Oleh
Nia Apriyanti (112070221)
1F
maupun pada saat penulisannya, namun berkat bimbingan dan dorongan dari
hal itu disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan ilmu yang penulis miliki.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian Sudut
Agar kalian dapat memahami pengertian sudut, coba amati ujung
sebuah meja, pojok sebuah pintu, atau jendela di kelasmu, berbentuk apakah
ujung tersebut? Ujung sebuah meja atau pojok pintu dan jendela adalah salah
satu contoh sudut.
Suatu sudut dapat dibentuk dari suatu sinar yang diputar pada pangkal
sinar. Sudut ABC pada gambar di samping adalah sudut yang dibentuk BC
yang diputar dengan pusat B sehingga BC berputar sampai BA.
B. Besar Sudut
Besar suatu sudut dapat dinyatakan dalam satuan derajat (o), menit (),
dan detik (). Perhatikan jarum jam pada sebuah jam dinding. Untuk
menunjukkan waktu 1 jam, maka jarum menit harus berputar 1 putaran
penuh sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis 1 jam = 60 menit. Adapun untuk
menunjukkan waktu 1 menit, jarum detik harus berputar 1 putaran penuh
sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis 1 menit = 60 detik. Hal ini juga berlaku
untuk satuan sudut. Hubungan antara derajat (o), menit (), dan detik () dapat
dituliskan sebagai berikut.
Contoh soal :
A. Pengertian Trigonometri
Istilah trigonometri berasal dari kata yunani trigonos yang berarti
segitiga dan metron yang berarti ukuran. Berdasarkan kata kata
pembentuknya, trigonometri diartikan sebagai ukuran segitiga. Trigonometri
pada mulanya merupakan kajian tentang segitiga dan diterapkan sebagai
tambahan ke-praktisan pada astronomi, survei dan navigasi. Namun, pada
perkembangannya trigonometri tidak hanya dikaitkan dengan segitiga saja.
Seorang astronom yunani, Hipporchus (160 120 SM) berhasil
membuat daftar trigonometri. Kemudian, disusul oleh george Bachim
Rhaticus (1514 1576), seorang matematikawan Jerman, mempelajari
trigonometri menggunakan segitiga siku siku. Lain halnya dengan
matematikawan Inggris, William Oughtred (1514 1660) yang berusaha
untuk mengubah pandangan trigonometri dari pandangan secara geometri
menjadi pandangan secara aljabar. Pandangan William Ougtred
dikembangkan lagi oleh seorang matematikawan yang sangat terkenal, yaitu
Leonar Euler (1707 1783), yang berasal dari Swiss, Euler mengembangkan
fungsi fungsi trigonometri dari nisbah panjang suatu garis menjadi suatu
bilangan.
Sedangkan Hipporchus yang dikenal sebagai bapak Trigonometri, telah
menulis 12 buku tentang perhitungan dari tali busur yang berkaitan dengan
sudut pusat yang dipotong oleh tali busur itu. Sebagai fakta nyata ketika
mereka berkecimpung dengan masalah masalah pada ruang dimensi tiga,
apa yang mereka bangun biasanya dirujuk sebagai trigonometri bola,
ketimbang sebagai trigonometri bidang.
B. Perkalian Fungsi Trigonometri
Dalam mempelajari rumus-rumus perkalian sinus dan kosinus kita perlu
mengingat kembali rumus-rumus jumlah dan selisih dua sudut yang telah kita
pelajari sebelumnya, antara lain sebagai berikut:
1. sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b
2. sin (a - b) = sin a cos b - cos a sin b
3. cos (a + b) = cos a cos b - sin a sin b
4. cos (a - b) = cos a cos b + sin a sin b
Dua gambar tersebut adalah segitiga siku-siku. Dan salah satu sudutnya kita
namakan sudut a. segitiga siku-siku mempunyai tiga sisi. Dan kita akan
menamainya dengan sisi miring, depan dan samping.
Sisi miring yaitu sisi yang terletak di depan sudut 90 derajat. Sisi depan
adalah sisi di depan sudut (untuk gambar tersebut, terletak di depan sudut a). sisi
samping adalah sisi yang terletak di samping sudut a.
Pada segitiga siku-siku, berlaku perbandingan trigonometri sebagai berikut :
Artinya, nilai dari sin a sama dengan panjang sisi depan sudut a dibagi dengan
panjang sisi miring. Begitu juga untuk cos dan tan. Ingat, ini hanya berlaku pada
segitiga siku-siku.
Bagaimana kita menghafalnya. adakah cara mudah untuk menghafalkannya.
Cara mudah untuk menghafal ketiga perbandingan trigonometri tersebut adalah
sebagai berikut :
maka
maka
maka
Tidak perlu untuk menghafal csc, sec dan cot.
Kita hanya perlu memahami konsep bahwa
x
cos 90 1 sin
y
b.
r1 r
y
tan 90 1 cot
x
c.
x1 y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut dengan
(90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:
y
sin 180 1 sin
y Gb. 2.8. sudut yang berelasi
a.
r1 r
x x
b. cos 180 1 cos
r1 r
y
tan 180 1
y
c. tan
x1 x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
x x
b. cos 180 1 cos
r1 r
y y y
c. tan 180 1 tan
x1 x x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
x
cos 1 cos
x
b.
r1 r
y y
c. tan 1 tan
x1 x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
tan
Untukc.relasi dengan f. cot
tan(- ) tersebut identik cot
dengan dengan 360 ,
relasi
misalnya sin (360 ) sin .
BAB 5
IDENTITAS TRIGONOMETRI
sin
tan
cos
cos
cot
sin
Cos 2 Sin 2 1
1 tan 2 sec 2
1 Cot 2 Co sec 2
Contoh 1
1. Buktikan identitas berikut:
a. Sin . Cos . Tan = (1 Cos ) (1 + Cos )
Jawab:
Ruas kiri = Sin . Cos . Tan
Sin
= Sin . Cos .
Cos
= Sin2
= 1 Cos2
= (1 Cos ) (1 + Cos ) = Ruas Kanan Terbukti!
b. Sin . Tan + Cos = Sec
Jawab:
Ruas Kiri = Sin . Tan + Cos
Sin
= Sin . + Cos
Cos
Sin 2 Cos 2
=
Cos Cos
1
= Sec = Ruas Kanan Terbukti
Cos
2. Persamaan Trigonometri
a. Persamaan Trigonometri Sederhana
k Cos x (x - ) = c
dengan k= a2 b2
b
= arc tan
a
dan syarat supaya penylesaian ada yaitu c2 a2 + b2
Contoh 3
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan:
Cos y Sin y = 1, jika 0o y 360o
Jawab:
Cos y Sin y = 1 a = 1; b = - 1 ; c=1
a 2 b 2 12 1 2
2
Sehingga diperoleh k =
a 1
Tan = = - 1 dikuadran IV
b 1
= 315o
jadi Cos y Sin y = 1
2 Cos (x 315o) = 1
1
Cos (x 315o) = 2
2
Cos (x 315o) = Cos 45o
(x 315o) = 45o + k . 360o
x = 360o + k . 360o
x = 360o
Atau (x 315o) = - 45o + 360o
x = 270o + k . 360o
x = 270o
HP:{270o, 360o}
BAB 6
FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT ( dan )
cos
AD
AC
C
AD AC cos
Gb. 2.14
G F
Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat dikembangkan menjadi
rumus trigonometri untuk sudut rangkap.
2. sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos
Jadi
sin 2 2 sin cos
3. cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos2 sin2
Jadi cos 2 cos2 sin2
Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan dengan
mengingat rumus dasar cos2 + sin2 1.
cos 2 cos2 sin2 cos 2 cos2 sin2
cos2 (1 cos2) (1 sin2) sin2
2cos2 1 1 2 sin2
Sehingga
1) cos 2 cos2 sin2
2) cos 2 2cos2 1
3) cos 2 1 2 sin2
tan tan 2 tan
4. tan 2 tan ( )
1 tan tan 1 tan 2
Jadi
2 tan
tan 2
1 tan 2
BAB 8
HUBUNGAN ANTARA SISI-SISI DAN SUDUT-SUDUT
SEGITIGA
A. Ketidaksamaan Segitiga
Agar kalian memahami mengenai ketidaksamaan segitiga lakukan
kegiatan berikut.
1. Buatlah sebarang segitiga dari kertas karton. Namailah dengan
segitiga ABC. Sisi di hadapansudut A, berilah nama sisi a. Sisi di
hadapansudut B, berilah nama sisi b. Demikian pula dengan sisi sudut C.
2. Ukurlah panjang masing-masing sisinya.
3. Jumlahkan panjang sisi a dan b. Kemudian, bandingkan dengan
panjang sisi c. Manakah yang lebih besar? Bandingkan pula panjang sisi a
+ c dengan panjang sisi b. Demikian pula, bandingkan panjang sisi b + c
dengan panjang sisi a.
Manakah yang lebih besar? Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan
tersebut?
Jika kalian melakukan kegiatan tersebut dengan tepat, kalian akan
memperoleh kesimpulan seperti berikut. Pada setiap segitiga selalu berlaku
bahwa jumlah dua buah sisinya selalu lebih panjang daripada sisi ketiga. Jika
suatu segitiga memiliki sisi a, b, dan c maka berlaku salah satu dari
ketidaksamaan berikut.
(i) a + b > c
(ii) a + c > b
(iii) b + c > a
Ketidaksamaan tersebut disebut ketidaksamaan segitiga.
B. Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Suatu Segitiga
Agar kalian mengetahui hubungan antara besar sudut dengan panjang
sisi pada suatu segitiga, lakukan kegiatan berikut ini. Buatlah sebarang
segitiga, misalnya segitiga ABC seperti gambar berikut ini.
Bagaimana hubungan antara sudut A dengan sisi BC,sudut B dengan sisi AC,
dan sudut C dengan sisi AB? Dengan menggunakan busur derajat, ukurlah
panjang setiap sudutnya, yaitu sudut A, sudut B, dan sudut C. Kemudian
dengan menggunakan penggaris, ukurlah masing-masing panjang sisinya,
yaitu AB, BC, dan AC. Amatilah besar sudut dan panjang sisi dari segitiga
tersebut. Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan memperoleh
bahwa
1. sudut B merupakan sudut terbesar dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
AC merupakan sisi terpanjang;
2. sudut C merupakan sudut terkecil dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
AB merupakan sisi terpendek.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan di atas?
Jika kalian melakukannya dengan tepat, kalian akan menyimpulkan
seperti berikut. Pada setiap segitiga berlaku sudut terbesar terletak
berhadapan dengan sisi terpanjang, sedangkan sudut terkecil terletak
berhadapan dengan sisi terpendek.
C. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Kalian telah mengetahui bahwa jumlah sudut dalam segitiga adalah
180. Selanjutnya, untuk memahami pengertian sudut luar segitiga, pelajari
uraian berikut.
Penyelesaian:
80 + 60 + x = 180 (sudut dalam segitiga)
140 + x = 180
x = 180 140
x = 40
x + y = 180 (berpelurus)
40 + y = 180
y = 180 40
y = 140
Jadi, nilai x = 40 dan y = 140.
BAB 9
GRAFIK TRIGONOMETRI
Grafik dari fungsi trigonometri berbentuk kurva periodik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan bantuan turunan (tidak dibuktikan di sini). Untuk fungsi sinus
dan cosinus, grafiknya memiliki nilai maksimum dan minimum. Hal ini
dikarenakan nilai dari y = sin A dan y = cos B memiliki nilai maksimum 1, dan
nilai minimum 1. Berikut ini ditunjukkan langkah-langkah untuk menggambar
grafik y = sin x.
Contoh 1 :
(ingat identitas :
Contoh 2 :
Jawab :
.( ).
, (ingat )
atau
untuk , penyelesaiannya .
untuk , penyelesaiannya
Contoh 3 :
Jawab :
atau
BAB 11
PERTIDAKSAMAAN TRIGONOMETRI
Contoh:
Cara:
harga nol:
cos x = 0
cos x = cos 90
k = 0 x = 90 k = 1 x = 270
2 sin x 1 = 0
2 sin x = 1
sin x =
sin x = sin 30
k = 0 x = 30 x = 150 + k.360
k = 0 x = 150
Jika x = 180 maka sin 2.180 cos 180 = sin 360 cos 180 = 0 (1) = 1 (+)
karena yang diminta kurang dari (<) 0, maka yang diarsir adalah bagian-bagian
yang bertanda (-)
Sehingga HP-nya: {0 x < 30 atau 90 < x < 150 atau 270 < x 360}
kuadran I
sin x = sin ( 00 + k . 3600 )
x = 00 + k . 3600
kuadran II
sin x = sin ( 1800 + k . 3600 )
x = 1800 + k . 3600
0 + +
+ + + 0 - 0
00 900 1800 2700 3600
x = 00, sin 00 + 1 cos 00 hasilnya nol
x = 900 , sin 900 + 1 cos 900 hasilnya positif
x = 1800 , sin 1800 + 1 cos 1800 hasilnya positif
x = 2700 , sin 2700 + 1 cos 2700 hasilnya nol
x = 3000 , sin 3000 + 1 cos 3000 hasilnya negatif
x = 3600 , sin 3600 + 1 cos 3600 hasilnya nol
Jadi, Hp = { x00 < x < 2700 }