Anda di halaman 1dari 8

ENDOKRIN

Yang dimaksud dengan endokrin sendiri yaitu suatu kelenjar atau sistem yang berhubungan
dengan hormon atau melibatkan hormon pada beberapa organ didalam tubuh. Misalnya yaitu
adrenocorticotropic hormone, growth hormone, lipotropin, luteotropic hormone, dan
sebagainya. Endokrin sendiri terdapat pada organ tubuh manusia meliputi :

1. Otak terdapat pada :


a. Kelenjar pineal (meliputi melatonin).
b. Hipotalamus (meliputi vasopresin, oksitosin, somatostatin, dll).
c. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi 3, yaitu:
- hipofisis anterior meliputi hormon pertumbuhan, prolaktin, hormon stimulasi
tiroid, dll.
- hipofisis posterior meliputi hormon vasopresin, oksitosin, antidiuretik hormon
- hpofisis intermediate atau hipofisis bagian tengah meliputi hormon stimulasi
melanosit.
d. Tiroid meliputi hormon tiroksin, triiodotironin.
2. Liver atau hati
Terdapat angiotensinogen, angiotensin, trombopoietin
3. Lambung meliputi hormon histamin, endotelin, somatostatin, gastrin
4. Duodenum terdapat sekretin, kolesistokinin
5. Ginjal meliputi renin, kalsitriol, eritropoietin, trombopoietin
6. Pankreas terdapat hormon insulin, glukagon, somatostatin.
7. Adrenal meliputi:
a. Kelenjar adrenal terdapat androgen, glukokortikoid, mineralokortikoid
b. Adrenal medulla terdapat dopamin, adrenalin, noradrenalin, enkephalin
8. Ovarium meliputi progesteron, estrogen, inhibin
9. Testis terdapat hormon inhibin, estradiol, androgen
10. Placenta (ketika wanita hamil) meliputi progesteron, estrogen, inhibin, laktogen
plasenta manusia
11. Uterus (ketika wanita hamil) meliputi prolaktin, relaksin
12. Kulit terdapat hormon kalsidiol
13. Paratiroid meliputi hormon paratiroid
14. Jaringan adiposa meliputi leptin, estrogen
15. Jantung terdapat atrial natriuretik peptida dan sumsum tulang terdapat trombopoietin.
Efek-efek dari hormon endokrin, parakrin dan autokrin yaitu sebagai berikut:

a. Endokrin
Pada kelenjar sel, V diubah menjadi hormon kemudian hormon tersebut masuk kedalam
pembuluh darah/aliran darah setelah hormon tadi yang masuk ke aliran darah, hormon
tersebut bertambah jumlahnya kemudian beberapa hormon berpindah atau masuk
kedalam hormon reseptor pada target sel.
b. Parakrin
Pada parakrin, V pada kelenjar sel diubah menjadi hormon, kemudian hormon tersebut
keluar dan bergerak bebas diluar kelenjar sel. Pada target sel yang terdapat hormon
reseptor, hormon bergerak mendekat dan masuk bergabung dengan beberapa hormon
reseptor.
c. Autokrin
Kelenjar dan target sel yang bergabung menjadi satu, dimana V diubah menjadi hormon
dan hormon tersebut bergerak keluar dari kelenjar dan target sel. Kemudian hormon
tersebut bergerak bebas dan ada beberapa yang masuk bergabung lagi dengan hormon
reseptor.

Dimana dalam hal ini efek hormon akan berpengaruh pada darah, dimana darah akan berhenti
apabila bertemu dengan target sel.

Pada endokrin, sel endokrin yang terdapat hormon, hormon tersebut keluar bergerah masuk
kedalam aliran darah, kemudian hormon pada aliran darah bergerak sesuai jalannya aliran
darah, lalu hormon yang bersifat hidrofilik keluar dan berikatan dengan reseptor pada membran
sel kemudian hormon yang bersifat lipofilik juga keluar dan menembus membran dan berikatan
dengan reseptor pada target sel.

Faktor penentu dari konsentrasi hormon pada target sel, meliputi:

a. Tingkat dari sintesis dan sekresi


b. Kedekatan dari target sel, melibatkan efek pengenceran
c. Konstanta disosiasi dari hormon pengangkut protein
d. Konversi dari bentuk tidak aktif menjadi bentuk yang aktif sepenuhnya
e. Tingkat pengaktifan ataupun penonaktifan sekresi
Faktor penentu dari respon target sel diantaranya yaitu :

a. Jumlah, aktivitas relatif, keadaan reseptor tertentu


b. Metabolisme fari hormon pada target sel
c. Faktor lain yang diperlukan untuk respon hormon
d. Regulasi naik atau turunnya reseptor dimana misalnya protein disintesis sel kemudian
dibaca melalui materi genetik DNA dan RNA.
e. Desensitisasi postreseptor dimana berhubungan dengan reseptor yang tidak aktif
misalnya pada penderita diabetes.

Sistem regulasi hormonal

Pada sistem regulasi hormonal, pada kelenjar sel terdapat hormon prekursor, dimana hormon
prekursor ini mengalami biosintesis dan menjadi hormon, kemudian hormon ini masuk
kedalam sistem sirkulasi dan mengalami transport, didalam sistem sirkulasi ada beberapa
hormon yang berikatan dengan hormon carrier dan ada yang bergerak bebas, beberapa hormon
yang bergerak bebas ini keluar dan berikatan atau masuk kedalam target sel dan menimbulkan
respon sehingga menimbulkan efek. Hormon lainnya yang bergerak bebas pada sistem sirkulasi
ini keluar, dan masuk kedalam liver atau hati dan mengalami metabolisme membentuk hormon
metabolit kemudian hormon metabolit ini masuk kembali kedalam sistem sirkulasi, sehingga
didalam sirkulasi selain terdapat hormon yang bebas bergerak juga terdapat hormon metabolit
yang bergerak bebas pada sistem sirkulasi. Dimana hormon dan hormon metabolit yang tidak
diperlukan lagi pada sistem sirkulasi keluar menuju ginjal untuk diekskresikan.

Dinamika tingkat plasma

Pada grafik dinamika tingkat plasma :

a. Pada grafik periodik atau berkala, dimisalkan Kortisol


Kortisol ini yang awalnya 200 mg.l-1 dari grafik, mengalami kenaikan sedikit dan
kemudian seiring waktu mengalami penurunan, dan kemudian naik kembali secara
berkala dan begitu seterusnya pada waktu yang sama.
b. Pada grafik episodik, atau seperti grafik denyutan
Dimisalkan lutropin, lutropin ini pada grafik awalnya memiliki nilai 20 mU.ml-1, yang
awalnya turun kemudian naik kembaali dan turun lagi seperti layaknya denyutan dan
terjadi secara berepisode dalam kurun waktu tertentu dan pada puncak tertinggi
tersebutlah merupakan lutropin.
c. Pada grafik event-dependent atau tergantung pada peristiwa
Dimisalkan disini insulin meals, yang awalnya kurang dari 20 mU.ml-1 yang awalnya
naik, kemudian turun sedikit dan naik lagi dan turun kembali. Setiap penurunan yang
terjadi itu karena dipengaruhi oleh insulin meals, namun pada waktu akhir insulin meals
tidak ada lagi.

Pada ECF content terdapat bermacam-macam hormon reseptor, dimana hormon reseptor ini
berikatan dengan tipe-tipe sel yang sesuai dengan bentuk hormon reseptor.

Prinsip aksi hormon

Dibagi menjadi 2, yaitu hormon lipofilik dan hormon hidrofilik.

a. Hormon lipofilik
Dimana hormon ini berikatan dengan resptor membentuk kompleks hormon reseptor,
kemudian kompleks hormon reseptor ini menempel pada DNA sehingg mengalami
traskripsi, pada mRNA membentuk suatu polysome yang kemudian mengalami
translasi membentk suatu protein sehingga protein ini mengalami atau memberi respon
pada sel.
b. Hormon hidrofilik
Dimana hormon ini berikatan dengan reseptor, setelah berikatan hormon ini menyebar
bergerak dengan second messenger, sehingga setelah itu mengalami respon sel.

Hormon yang mengikat reseptor intraseluler meliputi androgen, calcitriol, estrogen,


glukokotikoid, mineralokortikoid, progestin, asam retinoik, hormon tiroid.

Hormon yang mengikat ke reseptor permukaan sel, meliputi:

a. Second messenger sebagai cAMP meliputi ADH, kalsitonin, hCG, FSH, glukagon,
lipotropin, MSH, somatostatin, TSH.
b. Second messenger sebagai cGMP meliputi nitrat oksida (NO), faktor natriuretik atrial.
c. Second messenger sebagai kalsium atau fosfatidilinositol (atau keduanya) meliputi
angiotensin II, ADH (vasopresin), gastrin, oksitosin, substansi P, asetilkolin
(muskarinik), dll.
d. Second messenger sebagai kinase atau phosphatase cascade meliputi GH, insulin,
prolaktin,eritropoietin, faktor pertumbuhan epidermal.
Bagian umum dari golongan hormon, yaitu meliputi:

Pada golongan 1 tipenya meliputi steroid, kalsitriol, retinoid. Memiliki kelarutan lipofilik,
dan melakukan transport protein. Waktu paruh plasmanya cukup panjang untuk beberapa jam
ke hari, lalu untuk reseptornya berupa intraseluler dan mediatornya adalah kompleks hormon
reseptor.

Pada golongan 2 tipenya meliputi polipeptida, protein, glikoprotein, katekolamin. Memiliki


kelarutan yang hidrofilik, dan tidak mengalami transport protein. Waktu paruh plasmanya
pendek hanya beberapa menit, reseptornya adalah membran plasma dan mediatornya cAMP,
cGMP, Ca2+, metabolit dari fosfoinositol kompleks.

Derivat kolesterol dimana sebagai contoh adalah hormon testoteron, kortisol, progesteron
dimana yang bersifat nonpolar. Derivat tirosin dimana sebagai contoh adalah epinefrin dan
norepinefrin. Berbagai macam peptida sebagai contoh adalah TRH yang bersifat polar, ACTH
yang bersifat polar. Glikoprotein sebagai contoh adalah TSH, FSH dan LH yang bersifat polar.

Hirarki hormon

Pada hipotalamus, CNS dibagi menjadi + dan lalu masuk kedalam membran dan membentuk
precursor. Kemudian prekursor ini dibentuk menjadi 2 yaitu + sebagai hormon liberin yang
berguna unruk melepaskan hormon dan sebagai statin yang berguna untuk menghambat
hormon. Setelah itu hormon-hormon tersebut berikatan dengan reseptor dan masing-masing
membentuk menjadi precursor pada hipofisi setelah itu prekursor melepas hormon yang berupa
tropin dan hormon tropin ini berikatan dengan reseptor yang bersifat + dan kemudian menjadi
prekursor kembali. Kemudian membentuk suatu kelenjar hormon pada kelenjar peripheral,
dimana kelenjar hormon ini berhubungan dengan carrier sehingga terjadi suatu respon pada
target sel.

Sensorik yang masuk dari lingkungan

Pada awalnya yaitu pada sinyal dari awal neuroendokrin, sensorik yang masuk dari lingkungan
menuju ke sistem saraf pusat kemudian dari SSP ini menuju ke hipotalamus dan medula
adrenal. Dari medula adrenal ini langsung berhubungan dengan hormon epinefrin kemudian
menuju liver, otot, jantung. Sedangkan dari hipotalamus oleh hormon hipotalamik yang
sebagai faktor pelepas diperlukan untuk menuju hipofisis anterior tetapi pada hipofisis
posterior tidak memerlukan hormon hipotalamik. Pada hipofisis anterior dan posterior ini
merupakan target awal. Pada hipofisis anterior oleh memerlukan beberapa hormon untuk
mencapai target kedua misalnya kortikotropin digunakan untuk menuju adrenal cortex,
tirotropin digunakan untuk menuju tiroid, folicle stimulating hormon dan luteinizing hormon
digunakan untuk menuju ovarium ataupun testis, sedangkan yang lainnya langsung digunakan
untk menuju target terakhir. Pada hipofisis posterior hanya tingkat glukosa darah yang
digunakan untuk menuju target kedua, dimana sebagai hormon untuk menuju sel pulau dari
pankreas, sedangkan hormon yang lain langsung digunakan untuk menuju target terakhir.
Kemudian hipofisis anterior yang dari target kedua untuk menuju target terakhir memerlukan
hormon seperti adrenal cortex memerlukan kortisol dan aldosteron untuk menuju banyak
jaringan, tiroid memerlukan tiroksin untuk menuju otot dan liver, ovarium dan testis
memerlukan progesteron, estradiol dan testosteron untuk menuju organ reproduktif. Kemudian
untuk hormon somatotropin dari hipofisis anterior langsung menuju target terakhir yaitu liver
dan tulang, lalu prolaktin langsung menuju kelenjar mammae. Kemudian pada hipofisis
posterior dari target kedua (sel pulau dari pankreas) menuju target terakhir memerlukan
hormon insulin, glukagon untuk menuju liver dan otot. Sedangkan untuk hormon yang lain
seperti oksitosin diperlukan langsung untuk menuju otot polos dan kelenjar mammae,
kemudian vasopresin langsung digunakan untuk menuju ginjal dan arteriola pada taget terakhir.

Hipotalamus

Pada hipotalamus dibagi menjadi beberapa hormon meliputi : melanollberin dan melanostatin,
tirotropin RF, kortikolberin, prolaktin RF dan IF, gonadolberin, growth hormone RF dan
somatostatin. Dimana semua hormon ini membantu untuk menuju ke hipofisis anterior dan
kemudian dari hipofisis anterior memerlukan beberapa hormon untuk menuju ke tahap
selanjutnya sehingga terjadi peristiwa seperti metabolisme, kehamilan, spermatogenesis dan
pertumbuha.

Hipofisis

Hipofisis dibagi menjadi 2 macam yaitu:

a. Adenohipofisis
Dibagi menjadi beberapa lobus meliputi lobus anterior dimana yang terdapat hormon
GH, tropin (dimana dibagi menjadi LTH, TSH, ACTH, gonadotropin yang dibagi
menjadi FSH dan LH) dan lobus intermedius yang meliputi MSH.
b. Neurohipofisis
Terdapat lobus posterior yang terdiri dari hormon vasopresin dan oksitosin.
Hormon pertumbuhan

Dimana pada hormon ini targetnya adalah tulang ataupun jaringan lunak. Pertumbuhan tubuh
sendiri dipercepat oleh uptake asam amino sel yang naik dan kenaikan sintesis protein. Dimana
jika kekurangan hormon ini dapat menyebabkan dwarfism ataupun pygmis. Namun jika
berlebihan menyebabkan gigantisme pada anak-anak sedangkan pada orang dewasa
menyebabkan akromegali.

Tropin

Meliputi prolaktin yang berguna untuk : pada kehamilan untuk meregulasi hormon plasenta
dan berguna untuk kelenjar mammae ataupun untuk meningkatkan produksi susu/ASI.
Sedangkan pada Gonadotropin meliputi FSH berguna untuk ovarium sebagai pertumbuhan
folikel ovarium dan testis untuk proses spermatogenesis, LH berguna pada ovarium sebagai
pematangan folikel dan testis yang berguna untuk interstisial sel yag mensekresikan testoteron,
TSH berguna pada kelenjar tiroid yang sebagai sintesis ataupun melepas hormon tiroid, ACTH
berguna pada korteks adrenal yang berguna untuk sekresi dari glukokortikoid.

Lobus intermedius

Dimana terdapat hormon MSH yang berguna untuk melanosit untuk membentuk melanin.

Lobus posterior

Dimana disini dibagi menajdi 2 macam hormon yaitu ADH yang berguna pada tubulus ginjal
yang sebagai reabsorpsi air atau sebagai vasokonstriksi periferal dan ADH ini distimulasi dari
dehidrasi atau plasma osmlarity, keadaan stres, penggunaan morfin dan nikotin namun bila
kekurangan ADH dapat menyebabkan diabetes insipidus. Oksitosin berguna pada uterus
sebagai kontraksi dan pada kelenjar mamma untuk sekeresi susu/ASI.
TUGAS BIOKIMIA

BAB

ENDOKRINOLOGI

ANGGOTA KELOMPOK:

ANGGI KUSUMA (2443015...)

KUKUH AGUSTINA (2443015134)

Anda mungkin juga menyukai