hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010. Sebagai seorang profesi yang
mandiri, perawat dituntut dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional dan berkualitas kepada
masyarakat. Berbagai jalan dapat dilakukan perawat untuk dapat menunjukkan hasil kerja dan kemampuannya
kepada masyarakat. Praktek keperawatan dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas tetapi juga dapat
dilakukan di rumah klien yang disebut dengan home care.
Home care merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat di rumah pasien. Perawat
melanjutkan perawatan yang pernah diterima klien dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya atau
mungkin pasien tidak ada indikasi masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan di
rumah.
B. LINGKUP PELAYANAN
Secara umum lingkup pelayanan dalam perawatan kesehatan di rumah dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik
Pelayanan informasi dan rujukan
Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kesehatan
Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.
G. FASE PERSIAPAN
Struktur organisasi, yang didalamnya ada pimpinan home care, manager administrasi, manager pelayanan,
koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
Perizinan
Mekanisme perizinan pendirian home care sebagai berikut :
Berbadan hukum yg ditetapkan dlm akte notaris Mengajukan ijin usaha Home care kpd Dinkes Kab/Kota setempat
dg melampirkan :
a. Rekomendasi dari PPNI
b. Ijin lokasi bangunan
c. Ijin lingkungan
d. ijin usaha
e. Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
- ruang direktur
- ruang menajemen pely
- gudang sarana dan peralatan
- sarana komunikasi
- sarana transportasi
f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah tempat berdirinya home care
dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah
Sarana dan Prasarana, meliputi set alat yang sering dipakai seperti perawatan luka, perawatan bayi, nebulizier,
aksigen, suction dan juga peralatan komputer dan perlengkapan kantor.
Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang terpakai, evaluasi dari perawat
ataupun dari pasien/keluarga.
Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga, persetujuan pembiayaan dan
keikutsertaaan dalam perawatan.
Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter, laboratorium, radiologi dan juga
dinas sosial.
Transportasi terutama untuk perawat home care dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan ke
rumah sakit atau tempat pelayanan lainnya.
Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus lebih berorientasi pada kepentingan perawat pelaksana
bukan keuntungan manajemen semata. Sistem penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau dibuat dalam setiap
kali selesai merawat pasien.
H. FASE IMPLEMENTASI
Case manager menugaskan surveyor untuk melakukan pengkajian kebutuhan klien dan perawat pelaksana untuk
merawat klien.
Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk merencanakan kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan
dengan keluarga (waktu, biaya dan sistem perawatan yg dipilih).
Surveyor memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan oleh perawat pelaksana
I. FASE TERMINASI
Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yg disepakati.
surveyor menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama perawatan.
Kolektor melak kunjungan ke klg untuk penyelesaian administrasi.