Anda di halaman 1dari 37

TRIGONOMETRI

disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir Semester Pendek


mata kuliah Trigonometri
Dosen : Ferry Ferdianto, S.T., M.Pd.

Oleh
Nia Apriyanti (112070221)
1F

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2013
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas

nikmat dan karunia-Nya semata, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul TRIGONOMETRI.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui

kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan baik pada saat mencari sumber

maupun pada saat penulisannya, namun berkat bimbingan dan dorongan dari

semua pihak akhirnya makalah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kejanggalan

hal itu disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan ilmu yang penulis miliki.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang

bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Cirebon, Agustus 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB 1 Sudut dan Ukuran Sudut .................................................................... 1

BAB 2 Fungsi Trigonometri .......................................................................... 6

BAB 3 Aplikasi Perbandingan Trigonometri pada Segitiga .......................... 10

BAB 4 Fungsi Trigonometri Sudut yang Berelasi ......................................... 12

BAB 5 Identitas Trigonometri ....................................................................... 16

BAB 6 Fungsi Trigonometri sudut ( dan )................................................... 20

BAB 7 Fungsi Trigonometri Sudut Ganda ..................................................... 24

BAB 8 Hubungan antara Sisi-Sisi dan Sudut-Sudut Segitiga ......................... 25

BAB 9 Grafik Fungsi Trigonometri ................................................................ 29

BAB 10 Persamaan Trigonometri ................................................................... 32

BAB 11 Pertidaksamaan Trigonometri .......................................................... 34


BAB 1
SUDUT DAN UKURAN SUDUT

A. Pengertian Sudut
Agar kalian dapat memahami pengertian sudut, coba amati ujung
sebuah meja, pojok sebuah pintu, atau jendela di kelasmu, berbentuk apakah
ujung tersebut? Ujung sebuah meja atau pojok pintu dan jendela adalah salah
satu contoh sudut.

Perhatikan Gambar 7.17.

Suatu sudut dapat dibentuk dari suatu sinar yang diputar pada pangkal
sinar. Sudut ABC pada gambar di samping adalah sudut yang dibentuk BC
yang diputar dengan pusat B sehingga BC berputar sampai BA.

Ruas garis BA dan BC disebut kaki sudut, sedangkan titik pertemuan


kaki-kaki sudut itu disebut titik sudut. Daerah yang dibatasi oleh kaki-kaki
sudut, yaitu daerah ABC disebut daerah sudut. Untuk selanjutnya, daerah
sudut ABC disebut besar sudut ABC.

Sudut dinotasikan dengan : . Sudut pada Gambar 7.17 dapat


diberi nama
Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut. Sudut adalah daerah
yang dibentuk oleh pertemuan antara dua buah sinar atau dua buah garis
lurus.

B. Besar Sudut
Besar suatu sudut dapat dinyatakan dalam satuan derajat (o), menit (),
dan detik (). Perhatikan jarum jam pada sebuah jam dinding. Untuk
menunjukkan waktu 1 jam, maka jarum menit harus berputar 1 putaran
penuh sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis 1 jam = 60 menit. Adapun untuk
menunjukkan waktu 1 menit, jarum detik harus berputar 1 putaran penuh
sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis 1 menit = 60 detik. Hal ini juga berlaku
untuk satuan sudut. Hubungan antara derajat (o), menit (), dan detik () dapat
dituliskan sebagai berikut.

Contoh soal :

1. Tentukan kesamaan besar sudut berikut.


a. 5o =
b. 8 =
c. 45,6o =
d. 48o48 = o
C. Penjumlahan dan Pengurangan dalam Satuan Sudut
Seperti halnya pada besaran-besaran lainnya, pada satuan sudut juga
dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Caranya hampir
sama seperti pada penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal. Untuk
menjumlahkan atau mengurangkan satuan sudut, masingmasing satuan
derajat, menit, dan detik harus diletakkan dalam satu lajur.
Contoh soal :
1. Tentukan hasil penjumlahan satuan sudut berikut ini.
24o46 + 57o35
D. Menggambar dan Memberi Warna Sudut
Sediakanlah sebuah busur derajat agar kalian dapat memahami uraian
materi berikut dengan baik. Dalam mengukur besar suatu sudut, diperlukan
suatu alat yang dinamakan busur derajat.
Pada umumnya, busur derajat terbuat dari mika tembus pandang
berbentuk setengah lingkaran. Pada busur derajat terdapat dua skala, yaitu
skala atas dan skala bawah. Pada skala atas terdapat angka-angka 0, 10, 20,
, 180 berturut-turut dari kiri ke kanan, sedangkan pada skala bawah
terdapat angka-angka berturut-turut dari kanan ke kiri 0, 10, 20, , 180.
1. Mengukur Besar Suatu Sudut
Langkah-langkah dalam mengukur besar suatu sudut sebagai berikut.
Perhatikan Gambar 7.19 berikut.

a) Letakkan busur derajat pada sudut AOB sehingga


1) titik pusat lingkaran busur derajat berimpit dengan titik O;
2) sisi horizontal busur derajat berimpit dengan sinar garis OA.
b) Perhatikan angka nol (0) pada busur derajat yang terletak pada garis
OA. Jika angka nol berada pada skala bawah, perhatikan angka pada
skala bawah yang terletak pada kaki sudut OB. Dari gambar tampak
bahwa garis OB terletak pada angka 75o. Jadi, besar sudut AOB =
75o.
2. Menggambar Besar Suatu Sudut
Setelah kita mengetahui cara mengukur besar sudut dengan busur
derajat, sekarang kita akan mempelajari cara menggambar sudut.
Perhatikan uraian berikut. Misalkan kita akan melukis sudut PQR yang
besarnya 6075o. Langkah-langkah untuk melukis sudut PQR yang
besarnya 6075o sebagai berikut.
a) Buatlah salah satu kaki sudutnya yang horizontal, yaitu kaki sudut
PQ.
b) Letakkan busur derajat sehingga
1) titik pusat lingkaran busur derajat berimpit dengan titik Q;
2) sisi lurus busur derajat berimpit dengan garis PQ.
3) Perhatikan angka nol (0) pada busur derajat yang terletak pada garis
PQ. Jika angka nol (0) terletak pada skala bawah maka angka 60
yang berada di bawah yang digunakan. Jika angka nol (0) terletak
pada skala atas maka angka 60 yang berada di atas yang digunakan.
Berilah tanda pada angka 60 dan namakan titik R.
4) Hubungkan titik Q dan R. Daerah yang dibentuk oleh garis PQ dan
QR adalah sudut PQR dengan besar sudut PQR = 60o.
BAB 2
FUNGSI TRIGONOMETRI

A. Pengertian Trigonometri
Istilah trigonometri berasal dari kata yunani trigonos yang berarti
segitiga dan metron yang berarti ukuran. Berdasarkan kata kata
pembentuknya, trigonometri diartikan sebagai ukuran segitiga. Trigonometri
pada mulanya merupakan kajian tentang segitiga dan diterapkan sebagai
tambahan ke-praktisan pada astronomi, survei dan navigasi. Namun, pada
perkembangannya trigonometri tidak hanya dikaitkan dengan segitiga saja.
Seorang astronom yunani, Hipporchus (160 120 SM) berhasil
membuat daftar trigonometri. Kemudian, disusul oleh george Bachim
Rhaticus (1514 1576), seorang matematikawan Jerman, mempelajari
trigonometri menggunakan segitiga siku siku. Lain halnya dengan
matematikawan Inggris, William Oughtred (1514 1660) yang berusaha
untuk mengubah pandangan trigonometri dari pandangan secara geometri
menjadi pandangan secara aljabar. Pandangan William Ougtred
dikembangkan lagi oleh seorang matematikawan yang sangat terkenal, yaitu
Leonar Euler (1707 1783), yang berasal dari Swiss, Euler mengembangkan
fungsi fungsi trigonometri dari nisbah panjang suatu garis menjadi suatu
bilangan.
Sedangkan Hipporchus yang dikenal sebagai bapak Trigonometri, telah
menulis 12 buku tentang perhitungan dari tali busur yang berkaitan dengan
sudut pusat yang dipotong oleh tali busur itu. Sebagai fakta nyata ketika
mereka berkecimpung dengan masalah masalah pada ruang dimensi tiga,
apa yang mereka bangun biasanya dirujuk sebagai trigonometri bola,
ketimbang sebagai trigonometri bidang.
B. Perkalian Fungsi Trigonometri
Dalam mempelajari rumus-rumus perkalian sinus dan kosinus kita perlu
mengingat kembali rumus-rumus jumlah dan selisih dua sudut yang telah kita
pelajari sebelumnya, antara lain sebagai berikut:
1. sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b
2. sin (a - b) = sin a cos b - cos a sin b
3. cos (a + b) = cos a cos b - sin a sin b
4. cos (a - b) = cos a cos b + sin a sin b

a) Rumus-rumus untuk 2 sin a cos b dan 2 cos a sin b


1) Rumus untuk 2 sin a cos b
Jika kita menjumlahkan rumus sin (a + b) dan sin (a - b), diperoleh
sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b
sin (a - b) = sin a cos b - cos a sin b +
sin (a + b) + sin (a - b) = 2 sin a cos b

Jadi, kita memperoleh rumus untuk 2 sin a cos b, yaitu


2sin a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)

Perhatikan pembuktian rumus 2sin a cos b


2sin a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)
= (sin a cos b + cos a sin b) + (sin a cos b - cos a sin b)
= sin a cos b + cos a sin b + sin a cos b - cos a sin b
= 2 sin a cos b
= ruas kiri

2) Rumus untuk 2cos a sin b


Jika kita mengurangkan rumus sin (a + b) dan sin (a - b), diperoleh
sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b
sin (a - b) = sin a cos b - cos a sin b
sin (a + b) - sin (a - b) = 2 cos a sin b
Jadi, kita memperoleh rumus untuk 2 sin a cos b, yaitu
2sin a cos b = sin (a + b) - sin (a - b)

Perhatikan pembuktian rumus 2sin a cos b


2cos a sin b = sin (a + b) - sin (a - b)
= (sin a cos b + cos a sin b) - (sin a cos b - cos a sin b)
= sin a cos b + cos a sin b - sin a cos b - cos a sin b
= 2 cos a sin b
= ruas kiri
Catatan:
Rumus-rumus tersebut juga berlaku untuk sudut-sudut dalam satuan derajat
sehingga dapat dituliskan sebagai berikut :
2sin a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)
2cos a sin b = sin (a + b) - sin (a - b)

b) Rumus-rumus untuk 2cos a cos b dan 2sin a sin b


1) Rumus untuk 2cos a cos b
Jika kita menjumlahkan rumus cos (a + b) cos (a - b), diperoleh
cos (a + b) = cos a cos b - sin a sin b
cos (a - b) = cos a cos b + sin a sin b +
cos (a + b) + cos (a - b)= 2 cos a cos b

Jadi kita memperoleh rumus untuk 2cos a cos b, yaitu


2 cos a cos b = cos (a + b) + cos (a - b)
Perhatikan pembuktian rumus 2 cos a cos b
2 cos a cos b = cos (a + b) + cos (a - b)
= (cos a cos b - sin a sin b) + (cos a cos b + sin a
sin b)
= cos a cos b - sin a sin b + cos a cos b + sin a sin b
= 2cos a cos b
= ruas kiri
2) Rumus untuk 2sin a sin b
Jika kita mengurangkan rumus cos (a + b) cos (a - b), diperoleh
cos (a + b) = cos a cos b - sin a sin b
cos (a - b) = cos a cos b + sin a sin b -
cos (a + b) - cos (a - b) = -2 sin a sin b

Jadi kita memperoleh rumus untuk 2sin a sin b, yaitu


-2 sin a sin b = cos (a + b) - cos (a - b)

Perhatikan pembuktian rumus 2 sin a sin b


-2 sin a sin b = cos (a + b) - cos (a - b)
= (cos a cos b - sin a sin b) - (cos a cos b + sin a sin
b)
= cos a cos b - sin a sin b - cos a cos b + sin a sin b
= -2sin a sin b
= ruas kiri
BAB 3
APLIKASI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA
SEGITIGA

Dua gambar tersebut adalah segitiga siku-siku. Dan salah satu sudutnya kita
namakan sudut a. segitiga siku-siku mempunyai tiga sisi. Dan kita akan
menamainya dengan sisi miring, depan dan samping.
Sisi miring yaitu sisi yang terletak di depan sudut 90 derajat. Sisi depan
adalah sisi di depan sudut (untuk gambar tersebut, terletak di depan sudut a). sisi
samping adalah sisi yang terletak di samping sudut a.
Pada segitiga siku-siku, berlaku perbandingan trigonometri sebagai berikut :

Artinya, nilai dari sin a sama dengan panjang sisi depan sudut a dibagi dengan
panjang sisi miring. Begitu juga untuk cos dan tan. Ingat, ini hanya berlaku pada
segitiga siku-siku.
Bagaimana kita menghafalnya. adakah cara mudah untuk menghafalkannya.
Cara mudah untuk menghafal ketiga perbandingan trigonometri tersebut adalah
sebagai berikut :

hafalkan dengan ingatan sindemir


hafalkan dengan ingatan cosamir

hafalkan dengan ingatan tandesam


Atau bisa juga secara langsung ketiga-tiganya.
sin cos tan adalah demi sami desa
Maksudnya yaitu sin demi, cos sami dan tan desa.
Untuk cosecan, secan dan cotangen. Yang kita lakukan hanyalah membalik
perbandingannya. Karena

maka

maka

maka
Tidak perlu untuk menghafal csc, sec dan cot.
Kita hanya perlu memahami konsep bahwa

Untuk selanjutnya, perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku ini akan


sangat berguna untuk mencari unsur-unsur yang belum diketahui pada segitiga
siku-siku.
BAB 4
FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI

Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ),


(360 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama
khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut dengan (90 -
) dan pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 - ). Contoh:
penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.
1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Dari gambar 2.7 diketahui
Y y=x
Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
P1(x1,y1)
akibat pencerminan garis y x, sehingga
y1 P(x,y)
r1
diperoleh:
r
y a. XOP = dan XOP1 = 90 -
(90-)
O x1 b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
X
x
Dengan
Gb. 2.7.menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:
sudut yang berelasi
y
sin 90 1 cos
x
a.
r1 r

x
cos 90 1 sin
y
b.
r1 r

y
tan 90 1 cot
x
c.
x1 y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut dengan
(90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:

a. sin 90 cos d. csc 90 sec

b. cos 90 sin e. sec 90 cos ec


2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )
c. tan 90 cot f. cot 90 tan
Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari titik P(x,y) Y
akibat pencerminan terhadap sumbu y,
sehingga P1(x1,y1) P(x,y)
r
a. XOP = dan XOP1 = 180 - r1
y1 (180-) y
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
x1 O x
maka diperoleh hubungan: X

y
sin 180 1 sin
y Gb. 2.8. sudut yang berelasi
a.
r1 r

x x
b. cos 180 1 cos
r1 r

y
tan 180 1
y
c. tan
x1 x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin 180 sin d. csc 180 csc

b. cos 180 cos e. sec 180 sec

Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )


c. tan 180 tan f. cot 180 cot
3.
Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah bayangan Y
dari titik P(x,y) akibat pencerminan P(x,y)
r
terhadap garis y x, sehingga (180+)
y
a. XOP = dan XOP1 = 180 +
x1 O x
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r X
y1
r1
maka diperoleh hubungan:
y y P1(x1,y1)
a. sin 180 1 sin
r1 r Gb. 2.9. sudut yang berelasi

x x
b. cos 180 1 cos
r1 r

y y y
c. tan 180 1 tan
x1 x x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin 180 sin d. csc 180 csc

b. cos 180 cos e. sec 180 sec

c. tan 180 tan f. cot 180 cot


4. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )
Dari gambar 2.10 diketahui titik P1(x1,y1) Y
P(x,y)
bayangan dari P(x,y)
r
akibat pencerminan terhadap sumbu x, (360-1)
y
sehingga x
O - x1 X
a. XOP = dan XOP1 = - y1
r1
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
P1(x1,y1)
maka diperoleh hubungan
y y
sin 1
Gb. 2.10. sudut yang berelasi
a. sin
r1 r

x
cos 1 cos
x
b.
r1 r

y y
c. tan 1 tan
x1 x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin sin d. csc csc

b. cos cos e. sec sec

tan
Untukc.relasi dengan f. cot
tan(- ) tersebut identik cot
dengan dengan 360 ,
relasi
misalnya sin (360 ) sin .
BAB 5
IDENTITAS TRIGONOMETRI

1. Rumus rumus yang perlu dipahami:


a. Rumus Dasar yang merupakan Kebalikan
1
cos ec
sin
1
sec
cos
1
cot
tan

b. Rumus Dasar yang merupakan hubungan perbandingan

sin
tan
cos
cos
cot
sin

c. Rumus Dasar yang diturunkan dari teorema phytagoras

Cos 2 Sin 2 1
1 tan 2 sec 2
1 Cot 2 Co sec 2

Contoh 1
1. Buktikan identitas berikut:
a. Sin . Cos . Tan = (1 Cos ) (1 + Cos )
Jawab:
Ruas kiri = Sin . Cos . Tan
Sin
= Sin . Cos .
Cos
= Sin2
= 1 Cos2
= (1 Cos ) (1 + Cos ) = Ruas Kanan Terbukti!
b. Sin . Tan + Cos = Sec
Jawab:
Ruas Kiri = Sin . Tan + Cos
Sin
= Sin . + Cos
Cos

Sin 2 Cos 2
=
Cos Cos
1
= Sec = Ruas Kanan Terbukti
Cos

2. Persamaan Trigonometri
a. Persamaan Trigonometri Sederhana

Jika Sin x = Sin


X1 = + k . 360o
X2 = (180o ) + k . 360o
Jika Cos x = Cos
X1 = + k . 360o
X2 = - + k . 360o
Jika Tan x = Tan
X = + k . 180o
Contoh 2 K bilangan bulat
1 o
1. Tentukan himpunan Penyelesaian dari Persamaan Sin x = ,0
2
x 360o
Jawab:
1
Sin x =
2
Sin x = Sin 30o
x= 30o + k . 360o
untuk k= 1 x = 30o
untuk k = 2 x = (180o 30o) + k . 360o
= 150o
HP:{30o, 150o}

b. Persamaan Trigonometri dalam bentuk a cos x + b sin x = c

Cara penyelesaian persamaan tersebut di atas sebagai berikut:

k Cos x (x - ) = c

dengan k= a2 b2
b
= arc tan
a
dan syarat supaya penylesaian ada yaitu c2 a2 + b2
Contoh 3
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan:
Cos y Sin y = 1, jika 0o y 360o
Jawab:
Cos y Sin y = 1 a = 1; b = - 1 ; c=1

a 2 b 2 12 1 2
2
Sehingga diperoleh k =

a 1
Tan = = - 1 dikuadran IV
b 1
= 315o
jadi Cos y Sin y = 1

2 Cos (x 315o) = 1
1
Cos (x 315o) = 2
2
Cos (x 315o) = Cos 45o
(x 315o) = 45o + k . 360o
x = 360o + k . 360o
x = 360o
Atau (x 315o) = - 45o + 360o
x = 270o + k . 360o
x = 270o
HP:{270o, 360o}
BAB 6
FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT ( dan )

A. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut


1. Rumus cos ( + ) dan cos ( )
Pada gambar di samping diketahui garis CD dan AF keduanya adalah garis tinggi
dari segitiga ABC. Akan dicari rumus cos ( + ).

cos
AD

AC
C
AD AC cos
Gb. 2.14

G F

Pada segitiga sikusiku CGF



GF A D E B
sin GF CF sin
CF
..(1)
Pada segitiga sikusiku AFC,
CF
sin CF AC sin ..(2)
AC
AF
cos AF AC cos ..(3)
AC

Pada segitiga sikusiku AEF,


AE
cos AE AF cos ..(4)
AF
Dari (1) dan (2) diperoleh
GF AC sin sin
Karena DE GF maka DE AC sin sin
Dari (3) dan (4) diperoleh
AE AC cos cos
Sehingga AD AE DE
AC cos ( + ) AC cos cos AC sin sin

cos ( + ) cos cos sin sin


Jadi
Untuk menentukan cos ( ) gantilah dengan lalu disubstitusikan ke rumus
cos ( + ).
cos ( ) cos ( + ())
cos cos () sin sin ()
cos cos sin (sin )
cos cos + sin sin
Jadi cos ( ) cos cos + sin sin

2. Rumus sin ( + ) dan sin ( )


Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( ) perlu diingat rumus
sebelumnya, yaitu: sin (90 ) cos dan
cos (90 ) sin
sin ( + ) cos (90 ( + ))
cos ((90 ) )
cos (90 ) cos + sin (90 ) sin
sin cos + cos sin
Jadi
sin ( + ) sin cos + cos sin
Untuk menentukan sin ( ), seperti rumus kosinus selisih dua sudut gantilah
dengan lalu disubstitusikan ke sin ( + ).
sin ( ) sin ( + ( ))
sin cos () + cos sin ()
sin cos + cos (sin )
sin cos cos sin
Jadi
sin ( ) sin cos cos sin
3. Rumus tan ( + ) dan tan ( )
sin
Dengan mengingat tan , maka
cos
sin ( ) sin cos cos sin
tan ( )
cos ( ) cos cos sin sin
sin cos cos sin sin sin

cos cos cos cos
tan ( )
cos cos sin sin sin sin
1
cos cos cos cos
tan tan

1 tan tan
Jadi tan tan
tan ( )
1 tan tan
Untuk menentukan tan ( ), gantilah dengan lalu disubstitusikan ke tan ( +
).
tan ( ) tan ( + ( ))
tan tan (-)

1 tan tan (-)
tan tan ()

1 tan ( tan )
tan tan

1 tan tan
Jadi
tan tan
tan ( )
1 tan tan
BAB 7
FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT GANDA

Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat dikembangkan menjadi
rumus trigonometri untuk sudut rangkap.
2. sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos
Jadi
sin 2 2 sin cos
3. cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos2 sin2
Jadi cos 2 cos2 sin2
Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan dengan
mengingat rumus dasar cos2 + sin2 1.
cos 2 cos2 sin2 cos 2 cos2 sin2
cos2 (1 cos2) (1 sin2) sin2
2cos2 1 1 2 sin2
Sehingga
1) cos 2 cos2 sin2
2) cos 2 2cos2 1
3) cos 2 1 2 sin2
tan tan 2 tan
4. tan 2 tan ( )
1 tan tan 1 tan 2
Jadi
2 tan
tan 2
1 tan 2
BAB 8
HUBUNGAN ANTARA SISI-SISI DAN SUDUT-SUDUT
SEGITIGA

A. Ketidaksamaan Segitiga
Agar kalian memahami mengenai ketidaksamaan segitiga lakukan
kegiatan berikut.
1. Buatlah sebarang segitiga dari kertas karton. Namailah dengan
segitiga ABC. Sisi di hadapansudut A, berilah nama sisi a. Sisi di
hadapansudut B, berilah nama sisi b. Demikian pula dengan sisi sudut C.
2. Ukurlah panjang masing-masing sisinya.
3. Jumlahkan panjang sisi a dan b. Kemudian, bandingkan dengan
panjang sisi c. Manakah yang lebih besar? Bandingkan pula panjang sisi a
+ c dengan panjang sisi b. Demikian pula, bandingkan panjang sisi b + c
dengan panjang sisi a.

Manakah yang lebih besar? Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan
tersebut?
Jika kalian melakukan kegiatan tersebut dengan tepat, kalian akan
memperoleh kesimpulan seperti berikut. Pada setiap segitiga selalu berlaku
bahwa jumlah dua buah sisinya selalu lebih panjang daripada sisi ketiga. Jika
suatu segitiga memiliki sisi a, b, dan c maka berlaku salah satu dari
ketidaksamaan berikut.
(i) a + b > c
(ii) a + c > b
(iii) b + c > a
Ketidaksamaan tersebut disebut ketidaksamaan segitiga.
B. Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Suatu Segitiga
Agar kalian mengetahui hubungan antara besar sudut dengan panjang
sisi pada suatu segitiga, lakukan kegiatan berikut ini. Buatlah sebarang
segitiga, misalnya segitiga ABC seperti gambar berikut ini.

Bagaimana hubungan antara sudut A dengan sisi BC,sudut B dengan sisi AC,
dan sudut C dengan sisi AB? Dengan menggunakan busur derajat, ukurlah
panjang setiap sudutnya, yaitu sudut A, sudut B, dan sudut C. Kemudian
dengan menggunakan penggaris, ukurlah masing-masing panjang sisinya,
yaitu AB, BC, dan AC. Amatilah besar sudut dan panjang sisi dari segitiga
tersebut. Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan memperoleh
bahwa
1. sudut B merupakan sudut terbesar dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
AC merupakan sisi terpanjang;
2. sudut C merupakan sudut terkecil dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
AB merupakan sisi terpendek.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan di atas?
Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan menyimpulkan
seperti berikut. Pada setiap segitiga berlaku sudut terbesar terletak
berhadapan dengan sisi terpanjang, sedangkan sudut terkecil terletak
berhadapan dengan sisi terpendek.
C. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Kalian telah mengetahui bahwa jumlah sudut dalam segitiga adalah
180. Selanjutnya, untuk memahami pengertian sudut luar segitiga, pelajari
uraian berikut.

Perhatikan Gambar di atas. Pada gambar ABC di samping, sisi AB


diperpanjang sehingga membentuk garis lurus ABD. Pada segitiga ABC
berlaku
sudut BAC + sudut ABC + sudut ACB = 180 (sudut dalam ABC)
sudut BAC + sudut ACB = 180 sudut ABC ................. (i)
Padahal sudut ABC + sudut CBD = 180 (berpelurus)
sudut CBD = 180 sudut ABC ........................................ (ii)
Selanjutnya sudut CBD disebut sudut luar segitiga ABC. Berdasarkan persamaan
(i) dan (ii) diperolehsudut CBD = sudut BAC + sudut ACB. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Besar sudut luar suatu segitiga sama
dengan jumlah dua sudut dalam yang tidak berpelurus dengan sudut luar
tersebut.

Berdasarkan gambar berikut, tentukan nilai x dan y.

Penyelesaian:
80 + 60 + x = 180 (sudut dalam segitiga)
140 + x = 180
x = 180 140
x = 40
x + y = 180 (berpelurus)
40 + y = 180
y = 180 40
y = 140
Jadi, nilai x = 40 dan y = 140.
BAB 9
GRAFIK TRIGONOMETRI

Grafik dari fungsi trigonometri berbentuk kurva periodik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan bantuan turunan (tidak dibuktikan di sini). Untuk fungsi sinus
dan cosinus, grafiknya memiliki nilai maksimum dan minimum. Hal ini
dikarenakan nilai dari y = sin A dan y = cos B memiliki nilai maksimum 1, dan
nilai minimum 1. Berikut ini ditunjukkan langkah-langkah untuk menggambar
grafik y = sin x.

1. Tentu saja lukislah diagram Cartesius pada kertas berpetak. Kemudian


daftarlah sudut-sudut istimewa untuk dijadikan nilai x, seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
2. Lukislah titik-titik pasangan berurutan (x, y) di atas pada koordinat
Cartesius.
3. Hubungkan titik-titik tersebut dengan kurva halus (kontinu).

Langkah-langkah di atas merupakan cara untuk melukis grafik


fungsi y = sin x. Untuk membuat grafik fungsi trigonometri yang lain,
lakukan langkah-langkah yang serupa. Bagaimana melukis grafik fungsi sinus
yang dimodifikasi? Misalnya, y = sin x + 1, y = 3 sin x, y = sin 2x, dan y = 3
sin 2x. Perhatikan Tips dan Trik berikut.
BAB 10
PERSAMAAN TRIGONOMETRI

Persamaan trigonometri adalah suatu persamaan yang mengandung satu


atau lebih fungsi trigonometri.
Contoh :

Teknik dasar untuk menyelesaikan persamaan trigonometri adalah


menggunakan identitas trigonometri dan teknik aljabar untuk mengubah suatu
persamaan trigonometri menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Contoh 1 :

( membagi kedua ruas dengan 2)

(ingat identitas :

karena , maka solusinya adalah . dimana k adalah


bilangan bulat.

Contoh 2 :

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan , pada


interval .

Jawab :

.( ).
, (ingat )

atau

untuk , penyelesaiannya .

untuk , penyelesaiannya

Jadi Himpunan penyelesaiannya adalah

Contoh 3 :

1. Tentukan penyelesaian dari , untuk

Jawab :

atau
BAB 11
PERTIDAKSAMAAN TRIGONOMETRI

A. Cara menggunakan pertidaksamaan trigonometri

mencari harga nol sama dengan cara menyelesaikan persamaan


trigonometri

diselesaikan dengan menggunakan garis bilangan

Contoh:

1. Selesaikan sin 2x < cos x untuk 0 x 360

Cara:

sin 2x cos x < 0

2 sin x.cos x cos x < 0

cos x.(2 sin x 1) < 0

harga nol:

cos x = 0

cos x = cos 90

x = 90 + k.360 atau x = 90 + k.360

k = 0 x = 90 k = 1 x = 270

2 sin x 1 = 0

2 sin x = 1
sin x =

sin x = sin 30

x = 30 + k.360 atau x = (180 30) + k.360

k = 0 x = 30 x = 150 + k.360

k = 0 x = 150

Memberi tanda (+) dan (-) pada garis bilangan:

Jika x = 180 maka sin 2.180 cos 180 = sin 360 cos 180 = 0 (1) = 1 (+)

Jadi garis bilangannya:

karena yang diminta kurang dari (<) 0, maka yang diarsir adalah bagian-bagian
yang bertanda (-)

Sehingga HP-nya: {0 x < 30 atau 90 < x < 150 atau 270 < x 360}

Ini adalah salah satu contoh penyelesaian dari pertidaksamaan.


Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut, dengan 00 x 3600
sin x + 1 cos x
Penyelesaian :
sin x + 1 cos x 0
sin x cos x + 1 = 0
sin x + 1 = cos x
sin2 x + 2 sin x + 1 = cos2 x
sin2 x + 2 sin x + 1 = 1 sin2 x
2 sin2 x + 2 sin x = 0
2 sin x ( sin x + 1 ) = 0
2 sin x = 0 V sin x = -1
sin x = 0 x = 2700 + k . 3600

kuadran I
sin x = sin ( 00 + k . 3600 )
x = 00 + k . 3600
kuadran II
sin x = sin ( 1800 + k . 3600 )
x = 1800 + k . 3600

0 + +
+ + + 0 - 0
00 900 1800 2700 3600
x = 00, sin 00 + 1 cos 00 hasilnya nol
x = 900 , sin 900 + 1 cos 900 hasilnya positif
x = 1800 , sin 1800 + 1 cos 1800 hasilnya positif
x = 2700 , sin 2700 + 1 cos 2700 hasilnya nol
x = 3000 , sin 3000 + 1 cos 3000 hasilnya negatif
x = 3600 , sin 3600 + 1 cos 3600 hasilnya nol
Jadi, Hp = { x00 < x < 2700 }

Anda mungkin juga menyukai