Anda di halaman 1dari 1

Potensi Mikro PLTSa Sebagai Peluang Peningkatan Optimalisasi Penyediaan

Tenaga Listrik Bagi Kota Balikpapan


Nurkholis Alfian, Nur Laily Rahmania, Nurul Aprilia Sholikhah
Institut Teknologi Kalimantan

ABSTRAK
Menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk terbesar di Kalimantan Timur,
menyebabkan banyaknya permasalahan yang mulai timbul di Kota Balikpapan.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah penduduk kota Balikpapan
mencapai kurang lebih 750.000 jiwa. Salah satunya permasalahan yang terjadi yaitu
kurang meratanya pemasokkan energi listrik untuk daerah-daerah utara Kota
Balikpapan. Dibalik permasalahan akan keterbatasan pemasokkan listrik,
permasalahan lain timbul pada peningkatnya produksi sampah sebagai salah satu
dampak pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Menurut data Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman 2016, di kota Balikpapan sendiri produksi sampah
mecapai 411 Ton setiap harinya, dimana produksi sampah masih didominasi sampah
rumah tangga. Keadaan ini dipengaruhi adanya peningkatan jumlah penduduk, dan
diperkirakan akan terus naik setiap tahunnya. Hal inilah yang masih menjadi
problematika di Kota Balikpapan yang dianggap belum dapat diatasi dengan maksimal.
Disisi lain, perkembangan zaman menawarkan banyak teknologi yang dianggap
berpotensi mengatasi permasalahan energi listrik dan permasalahan sampah, salah
satunya yaitu pemanfaatan sampah sebagai pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
PLTSa atau (pembangkit listrik tenaga sampah) merupakan pembangkit listrik thermal
dengan uap supercritical steam dan berbahan bakar sampah atau gas sampah metan.
Sampah atau gas metan yang dihasilkan, dibakar menghasilkan panas yang
memanaskan uap pada boiler steam supercritical. Uap kompresi tinggi kemudian
menggerakkan turbin uap dan flywheel yang tersambung pada generator dinamo
dengan perantara roda transmisi atau transmisi otomatis sehingga menghasilkan listrik.
Adanya terobosan demi memperlancar ketersediaan tenaga listrik di kota Balikpapan
yaitu dengan mendorong masyarakat secara swadaya mendirikan mikro PLTSa di
setiap wilayah masing-masing. Wilayah didirikannya mikro PLTSa meliputi 3-5 RT,
yang nantinya wilayah tersebut akan di sediakan tempat penampungan sampah
sementara untuk diolah di mikro PLTSa. Salah satu daerah padat dengan volume
sampah yang tinggi adalah di kecamatan balikpapan kota dengan 200 RT, untuk
memanfaatkan keadaan ini rencananya akan dibangun 50-65 mikro PLTSa tersebar di
wilayah tersebut. Balikpapan dengan jumlah 1.143 RT diproyeksikan akan
membangun 220-300 mikro PLTSa pada setiap zona nya. Hasil dari pengolahan
sampah pada PLTSa akan di transmisikan secara seri dengan mikro PLTSa lainnya
yang akan dipusatkan menjadi satu pada PLTSa pusat. PLTSa pusat berada di TPA
(Tempat pembuangan akhir) manggar. Dengan banyak nya mikro PLTSa di berbagai
titik maka akan menambah cadangan pasokan listrik bagi kota Balikpapan. Sistem itu
dapat diintegrasikan dengan pembangkit lain yang sifatnya renewable energy guna
meningkatkan optimalisasi pemasokkan akan kebutuhan energi listrik di kota
Balikpapan.
Kata kunci : PLTSa, Pembangkit, Sampah

Anda mungkin juga menyukai