
aktifitas berat dan malam hari.
Do: - pasien tampak menahan nyeri
pinggangnya.
DS: - Ny. S dan Ny. W mengatakan Kurang Ketidakmampuan
kurang memahami atau mengenal pengetahuan Ny. S Ny. S dan Keluarga
masalah kesehatan tentang penyakit dan Keluarga Tn. Tn. P dalam
hipertensi dan asam urat yang dialami P mengenai mengenal masalah
oleh Ny. S. Ny. S mengatakan tidak penyakit, kesehatan
mengetahui penyebab dan akibat dari pengobatan, hipertensi dan
penyakit yang dideritanya. perawatan dan asam urat serta
- Ny. S mengatakan tidak tahu akan diet hipertensi dan ketidakmampuan
pentingnya diet hipertensi dan asam urat. asam urat keluarga Tn. P
- Ny. S mengatakan ia memeriksakan dalam
dirinya kalau penyakitnya sedang memanfaatkan
kambuh. Ny. S tidak rutin memeriksakan fasilitas kesehatan.
kesehatannya di pelayanan kesehatan
baik itu di PUSTU ataupun di Puskesmas
Nanggulan. Ny. S beranggapan bahwa
jika penyakitnya kambuh baru diobati.
DO:
- TD: 180/90 mmhg
- Keluarga tampak bingung saat ditanya
mengenai masalah hipertensi dan
asam urat.

Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri kronik pada Ny.S di keluarga Tn P berhubungan dengan Ketidaktahuan
keluarga Tn P dalam merawat anggota keluarga (Ny.S) dengan nyeri.
2. Kurang pengetahuan Ny. S dan Keluarga Tn. P mengenai penyakit,
pengobatan, perawatan dan diet hipertensi dan asam urat berhubungan dengan
Ketidakmampuan Ny. S dan Keluarga Tn. P dalam mengenal masalah
kesehatan hipertensi dan asam urat serta ketidakmampuan keluarga Tn. P
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.

FORMAT PENAPISAN MASALAH


Diagnosa: Nyeri kronik pada Ny.S di keluarga Tn P berhubungan dengan
Ketidaktahuan keluarga Tn P dalam merawat anggota keluarga (Ny.S) dengan
nyeri.

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3 1 3/3 x 1 Ny. S mengeluh nyeri pad
3 pinggangnya.
b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2 :1 Ny. S dan keluarga tidak
c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1 mengetahui tentang cara
menghilangkan nyeri pad
S
2. Kemungkinan masalah dapat diubah Adanya kesiapan dari per
a. Mudah : 2 2 2 2/2 x 2 dalam memberikan penyu
b. Sebagian : 1 :2 tentang nyeri
c. Tidak dapat : 0 Keluarga kooperatif dan s
menerima informasi wala
dengan latar belakang
pendidikan SD dan SLTP
Keluarga siap memprakti
dan melaksanakan terapi
teknik nonfarmakologi ya
akan diajarkan.
3. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi : 3 2 1 2/3 x Masalah sudah lama diala
b. Cukup : 2 1 : 2/3 oleh Ny. S dan keluarga
c. Rendah : 1 keluarga mau diajak kerj
(kooperatif)
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera 2 1 2/2 x 1 Bila tidak segera ditangan
ditangani : 2 :1 nyeri akut pada Ny. S dap
b. Ada masalah, tidak perlu segera menggangu aktifitas dan
ditangani : 1 kesehatan Ny. S.
c. Masalah tidak dirasakan : 0
Total skor 4 2/3

Diagnosa: Kurang pengetahuan Ny. S dan Keluarga Tn. P mengenai penyakit,


pengobatan, perawatan dan diet hipertensi dan asam urat berhubungan dengan
Ketidakmampuan Ny. S dan Keluarga Tn. P dalam mengenal masalah kesehatan
hipertensi serta ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan.

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


1. Sifat masalah Ny. S kurang memahami
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3 1 3/3 x 1: mengenal masalah keseha
3 1 tentang penyakit hiperten
b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2 asam urat yang dialami.
c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1 Ny. S mengatakan tidak t
akan pentingnya diet hipe
dan asam urat
2. Kemungkinan masalah dapat diubah Kemauan perawat untuk
a. Mudah : 2 2 2 2/2 x 2: memberikan penyuluhan
b. Sebagian : 1 tentang hipertensi dan asa
c. Tidak dapat : 0 :2 urat
Keinginan klien yang bes
untuk sembuh dan sehat
3. Potensi masalah untuk dicegah Perawat sudah siap dalam
a. Tinggi : 3 3 1 3/3 x 1 pemberian penyuluhan
b. Cukup : 2 1 Keluarga Tn. P antusias d
c. Rendah : 1 setiap pertemuan
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera 1 1 1/2 x 1 Dengan penyuluhan yang
ditangani : 2 1/2 dan berkelanjutan diberik
b. Ada masalah, tidak perlu segera akan dapat mengubah per
ditangani : 1 keluarga Tn. P.
c. Masalah tidak dirasakan : 0
Total skor 4 1/2
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Nyeri kronis NOC: Management NIC: Management Nyeri
Nyeri - Bina hubungan saling percaya
pada Ny.S di
Setelah dilakukan dengan keluarga Tn. P
keluarga Tn P
tindakan keperawatan - Kaji nyeri pasien (P,Q,R,S,T)
berhubungan - Kaji penyebab nyeri pasien
selama 3 kali pertemuan
dengan - Kaji tanda-tanda vital pasien
rasa nyeri pada Ny. S - Berikan tindakan nonfarmakologi
Ketidaktahuan
terkontrol. untuk menghilangkan nyeri,
keluarga Tn P misalnya napas dalam dan pijat
Kriteria hasil :
dalam merawat refleksi kaki.
- Mengatakan secara
- Sarankan penggunaan terapi
anggota keluarga
verbal nyeri hilang atau herbal (jahe)
(Ny.S) dengan - Motivasi pasien untuk tidak
terkontrol.
nyeri melakukan aktivitas berat untuk
-Skala nyeri berkurang
mengurangi nyeri.
-Mengikuti regimen
farmakologi yang
diresepkan.

2. Kurang NOC : Pendidikan NIC : Mengajarkan proses penyakit


Kesehatan Hipertensi dan asam urat :
pengetahuan Ny. Setelah diberikan 1. Bina hubungan saling percaya
S dan Keluarga tindakan keperawatan dengan keluarga Tn. P
selama 3 kali pertemuan, 2. Kaji pengetahuan pasien tentang
Tn. P mengenai diharapkan keluarga proses penyakit hipertensi dan
penyakit, mampu memahami asam urat
tentang penyakit 3. Jelaskan tanda dan gejala
pengobatan, hipertensi dan asam urat penyakit
perawatan dan dengan kriteria hasil: 4. Identifikasi kemungkinan
Hipertensi penyebab
diet hipertensi Pengertian 5. Berikan informasi tentang
dan asam urat Penyebab kondisi pasien
Tanda dan gejala 6. Diskusikan perubahan gaya
berhubungan
dengan Komplikasi hidup untuk mencegah
Cara perawatan komplikasi di masa depan
Ketidakmampuan
hipertensi dirumah 7. Diskusikan pilihan terapi
Ny. S dan Diet Hipertensi 8. Jelaskan cara mencegah atau
Asam urat perawatan dirumah untuk
Keluarga Tn. P
Pengertian meminimalkan efek samping
dalam mengenal Penyebab 9. Jelaskan diet yang tepat untuk
Perawatan penyakit hipertensi dan asam
masalah
asam urat urat
kesehatan Diet asam
urat
hipertensi dan
asam urat serta
ketidakmampuan
keluarga dalam
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai